Buku Utama
Buku Utama
ISBN : 978-623-94008-0-4
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PLANNING
BAB VI CONTROLLING
A. Pengertian Controlling...............................................................
B. Tujuan Diadakan Controlling ..................................................
C. Prinsif-prinsif Controlling ........................................................
D. Prosedur Controlling ..................................................................
E. Bidang-bidang Controlling .......................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
3. Mashab Kelakuan
4. Mashab Sosial
1. Mempunyai bawahan.
2. Bekerja tidak langsung pada dasarnya melakukan kegiatan
teknis.
3. Mengambil keputusan-keputusan.
4. Memberi perintah-perintah.
5. Meminta laporan-laporan dan lain-lain.
A. BENTUK-BENTUK PLANNING.
1. Batas perencanaan
b. Fleksible
c. Mempunyai stabilitas,
c. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan,
e. Menyusun rencana
a. Panitia Perencana
a. Bagian Perencanaan
b. Tenaga Staf
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
1. Bagian-bagian/departemen-departemen/divisi-divisi.
Misalnya departemen produksi, departemen keuangan dan
lain-lain.
2. Hubungan-hubungan, yakni hubungan antara manusia,
antara departemen yang baru ditetapkan dengan jelas dan
tegas.
a. Line relation.
b. Fungsional relation.
c. Staff relation.
ORGANISASI
1. Pengertian Organisasi
1. Pengertian Departementasi
b. Dasar produksi
c. Dasar langganan
2. Dasar Departementasi
a. Dasar Territorial
c. Dasar Langganan
d. Dasar Fungsi
a. Spesialisasi
b. Mempermudah Pengawasan
d. Biaya
e. Kesederhanaan
3. Jenis-jenis Staf
4. Panitia
DELEGASI
1. Unsur-unsur Delegasi
B. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Merupakan unsur yang sangat penting dalam menjalankan
organisasi perusahaan, yang terdiri dari :
1. Manusia (human factor)
Organisasi baru ada, jika ada unsur manusia yang bekerja
sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
2. Sasaran, organisasi baru ada, jika ada tujuan yang ingin di
capai.
3. Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada
tempat kedudukan.
4. Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika ada pekerjaan
yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
5. Teknologi, artinya organisasi baru ada, jika ada unsur-
unsur teknis.
6. Struktur, artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan
antar manusia yang satu dengan yang lain, sehingga
tercipta organisasi.
7. Lingkungan, artinya organisasi baru ada, jika ada
lingkungan yang saling mempengaruhi.
C. ASAS-ASAS ORGANISASI
a. Keterbatasan waktu.
Pada waktu yang bersamaan seorang pemimpin tidak dapat
melakukan pekerjaan yang beraneka ragam.
b. Keterbatasan pengetahuan.
Pemimpin perusahaan mempunyai keterbatasan
pengetahuan, sehingga perlunya dibatasi jumlah
bawahannya.
c. Keterbatasan perhatian.
Pemimpin sebagai manusia terbatas perhatian, artinya
tidak semua masalah dapat diperhatikan, sehingga perlu
membatasi jumlah bawahan langsungnya yang harus
dipimpin.
Direktur
Direktur Utama
Staff
Manajer
Manajer produksi pemasaran
Presiden Direktur
A. PENGERTIAN STAFFING
MEMPEROLEH PEGAWAI
1. Pendahuluan
3. Sumber-Sumber Pegawai
e. Sumber-sumber lain
4. Seleksi Pegawai
b. Tes psikologi
c. Wawancara, dan
d. Referansi
e. Pengalaman
f. Keterangan
5. Memperkenalkan Pegawai
a. Sejarah perusahaan.
7. Promosi
8. Pemindahan
9. Penilaian Kecakapan
Memanfaatkan Pegawai
1. Pendahuluan
2. Pemberhentian
3. Pemensiunan
A. PENGERTIAN
Teori Y beranggapan:
Tipe-tipe perilaku:
1. Tipe Austistik
Hidupnya seperti tumbuhan. Tidak mempunyai atau tidak
punya daya juang dalam arti umum tidak dapat dikaryakan.
2. Tipe Animistik
Dia sadar akan lingkungannya tetapi kurang memahami
akan lingkungannya. Motifnya paling dominan adalah
mempertahankan kelangsungan hidup tetapi ia dikuasai
oleh hal-hal aneh.
3. Tipe Kejutan
Ia sadar dan takut akan daya-daya yang bertentangan dalam
dirinya sendiri dan dunia sebagian saja yang dipahaminya.
Ia hanya melakukan dan manfaatkan peluang bila tidak ada
resiko yang mengancam keamanan dirinya.
4. Tipe Agresif dan Gila Usaha.
Ia menentang tradisi dan tata tertib yang sudah mapan, ia
lebih senang mengatur diri sendiri. Motif yang paling
dominan adalah kepemimpinan dan prestise. Motif
keamanan tidak di acuhkannya, orang macam ini sulit di
atur dengan tekanan yang ketat akan menjadi lebih buruk.
C. Motivasi (Motivation)
Asas-asa motivasi.
1. Asas mengikutsertakan.
Motivasi untuk mencapai hasil-hasil akan bertambah jika
kepada para karyawan diberikan kesempatan untuk ikut
serta berpartisipasi dalam keputusan-keputusan yang
mempengaruhi hasil itu.
2. Asas komunikasi.
Motivasi untuk mencapai hasil-hasil cenderung meningkat
jika bawahan diberitahu tentang soal-soal yang
mempengaruhi hasil.
3. Asas pengakuan
Motivasi untuk mencapai hasil-hasil cenderung meningkat,
jika para bawahan diberikan pengakuan atas sumbangannya
terhadap hasil-hasil yang dicapai.
4. Asas wewenang yang dilegasikan.
Motivasi untuk mencapai hasil-hasil akan bertambah kalau
bawahan diberikan wewenang untuk mengambil
keputusan-keputusan yang mempengaruhi hasil-hasil itu.
5. Asas perhatian timbal balik.
Para bawahan biasanya akan dimotivasi untuk mencapai
hasil-hasil yang diinginkan sejauh ini memberikan minat
terhadap hasil yang diinginkan.
Teori-teori Motivasi.
Jenis-Jenis Motivasi.
1. Motivasi Positif.
Suatu dorongan yang bersifat positif, artinya jika para
pegawai dapat menghasilkan prestasi diatas prestasi
standar maka pegawai tersebut diberikan berupa
hadiah.
2. Motivasi Negatif.
Mendorong karyawan dengan ancaman hukuman, jika
prestasinya di atas standar tidak diberikan hadiah.
1. Wewenang Formal.
Wewenang yang sah dimiliki seorang pemimpin, karena
kedudukannya dalam perusahaan.
Wewenang kepemimpinan ini berasal dari :
a. Top down authority.
Wewenang yang berasal dari kekuasan puncak turun
kepemimpin yang paling rendah.
b. Bottom up authority.
Pemimpin diterima oleh karyawan yang akan menjadi
bawahannya.
2. Authority Pribadi.
Wewenang karena wibawa yang dimiliki seseorang.
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
Tingkatan-tingkatan manajemen.
1. Top Management.
Adalah pemimpin yang menduduki posisi puncak dalam
organisasi. Dalam tingkatan ini pemimpin lebih banyak
melakukan fungsi perencanaan dan fungsi
pengorganisasian.
2. Lower Management.
Adalah pemimpin yang secara langsung mengarahkan para
pekerja untuk melakukan pekerjaan, yang termasuk dalam
ini adalah kepala mandor dan mandor, mereka lebih banyak
pada fungsi pengarahan dan pengendalian.
3. Middle Management.
Adalah pemimpin yang posisinya berada di atas manajemen
lini tingkat pertama dan dibawah manajemen puncak,
tugasnya menjabarkan kebijaksanaan manajemen puncak
dan memberikan contoh pelaksanaan tugas-tugas tersebut
pada manajemen lini pertama.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin
adalah :
1. Tradisi/warisan.
2. Kekuatan pribadi.
3. Pengangkatan atasan.
4. Pemilihan.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Keadaan.
Dalam teori in kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan
pemimpin para pengikut, organisasi dan pengaruh sosial,
ekonomi kebudayaan, agma dan politik. Keberhasilan
pemimpin dipengaruhi keadaan artinya ada seorang
pemimpin berhasil baik dalam keadaan normal, tetapi
pemimpin lain dalam keadaan kritis.
2. Teori Sifat.
Teori ini mengemukakan bahwa untuk menentukan sifat-
sifat kepemimpinan yang baik, perlu diteliti secara induktif,
mengamati pemimpin yang diakui berhasil dan
menyebutkan sifat-sifat yang dimilikinya masing-masing.
E. KOMUNIKASI (COMMUNICATION).
1. Komunikasi Formal.
Adalah komunikasi yang dilakukan mengikuti rangkaian
hirarki formal organisasi serta ada hubungan dengan
tugas dan tanggung jawab.
2. Komunikasi Informal.
Informasi atau berita menyebar dari seseorang kepada
orang lain.
A. PENGERTIAN CONTROLLING
2. Definisi Perintah
a. Instruktur resmi,
5. Prinsip-prinsip Perintah
2. Prinsip-prinsip pengawasan
c. Fleksibel
e. Ekonomis
f. Dapat dimengerti
1. Management of Personel.
Dalam bidang ini pertama-tama harus dikontrol adalah
mengenai struktur organisasi, kemudian policy. Disamping
control terhadap policy, juga diadakan control terhadap
prosedur, khususnya untuk mengatur siapa, bagaimana, dan
bilamana seseorang harus bertindak, apakah mereka yang
menduduki posisi tertentu itu sudah cocok dengan
keahliannya. Apakah kualitas yang diperlukan itu sesuai
dengan kenyataan.
2. Product.
Berhasilnya planning mempengaruhi Profitability dan
Stability perusahaan, hal ini terletak pada product yang
dihasilkan. Salah satu usaha untuk mempermudah control
dalam bidang-bidang ini adalah dengan melakukan Riset,
dan Development, khususnya pada Product line.
3. Financial.
Financial Control biasanya meliputi :
a. Control terhadap Cost of operation, dengan salah satu
ukurannya adalah standard cost.
b. Control terhadap private investment, termasuk gudang-
gudang, pabrik, Eguipment, mesin-mesin dan
sebagainya.
c. Control terhadap alat-alat liquit (cash) meskipun suatu
perusahaan solpabel, tapi masih tetap memerlukan
control terhadap alat-alat liquit.