Anda di halaman 1dari 7

Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

PENGETAHUAN IBU TENTANG PAROTITIS EPIDEMIKA


(GONDONGAN/MUMPS) PADA ANAK DI LINGKUNGAN
2 KELURAHAN DATARAN TINGGI

Nurleli, S.Kep, Ns, M.KM


“Akper Kesdam I/BB Medan

ABSTRAK

Pengetahuan adalah hal-hal yang kita ketahui tentang kebenaran yang ada disekitar
kita tanpa harus menguji kebenarannya. Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik
melalui hubungan biologis maupun soaial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang sangat
penting dalam membesarkan anak, dengan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan
yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Parotitis
Epidemika adalah termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh mumpsvirus yang
menyerang kelenjar ludah. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang Parotitis Epidemika pada anak di Lingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi. Penelitian
ini dilakukan diLingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bersifat deskriptif kuantitatif, dengan jumlah populasi 20 orang ibu yang
mempunyai anak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei. Dengan menggunakan kuesioner tentang data
demografi dan pengetahuan. Hasil penelitian yang dilakukan pada 20 responden terdapat
bahwa pengetahuan ibu bervariasi yaitu pengetahuan baik sebanyak 9 orang (45%) dan
pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (55%). Dan di sarankan pada ibu untuk diberikan
penyuluhan tentang kesehatan khususnya tentang parotitis epidemika (gondongan/mumps).

Kata Kunci : Pengetahuan, Parotitis Epidemika/Gondongan/Mumps pada anak.

Pendahuluan Komplikasi yang terjadi dapat berupa:


Meningoencepalitis, artritis, pancreatitis,
Parotitis merupakan penyakit infeksi miokarditis, ooporitis, orchitis, mastitis, dan
yang pada 30 – 40 % kasusnya dikenal ketulian.(Nagiga, 2009)
merupakan suatu gejala infeksi Insidensi parototis epidemika dengan
asimptomatik. Genus Rubulavirus sub ketulian adalah 1 : 15.000. Meningitis yang
family Paramyxsovirinae dan family terjadi berupa Meningitis aseptik. Insidensi
Paramyxoviridae (Sumarmo, 2008). atau komplikasi dari parotitis
Sekarang penyakit ini sering terjadi Meningoencephalitis sekitar 250/100.000
pada orang sehingga menimbulkan epidemis kasus. Sekitar 10% dari kasus ini
secara umum. Pada umumnya parotitis penderitanya berumur kurang dari 20 tahun.
epidemika dianggap kurang menular jika Angka rata-tata kematian akibat parotitis
dibanding dengan morbili atau varicela, Meningoencephalitis adalah 2%. Kelainan
karena banyak infeksi parotitis epidemika pada mata akibat komplikasi parotitis dapat
cenderung tidak jelas secara klinis (Warta berupa neutitis opticus, dacryoadenitis,
medika, 2009). uveokeratitis, scleritis dan trombosis vena
Dalam perjalanannya parotitis central retina. Gangguan pendengaran akibat
epidemika dapat menimbulkan komplikasi parotitis epidemika biasanya unilateral,
walaupun itu jarang sekali terjadi. namun dapat pula bilateral. Gangguan ini

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 16


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

seringkali bersifat menular yang disebabkan oleh mumpsvirus


permanen.(Mardjono,2004) yang menyerang kelenjar ludah testes dan
Parotitis yang tidak ditangani dengan pancreas. Virus ini dapat menyerang
tepat dan segera dapat menimbulkan berbagai manusia, tikus dan hamster Virus penyebab
komplikasi serius yang akan menambah parotitis epidemika yaitu mumps virus adalah
resiko terjadinya kematian. Maka disebabkan virus RNA dari genus parainfluenza yang
hal tersebut, melalui makalah ini kami termasuk paramyxoviridae. Virus yang
memberikan solusi dapat memberikan bentuknya sferik atau pleomorfik ini
pengetahuan dan tata cara pencegahan dari berukuran garis tengah antara 150-300nm
penyakit parotitis sehingga skala kejadian dan mempunyai selubung (enveloped virus).
penyakit tersebut dapat menurun dan Virus dapat dibiakkan pada kultur jaringan
bermanfaat pula bagi perawat yakni mampu sel embrio manusia dan sel ginjal kera.
melaksanakan asuhan keperawatan atas Hanya terdapat satu tipe antigenic virus
pasien dengan Parotitis dengan tepat dan mumps (Soedarto, 2010).
benar.(Jaifoellan, 2000) Berdasarkan latar belakang diatas
Penyakit gondongan termasuk salah maka penulisan merumuskan masalah yaitu
satu jenis penyakit menular yang disebabkan bagaimana pengetahuan ibu tentang parotitis
oleh virus(paramyxovirus)yang menyerang epidemika atau mumps pada anak di
kelenjar ludah (kelenjar parotis) yang terletak Lingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi.
diantara telinga dan rahang,sehingga
menyebabkan pembengkakan pada leher Tujuan Penelitian
bagian atas atau pipi bagian bawah (fatchul Mengetahui pengetahuan ibu tentang
Mufidah, 2012). parotitis epidemika atau mumps pada anak di
Dalam medis penyakit ini dinamakan Lingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi.
parotitis epidemika atau mumps.penyakit ini 1. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
bersifat akut,menular dan disebabkan oleh ibu tentang definisi perotitis.
virus. Untuk bayi sampai usia 8 bulan tidak 2. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
akan tertular penyakit ini karena sudah ibu tentang penyebab parotitis.
dilindungi oleh antibody melalui plasenta 3. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
dari sang ibu (Nagiga, 2009). ibu tentang penularan parotitis.
Kelenjar gondong atau disebut juga 4. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
kelenjar leher, adalah kelenjar yang ibu tentang tanda & gejala parotitis.
normalnya terletak di bagian tengah-depan di 5. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
leher kita. Kelenjar gondong memiliki tiga ibu tentang pencegahan parotitis.
bagian, yaitu lobus kanan,lobus kiri, dan 6. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
lobus intermedius yang menghubungkan ibu tentang komplikasi parotitis.
lobus kanan dan lobus kiri. Fungsi kelenjar 7. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
ludah yaitu mengatur metabolisme tubuh, ibu tentang cara mendapatkan
sehinggqa segala sesuatu dalam tubuh pengobatan parotitis.
seseorang berjalan lancar dan normal.(Rita
Rismiati, 2005).
Parotitis epidemika atau mumps atau
gondong, termasuk penyakit virus yang

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 17


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

METODE PENELITIAN

Adapun kerangka konsep penelitian ini yang berjudul “Pengetahuan Ibu Tentang
Parotitis Epidemika pada anak di Lingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi” adalah sebagai
berikut :
Karakteristik
Responden : Pengetahuan Ibu
tentang Parotitis Baik
- Usia Epidemika yang
- Pendidikan Mempunyai Anak
- Pekerjaan - Defenisi cukup
- Penghasilan - penyebab
- Sumber - Penularan Kurang
Informasi - Tanda dan gejala
- Pencegahan
- komplikasi
- Pengobatan

Populasi Penelitian
Defenisi Operasional Populasi dalam penelitian ini adalah
Kerangka konsep di atas menunjukkan seluruh ibu yang mempunyai anak yang
penelitian yang dilakukan yaitu Pengetahuan tinggal di Lingkungan 2 Kelurahan Dataran
Ibu tentang parotitis Epidemika pada anak di Tinggi dengan jumlah populasi sebanyak 20
Lingkunan 2 Kelurahan Dataran orang.
Tinggi.Pengetahuan adalah hasil dari tahu Sampel Penelitian
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan Pada penelitian ini sampel yang
apa sesuatu itu (Notoatmodjo, 2007). diambil adalah seluruh populasi. Penetapan
Sebagian pengetahuan manusia di peroleh sampel dengan menggunakan metode “Total
melalui mata dan telinga. Pengetahuan ini Sampling”, sehingga besarnya jumlah
meliputi usia, pendidikan, dan pekerjaan, sampel dalam penelitian ini adalah 20 ibu.
penghasilan, sumber informasi yang akan Instrumen Penelitian
dikategorikan baik, cukup, dan kurang. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini dibuat dalam bentuk
Desain Penelitian kuesioner. Kuesioner disusun dan
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dimodifikasi oleh peneliti dari tinjauan
kuantitatif yaitu untuk memperoleh tingkat pustaka yang terdiri dari 2 bagian Kuesioner
pengetahuan orang tua tentang Parotitis Data Demografi (KDD) dan Kuesioner
Epidemika pada anak. Pengetahuan (KP).
Lokasi Penelitian Kuesioner Data Demografi (KDD)
Penelitian dilakukan di Lingkungan 2 Digunakan untuk mengkaji data
Kelurahan Dataran Tinggi, sebagai tempat demografi responden yang meliputi usia,
penelitian di karenakan tempat tersebut pendidikan, pekerjaan, penghasilan, sumber
belum pernah di lakukan tempat penelitian informasi.
tentang anak yang terkena Parotitis
Epidemika. Kuesioner Pengetahuan (KP)
Waktu Penelitian Disusun sendiri oleh peneliti
Penelitian ini di lakukan bulan Mei. berdasarkan tinjauan pustaka dengan

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 18


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

menggunakan pernyataan-pernyataan yang memastikan bahwa jawaban telah terisi.


memberikan pengetahuan responden. Analisa data dilakukan dengan deskriptif
Kuesioner ini terdiri dari 15 butir pernyataan dengan melakukan persentase data yang telah
penilaian menggunakan skala Guttman terkumpul dan disajikan dengan tabel-tabel
dimana pilihan jawaban yaitu: benar (skor 1), distribusi frekuensi kemudian dilakukan
salah (skor 0). Total skor yang diperoleh pembahasan dengan menggunakan teori
terendah 0 dan tertinggi 15, semakin tinggi kepustakaan yang ada.
skor maka semakin tinggi pengetahuannya.
Tingkat pengetahuan pada responden akan
dikategorikan berdasarkan rumus statistika HASIL PENELITIAN DAN
menurut Sudjana (2000) : PEMBAHASAN
Rentang
P = Pada bab ini diuraikan data hasil
Banyak kelas penelitian dan pembahasan mengenai
Dimana P merupakan panjang kelas Pengetahuan Ibu Tentang Parotitis
dengan rentang yaitu 15 dan 3 kategori kelas Epidemika (Gondongan/ Mumps) Pada Anak
untuk tingkat pengetahuan yaitu baik, cukup, di Lingkungan 2 Kecamatan Binjai Timur
kurang, dengan menggunkan P= 5 dan nilai pada bulan Mei 2019.
terendah= 0 sebagai batas bawah kelas
interval pertama, maka tingkat pengetahuan Hasil Penelitian
responden atas interval sebagai berikut: 0-5 Data Demografi
adalah pengetahuan kurang, 6-10 adalah Responden pada penelitian ini
pengetahuan cukup, 11-15 adalah adalah ibu yang memiliki anak, dimana dari
pengetahuan baik. 20 responden yang telah dipilih menjadi
subjek penelitian berdasarkan karakteristik
Cara Pengumpulan Data usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
Dalam melakukan penelitian ini, sumber informasi. Dari hasil penelitian
peneliti mendapatkan surat rekomendasi dari terhadap 20 responden diperoleh hasil
Akper Kesdam I/BB Binjai dan izin dari sebagai berikut :
Kepala Lingkungan 2 Kelurrahan Dataran Tabel 4.1.1.1 Distribusi frekuensi
Tinggi untuk mendapatkan persetujuan dan Persentase berdasarkan usia responden
dalam melakukan pengumpulan data dengan (n20)
menyebarkan kuesioner.
Lembar persetujuan diberikan kepada Usia Frekuensi Persentase
responden untuk ditandatangani. Dalam hal (%)
ini responden berhak untuk menolak terlibat 19-24 8 40
dalam penelitian ini. Untuk menjaga 25-30 6 30
kerahasiaan responden, peneliti tidak 31-35 6 30
mencantumkan nama responden pada lembar Total 20 100
pengumpulan data tetapi dengan memberi
kode. Kerahasiaan informasi dari responden Dari hasil penelitian yang dilakukan
dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok pada 20 orang responden dapat dilihat bahwa
data tertentu saja yang akan dilaporkan responden yang berusia 19-24 tahun
sebagai hasil penelitian. sebanyak 8 orang (40%), 25-30 tahun
Analisa Data sebanyak 6 orang (30%) dan berusia 31-35
Setelah semua terkumpul, maka tahun 6 orang (30%).
peneliti melakukan analisa data dengan Dari hasil penelitian yang dilakukan
mengecek kode, data responden dan pada 20 orang responden dapat dilihat bahwa

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 19


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

responden yang berpendidikan SMP yang pekerjaan PNS sebanyak 5 orang (25%)
sebanyak 3 orang (15%), SMA sebanyak 12 pengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%),
orang (60%) dan Perguruan Tinggi sebanyak Wiraswasta sebanyak 4 (20%), pengetahuan
5 orang (25%). baik sebanyak 2 orang (10%), yang
Dari hasil penelitian yang dilakukan berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang
pada 20 responden dapat dilihat bahwa (10%) dan yang IRT sebanyak 11 orang
responden bekerja sebagai IRT sebanyak 11 (55%) pengetahuan baik sebanyak 2 orang
orang (55%), Wiraswasta sebanyak 4 orang (10%), yang berpengetahuan cukup 9 orang
(20%), dan PNS sebanyak 5 orang (25%). (45%).
Dari hasil penelitian yang dilakukan Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada 20 orang responden dapat dilihat bahwa pada 20 responden terdapat bahwa yang
responden berpenghasilan tidak mendapatkan informasi dari media cetak
berpenghasilan sebanyak 11 orang (55%), Rp sebanyak 5 orang (25%) pengetahuan yang
500.000,- 1.000.000 sebanyak 4 orang baik sebanyak 2 orang (10%) yang
(20%), dan yang berpenghasilan >Rp berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang
1.000.000 sebanyak 5 orang (25%). (15%), dari media elektronik sebanyak 6
Dari hasil penelitian yang dilakukan orang (30%) pengetahuan yang baik
pada 20 responden dapat dilihat bahwa sebanyak 2 orang (10%), yang
responden yan mendapat sumber informasi berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang
dari media cetak sebanyak 5 orang (25%), (20%).
media elektronik sebanyak 6 orang Dari hasil penelitian yang dilakukan
(30%),yang tidak mendapatkan informasi pada 20 responden terdapat bahwa responden
dari manapun 9 orang (45%). yang berpenghasilan 500.000-1000.000
Dari hasil penelitian yang dilakukan sebanyak 4 orang (20%) pengetahuan yang
pada 20 responden terdapat bahwa usia baik sebanyak 2 orang (10%), yang
responden 19-24 tahun sebanyak 8 orang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang
(40%) yang berpengetahuan baik sebanyak 3 (10%),< 1000.000 sebanyak 5 orang (25%)
orang (15%), cukup sebanyak 5 orang (25%), yang berpengetahuan baik sebanyak 5 orang
usia 25-30 tahun sebanyak 6 orang (30%) (25%), yang tidak berpenghasilan sebanyak
yang berpengetahuan baik sebanyak 2 orang 11 orang (55%) pengetahuan yang baik
(10%), cukup sebanyak 4 orang (20%), usia sebanyak 2 orang (10%), yang
31-35 tahun sebanyak 6 orang (30%) yang berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang
berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (45%).
(20%), cukup sebanyak 2 orang (10%)
Dari hasil penelitian yang 4.1.1.11 Berdasarkan Frekuensi
dilakukan pada 20 responden terdapat Pengetahuan Responden Di Lingkungan 2
bahwa responden yang berpendidikan Dataran Tinggi Binjai Tahun 2019.
SD-SMP sebanyak 3 orang (15%),
pengetahuan baik sebanyak 1 orang Usia Persentase Frekuensi
(5%), cukup sebanyak 2 orang (10%), (%)
SMA sebanyak 12 orang (60%), 19-24 45 9
pengetahuan baik sebanyak 3 orang 25-30 55 11
(15%), cukup sebanyak 9 orang (45%), 31-35 0 9
dan sarjana sebanyak 5 orang (25%)
pengetahuan yang baik sebanyak 5 Total 100 20
orang (25%).
Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada responden terdapat bahwa responden

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 20


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk menyerap dan menerima informasi
pada responden terdapat bahwa pengetahuan yang diberikan.
ibu bervariasi yaitu Pengetahuan baik Berdasarkan asumsi peneliti, selain
sebanyak 9 orang (45%) dan yang pendidikan responden kemungkinan usia
berpengetahuan cukup 11 orang (55%). responden juga berperan dalam tingkat
pengethuan responden dimana sebagian besar
Pembahasan umur responden berada pada usia 19-24
sebanyak 8 orang (50%). Sebagaimana yang
Data Demografi dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003),
Dalam pembahasan ini peneliti bahwa semakin bertambahnya usia seseorang
mencoba menjawab pertanyaan penelitian semakin meningkat pula kedewasaan orang
yaitu pengetahuan Ibu tentang Parotitis tersebut, kedewasaan sangat dipengaruhi oleh
Epidemika pada Anak di Lingkungan 2 proses belajar karena semakin banyak
Kelurahan Dataran Tinggi. memperoleh informasi, sehingga akan dapat
Berdasarkan hasil penelitian diatas menambah atau meningkatkan wawasan dan
dapat disimpulkan bahwa frekuensi ibu yang pengetahuan seseorang.
berusia 19-24 tahun sebanyak 8 orang(50%),
berusia 25-30 tahun sebanyak 6 orang (25%), KESIMPULAN DAN SARAN
dan yang berusia 31-35 tahun sebanyak 6
orang (25%). Responden berpendidikan SD Kesimpulan
tidak ada (0%), SMP 3 orang (15%), SMA Berdasarkan hasil penelitian
12 orang (50%), Perguruan Tinggi 5 orang mengenai data pengetahuan ibu tentang
(35%), dan yang tidak sekolah tidak ada Parotitis Epidemika (Gondongan/Mumps) di
(0%). Responden yang bekerja sebagai IRT Lingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi
11 orang (50%),wiraswasta 4 orang (15%), sesuai dengan penelitian yang telah
PNS 5 orang (35%). dilakukan terhadap 20 responden data
pengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%),
Data Pengetahuan pengetahuan cukup sebanyak 15 orang
Berdasarkan hasil penelitian data (75%).
pengetahuan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan ibu tentang Parotitis Epidemika Saran
pada Anak Di Lingkungan 2 Kelurahan Bagi Orang Tua
Dataran Tinggi yang berpengetahuan baik 5 Perlunya penambahan wawasan orang
orang (25%) dan berpengetahuan cukup 15 tua tentang Parotitis Epidemika dengan
orang (75%). membaca buku-buku tentang kesehatan,
Berdasarkan hasil penelitian artikel-artikel kesehatan di majalah atau
mengenai pengetahuan ibu tentang Parotitis Koran dengan mengunjungi klinik kesehatan
Epidemika (Gondongan/Mumps) di sehingga akan menambah pengetahuan
Lingkungan 2 Kelurahan Dataran Tinggi tentang Parotitis Epidemika pada anak serta
berpengetahuan baik sebanyak 5 orang pengetahuan tentang kesehatan lainnya.
(25%), pengetahuan cukup sebanyak 15
orang (75%). Bagi Masyarakat
Penelitian ini sesuai dengan yang Diharapkan hasil penelitian ini dapat
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), yang memberikan manfaat dan arahan kepada
menyatakan semakin tinggi pendidikan masyarakat khususnya ibu-ibu yang
seseorang maka akan semakin tinggi pula mempunyai anak agar lebih memperhatikan
tingkat intelektualnya dan semakin tinggi kesehatan pada anak.
pendidikan maka semakin besar kemampuan

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 21


Volume : II1 No : 6 Desember 2019 ISSN : 2579-7344

Bagi Peneliti Noer,S. Jaifoellan. 2000. Ilmu Penyakit


Diharapkan dari hasil penelitian ini Dalam, Jakarta, FKUI.
dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan
dan untuk penambahan sampel selanjutnya Metodelogi Penelitian Ilmu
yang ingin melakukan penelitian di masa Keperawatan :
yang akan datang yaitu sebagai bahan Pedoman Skripsi, Testis dan
masukan mengenai tingkat pengetahuan Ibu Instrumen Penelitian
tentang Parotitis Epidemika pada anak Keperawatan. Jakarta :
sehingga peneliti lain lebih dapat Salemba Mustika.
mengembangkan pengetahuan tentang Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
kesehatan lainnya. Penelitian Kesahatan. Edisi
Revesi. Jakarta :
Bagi Keperawatan PT.Rineka Cipta.
Diharapkan agar penelitian ini dapat Ranuh, I.G.G. 1980. Pendekatan Resiko
memberikan manfaat dan arahan kepada Tinggi dalam Pengelolaan
perawat khususnya bagi para perawat yang Pelayanan Kesehatan
merawat anak agat dapat mengobati penyakit Anak; Continuing Education
gondongan yang sering diderita pada anak. Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya :
FK – UNAIR.
Bagi Institusi Pendidikan Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak
Hasil penelitian ini dapat digunakan FKUI. Tanpa Tahun. Buku
sebagai masukan atau informasi di Kuliah 2 Ilmu Kesehatan
perpustakaan untuk menambah wawasan Anak. Jakarta : Infomedika.
mahasiswa/I tentang Pengetahuan Ibu
Tentang Parotitis Epidemika Pada Anak.

DAFTAR PUSTAKA

Arty, Ni Wayan dan Nagiga. 2009 .


Penyakit Anak Sehari-
hari.Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Darmadi.2008.Penyakit Parotitis
Epidemika, Jakarta : Salemba
Medika.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2007. Profil
Kesehatan Indonesia 2006.
Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Mardjono, M. Sidharta P. 2004.
Mekanisme Infeksi Susunan Saraf
;Neurologi Klinis
Dasar. Jakarta : Dian Rakyat.
Mufidah, Fatchul. 2012. Cermati
penyakit-penyakit yang rentang
diderita anak usia
sekolah.Jogyakarta : FlashBooks.

Jurnal Kesehatan Bukit Barisan 22

Anda mungkin juga menyukai