Anda di halaman 1dari 6

2.

2 kerangka berfikir

tahfidz Al-Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu tahfidz dan Al-Qur’an, yang mana

keduanya mempunyai arti yang berbeda. Pertama tahfidz yang berarti menghafal, menghafal dari

kata dasar hafal yang dari bahasa arab hafidza – yahfadzu – hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu

selalu ingat dan sedikit lupa. Ke dua Al Qur’an, Ditinjau dari bahasa, Al Qur’an berasal dari

bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a – yaqra’u –

qur’anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Maka definisi tahfizh Al-

Qur’an / menghafal Al-Quran, yaitu proses menghafal Al-Qur’an baik dengan cara  membaca

maupun mendengarkannya secara berulang-ulang sampai hafal sehingga setiap ayat mampu

dibaca tanpa melihat mushaf.

Al-Qur’an merupakan kitab suci agama islam dan sekaligus wahyu yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW melalui (perantara) Malaikat Jibril .Para ulama sepakat bahwa

hukum menghafal Alquran adalah fardlu kifayah. Banyak hikmah yang dapat diambil dari

menghafal Qur’an karena seseorang yang menghafalkan dan mengamalkan Qur’an sangat

dicintai Allah dan ia tidak akan merugi.

Metode dalam bahasa Arab disebut dengan al-Thariq, artinya jalan. Jalan adalah sesuatu yang

dilalui supaya sampai ke tujuan. Ada beberapa metode menghafal Al-Qur‟an yang sering

dilakukan oleh para penghafal, diantaranya yaitu, Metode Wahdah, Kitabah, Sima’i, Gabungan,

dan Jama’.

Ada beberapa hal yang membuat seseorang sulit untuk menghafal Alquran dan juga

mempertahankan hafalannya karena Ketika seseorang sedang berada atau akan berada dalam

proses menghafal Qur’an ia pasti akan menemukan sebuah hambatan, baik hambatan dari
fisik,batin, maupun dunia luar. Orang yang ingin menghafal Alquran harus menyadari hal itu dan

menjauhinya.

2.3 Penelitian yang relevan

Penelitian terdahulu merupakan salah satu cara untuk mengetahui hasil karya ilmiah yang

pernah ada sebelumnya. Kerangka teori berisi ulasan atau pembahasan tentang penelitian

penelitian terdahulu yang relevan sehingga terdapat deskripsi hubungan antara masalah yang

diteliti dengan kerangka teoritik yang digunakan. Sehingga, sebagai bahan perbandingan maka

peneliti mengemukakan penelitian terdahulu yang relevan, sebagai berikut:

Skripsi saudara Khalimatul Mar‟ati (2002) Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan

Kalijaga, dengan judul ”Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Luqman Al-Hakim 48 Yogyakrta”. Skripsi tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran

TahfidzulQur‟an di SDIT Luqman Al-Hakim ialah: bertujuan supaya siswa hafal seluruh surat

dalam juz 30,29 dan 28 saja. Sebab anak-anak SDIT Luqman Al-Hakim mempunyai misi untuk

mempersiapkan muridmuridnya menuju kejenjang penghafalan al-Qur‟an secara keseluruhan.

Pembelajarannya adalah Tahfidz dan Takrir.

Kemudian skripsi saudara Muhammad Zuhri (2002) Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN

Sunan Kalijaga, dengan judul ”Metode Pemeliharaan Hafalan al-Qur‟an bagi para hafidz di

madrasah Huffadz Ponpes Al-Munawir Krapyak Yogyakarta”. Metode hafalan al-Qur‟an yang

dipakai oleh para hafidz di pondok pesantren Al-Munawir adalah takror, simaan al-Qur‟an,

penggunaan dalam sholat, menjadi asatidz atau penyimak para santri,mengikuti MHQ,

memanfaatkan alat bantu rekaman serta melakukan amalan khusus dari guru. Adapun metode

yang paling efektif digunakan untuk 6 memelihara hafalan al-Qur‟an tersebut adalah takror yang

dilakukan setelah mengerjakan shalat lima waktu.


Selanjutnya skripsi dari saudari Suryani (1999) Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan

Kalijaga yang berjudul ”Proses Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di Pondok Pesantren An-Nur

Ngrukem Bantul Yogyakarta”, dijelaskan bahwa pengajaran menghafal di Pondok Pesantren An-

Nur meliputi tiga tahap, yaitu : a) hafalan juz Amma (juz 30) yaitu bagi santri pemula yang

dalam hal ini santri dilatih membaca dengan baik dan benar sesuai tajwid,makhroj, dan wakof

sampai bisa hafal satu juz, b) mengaji bin-nadri, yaitu mengaji dengan sambil melihat mushaf

yang dalam hal ini santri tidak dituntut untuk hafal tetapi bisa membaca dan tahu makhrojnya, c)

menghafal bil-hifdzi, yaitu mengaji alQur‟an dengan sistem hafalan. Sedang metode yang

dipakai adalah tahfidz, jama‟ dan mudarosah (simaan) dengan sistem sorogan dan bandongan.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang akan

dilakukan penulis memiliki perbedaan dengan beberapa penelitian di atas. Penelitian di atas lebih

mengarah kepada proses dan problematika Tahfidzul Qur‟an dan metode pemeliharaan alQur‟an

di pondok pesantren.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh saudari Khalimatul Mar‟ati tentang pembelajaran

Tahfidzul Qur‟an di SDIT Luqman Al-Hakim hampir sama dengan penelitian yang penulis

lakukan, namun penelitian ini obyek dan tempatnya berbeda. Penulis lebih menitik beratkan

kepada metode 7 pembelajaran Tahfidzul Qur‟an kelas III yang ada di SDIT Salsabila Jetis

Bantul Yogyakarta.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT. Atas kehendak-Nya saya

dapat menyelesaikan proposal ini. Meskipun banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya,

Namun saya berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang hal-hal yang saya tulis.

Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada baginda kita Rasulullah SAW,

sebagai (uswatun hasanah) contoh teladan yang baik bagi kita semua, yang telah membawa umat

islam dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang menerang seperti sekarang ini.

Proposal ini yang saya buat berjudul tentang PENGARUH METODE MENGHAFAL

TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL TAHFIDZUL QUR’AN PONDOK

PESANTREN UMMUL QURRA’ CENDANA KENDARI CADDI Semoga proposal ini dapat

memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan pendengar. Oleh karena itu saya

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih maju lagi kedepannya dan semoga

proposal dari saya bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kendari, 13 – April – 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………....

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………....

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Guru

1.4.2.2 Bagi Siswa

1.4.2.3 Bagi Penelitian

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tahfidzul Qur’an

2.1.1.1 Pengertian Tahfidzul Qur’an

2.1.1.2 Hukum Menghafal Qur’an

2.1.1.3 Hikmah dan Keutamaan Menghafal Al – Qur’an


2.1.2 Metode Menghafal Qu’ran

2.1.2.1 Pengertian Metode

2.1.2.2 Macam – macam Metode Menghafal Qur’an

2.1.2.3 Hambatan – hambatan Tahfidzul Qur’an

2.2 Kerangka Berfikir

2.3 Penelitian yang Relavan

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….

A. Simpulan …………………………………………………………………………

B. Saran ……………………………………………………………………...………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai