Oleh :
Nama : Nabila Khuzaimah
NISN : 0022551590
Kelas : X-RPL
1.KKN(Korupsi,Kolusi,Nepotisme)
KKN adalah suatu tindakan yang sangat merugikan bagi setiap kalangan
masyarakat dan negara , dikarenakan KKN hanya menguntungkan suatu pihak
tertentu yang memiliki kekuasaan berlebih sehingga orang-orang kecil dan jujur
akan dirugikan.
Contoh :
2. SARA(Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan.)
Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen
identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan
golongan.
Contoh:
3.Terorisme
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
Contoh :
Bom Sarinah Thamrin
Kamis, 14 Januari 2016 Indonesia dikejutkan dengan teror bom. Beberapa orang
meledakkan bom dan menembaki polisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
Delapan orang tewas, empat pelaku dan empat orang lewat. Puluhan orang juga
terluka karena bom ini..Pelaku utama, Afif alias Sunakim, belakangan diketahui
terkait dengan Bahrun Naim dalam pelatihan paramiliter di Jalin Jantho, Aceh pada
2010.Nama Bahrun Naim alias Anggih Tantomo tak asing bagi Densus 88. Pria
kelahiran 1983 itu pernah ditangkap pada November 2010 karena kepemilikan
senjata api. Pria asal Pasar Kliwon, Solo ini dihukum 2,5 tahun pada Juni 2011.
Tapi ia bebas bersyarat setahun kemudian.
Bahrun sempat mengkampanyekan jihad di Indonesia. Lalu, ia berangkat ke Suriah
bersama istrinya. Sejak itu, ia bagai hantu. Disebut-sebut namanya, tapi tak pernah
ada wujudnya. Keluarganya juga tak lagi menggubris tindak-tanduknya.
Sepanjang 2016, polisi menyebut beberapa aksi dan rencana terorisme terkuak
disebut bermuara kepada Bahrun. Sejak Solo, Surabaya, Tangerang, Majalengka
hingga Bekasi, namanya disebut sebagai penyokong aksi terorisme di Indonesia.
4. Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya..
Gerakan mahasiswa pada Mei 1998, merupakan masa paling bersejarah bagi
seluruh mahasiwa di Indonesia, dimana mereka dengan intelektualitasnya
mempertaruhkan nyawa demi membawa perubahan bagi bangsa, sehingga kini
tertoreh dalam sejarah reformasi Indonesia dan sudah sepatutnya dikenang dan
dihargai. Bukan hanya mahasiswa di Jakarta, namun mahasiwa di Bandung,
Lampung, Bogor, dan kota-kota besar lainnya turut ambil bagian. Aktivis
mahasiswa kampus UI, ITB, Atma Jaya, IPB, Unpad, dan masih banyak lagi tidak
tinggal diam. Seperti yang sering kita dengar tentang pengorbanan yang dilakukan
mereka dalam Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan Tragedi Semanggi II,
Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, dan Tragedi Lampung.
Meskipun pada masa orde baru semua masyarakat biasa termasuk mahasiswa yang
dianggap membahayakan kedudukan presiden sangat dibatasi ruang politiknya.
Namun kenyataannya gerakan yang dilakukan mahasiswa untuk membawa
Indonesia ke era reformasi tidak main-main, terbukti dengan berhasilnya mereka
menciptakan iklim demokrasi di negara ini dengan ruang gerak politik seluas-
luasnya, sehingga masyarakat Indonesia pun perlahan menjadi civil society, yaitu
masyarakat yang mandiri dan turut ambil bagian dalam pembuatan kebijakan
pemerintah, sesuai moto dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Meski
demikian, memang bukan hanya mahasiswa yang berjasa dalam pendobrakan pintu
otoriter karena mereka banyak didukung oleh kaum-kaum intelek dan masyarakat
lainnya yang turut berjuang untuk menggulingkan rezim Soeharto. Dalam makalah
ini penulis akan menjelaskan lebih rinci lagi mengenai gerakan yang dilakukan
mahasiswa pada Mei 1998 yang telah berhasil membawa Indonesia
menjadi negara demokrasi.