Anda di halaman 1dari 2

CARDIORESPIRATORY ARREST

(CRA)
No. Dokumen : /SOP/SMI/66
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : 10/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Suhendro Rusli


NIP 19611230 198903 1 007
SUKABUMI

1. PENGERTI Cardiorespiratory Arrest (CRA) adalah kondisi kegawatdaruratan karena


AN berhentinya aktivitas jantung paru secara mendadak yang mengakibatkan kegagalan
sistem sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh malfungsi mekanik jantung paru atau
elektrik jantung. Kondisi yang mendadak dan berat ini mengakibatkan kerusakan
organ.
2. TUJUAN Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi awal kasus
peritonitis.

3. KEBIJAKA Keputusan Kepala Puskesmas Sukabumi No. 46/KAPUS/2016 tentang Pelayanan


N Klinis

4. REFEREN Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


SI Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015

5. LANGKA 1. Anamnesa

H- 1.1 Apakah pasien dibawa karena pingsan mendadak dengan henti jantung dan

LANGKA paru.

H 1.2 Apakah sebelumnya dijumpai nyeri dada, sesak, berdebar dan lemah.
1.3 Apakah ada riwayat overdosis obat, tersedak, tenggelam, keracunan
karbonmonoksida
2. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan:
1. Pasien tidak sadar
2. Tidak ada nafas
3. Tidak teraba denyut nadi di arteri-arteri besar (karotis dan
femoralis).

3.Diagnosis
1 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Gambaran EKG biasanya menunjukkan gambaran VF (Ventricular
Fibrillation). Selain itu dapat pula terjadi asistol, yang survival rate-
nya lebih rendah daripada VF.

2 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik sedangkan
anamnesis berguna untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Komplikasi
Konsekuensi dari kondisi ini adalah hipoksia ensefalopati,
kerusakan neurologi permanen dan kematian.

3 Diagnosis Banding : -
4 Penatalaksanaan awal
a. Melakukan resusitasi jantung paru pada pasien, sesegera mungkin tanpa
menunggu anamnesis dan EKG.
b. Pasang oksigen dan IV line
5. Konseling dan Edukasi

Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan tindak lanjut


dari tindakan yang telah dilakukan, serta meminta keluarga untuk
tetap tenang pada kondisi tersebut.

6. Kriteria rujukan
Setelah sirkulasi spontan kembali (Return of Spontaneous Circulation/ROSC) pasien
dirujuk ke layanan sekunder untuk tatalaksana lebih lanjut
6. DIAGRAM
ALIR Pasien datang
dengan gejala
CRA

1 Anamnesa
2 Pemeriksaan fisik

Diagnosis CRA

Tatalaksana awal

a. Melakukan resusitasi jantung paru pada


pasien, sesegera mungkin tanpa menunggu
anamnesis dan EKG.
b. Pasang oksigen dan IV line

RUJUK

7. UNIT Poliklinik umum


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai