Anda di halaman 1dari 3

Ijtihad (Arab: i ‫ ) ا ج داهت‬Menurut bahasa, ijtihad artinya adalah bersungguh-sungguh.

Sedangkan
menurut istilah, ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran
dan tenaga secara bersungguh-sungguh.

Sedangkan pengertian ijtihad secara terminologi adalah penelitian dan pemikiran untuk mendapatkan
sesuatu yang terdekat pada kitabullah (syara) dan sunnah rasul atau yang lainnya untuk memperoleh
nash yang ma'qu; agar maksud dan tujuan umum dari hikmah syariah yang terkenal dengan maslahat.

Sementara itu, ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan
hadis. Ijtihad digunakan untuk menetapkan suatu hukum Islam yang belum disebutkan secara tegas
dalam Al-Qur'an dan hadis.

Secara bahasa, ijtihad berarti mencurahkan pikiran dengan bersungguh-sungguh. Umumnya ijtihad
dikenal dengan proses hukum syariat dengan cara mencurahkan seluruh pikiran dan tenaganya dengan
sungguh-sungguh. Jadi, dapat disimpulkan jika ijtihad adalah penetapan dari salah satu sumber hukum
islam yang digunakan.

Kedudukan ijtihad dalam sumber hukum Islam memang tidak dapat dikesampingkan. Karena ijtihad
membantu para ulama dan umat muslim di zaman sekarang untuk memutuskan hukum pada suatu
perkara yang tidak ada pada zaman Rasulullah SAW. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kedudukan
ijtihad setara dengan hukum islam lainnya.

Fungsi Ijtihad sebagai Sumber Hukum Islam

Sumber hukum islam. Sumber: freepik.com

Sumber hukum islam. Sumber: freepik.com

Dikutip dari buku Metodologi Ijtihad Hukum Islam karya Jaih Mubarok (2002), terdapat beberapa fungsi
ijtihad sebagai sumber hukum Islam yang perlu diketahui oleh umat muslim. Sebenarnya fungsi ijtihad
yang paling utama adalah sebagai sumber hukum Islam yang kerap kali dianggap sebagai sumber hukum
ketiga setelah Alquran dan sunnah.

Fungsi ijtihad adalah untuk mendapatkan solusi dari sebuah persoalan yang ketetapan hukumnya belum
dijelaskan di dalam Alquran dan sunnah. Hal inilah yang membuat ijtihad mempunyai kedudukan dan
juga legalitas yang sah dalam islam. Meski begitu, tidak sembarangan orang bisa melakukan ijtihad.
Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan ijtihad. Berikut beberapa syaratnya.

Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam


Mempunyai pemahaman yang baik tentang bahasa Arab, fikih, ilmu tafsir, dan juga tarikh

Mengetahui cara untuk merumuskan hukum dan juga melakukan qiyas

Memiliki akhlaqul qarimah yang baik

Demikian penjelasan tentang ijtihad, mulai dari pengertian, kedudukan, hingga fungsinya. Semoga
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita semua. (Anne)

kedudukan ijtihad dalam sumber hukum islam adalah sebagai penentu hukum setelah AL Quran dan
hadist apabila dalam al quran dan hadist tidak ditemukan secara jelas dan rinci mengenai hukum yang
dimaksud. Ijtihad adalah hasil pemikiran para ulama ahli fikih.

Ijtihad adalah bagian penting dalam hukum Islam. Melalui proses ijtihad, bertujuan terciptanya solusi
untuk pertanyaan hukum yang belum dijelaskan dengan di dalam Al-Qur'an dan hadis. Jadi, Ijtihad bisa
diartikan sebagai konsep yang bisa memperkuat Al Qur'an dan hadis.8 Des 2021

9 Metode Ijtihad dalam Hukum Islam

Ilustrasi ulama masa kini. Sumber: freepik.com

zoom-in-white

Perbesar

Ilustrasi ulama masa kini. Sumber: freepik.com

Dikutip dari buku Metode Ijtihad Mazhab Al-Zahiri karya H. Rahman Alwi (2005), metode ijtihad antara
lain sebagai berikut.

1. Ijma’

Ijma merupakan kesepakatan seluruh mujtahid di suatu massa setelah Rasulullah SAW wafat dan
berkaitan dengan hukum syara yang tidak terdapat dalam Alquran dan hadist. Adapun contoh ijma’
adalah ijma’ sahabat, yaitu ijma’ yang dilakukan oleh sahabat Rasulullah SAW.

2. Qiyas

Qiyas merupakan hukum tentang suatu peristiwa yang diterapkan dengan cara membandingkannya
dengan hukum peristiwa lain yang sudah ditetapkan sesuai nash. Contohnya adalah mengqiyaskan
pembunuhan yang menggunakan alat berat dengan pembunahan menggunakan senjata tajam.
3. Istihsan

Istihsan merupakan berpindahnya mujtahid dari satu ketentuan hukum ke hukum lainnya karena
terdapat dalil yang menuntutnya. Contohnya adalah wasiat. Meski secara qiyas tidak diperbolehan,
namun karena terdapat dalam Alquran, maka wasiat diperbolehkan.

4. Maslahah Mursalah

Maslahah mursalah merupakan hukum yang didasarkan pada kemaslahatan yang lebih besar
dibandingkan mengesampingkan kemudaratan karena tidak ada dalil yang menganjurkan maupun
melarangnya. Contohnya adalah membuat akta nikah, akta kelahiran, dan sebagainya.

5. Istishab

Istishad merupakan metode yang dilakukan dengan menetapkan hukum yang sudah ada sebelumnya
sampai ada dalil yang merubahnya. Contohnya adalah setiap makanan boleh dikonsumsi hingga ada dalil
yang mengharamkannya.

6. ‘Urf

‘Urf merupakan suatu perkataan yang sudah dikenal oleh masyarakat dan dilakukan turun menurun.
Contohnya adalah halal bi halal yang dilakukan saat hari raya.

7. Saddzui Dzariah

Sadzzui dzariah merupakan sesuatu yang secara lahiriah boleh, tetapi bisa mengarah ke kemaksiatan.
Contohnya bermain kuis yang mengarah ke perjudian.

ADVERTISEMENT

8. Qaul Al-Shahabi

Qaul al-shahabi merupakan pendapat sahabat yang berkaitan dengan perkara yang dirumuskan setelah
Rasulullah SAW wafat. Contohnya adalah pendapat Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa kesaksian anak
kecil tidak diterima.

9. Syar’u Man Qablana

Syar’u man qablana merupakan hukum Allah SWT yang disyariatkan untuk umat terdahulu melalui nabi-
nabi sebelum Rasulullah. Contohnya adalah kewajiban untuk berpuasa.

Baca juga: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Ijtihad dalam Islam

Ijtihad boleh dilakukan ketika suatu perkara tidak ditemukan titik terangnya, dan hukumnya tidak ada di
dalam alquran ataupun hadist. Ijtihad tidak boleh dilakukan ketika : Aqidah [menyangkut persoalan
tauhid dan keimanan].14 Nov

Anda mungkin juga menyukai