A. Pengertian Temperamen
Tipologi tempramen merujuk pada klasifikasi individu berdasarkan
karakteristik fisik dan psikologis mereka. Sejak zaman kuno, para filsuf dan ahli
kedokteran telah mengamati perbedaan dalam perilaku manusia dan mencoba
menghubungkannya dengan karakteristik fisik yang mendasarinya. Empat tipologi
tempramen utama yang diidentifikasi adalah sanguine, koleris, melankolis, dan
flegmatis. Seseorang dengan kondisi fisik yang seimbang mungkin memiliki
tempramen yang sanguine atau koleris, sementara mereka dengan kondisi fisik yang
lemah mungkin tempramen melankolis atau flegmatis.
1
konstitusi jasmani. Disini peranan keturunan memainkan peranan penting, sedangkan
pengaruh pendidikan dan lingkungan tidak ada.
2
Profil tingkah laku dari temperamen dibagi menjadi dua, yaitu inhibited dan
unhibited. Inhibited adalah tipe anak saat menghadapi orang asing atau suatu kejadian
akan menghindar dan merasa tertekan, anak tersebut membutuhkan waktu yang lama
untuk bisa merasa nyaman pada situasi yang baru serta memiliki ketakutan yang tidak
umum secara berlebihan atau phobia. Unhibited adalah tipe anak saat menghadapi
orang asing atau suatu kejadian akan lebih spontan pada situasi baru, anak dengan
tipe ini lebih mudah tersenyum dan tertawa.
D. Kestabilan Temperamen
Menurut Kagan, temperamen cenderung menjadi stabil sepanjang
perkembangan individu. Dijelaskan pada suatu hipotesis dimana sang bayi mewarisi
perbedaan fungsi biologis yang mengarahkannya kepada reaktivitas tang lebih tinggi
atau lebih rendah terhadap hal-hal baru, dan berbagai perbedaan bawaan ini
cenderung menjadi stabil sepanjang perkembangan. Menurut hipotesis, bayi yang
lahir dengan amat reaktif terhadap sesuatu yang baru akan menjadi anak yang
terhambat sedangkan mereka yang lahir dengan reaktivitas yang rendah seharusnya
berkembang menjadi anak yang tidak terhambat.
3
F. Efek dari Unshared Environment
Penelitian akhir-akhir ini memusatkan pada proses keterkaitan genetik,
keluarga, pengaruh sosial pada perkembangan kepribadian selama tahun-tahun
penting dari remaja. Penelitian memusatkan pada relasi unik antara orang tua dan
masing-masing remaja kandung pada situasi konflik dan negativistik, kehangatan dan
dukungan, dan lain-lain. Penelitian ini memisahkan efek dari pola pengasuhan yang
sama yang diberikan pada anak-anak kandung dalam keluarga dengan efek dari pola
pengasuhan yang unik pada masing-masing anak kandung.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengasuhan yang unik pada masing-masing,
ditentukan oleh karakteristik genetik dari anak-anak tersebut. Cara orang tua yang
berbeda saat memperlakukan masing-masing anak bergantung atau ditentukan pada
tingkah laku yang berbeda yang dimunculkan anak saat mendapatkan perlakuan
tertentu dari orang tua. Anak-anak dari keluarga yang sama bertumbuh atau
berkembang secara berbeda karena adanya perbedaan genetik yang menyebabkan
mereka diperlakukan secara berbeda oleh orang tuanya.
4
individu dengan dominansi hemisphere yang berbeda, general mood dan respon
emosi pada stimulinya akan berbeda pula.
Dalam sebuah penelitian, subjek diperlihatkan tayangan film yang akan
menimbulkan emosi positif atau emosi negatif. Hasilnya adalah individu dengan
prefrontal (bagian anterior atau depan otak) sebelah kiri yang lebih teraktivasi lebih
memberikan afek positif pada tayangan film positif dan individu dengan prefrontal
sebelah kanan yang lebih teraktivasi lebih memberikan afek negatif pada tayangan
film yang negatif.
Dalam kaitannya dengan gangguan emosional, individu dengan kerusakan
bagian anterior (depan) otak kiri kemungkinan menjadi depresi, sedangkan individu
dengan kerusakan bagian anterior otak kanan kemungkinan menjadi panik.
Dalam sebuah penelitian pada bayi, terlihat hubungan antara perbedaan
individual saat mengukur aktivasi prefrontal dan reaktivitas afek. Bayi yang
mengalami lebih besar tekanan karena berpisah dengan ibunya memperlihatkan
aktivasi prefrontal kanan yang lebih besar, dibandingkan bayi yang memperlihatkan
tekanan lebih kecil pada situasi yang sama. Sejalan dengan ini, Kagan (1994)
melaporkan bukti anak inhibited memperlihatkan reaktivitas yang lebih besar pada
hemisphere kanan dan anak unhibited memperlihatkan reaktivitas yang lebih besar
pada hemisphere kiri.
5
Faktor PE berhubungan dengan keinginan individu untuk berhubungan
dengan lingkungan, dengan skor tinggi (seperti ektraversi) maka mereka senang
bersama-sama orang lain dan aktif dalam menghadapi hidup, energetik, ceria, dan
antusias. Sedangkan skor rendah (seperti introversi) pendiam, suka menyendiri,
menjauhi pergaulan, rendah dalam energi dan rasa percaya diri. Walaupun NE dan PE
memiliki kualitas yang nampak berlawanan, namun keduanya independen satu
dengan lainnya. Hal ini karena keduanya berada pada kontrol sistem internal biologis
yang berbeda.
Faktor ketiga adalah DvC, tidak meliputi tone atau irama afektif. Individu
dengan skor DvC tinggi adalah impulsive, nekad atau berani, dan berorientasi pada
perasaan dan sensasi dari kejadian. Sedangkan dengan skor rendah, individu hati-hati,
dikontrol oleh implikasi jangka panjang dari tingkah lakunya, dan menghindari resiko
atau bahaya.
6
sedangkan individu dengan skor PE tinggi cenderung seperti “burung yang suka
menyanyi di pagi hari” yang tidur lebih awal dan bangun pagi juga.
7
neurobiologis menjadi jelas dalam hubungan neurotransmitter dan hormon, seperti
hubungan antara testosterone dan agresi atau kompetitif, adalah dua arah.
Testosterone yang tinggi memudahkan agresi yang lebih besar dan kompetitif, namun
kompetisi dan agresi juga membawa pada level produksi yang tinggi dari
testosterone.
8
dominan, pembuluh-pembuluh darah kuat, jantung juga dominan. Orang bertipe
ini tampak kukuh, keras, otot tampak bersegi-segi, dan tahan terhadap penyakit.
Orang dengan tipe ini memiliki sikap gagah perkasa, energik, suka berterus
terang, bersuara lantang, dan kebutuhan untuk bergerak sangat banyak.Sebagai
contoh, olahragawan, pengelana, dan tentara.
c. Ectomorphy
Orang-orang yang termasuk golongan tipe ini, organ-organ mereka berasal
dari ectoderm yang terutama berkembang atau dominan, yaitu kulit, sistem saraf.
Orang dengan tipe ini memiliki ciri-ciri jangkung, dada pipih, lemah, dan otot-
otot hampir tidak tampak berkembang. Mereka memiliki otak dan sistem saraf
pusat yang terbesar dibandingkan dengan besar keseluruhan tubuhnya. Orang
dengan tipe ini bersikap kurang gagah, ragu-ragu, kurang bergaul (sosiofobia),
tidak berani berbicara di depan orang banyak, hidup dengan teratur, sukar tidur,
dan bila menghadapi masalah lebih senang mengasingkan diri.
9
c. Texture
Texture adalah komponen yang menunjukkan bagaimana orang itu tampak
dari luar.
L. Komponen Temperamen
Terdapat tiga komponen temperamen, antara lain:
a. Viskerotonia
Komponen ini kelompok sifat-sifatnya berhubungan dengan fungsi dan
anatomi alat-alat visceral atau digestif (sistem pencernaan). Orang yang
viskerotonia mempunyai alat pencernaan yang relatif besar dan panjang, dengan
hati besar. Sifat-sifat komponen ini ialah bersikap tidak tegang (relaxed),
menyukai hiburan, gemar makan, besar kebutuhannya akan orang lain, tidur
dengan nyenyak, dan bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain.
b. Somatotonia
Komponen ini kelompok sifat-sifatnya berhubungan dengan dominasi dan
anatomi struktur somatis. Orang yang somatotonia aktivitas otot-ototnya lebih
dominan. Orang yang termasuk golongan ini gemar akan ekspresi maskuler, suka
mengerjakan sesuatu yang menggunakan otot, dan suka mendapatkan pengalaman
fisik. Sifat-sifat komponen ini ialah sikapnya gagah, perkasa (energetic),
kebutuhan bergerak besar, suka berterus terang, bersuara lantang, nampaknya
lebih dewasa dari sebenarnya, dan bila menghadapi kesukaran butuh melakukan
gerakan-gerakan.
c. Serebrotonia
Sebenaranya Sheldon belum pasti benar tentang penamaan ini. Dinamakan
demikian karena diperkirakan bahwa aktivitas pokok adalah perhatian dengan
sadar. Sifat-sifat temperamen komponen ini ialah sikapnya kurang gagah, ragu-
10
ragu, reaksinya cepat, kurang berani bergaul dengan orang banyak (sociophobia),
kurang berani berbicara di depan banyak orang, kebiasaan-kebiasaanya tetap,
hidup teratur, suara kurang bebas, tidur kurang nyenyak, nampak lebih muda dari
yang sebenarnya, dan bila menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri.
11
b. Orang normal
Cyclothym, yaitu mudah beradaptasi, mudah bergaul, dan tubuhnya cenderung
piknis.
Schizothym, yaitu sukar bergaul, menjauhkan diri, tubuhnya leptosom, atletis,
dan displastis.
12