Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 7

1. Jelaskan perbedaan antara proposisi majemuk dengan proposisi tunggal dan


proposisi kategoris dengan disertai contoh?
a. Proposisi berdasarkan bentuk
– Proposisi Bentuk Tunggal
Adalah proposisi yang terdiri atas satu subyek dan satu predikat
contoh : Adik tertawa.
– Proposisi Bentuk Majemuk
Adalah suatu proposisi yang terbentuk atas satu subjek dan lebih dari satu
predikat.
Contoh : Abi belajar menyanyi dan belajar bermain piano.
b. Ada 4 proposisi di dalam kelompok Kategoris:

 Proposisi Universal Afirmatif, disebut proposisi tipe A dalam ilmu


Logika, yaitu proposisi yang menerangkan keadaan yang berlaku
kepada semua anggota di dalam suatu kelompok benda tanpa kecuali.
Contoh: Seluruh bangsa Indonesia terdiri dari manusia.
 Proposisi Universal Negatif, disebut proposisi tipe E dalam ilmu
Logika, yaitu proposisi yang menerangkan keadaan yang tidak berlaku
kepada semua anggota di dalam kelompok suatu benda tanpa kecuali.
Contoh: Semua manusia tidak abadi.
 Proposisi Partikular Afirmatif, disebut proposisi tipe I dalam ilmu
Logika, yaitu proposisi yang menjelaskan keadaan yang hanya berlaku
bagi sebagian anggota di dalam kelompok suatu benda.
Contoh: Beberapa orang ada yang jahat.
 Proposisi Partikular Negatif, disebut proposisi tipe O dalam ilmu
Logika, yaitu proposisi yang menjelaskan keadaan yang tidak berlaku
untuk sebagian anggota di dalam kelompok suatu benda.
Contoh: Sebagian manusia tidak percaya Tuhan.

2. Jelaskan perbedaan antara proposisi hipotesis, proposisi disjungtif dan proposisi


konjungtif sebagai proposisi majemuk dengan contoh-contohnya?
a. Proposisi Hipotesis, yaitu proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran
yang terkandung di dalamnya adalah dengan syarat.
Contoh:
 Baik murid itu laki-laki atau perempuan harus diperlakukan sama
dalam pendidikan. 
Jenis Proposisi Disjungtif. Proposisi disjungtif dapat dibedakan menjadi
menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Disjungsi Eksklusif. 
Disjungsi eksklusif adalah kedua pilihanya tidak dapat bersatu tetapi ada
kemungkinan ketiga. Disjungsi eksklusif merupakan pernyataan majemuk
yang mempunyai hubungan peng-atau-an yang saling menyisihkan antara
dua bagian, yaitu antara bagian pertama (P1) dan bagian kedua (P2) tidak
dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ketiga (K3) dalam arti bukan bagian
pertama dan bukan bagian ketiga.
2. Disjungsi Inklusif. 
Disjungsi inklusif adalah kedua pilihannya dapat bersatu tetapi tidak ada
kemungkinan ketiga. Disjungsi inklusif merupakan pernyataan majemuk
yang mempunyai hubungan pengatauan yang dapat merangkum antara dua
bagian, yaitu antara bagian pertama (P1) dan bagian kedua (P2) dapat
bersatu sebagai perpaduan (Pa) dan tidak ada kemungkinan ketiga.
3. Disjungsi Alternatif atau Disjungsi Kontradiktif. 
Disjungsi alternatif atau disjungsi kontradiktif adalah  kedua pilihannya
tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan ketiga. Disjungsi alternatif
merupakan pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan
yang berlawanan penuh antara dua bagian, yaitu antara bagian pertama (P1)
dan bagian kedua (P2) tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan
ketiga. Atau bagian yang satu merupakan kebalikan dari bagian yang lain.
4.  Disjungsi Kolektif. 
Disjungsi kolektif adalah kedua pilihannya dapat bersatu dan ada
kemungkinan ketiga.
b. Proposisi Disyungtif, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan-
kemungkinan atau pilihan-pilihan. Proposisi disyungtif biasanya ditandai
dengan atau, atau...atau.
Contoh:
 Ani atau Ana yang tidak jujur.
 Atau kamu diam atau ayahmu akan terus marah (= Kamu diam atau
ayahmu akan terus marah).
 Ayah ada di kantor atau di rumah.
c. Proposisi Konjungtif yaitu, proposisi majemuk yang menegaskan bahwa dua
predikat yang dihubungkan dengan subjek yang sama pada waktu yang sama
tidak mungkin kedua-duanya benar. Hanya satu yang benar. (biasanya
menggunakan kata “….sekaligus……. dan….”.
Contoh:
 Engkau tidak dapat sekaligus berada di Jakarta dan di Surabaya pada
saat yang sama.
 Jika engkau berada di Jakarta, engkau tidak berada di Surabaya.
 Jika engkau berada di Surabaya, engkau tidak berada di Jakarta

Sumber Refernsi:
ISIP 4211 LOGIKA Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai