Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA ( L.K ) 3.

1
MEMBUAT BEST PRACTICES
JABATAN
KATAGORI I
(MTS N 4 BENGKALIS)

Disusun Oleh
( ILMA TRISNA )
( 229031495426 )

BIDANG STUDI IPA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
TAHUN 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practice

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

AKSI 1 PERTEMUAN 1 DAN 2


Lokasi MTs N 4 Bengkalis
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery learning
pada materi organ – organ pencernaan manusia dan
gangguan pada sistem pencernaan manusia.
Penulis Ilma Trisna, S.Pd
Tanggal Sabtu , 1 Oktober 2022 dan Kamis 6 Oktober 2022
Situasi: Latar belakang masalah dalam praktek pembelajaran ini
Kondisi yang menjadi latar adalah :
belakang masalah, mengapa 1. Rendahnya motivasi anak dalam belajar karena
praktik ini penting untuk pengaruh faktor internal dan eksternal.
dibagikan, apa yang menjadi 2. Pemilihan model pembelajaran yang
peran dan tanggung jawab anda diterapkan oleh guru kurang bervariasi dan
dalam praktik ini. cendrung monoton, tidak sesuai dengan
karakteristik materi dan peserta didik.

Rendahnya motivasi belajar peserta didik yang disebabkan


oleh kurang bervariasinya model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru pada materi organ – organ pencernaan
manusia dan gangguan pada sistem pencernaan manusia,
sehingga disini diterapkan model pembelajaran discovery
learning dimana model pembelajaran ini diharapkan dapat
meningkatan motivasi belajar peserta didik pada materi
organ – organ pencernaan manusia dan gangguan pada
sistem pencernaan manusia karena pada model ini anak
dituntut untuk berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi
dimana peserta didik dituntut untuk aktif sehingga
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Penerapan model ini dikarenakan model pembelajaran
discovery learning dapat memiliki kelelebihan yaitu :

1. Mampu memperbaiki dan meningkatkan


keterampilan berpikir peserta didik di ranah
kognitif.
2. Menumbuhkan rasa senang saat berlangsungnya
pembelajaran, terlebih jika kesimpulan yang
diperoleh sesuai.
3. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik bisa
diingat dan dipahami lebih lama.
4. Mampu membangkitkan keinginan belajar
peserta didik.
5. Mampu meningkatkan penalaran peserta didik.
6. Lebih efektif dalam mentransfer pengetahuan
pada peserta didik.
Praktik ini penting untuk dibagikan, dengan alasan sebagai
berikut:
1. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan
sebagai tolak ukur untuk memperbaiki dan
mengatasi motivasi belajar siswa yang rendah
pada materi organ – organ pencernaan dan
gangguan organ pencernaan manusia.
2. Sebagian besar permasalahan yang ditemukan dalam
pelajaran IPA oleh Pendidik sama yakni rendahnya
motivasi dan minat belajar peserta didik
3. Praktik pembelajaran ini dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran
IPA di kelas VIII A pada materi sistem pencernaan
manusia dan gangguan sistem pencernaan manusia.
4. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri
untuk mendesain pembelajaran yang
5. kreatif dan inovatif
6. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi
guru lain dalam hal mendesain pembelajaran
yangkreatif dan inovatif

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik


pembelajaran ini adalah sebagai guru dan fasilitator yang
bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang
kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan
menggunaka n model, metode, dan media pembelajaran
yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada materi organ – organ
pencernaan dan gangguan pencernaaan manusia.

Melaksanakan pembelajaran yang inovatif Aksi I


Vidio PPI Aksi I pertemuan ke 1 dan 2

https://drive.google.com/drive/folders/1y0k4yyDMDZAGk
IQpNSitA-UbnheGM2dQ?usp=sharing

Mengevaluasi peserta didik dalam pembelajaran yang


inovatif

Merefleksikan pembelajaran yang inovatif untuk


mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran
yang dilaksanakan
Link refleksi
https://drive.google.com/drive/folders/1K38J7zxbxTZ91qG
U1cufR8hb02RM-fBG?usp=share_link

Tantangan : Berdasarkan hasil kajian literatur dan kajian wawancara,


Apa saja yang menjadi hal-hal yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar
tantangan untuk mencapai peserta didik untuk meningkatkan pada materi organ –
tujuan tersebut? Siapa saja yang organ pencernaan manusia dan gangguanya yaitu :
terlibat, a. Faktor internal
 Kemampuan literasi dan numerasi yang masih
rendah, peserta didik sulit untuk memahami
konsep materi organ pencernaan manusia,
peserta didik malas membaca.
 Motivasi peserta didik yang masih rendah saat
belajar, mereka menganggap pelajaran IPA
adalah pelajaran yang sulit dan tidak
menyenangkan.
 Peserta didik sulit berkonsentrasi saat
pembelajaran berlangsung, ketika guru
memberikan penjelasan tentang materi
terkadang ada peserta didik yang mengobrol
atau bergurau dan ada pula yang mengantuk.
 peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran
kalau disuruh menanggapi dan bertanya lebih
banyak yang diam dari yang aktif.

Faktor ekternal

 Pemilihan model, metode dan media


pembelajaran yang digunakan pendidik kurang
bervariasi dan cenderung monoton, tidak
disesuaikan dengan karakteristik materi dan
peserta didik. Pendidik terkadang tidak
melakukan persiapan terlebih dahulu sehingga
saat mengajar cendrung hanya menyampaikan
materi tanpa mempersiapkan kelas dan peserta
didik
 Kurang biasanya guru dalam memotivasi
peserta didik untuk meningkatkan motivasi
belajarnya.

Tantangan (lanjutan ) Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas,


TANTANGAN yang dihadapi guru yaitu:
1. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat
dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan karakteristik materi
pembelajaran meningkatkan motivasi belajar
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
yaitu penggunaan metode Discovery Learning
(DL) Pada materi organ pencernaan dan
gangguan organ pencernaan manusia.
2. Penggunaan model pembelajaran yang tepat
serta inovatif mampu meningkatkan aktifitas
dan partisipasi peserta didik dalam
pembelajaran
3. Guru harus mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik untuk mengatasi kesulitan
belajarnya melalui proses pembelajaran yang
gampang, asik, seru, menantang dan
menyenangkan.
4. Pada proses PPL PPG aksi pertama, guru juga
mendapatkan tantangan dari segi komunikasi
dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong
dalam melakukan sign in dalam memantau
keterlaksanaan PPL hal ini di sebabkan karena
sekolah PPL berada di daerah minim signal.

Berdasarkan keempat TANTANGAN tersebut di atas


bisa disimpulkan bahwa TANTANGAN yang
dihadapi melibatkan peran guru dalam hal Kompetensi
yang harus dimiliki guru yaitu :

Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional,


serta kondisi daerah PPL PPG yang minim signal.
Sementara dari sisi peserta didik yaitu untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Aksi : Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru langkah –


Langkah-langkah apa yang langkah yang harus dilakukan guru antara lain :
dilakukan untuk menghadapi 1. Pemilihan model pembelajaran inovatif
tantangan tersebut/ strategi apa Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
yang digunakan/ bagaimana
model pembelajaran inovatif dengan
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber daya memahami karakteristik peserta didik dan
atau materi yang diperlukan karakteristik materi pelajaran. Adapun model
untuk melaksanakan strategi ini pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu
Discovery Learning yang diharapkan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa pada
materi sistem pencernaan manusia.

2. Pemilihan media power point


Media pembelajaran yang digunakan adalah
powerpoint sebagai media presentasi
menyampaikan motivasi, apersepsi, tujuan,
memberikan instruksi kegiatan pelaksanaan
pembelajaran dan dalam memberikan penguatan
materi.
Aksi ( lanjutan ) Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas,
TANTANGAN yang dihadapi guru yaitu:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Strategi untuk meningkatkan motivasi peserta
didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
mengembangkan perangkat pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Hal ini diharapkan
mampu meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
2. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada
peserta didik dengan menentukan kegiatan-
kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa
meningkatkan motivasi belajar peserta didik
dan berpartisipasi aktif dalam seluruh
rangkaian proses pembelajaran.
3. Sumber daya yang diperlukan adalah
kompetensi dan kreatifitas guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran yang
berpusat pada aktifitas peserta didik.
4. Proses dalam pelaksaan PPL ini juga di dampingi
oleh observer yang merupakan guru IPA di MTs N
4 Bengkalis sehingga dari awal hingga akhir
kegiatan PPL observer juga melihat secara
langsung antusias peserta didik dalam PBM dan
bersama-sama menilai Pretest dan Posttest
peserta didik dan untuk mendokumentasikan dan
membantu proses pelaksanaan yang dibantu oleh
guru matematika.
5. Dalam pelaksanaan PPL ini tidak lepas juga dari
peranan kepala madrasah yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanan PPL di MTs N 4
Bengkalis ini.

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah – langkah yang telah
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu motivasi belajar peserta didik dirasakan
dari Langkah-langkah yang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari:
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Pemilihan model pembelajarn inovatif yaitu
efektif? Atau tidak efektif? Discovery Learning (DL) dan proses pembelajaran
Mengapa? Bagaimana respon yang berpusat pada peserta didik sangat membantu
orang lain terkait dengan strategi dalam meningkatkan partisipasi aktif peserta didik
yang dilakukan, Apa yang dalam pembelajaran sehingga mampu meningkatkan
menjadi faktor keberhasilan atau motivasi belajar peserta didik.
ketidakberhasilan dari strategi
yang dilakukan? Apa 2. Respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran dari keseluruhan pembelajaran ini adalah sangat senang jika
proses tersebut pembelajaran menggunakan Model yang
sangat menarik yaitu model Discovery
Learning.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan


oleh kompetensi guru dalam mengelola
pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media
dan model pembelajaran yang inovatif yang
dikembangkan dalam perangkat pembelajaran,
LKPD yang dibuat merupakan LKPD yang
interaktif serta keinginan peserta didik untuk
menambah wawasan ilmu yang mereka peroleh
dengan cara belajar yang berbeda ( model
Discovery Learning )

A. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif dan


mengapa?
Hasilnya sangat efektif, karena motivasi belajar peserta
didik mengalami peningkatan.

B. Bagaimana respon orang lain terkait dengan


strategi yangdilakukan:
 Respon kepala sekolah sangat positif dan
mendukung penuh atas kegiatatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
 Rekan sejawat sangat positif dan antusias,
sehingga mereka juga ingin melaksanakan model
pembelajaran yang telah saya laksanakan. Karena
berdampak besar terhadap motivasi belajar peserta
didik.
 Respon peserta didik sangat baik, hal ini terlihat
dari meningkatnya keaktifan peserta didik.

C. Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :


 Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang
turut membantu mempersiapkan alat dalam proses
perekamankegiatan pembelajaran.
 Situasi dan kondisi sangat mendukung
terlaksananya kegiatan PPL Aksi I pertemuan ke 1
dan 2
 Motivasi peserta didik meningkat dengan model
pembelajaran Discovery Learning yang diterapkan
pendidik.
 Berusaha melaksanakan semaksimal mungkin apa
yangtelah direncanakan.

D. Ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan?


 Tidak sepenuhnya peserta didik ikut aktif dalam
pembelajaran.
 Tidak sepenuhnya peserta didik meningkat
motivasinya dalam belajar.
E. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
1. Penyusunan perangkat pembelajaran menjadi
hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembeajaran
2. Perlu adanya penguasaan variasi model dan
metode pemebelajaran oleh peserta didik
3. Penguasaan IT sebagai salah satu pendukung
tercaainya pembelajaran inovatif.

AKSI 2 PERTEMUAN 1 DAN 2


Lokasi MTs N 4 Bengkalis
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Tujuan yang ingin dicapai Peserta didik mampu menyelesaikan soal HOTS dengan
menggunakan model pembelajaran PBL
Penulis Ilma Trisna, S.Pd
Tanggal Rabu , 19 Oktober 2022 dan Rabu, 26 Oktober 2022
Situasi: Latar belakang masalah dalam praktek pembelajaran ini
Kondisi yang menjadi latar adalah :
belakang masalah, mengapa 1. Kemampuan berpikir kritis siswa belum
praktik ini penting untuk
terasah karena model pembelajaran
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda yang diterapkan oleh guru tidak
dalam praktik ini. mendorong anak untuk berpikir kritis
terutama pada materi zat aditif dan
dampak penggunaan zat aditif.
2. Peserta didik sulit menyelesaikan soal –
soal yang menuntut peserta didik
berpikir kritis dan berpikir tingkat
tinggi.
3. Pemilihan model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru kurang belum
menuntutn peserta didik agar mudah
menyelesaikan soal HOTS.
Sulitnya anak dalam menyelesaikan soal – soal HOTS
disebabkan model pembelajaran yang diterapkan guru
tidak mendukung anak agar mudah menyelesaikan soal
HOTS, oleh sebab itu model pembelajaraan PBL ini
yang digunakan dalam mengatasi masalah ini karena
model pembelajaran ini menuntut anak untuk berpikir
kritis dan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan
mampu mengatasi masalah sulitnya anak dalam
menyelesaikan soal – soal HOTS pada materi zat aditif
dan dampak penggunaan zat aditif.
Penerapan model PBL ini karena model ini memiliki
kelebihan :
1. Pemecahan masalah (problem solving)
merupakan teknik yang cukup bagus untuk
memahami isi pelajaran
2. Pemecahan masalah memotivasi kemampuan
pebelajar untuk menemukan pengetahuan baru
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan
aktvitas belajar pebelajar
4. Pemecahan masalah dapat membantu pebelajar
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan masalah dunia nyata
5. Pemec ahan masalah membantu pebelajar untuk
mengembangkan pengetahuan baru dan
tanggung jawab dalam pembelajaran yang
dilakukan serta membantu pebelajar dalam
menilai hasil maupun proses pembelajaran
6. Melalui pemecahan masalah dapat menunjukkan
pada pebelajar bahwa setiap mata pelajaran pada
dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu
yang harus dimengerti oleh pebelajar, bukan
hanya sekedar belajar dari guru atau buku-buku.
7. Pemecahan masalah dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis pebelajar dan
menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru.

Praktik ini penting untuk dibagikan, dengan alasan sebagai


berikut:
1. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan
sebagai tolak ukur untuk memperbaiki dan
mengatasi masalah sulitnya anak dalam
menyelesaikan soal HOTS pada materi zat
aditif dan dampak penggunaan zat aditif.
2. Sebagian besar permasalahan yang ditemukan
dalam pelajaran IPA oleh Pendidik sama yakni
sulitnya anak dalam menyelesaikan soal HOTS.
3. Praktik pembelajaran ini dapat membantu peserta
didik dalam menyelesaikan soal HOTS dalam
pembelajaran IPA di kelas VIII A pada materi zat
aditif dan dampak penggunaan zat aditif
4. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya
sendiri untuk mendesain pembelajaran yang
5. kreatif dan inovatif
6. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi
guru lain dalam hal mendesain
pembelajaran yangkreatif dan inovatif

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik


pembelajaran ini adalah sebagai guru dan fasilitator yang
bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang
kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan
menggunakan model, metode, dan media pembelajaran
yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara efektif dan dapat membuat peserta
didik mampu menyelesaikan soal HOTS.

Melaksanakan pembelajaran yang inovatif Aksi 2


Vidio PPL Aksi 2 pertemuan ke 1 dan 2
https://drive.google.com/drive/folders/182KsdZolVsDxGJC
-BIiHH5BfN-Ld_Pwd?usp=sharing

Mengevaluasi peserta didik dalam pembelajaran yang


inovatif

Merefleksikan pembelajaran yang inovatif untuk


mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran
yang dilaksanakan
Link refleksi
https://drive.google.com/drive/folders/1K38J7zxbxTZ91qG
U1cufR8hb02RM-fBG?usp=share_link

Tantangan : Berdasarkan hasil kajian literatur dan kajian wawancara,


Apa saja yang menjadi hal-hal yang mempengaruhi sulitnya anak dalam
tantangan untuk mencapai menyelesaikan soal – soal HOTS pada materi zat aditif dan
tujuan tersebut? Siapa saja yang dampak penggunaan zat aditif yaitu :
terlibat, 1. Faktor internal:
 Kemampuan peserta didik dalam penyerapan
materi pembelajaran masih kurang hal ini
dapat terjadi karena faktor internal dan
eksternal peserta didik
 Peserta didik kurang fokus pada
saat proses pembelajaran peserta
didik kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran
 Peserta didik kurang paham tentang
konsep materi pelajaran.
 Peserta didik sulit menyelesaikan
soal – soal HOTS

2. Faktor eksternal
 Pembelajaran masih berpusat pada guru ( teacher
center )
 Guru masih belum sepenuhnya memberikan
keteladanan, semangat, dan dukungan kepada
peserta didik.
 Kurangnya pengetahuan guru tentang
karakteristik pembelajaran HOTS.
 Kurang terjalinya rasa keterikatan antara guru
dan peserta didik.
 Secara umum Guru belum mengintegrasikan
tingkat berpikir tinggi dalam (HOST) dalam
pembelajaran IPA mungkin karena belum
dilakukan pembiasaan
 Butuh waktu yang panjang dan pembiasan
taksonomi bloom C4 s/d C6, komunikasi,
berpikir kritis, kolaborasi dan kreatif dalam
proses pembelajaran IPA

Tantangan (lanjutan ) Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas,


TANTANGAN yang dihadapi guru yaitu:
1. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat
dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan karakteristik materi
pembelajaran dapat membantu peserta didik
dalam ,menyelesaikan soal – soal HOTS yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran
PBL pada materi zat aditif dan dampak
penggunaan zat aditif bagi kesehatan.
2. Penggunaan model pembelajaran yang tepat
serta inovatif mampu meningkatkan aktifitas
dan partisipasi peserta didik dalam
pembelajaran

Berdasarkan TANTANGAN tersebut di atas bisa


disimpulkan bahwa TANTANGAN yang dihadapi
melibatkan peran guru dalam hal Kompetensi yang
harus dimiliki guru yaitu: Kompetensi Pedagogik dan
Kompetensi Profesional. Sementara dari sisi peserta
didik yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada
peserta didik agar mudah dalam menyelesaikan soal –
soal HOST.

Aksi : Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru langkah –


Langkah-langkah apa yang langkah yang harus dilakukan guru antara lain :
dilakukan untuk menghadapi 1. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
tantangan tersebut/ strategi apa
yang digunakan/ bagaimana model pembelajaran inovatif dengan
prosesnya, siapa saja yang memahami karakteristik peserta didik dan
terlibat / Apa saja sumber daya karakteristik materi pelajaran. Adapun model
atau materi yang diperlukan pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu PBL
untuk melaksanakan strategi ini yang diharapkan mampu menyelesaikan
kesulitan anak dalam menyelesaikan soal
HOTS.
2. Pemilihan media power point dan video pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah
powerpoint dan video pembelajaran sebagai
media presentasi menyampaikan motivasi,
apersepsi, tujuan, memberikan instruksi
kegiatan pelaksanaan pembelajaran dan dalam
memberikan penguatan materi.

Aksi ( lanjutan ) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam


menyelesaikan soal – soal HOTS.
1. Strategi untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam menyelesaikan soal –soal
HOT yaitu merancang pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, mengembangkan
perangkat pembelajaran dan LKPD yang
berpusat pada peserta didik.
2. Proses pengembangan perangkat
pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dengan menentukan kegiatan-
kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa
meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan soal HOTS dan
berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian
proses pembelajaran.
3. Sumber daya yang diperlukan adalah
kompetensi dan kreatifitas guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran
dan LKPD yang berpusat pada aktifitas
peserta didik.
4. Proses dalam pelaksaan PPL ini juga di
dampingi oleh observer yang merupakan guru
IPA di MTs N 4 Bengkalis sehingga dari awal
hingga akhir kegiatan PPL observer juga
melihat secara langsung antusias peserta didik
dalam PBM dan bersama-sama menilai Pretest
dan Posttest peserta didik dan untuk
mendokumentasikan dan membantu proses
pelaksanaan yang dibantu oleh guru
matematika.
5. Dalam pelaksanaan PPL ini tidak lepas juga
dari peranan kepala madrasah yang telah
memberikan kesempatan untuk melaksanan
PPL di MTs N 4 Bengkalis ini.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah – langkah yang telah
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu kemampuan peserta didik dalam
dari Langkah-langkah yang menyelesaikan soal HOTS dirasakan meningkat. Hal ini
dilakukan? Apakah hasilnya dapat dilihat dari:
efektif? Atau tidak efektif? 1. Pemilihan model pembelajarn inovatif yaitu PBL
Mengapa? Bagaimana respon dan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
orang lain terkait dengan strategi didik sangat membantu dalam meningkatkan peserta
yang dilakukan, Apa yang didik dalam berpikir kritis dan berpikir tingkat
menjadi faktor keberhasilan atau tinngi sehingga mampu membuat peserta didik
ketidakberhasilan dari strategi mudah dalam menyelesaikan soal HOTS.
yang dilakukan? Apa 2. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajran
pembelajaran dari keseluruhan ini sangat senang dengan mrnggunakan model PBL.
proses tersebut
Faktor keberhasilan pembelajran ini ditentukan oleh
kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama
dalam hal pemilihan media, model pembelajaran yang
inovatif yang dikembangkan dalam perangkat
pembelajaran.LKPD yang dibuat merupakan LKPD yang
interaktif serta keinginan peserta didik untuk menambah
wawasan ilmu yang mereka peroleh dengan cara belajar
yang berbeda ( Problem Basic Learning )

A. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif dan


mengapa?
Hasilnya sangat efektif, karena kemampuan anak
meningkat dalam menyelesaikan soal – soal HOTS.

B. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yangdilakukan:
 Respon kepala sekolah sangat positif dan
mendukung penuh atas kegiatatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
 Rekan sejawat sangat positif dan antusias,
sehingga mereka juga ingin melaksanakan model
pembelajaran yang telah saya laksanakan. Karena
berdampak besar terhadap kemampuan anak dalam
menyelesaikan soal HOST.
 Respon peserta didik sangat baik, hal ini terlihat
dari meningkatnya keaktifan peserta didik.

C. Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :


 Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang
turut membantu mempersiapkan alat dalam proses
perekamankegiatan pembelajaran.
 Situasi dan kondisi sangat mendukung
terlaksananya kegiatan PPL Aksi 2 pertemuan ke 1
dan 2
 Kemampuan peserta didik meningkat dalam
menyelesaikan soal – soal HOTS dengan model
pembelajaran PBL yang diterapkan
 Berusaha melaksanakan semaksimal mungkin apa
yangtelah direncanakan.
D. Ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan?
 Tidak sepenuhnya peserta didik ikut aktif dalam
pembelajaran.
 Tidak sepenuhnya peserta didik tuntas dalam
pembelajaran

E. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

1. Penyusunan perangkat pembelajaran menjadi


hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembeajaran
2. Perlu adanya penguasaan variasi model dan
metode pemebelajaran oleh peserta didik
3. Penguasaan IT sebagai salah satu pendukung
tercapainya pembelajaran inovatif.

Anda mungkin juga menyukai