BIAYA
Oleh:
Khoirunnisa Cahya Firdarini, S.E.,
M.Si.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
1. Pengguna Utama Laporan:
a). Akuntansi Keuangan – Pengguna utama
laporan yang dihasilkan oleh Akuntansi
keuangan adalah pihak eksternal perusahaan.
Pihak eksternal yang dimaksud yakni para
pemegang saham, kreditur (institusi keuangan
dan non- keuangan), dan regulator (Badan
Pengawas Pasar Modal dan Direktorat Jenderal
Pajak).
b). Akuntansi Manajemen –para manajer dan
eksekutif perusahaan yang biasa disebut
“management”.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
2. Laporan Utama yang Disajikan:
a). Akuntansi Keuangan – Laporan utama
yang disajikan oleh Akuntansi Keuangan
berupa “Laporan Keuangan” yang terdiri dari:
Neraca (Balance Sheet) – Laporan Keuangan
yang menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan perusahaan sampai pada periode
tertentu, misalnya 31 Desember 2013 (saat ini
PSAK menggunakan istilah “Laporan Posisi
Keuangan”.) Terdiri dari: Aset, Liabilitas,
Ekuitas Pemilik.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Laporan Laba Rugi (Profit and Lost
Statement) – Laporan Keuangan yang
menyajikan informasi mengenai hasil
operasional perusahaan selama satu periode
tertentu, misalnya 1 Januari s/d 31 Desember
2013, apakah membukukan laba atau rugi.
Terdiri dari: Pendapatan, Beban, Laba/Rugi.
Laporan Perubahan modal -- Laporan
keuangan yang menunjukkan perubahan
modal perusahaan selama satu periode
tertentu.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
– Laporan Keuangan yang menyajikan
informasi mengenai aliran kas perusahaan;
sumber aliran kas dan pengalokasiannya
(digunakan untuk apa saja), selama satu
periode tertentu. Misalnya 1 Januari s/d 31
Desember 2013. Terdiri dari:
- Kas dari Aktivitas Investasi
- Kas dari Aktivitas Operasi
- Kas dari Aktivitas Pendanaan.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
b). Akuntansi Manajemen – Laporan
utama yang disajikan oleh Akuntansi
Manajemen beragam dan tidak sama
antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain—tergantung jenis
dan skala usahanya. Namun laporan-
laporannya selalu berupa Laporan Internal,
diantaranya berupa:
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Laporan Kas (Cash Reports) – Laporan yang
menyajikan posisi kas setiap hari atau minggu,
perbandingan realisasi kas dengan forecast
dan budget, atau perbandingan kas periode
sebelumnya)
Laporan Gaji (Payroll Reports) –Laporan yang
memberikan informasi mengenai rincian
laporan penggajian, kewajiban gaji dan upah
perusahaan terhadap pegawai per departemen
atau per individu serta membandingkan data
tersebut dengan budget dan forecast.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Laporan Penjualan dan Biaya (Sales and
Expenses Reports)
Laporan yang menyajikan capaian penjualan
sampai per tanggal laporan, sudah berapa
persen yang tercapai dibandingkan dengan
forecast dan budget. Data disajikan per
customer (pelanggan) atau per nama
salesman. Di sisi lainnya juga menyajikan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan, apakah
masih dalam toleransi budget, serta
bagaimana perbadingannya dengan forecast.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Laporan Cost (Cost Report) – Laporan
yang menyajikan besaran beban yang
timbul dari operasional perusahaan, pada
kurun waktu tertentu yang dilengkapi
dengan perhitungan dan analisa-analisa
beban/cost yang sangat rinci, per
departmen hingga per aktivitas. Tergantung
teknik costing apa yang diterapkan
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Laporan Kapasitas (Capacity Reports) –
Laporan ini khusus dibuat oleh jenis
perusahaan manufaktur (industri/pabrikasi).
Laporan yang menyajikan kapasitas produksi
perusahaan per bagian/divisi, hingga per
satu unit mesin. Sekaligus menampilkan
data, kapasitas mesin per tanggal laporan
dibuat, berapa persen terisi. Sehingga secara
keseluruhan dapat diketahui mesin mana
saja yang bekerja dengan kapasitas penuh
dan mana yang tidak.
Perbandingan Akuntansi
Manajemen Vs Akuntansi Keuangan
Pengawasan
Pengambilan keputusan bi
snis
MANFAAT AKUNTANSI BIAYA
1. Beri 1 contoh laporan keuangan
dan laporan manajemen dan
jelaskan perbedaan keduanya!
2 Beri 2 contoh laporan manajemen
sebuah perusahaan dan jelaskan!
KONSEP BIAYA DAN BEBAN
Biaya (cost)
Dalam arti sempit, biaya merupakan pengorbanan
ekonomis untuk mendapatkan aset
Dalam arti luas, biaya merupakan pengorbanan
sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi
(belum terjadi) untuk tujuan tertentu.
Dari definisi biaya tersebut terdapat empat unsur
pokok yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
KONSEP BIAYA DAN BEBAN
Beban (expences)
menurut Standar Akutansi Keuangan
(1999 : 12), beban (expences) adalah
penurunan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas
keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanaman modal.
kesimpulannya, beban merupakan
pengorbanan yang telah terjadi.
KONSEP BIAYA DAN BEBAN
Posisi di Laporan Keuangan :
Biaya di neraca (Belum terpakai, biaya-
biaya yang dianggap akan memberi
manfaat dimasa yang akan datang, berupa
aktiva) Misal : Sewa Dibayar Dimuka
Beban di laporan laba-rugi (Pengeluaran
yang telah terpakai dan tidak dapat
memberikan manfaat lagi dimasa yang
akan datang) Misal : Beban Sewa
KONSEP BIAYA DAN BEBAN
Jumlah Rupiah Yang Dikeluarkan :
Biaya Jumlah rupiah yang dikeluarkan
dalam jumlah yang besar.
Beban Jumlah rupiah yang dikeluarkan
relatif kecil
AKUNTANSI BIAYA
Perusahaan yang mengolah bahan baku
untuk menghasilkan barang jadi
memerlukan prosedur serta pencatatan
mengenai proses produksi yang mengolah
bahan-bahan tersebut.
Bidang akuntansi biaya meliputi
pemakaian bahan untuk proses
produksi, perhitungan biaya produksi untuk
menilai persediaan barang jadi atau barang
setengah jadi dan persediaan bahan yang
sedang diproses tetapi belum selesai.
KLASIFIKASI BIAYA
9
LATIHAN
• Kayu dalam pabrik mebel
• Kulit dalam pabrik sepatu
• Tukang linting rokok dalam pabrik rokok.
• Gaji chef dalam sebuah restoran
• Gaji karyawan penyimpan dokumen pabrik.
• Operator mesin jika menggunakan mesin
• Gaji karyawan bagian pemasaran
• Tepung dalam pembuatan kue
10
• Upah koki kue dalam perusahaan pembuat kue
• Upah tukang serut dan potong kayu dalam pabrik
mebel
• Karet dalam pabrik ban
• Minyak mentah dalam pembuatan bensin
• Gaji operator telepon pabrik.
• Biaya listrik dan air pabrik
• Oli dan minyak pelumas.
• Asesoris pakaian di perusahaan konveksi
• Gaji satpam pabrik.
• Gaji pengawas pabrik/gaji mandor
• Gaji karyawan bagian pemeliharaan.
11
• Tukang jahit, bordir dalam pabrik pakaian.
• Amplas dalam perusahaan meubel
• Pola kertas di perusahaan konveksi
• Pegawai bagian gudang pabrik.
• Gaji resepsionis pabrik.
• Vanili, garam, pelembut, pewarna, pewangi pada
kue.
• Kain dalam pabrik konvensi
• Paku, sekrup, dan mur.
• Staples.
12
• Berikut ini adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan pembuatan meja kayu:
• Kayu Jati Rp1.500.000,00
• Tripleks 1.100.000,00
• Lem kayu 8.000,00
• Paku 10.000,00
• Upah tukang potong kayu 1.800.000,00
• Upah tukang ukir 1.900.000,00
• Gaji Supervisor 200.000,00
• Gaji satpam pabrik 100.000,00
• Sewa pabrik 700.000,00
• Biaya listrik pabrik 150.000,00
• Sewa kantor 160.000,00
• Gaji karyawan kantor 800.000,00
• Depresiasi peralatan pabrik 210.000,00
• Depresiasi peralatan kantor 80.000,00
1. Hitunglah jumlah biaya bahan baku.
2. Hitunglah jumlah biaya tenaga kerja
langsung.
3. Hitunglah jumlah biaya overhead pabrik.
4. Sebutkan biaya-biaya yang tidak termasuk
biaya produksi
5. Hitunglah Biaya utama dan biaya koversinya!
1. BBB
• Kayu Jati Rp1.500.000,00
• Tripleks 1.100.000,00
• JUMLAH 2.600.000,00
2. BTKL
• Upah tukang potong kayu 1.800.000,00
• Upah tukang ukir 1.900.000,00
• JUMLAH 3.700.000,00
3. BOP
• Lem kayu 8.000,00
• Paku 10.000,00
• Gaji Supervisor 200.000,00
• Gaji satpam pabrik 100.000,00
• Sewa pabrik 700.000,00
• Biaya listrik pabrik 150.000,00
• Depresiasi peralatan pabrik 210.000,00
• JUMLAH 1.378.000,00
4. Biaya Non Produksi:
• Sewa kantor 160.000,00
• Gaji karyawan kantor 800.000,00
• Depresiasi peralatan kantor 80.000,00
• JUMLAH 1.040.000,00
THANKS
Bila anda berbipikir anda bisa, maka anda
benar. Bila anda berpikir anda tidak bisa, anda
pun benar. Karena itu ketika seseorang
berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya ia
telah membuang kesempatan untuk menjadi
bisa.
Henry Ford
PENENTUAN DAN PENGENDALIAN
BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA
TENAGA KERJA
OLEH:
KHOIRUNNISA CAHYA FIRDARINI
BIAYA BAHAN
• Dibedakan menjadi:
- Biaya bahan baku
Cirinya dapat dilacak ke produk jadi da nilainya
material. Merupakan salah satu elemen biaya utama
(prime cost)
- Biaya bahan penolong
Merupakan bahan yang tidak dapat dilacak ke produk
jadi dan nilainya relative tidak material. Merupakan
elemen biaya overhead
PENCATATAN MENGGUNAKAN KARTU
PERSEDIAAN
• Perusahaan menggunakan kartu persediaan untuk
memantau mutasi persediaan bahan baku
• Menggunakan metode perpetual
• Dapat menggunakan metode FIFO atau LIFO
PENCATATAN MENGGUNAKAN KARTU
PERSEDIAAN
Contoh soal:
• Berikut ini adalah data mutasi persediaan bahan baku PT
Megasari selama bulan Agustus 2020.
• Persediaan awal 1.000 unit, harga per unit Rp 500.000
• Tgl 10 membeli 300 unit, harga per unit Rp 550.000
• Tgl 16 digunakan 300 unit
• Tgl 26 digunakan 750 unit
• Tgl 28 membeli 400 unit, harga per unit Rp 600.000
• Tgl 31 digunakan 350 unit
• Berdasarkan informasi diatas, susunlah kartu persediaan menggunakan
metode FIFO!
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Tanggal Pembelian Pemakaian Saldo
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Ags 1 1.000 500.000 500.000.000
10 300 550.000 165.000.000 1.000 500.000 500.000.000
• 300 550.000 165.000.000
16 300 500.000 150.000.000 700 500.000 350.000.000
300 550.000 165.000.000
26 700 500.000 350.000.000
50 550.000 27.500.000 250 550.000 137.500.000
28 400 600.000 240.000.000 250 550.000 137.500.000
400 600.000 240.000.000
31 250 550.000 137.500.000
100 600.000 60.000.000 300 600.000 180.000.000
Persediaan akhir
BIAYA TENAGA KERJA
• Biaya tenaga kerja normal = total jam kerja x shift normal (shift 1)
= 130 jam x Rp 1.500,00 = Rp 195.000,00
Perhitungan shift premium:
II 40 jam x (Rp 2.000 - Rp 1.500) = Rp 20.000,-
III 40 jam x (Rp 2.500 - Rp 1.500) = Rp 40.000,-
Rp 60.000,-
SHIFT PREMIUM
PBDP 707.400 -
3. Jika diakui Kas
sebagai biaya tenaga -kerja langsung707.400
OVERTIME PREMIUM
PBDP 621.000 -
Rugi upah lembur 86.400 -
Utang gaji dan - 707.400
upah
Chapter 3:
Cost Behavior
Highest Lowest
Y = a + bx
Y = total cost
a = total fixed cost
b = variable cost per unit
x = volume or production unit
3 Least Squares Method
b= n. XY - X .. Y
n. X2 – ( X)2
3 Least Squares Method
a= Y - b. X
n
►
3 Least Squares Method
Example:
Based on the following data of number of units produced and the
corresponding total cost, estimate the total cost of producing
4,000 units!
Month Units (X) Cost (Y)
1 1,520 $36,375
2 1,250 38,000
3 1,750 41,750
4 1,600 42,360
5 2,350 55,080
6 2,100 48,100
7 3,000 59,000
8 2,750 56,800
16.32 377.465
3 Least Squares Method
Solution:
X Y X2 XY
1,520 $36,375 2,310,400 55,290,000
1,250 38,000 1,562,500 47,500,000
1,750 41,750 3,062,500 73,062,500
1,600 42,360 2,560,000 67,776,000
2,350 55,080 5,522,500 129,438,000
2,100 48,100 4,410,000 101,010,000
3,000 59,000 9,000,000 177,000,000
2,750 56,800 7,562,500 156,200,000
16,320 377,465 35,990,400 807,276,500
3 Least Squares Method
We have
n =8
ΣX = 16,320
ΣY = 377,465
ΣX2 = 35,990,400
ΣXY = 807,276,500
3 Least Squares Method
3 Least Squares Method
PENENTUAN DAN
PENGENDALIAN BOP
Oleh:
Khoirunnisa Cahya Firdarini, S.E., M.Si.
BIAYA OVERHEAD PABRIK
• Biaya overhead pabrik pada umumnya
dikategorikan sebagai biaya produksi selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung
• Bila suatu perusahaan memiliki departemen-
departemen lain selain departemen produksi
maka semua biaya yang terjadi di departemen
pembantu tersebut dikategorikan sebagai
biaya overhead pabrik.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK
1. Menurut Jenisnya
a)Biaya bahan penolong
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan
d) Biaya penyusutan aktiva
e) Biaya asuransi
f) Biaya listrik, dan lain-lain.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK
Perusahaan
biasanya memiliki departemen utama dan
departemen pembantu
Biaya yang terjadi di departemen pembantu perlu
dialokasikan ke departemen utama sehingga biaya yang
terjadi di departemen utama bertambah
Alokasi
dilakukan baik untuk anggaran BOP maupun BOP
sesungguhnya
METODE ALOKASI BOP DEPARTEMEN
Metode Langsung
Metode Bertahap
Metode Aljabar
DATA BOP PT JAYARAYA
PTJayaraya menetapkan anggaran BOP departemen produksi
(utama) dan departemen pembantu tahun 2013 sebagai berikut:
Departemen Produksi
Departemen A 36.500.000
Departemen B 44.600.000
Departemen Pembantu
Departemen X 10.000.000
Departemen Y 7.500.000
DATA BOP PT JAYARAYA
Taksiran jam kerja langsung, luas lantai dan total jam kerja adalah sebagai berikut:
Taksiran jam Taksiran luas Taksiran jumlah
Departemen kerja langsung lantai jam kerja
X - 700 m2 1.000
Y - 500 m2 700
A 1.800 1.000 m2 2.800
B 950 3.000 m2 1.200
2750 5.200 m3 5700
DATA BOP PT JAYARAYA
BOP sesungguhnya yang terjadi selama tahun 2013 sebagai berikut:
Departemen Produksi
Departemen A 38.400.000
Departemen B 43.700.000
Departemen Pembantu
Departemen X 11.000.000
Departemen Y 7.900.000
DATA BOP PT JAYARAYA
BOP sesungguhnya yang terjadi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Taksiran jam Taksiran luas Taksiran jumlah
Departemen kerja langsung lantai jam kerja
X - 650 m2 1.400
Y - 550 m2 900
A 1.700 1.300 m2 3.000
B 1.000 2.600 m2 1.500
2.700 5.100 m3 6.800
Pertanyaan
Jika biaya departemen X dialokasikan berdasarkan luas lantai dan
departemen Y berdasarkan jumlah jam kerja, tentukan:
a. Alokasi budget biaya dari departemen pembantu ke
departemen produksi
b. Jumlah budget BOP departemen produksi setelah alokasi
c. Tarif BOP masing-masing departemen produksi apabila dasar
pembebanan yang digunakan adalah Jam kerja langsung
d. Alokasi BOP sesungguhnya dari departemen pembantu ke
departemen produksi
e. Jumlah BOP sesungguhnya departemen produksi setelah alokasi
Pertanyaan
Dasar pembebanan:
- Alokasi BOP departemen X Luas lantai (LL)
- Alokasi BOP departemen Y Jumlah jam kerja (JK)
- Tarif BOP departemen produksi Jam kerja langsung
(JKL)
METODE LANGSUNG
1 X --> A 1.000 x 10.000.000 = 2.500.000 Taksiran Taksiran Taksiran jumlah
4.000 Departemen jam kerja luas lantai jam kerja
X - 700 m2 1.000
2 X --> B 3.000 x 10.000.000 = 7.500.000 Y - 500 m2 700
4.000 A 1.800 1.000 m2 2.800
B 950 3.000 m2 1.200
3 Y --> A 2.800 x 7.500.000 = 5.250.000 2750 5.200 m3 5700
4.000
1 X --> A 1.300 x 11.000.000 = 3.666.667 Taksiran jam Taksiran luas Taksiran jumlah
3.900 Departemen kerja langsung lantai jam kerja
X - 650 m2 1.400
2 X --> B 2.600 x 11.000.000 = 7.333.333 Y - 550 m2 900
3.900 A 1.700 1.300 m2 3.000
B 1.000 2.600 m2 1.500
3 Y --> A 3.000 x 7.900.000 = 5.266.667 2.700 5.100 m3 6.800
4.500
JURNAL
Departemen Produksi
Departemen A 22.900.000
Departemen B 44.100.000
Departemen C 35.400.000
Departemen Pembantu
Departemen P 12.500.000
Departemen Q 18.600.000
DATA BOP PT ABADI
Taksiran jam kerja langsung, jam mesin dan total jam kerja adalah sebagai berikut:
Taksiran Taksiran Taksiran jumlah
Departemen jam kerja jam mesin jam kerja
P - 800 1.250
Q - 1200 550
A 1.800 1000 1.500
B 950 4500 2.800
C 2.500 3000 2.200
2750 10500 8.300
DATA BOP PT ABADI
BOP sesungguhnya yang terjadi selama tahun 2014 sebagai berikut:
Departemen Produksi
Departemen A 22.600.000
Departemen B 40.900.000
Departemen C 33.800.000
Departemen Pembantu
Departemen P 10.700.000
Departemen Q 17.000.000
DATA BOP PT ABADI
BOP sesungguhnya yang terjadi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Taksiran Taksiran Taksiran jumlah
Departemen jam kerja jam mesin jam kerja
P - 650 950
Q - 1100 600
A 2.000 1200 1.300
B 880 4200 3.000
C 2.350 3100 2.400
5.230 10.250 8.250
Pertanyaan
4
Departemen B 5 Departemen Y 7.500.000
METODE BERTAHAP
1 X --> Y 500 x 10.000.000 = 1.111.111 Taksiran jam Taksiran Taksiran jumlah
4.500 Departemen kerja langsung luas lantai jam kerja
X - 700 m2 1.000
2 X --> A 1.000 x 10.000.000 = 2.222.222 Y - 500 m2 700
4.500 A 1.800 1.000 m2 2.800
B 950 3.000 m2 1.200
3
3 X --> B 3000 x 10.000.000 6.666.667 2750 5.200 m 5700
4500
ABAIKAN DULU!!
4 Y --> A 2.800 x 8.611.111 = 6.027.778
4.000
ABAIKAN DULU!!
4 Y --> A 3.000 x 9.259.551 = 6.173.034
4.500