Anda di halaman 1dari 12

PERSPEKTIF KEPERAWATAN DAN

KONSEP PERAWATAN PALIATIF


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif)

OLEH KELOMPOK I :

RONNY FRENCUS SIANTURI 220102050


PUTRI CHRISTY PINONTOAN 220102069
VEREN INJILIA ASSA 220102059
APLISYA ESTER DATANGMANIS 220102068
VINDA SIUCE TUMELAP 220102060
REGINA RINI T.H UNTU 220102048
SARNAWATI HI. MARUF 220102064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN EKSTENSI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul . “PERSPEKTIF
KEPERAWATAN DAN KONSEP PERAWATAN PALIATIF” Ini dapat terselesaikan
pada waktu yang telah di tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan serta masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang besifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan penyusun ke
depannya.
Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan, arahan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka, dari itu izinkan kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya kami
penyusunnya.

Manado, Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Penyusunan 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Perspektif 3
Pengertian Keperawatan Paliatif 3
Tujuan Perawatan Paliatif 4
Prinsip Perawatan Paliatif 5
Tim dan Tempat Perawatan Paliatif 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 7
Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kematian tidak bisa dihindari dan semua orang cepat atau lambat pasti akan
menemuinya. Bagi sebagian orang, kematian adalah hal yang menakutkan. Mereka tidak mau
memikirkan, apalagi membicarakannya. Sebagian orang lain menganggap kematian adalah
hal yang biasa, sebagai awal kehidupan baru di akhirat. Karena setiap orang akan mati, setiap
orang juga akan melalui proses sekarat. Ada yang cepat ada juga yang lambat, menyakitkan
dan menyengsarakan disinilah perawatan paliatif diperlukan.
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini,
pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik,
psikologis, sosial atau spiritual (World Health Organization (WHO), 2016).
Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola komplikasi
penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain, memberikan perawatan
psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat sekarat dan berduka (Matzo &
Sherman, 2015).
Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang sulit atau sudah tidak
dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat meningkatkan kualitas hidup (WHO,
2016). Perawatan paliatif meliputi manajemen nyeri dan gejala ; dukungan psikososial,
emosional, dukungan spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik
di rumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan
sejak awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan pendekatan
tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga mereka (Canadian Cancer
Society, 2016).

1
Rumusan Masalah
Apa pengertian perspektif?
Apa pengertian keperawatan paliatif?
Apa tujuan perawatan paliatif?
Apa prinsip perawatan paliatif?
Apa saja tim dan tempat perawatan paliatif?

Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian perspektif.
Mengetahui pengertian keperawatan paliatif.
Mengetahui tujuan perawatan paliatif.
Mengetahui prinsip perawatan paliatif.
Mengetahui tim dan tempat perawatan paliatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Perspektif
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal,
dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu.
Perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan
fenomena yang terpilih dari konsep- konsep tertentu untuk dipandang secara rasional. Secara
ringkas dapat disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan
asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan
tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu (Sumaatmaja dan Winardit, 1999).
Perspektif keperawatan perspektif dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang
terhadap sesuatu. Jadi perspektif merupakan penilaian seseorang mengenai suatu fenomena
yang terjadi. Keperawatan adalah : upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat
humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standart pelayanan dengan
berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri atau
melalui upaya kolaborasi.

Pengertian Keperawatan Paliatif


Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan, dan
“Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”), merupakan jenis pelayanan kesehatan
yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti kesembuhan.
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik,
psikososial dan spiritual (WHO 2011).

3
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada penderita yang
mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan tindakan kuratif (Menghilangkan
nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual). (Depkes
Pedoman Kanker Terpadu Paripurna 1997).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita,
terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang dimaksud antara lain
menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalm aspek
psikologis, sosial dan spiritual.
Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit
yang mengancam jiwa, melalui penceghan- pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit
masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).
Tujuan Perawatan Paliatif
Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia
sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
Perawatan paliatif meliputi:
1. Menyediakan system untuk membantu individu hidup seoptimal mungkin sampai
menjelang kematiannya.
2. Meyakini bahwa hidup dan mati adalah proses yang normal, tidak menghambat atau
menunda kematian, mengurangi nyeri dan gejala penyakit lainnya, integrase fisik,
psikis, social, emosional dan spiritual dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan individu dan keluarga.
3. Menawarkan sistem dukungan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
sepanjang perawatan pasien dan masa berduka.

4
Prinsip Perawatan Paliatif
Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan
keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses
yang competent dan compassionet, Mengembangkan professional dan social
support untuk pediatric palliative care, Melanjutkan serta mengembangkan
pediatrik palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle,
2007: 52)
Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia

Tim dan Tempat Perawatan Paliatif


Pendekatan perawatan paliatif melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu
pekerja sosial, ahli agama, perawat, dokter, psikolog, relawan, apoteker, ahli
gizi, fisioterapi, dan okupasi terapi. Masing-masing profesi terlibat sesuai
dengan masalah yang dihadapi penderita, dan penyusunan tim perawatan
paliatif disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan tempat perawatannya.
Pasien dapat memilih dimana ingin dirawat, misalnya :
Rumah sakit
Tim perawatan paliatif merupakan kolaborasi antara interdisiplin ilmu
dan biasanya terdiri dari seorang dokter dan atau perawat senior bersama
dengan satu atau lebih pekerja sosial dan pemuka agama/rohaniawan. Sebagai
tambahan, tim tersebut juga dibantu teman sejawat dari gizi dan rehabilitasi,
seperti fisioterapis atau petugas terapi okupasi. Konsultasi awal biasanya
dilakukan oleh dokter atau perawat yang berhubungan dengan kebutuhan pasien
dan keluarga dan juga memberi rujukan kepada dokter utama yang menangani
pasien tersebut. Terkadang juga konsultan perawatan paliatif dilibatkan untuk
membantu komunikasi dengan keluarga. Perawatan paliatif berbasis rumah
sakit dapat diselenggarakan dalam beberapa tingkat atau model, yaitu :
Perawatan paliatif primer
Perawatan paliatif primer harus tersedia di semua rumah sakit. Pada tingkat
ini, minimal klinisi harus memiliki pendidikan tentang dasar- dasar pengelolaan nyeri
dan gejala lain. Model primer berfokus pada peningkatan pelayanan yang sudah ada
dan pendidikan bagi klinisi. Karena itu, model ini cocok bagi institusi yang memiliki

5
keterbatasan sumber daya.

6
Perawatan paliatif sekunder
Perawatan palatif sekunder memerlukan semua tenaga kesehatan yang terlibat
dalam perawatan pasien untuk memiliki level kompetensi minimum dan memerlukan
para spesialis yang menyediakan perawatan paliatif melalui tim konsultasi
interdisipliner, unit khusus, maupun keduanya.
Perawatan paliatif tersier
Program tingkat tersier dapat melibatkan organisasi tersier, seperti rumah sakit
pendidikan dan pusat-pusat pendidikan dengan tim ahli dalam perawatan paliatif.
Pada level ini, program yang dibuat dapat dijadikan sebagai konsultan bagi level
praktik primer dan sekunder ataupun sebagai program percontohan bagi pusat-pusat
pengembangan lainnya. Praktisi dan institusi yang terlibat dalam level perawatan
paliatif tersier juga harus berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas pendidikan dan
penelitian.
Hospice
Hospice merupakan tempat pasien dengan penyakit stadium terminal yang tidak dapat
dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit.
Pelayanan yang diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayanan
untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di rumah pasien sendiri.
Rumah
Peran keluarga lebih menonjol karena sebagian perawatan dilakukan oleh keluarga.
Keluarga atau orang tua sebagai care giver diberikan latihan pendidikan keperawatan dasar.
Perawatan di rumah hanya mungkin dilakukan bila pasien tidak memerlukan alat khusus atau
keterampilan perawatan yang mungkin dilakukan oleh keluarga.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal,
dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu.
Perspektif keperawatan perspektif dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang
terhadap sesuatu. Jadi perspektif merupakan penilaian seseorang mengenai suatu fenomena
yang terjadi.
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik,
psikososial dan spiritual.
Saran
Pembaca sebaiknya tidak hanya membaca dari materi makalah ini saja karena masih
banyak referensi yang lebih lengkap yang membahas materi dari makalah ini. Oleh karena
itu, pembaca sebaiknya membaca dari referensi dan literatur lain untuk menambah wawasan
yang lebih luas tentang materi ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/
https://mohaldi04.blogspot.com/2019/12/makalah-model-pelayanan- perawatan_8.html?m=1

http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/

Anda mungkin juga menyukai