0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas penyebab skizofrenia yang terkait faktor biokimia seperti ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin dan serotonin di otak akibat stres berkepanjangan. Obat-obatan yang mengurangi sekresi dopamin atau mengurangi efek dopamin terbukti efektif mengobati gejala skizofrenia.
Dokumen tersebut membahas penyebab skizofrenia yang terkait faktor biokimia seperti ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin dan serotonin di otak akibat stres berkepanjangan. Obat-obatan yang mengurangi sekresi dopamin atau mengurangi efek dopamin terbukti efektif mengobati gejala skizofrenia.
Dokumen tersebut membahas penyebab skizofrenia yang terkait faktor biokimia seperti ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin dan serotonin di otak akibat stres berkepanjangan. Obat-obatan yang mengurangi sekresi dopamin atau mengurangi efek dopamin terbukti efektif mengobati gejala skizofrenia.
Skizofrenia awalnya disebabkan oleh abnormalitas anatomi dan reseptor
neurotransmitter yang berperan, abnormalitas fungsi sistem imun, proses inflamasi. Penyebab skizofrenia berdasarkan faktor biokimia yaitu adanya stress yang berlebihan yang dialami oleh seseorang akan menghasilkan suatu zat di dalam tubuh yang bersifat halusinogenik neurokimia seperti buffofenon dan dimetritranferase (DMP). Akibat stress berkepanjangan mengakibatkan teraktifasi nya neurotransmitter di otak misalnya terjadi ketidak seimbangan acetycholin dan dopamin. Dopamin dan serotonin tersebar luas dalam otak dan mempengaruhi keadaaan tidur, suasana hati, perhatian, dan pembelajaran. Dopamin merupakan senyawa kimia organik yang berfungsi sebagai hormon neurotransmitter dalam tubuh manusia. Neurotransmitter bertugas membawa sinyal yang perlu disalurkan dalam tubuh. Pelepasan dopamin secara berlebihan ditemukan pada orang dengan skizofrenia yang sedang menunjukkan gejala positif. Selain dopamin, neurotransmitter lain yang dikaitkan dengan skizofrenia adalah serotonin. Serotonin menyebabkan gejala positif maupun negatif pada orang dengan skizofrenia. Selain serotonin, diprediksikan bahwa aktivitas noadregenic juga menyebabkan orang dengan skizofrenia mengalami kekambuhan. Norepinefrin meningkat dalam cairan serebrospinal pada orang dengan skizofrenia yang mengalami fase akut. Faktor biokimia lain yang memberikan kontribusi pada kondisi skizofrenia adalah penurunan aktivitas GABA. GABA atau Gamma-Aminobutyric Acis memiliki peran dalam mengatur aktivitas dopamin. Hilangnya peran dari GABA ini menyebabkan aktivitas neuron dopaminergik meningkat (Prijambada, 2019) Alasan yang lebih meyakinkan untuk mempercayai bahwa skizofrenia mungkin disebabkan oleh produksi dopamin yang berlebihan adalah banyaknya obat yang bersifat efektif untuk mengobati skizofrenia seperti klorpromazine, haloperidol dan thioyhixene. Semuanya dapat mengurangi sekresi dopamin pada ujung-ujung saraf dopaminergik atau mengurangi efek dopamin pada neuron berikutnya (Elsevier, 2019) SUMBER: Prijambada, I. D. (2019). Inovasi pelayanan kesehatan:posyandu penanganan orang dengan gangguan jiwa . Dipetik September 15, 2022, dari google.co.id/books/edition/Inovasi_pelayanan_kesehatan_posyandu_pen/ nngZEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1 Elsevier. 2019. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi Ke-13. Dipetik 18 September 2022, dari https://www.google.co.id/books/edition/Guyton_dan_Hall_Buku_Ajar_Fisiologi_Ked o/TPn2DwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1