Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN SEMINAR HASIL PENELITIAN

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Judul : Struktur Komunitas Plankton di Perairan Sekitar Bojonegara, Teluk


Banten
Nama/NIM : Eva Cristine Ronauli/C24160060
Pembimbing : Dr. Ir. Niken Tunjung Murti Pratiwi, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Hefni
Effendi, M.Phil
Hari/Tanggal : Selasa/ 12 Oktober 2021
Waktu/Tempat : 08.00-09.00 WIB/Zoom Cloud Meeting

Perairan Teluk Banten terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Perairan ini
memiliki kedalaman berkisar antara 2-20 meter (Rustam et al. 2018). Teluk Banten banyak
mendapatkan tekanan dari lingkungan sekitarnya, antara lain industri dan penambangan pasir
(Wisha et al. 2015). Salah satu daerah yang banyak dimanfaatkan adalah Kecamatan
Bojonegara. Berbagai macam kegiatan industri dengan intensitas yang tinggi dapat memicu
perubahan kualitas perairan di sekitarnya (Liyubayina 2018).
Perubahan parameter fisika dan kimia dapat memengaruhi kehidupan biota akuatik,
salah satunya plankton (Desmawati et al. 2020). Plankton memiliki kepekaan yang tinggi
pada perubahan lingkungan perairan (Kowiati et al. 2019). Plankton dapat membentuk suatu
kumpulan sehingga terjadi interaksi yang disebut struktur komunitas (Tyas et al. 2017).
Struktur komunitas plankton merupakan parameter penting dalam mengevaluasi kualitas
perairan, meliputi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman
plankton (Putra et al. 2012). Perubahan pada struktur komunitas plankton dapat
menggambarkan kondisi perairan yang berubah (Kheireddine et al. 2018). Oleh karena itu,
analisis mengenai struktur komunitas plankton dan keterkaitannya dengan kualitas air sangat
penting untuk mengetahui kondisi perairan sekitar Bojonegara, Teluk Banten.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas (kelimpahan,
keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi) plankton dan hubungan plankton dengan
kualitas air di perairan sekitar Bojonegara, Teluk Banten.
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, mulai dari Oktober hingga Desember 2019
dengan interval waktu pengambilan contoh satu bulan. Pengambilan contoh plankton dan
contoh air dilakukan di perairansekitar Bojonegara dan dilakukan pada enam stasiun. Analisis
plankton dilakukan di Laboratorium Biologi Mikro I, Departemen Manajemen Sumberdaya
Perairan. Analisis sebagian parameter kualitas air dilakukan secara in situ dan sebagian
dianalisis di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu: keanekaragaman plankton,
keseragaman plankton, dominansi plankton, indeks similaritas antarstasiun, analisis regresi
linier berganda, dan analisis komponen utama (Principal Component Analysis). Data
karakteristik kualitas air yang didapatkan selama penelitian juga dilakukan analisis secara
statistik deskriptif. Data tersebut juga dibandingkan dengan data sekunder dari data online
BMKG secara deskriptif.
Kelimpahan total fitoplankton di perairan Bojonegara, Teluk Banten berkisar antara
73,1-8788,98 sel/L sedangkan kelimpahan total zooplankton berkisar antara 24-490,62 ind/L.
Kelimpahan tersebut cukup berfluktuasi. Peningkatan kelimpahan fitoplankton diikuti dengan
peningkatan zooplankton. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kürten et al. (2014) yaitu
kelimpahan zooplankton umumnya berkorelasi dengan perubahan biomassa fitoplankton.
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelimpahan plankton pada suatu perairan
adalah musim. Bulan Oktober termasuk ke dalam musim peralihan. Bulan November dan
Desember termasuk ke dalam musim hujan. Menurut Nirmalasari et al. (2016), ketika musim
hujan umumnya kadar nutrien di perairan akan lebih rendah dibanding musim kemarau,
sehingga densitas plankton juga akan rendah.
Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas yang memiliki kelimpahan fitoplankton
paling tinggi di perairan sedangkan kelas yang lainnya lebih rendah. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Sari et al. (2014) yaitu kelas Bacillariophyceae paling umum ditemukan di
perairan laut. Hal ini dikarenakan kelas tersebut memiliki kemampuan adaptasi dan tingkat
toleransi yang tinggi. Kelas ini juga memiliki sifat kosmopolitan.
Kelas Protozoa dan Crustacea merupakan kelas yang memiliki kelimpahan zooplankton
paling tinggi di perairan dibandingkan kelas Rotifera. Menurut Sari et al. (2014), Crustacea
memiliki adaptasi yang tinggi pada perairan karena zooplankton hanya dapat bertahan hidup
dan berkembang bila lingkungan perairannya cocok. Salah satu jenis Crustacea yang paling
banyak ditemukan dalam penelitian adalah nauplius (copepod).
Kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang telah terukur dapat dikaitkan dengan
struktur komunitas. Kondisi perairan yang dipengaruhi oleh paramater kualitas air memiliki
hubungan dengan kelimpahan fitoplankton pada setiap stasiun pengamatan. Hasil biplot PCA
menggambarkan adanya keterkaitan antara parameter fisika dan kimia perairan terhadap
kelimpahan plankton di perairan sekitar Bojonegara (Pratiwi et al. 2018).
Biplot pada bulan Oktober (Gambar 1) menggambarkan bahwa kelompok
Chrysophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter nitrat dan nitrit; kelompok
Dinophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter salinitas, pH, kekeruhan, dan TSS;
kelompok Cyanophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter suhu, kecerahan, dan total
fosfat; serta Bacillariophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter salinitas.
Fitoplankton Bulan Oktober
2 Chrysophyceae

Nitrat dan Nitrit


1 Bacillariophyceae
Second Component

Chlorophyceae

Salinitas
0

Suhu pH
Kekeruhan
TSS
-1 Kecerahan
Total fosfat Dinophyceae
Cyanophyceae

-2
-3 -2 -1 0 1 2 3
First Component

Gambar 1 Biplot fitoplankton bulan Oktober


Biplot pada bulan November (Gambar 2) menggambarkan bahwa kelompok
Cyanophyceae dan Chrysophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter total fosfat dan
suhu; serta kelompok Chlorophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter pH, salinitas,
kecerahan, dan kedalaman.
Fitoplankton Bulan November
1,0
Total fosfat
Chrysophyceae
Cyanophyceae
0,5
Chlorophyceae
Second Component

pH
Suhu Salinitas
0,0 Kecerahan
Kedalaman

-0,5

Dinophyceae Bacillariophyceae
-1,0
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
First Component

Gambar 2 Biplot fitoplankton bulan November

Biplot pada bulan Desember (Gambar 3) menggambarkan bahwa kelompok


Cyanophyceae dan Dinophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter salinitas dan total
fosfat; serta kelompok Chlorophyceae memiliki kaitan erat dengan parameter total fosfat,
nitrat dan nitrit.
Fitoplankton Bulan Desember
T otal fosfat
1,0

Cyanophyceae
Dinophyceae
0,5
Salinitas
Second Component

Nitrat dan Nitrit


0,0
Chlorophyceae

-0,5

-1,0

Bacillariophyceae
-1,5
-1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
First Component

Gambar 3 Biplot fitoplankton bulan Desember

Kondisi perairan Bojonegara yang kurang stabil diakibatkan oleh faktor tekanan
lingkungan. Aktivitas penambangan di pesisir Teluk Banten diduga menyebabkan
pencemaran perairan berupa kekeruhan. Kekeruhan yang melampaui baku mutu dapat
memengaruhi pada proses fotosintesis fitoplankton di perairan Teluk Banten. Limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk apabila belum diolah umumnya memberi masukan bahan
organik dan anorganik.
Nilai indeks keanekaragaman fitoplankton berkisar antara 0,2223-1,0070. Zooplankton
berkisar antara 0,0585-0,6161. Nilai indeks keseragaman fitoplankton berkisar antara 0,1289-
0,5664 yaitu tergolong rendah hingga tinggi. Zooplankton berkisar antara 0,0282-0,4455. Hal
ini dapat menggambarkan bahwa fitoplankton dan zooplankton sudah mampu beradaptasi
maupun bersaing dalam memanfaatkan makanan. Nilai indeks dominansi fitoplankton
berkisar antara 0,1550-0,8181. Zooplankton berkisar antara 0,2476-0,9502. Nilai indeks
dominansi yang mendekati nilai 1 artinya ada jenis tertentu yang mendominasi daerah
perairan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Desmawati I, Ameivia A, Ardayanti LB. 2020. Studi pendahuluan kelimpahan plankton di


perairan darat Surabaya dan Malang. Rekayasa. 13(1): 61-66.
Kheireddine M, Ouhssain M, Organelli E, Bricaud A, Jones BH. 2018. Light absorption by
suspended particles in the red sea: effect of phytoplankton community size structure
and pigment composition. Journal of Geophysical Research: Oceans. 123(2): 902-
921.
Kowiati AI, Sari DR, Amalia RAHT, Sunarti RN, Rohaya R. 2019. Identifikasi
keanekaragaman jenis dan jumlah plankton menggunakan sedwick-rafter pada
sampel air sungai di daerah Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi. 2(1): 1-9.
Kürten B, Khomayis HS, Devassy R, Audritz S, Sommer U, Struck U, El-Sherbiny MM,
Al-Aidaroos AM. 2014. Ecohydrographic constraints on biodiversity and
distribution of phytoplankton and zooplankton in coral reefs of the Red Sea, Saudi
Arabia. Marine Ecology. 36(4): 1195-1214.
Liyubayina V. 2018. Analisis dampak reklamasi Teluk Banten terhadap kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi. Jurnal Planesa. 9(1): 37-46.
Nirmalasari KP, Lukitasari M, Widianto J. 2016. Pengaruh intensitas musim hujan
terhadap kelimpahan fitoplankton di Waduk Bening Saradan. Jurnal Edukasi
Matematika dan Sains. 2(1): 41-47.
Pratiwi H, Damar A, Sulistiono S. 2018. Phytoplankton community structure in the Estuary
of Donan River, Cilacap, Central Java, Indonesia. Biodiversitas Journal of
Biological Diversity. 19(6): 2104-2110.
Putra AW, Zahidah, Lili W. 2012. Struktur komunitas plankton di Sungai Citarum Hulu
Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(4): 313-325.
Rustam A, Adi NS, Mustikasari E, Kepel TL, Kusumaningtyas MA. 2018. Karakteristik
sebaran sedimen dan laju sedimentasi perairan Teluk Banten. Jurnal Segara. 14(3):
137-144.
Sari AN, Hutabarat S, Soedarsono P. 2014. Struktur komunitas plankton pada padang
lamun di Pantai Pulau Panjang, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares. 3(2): 82-
91.
Tyas EA, Hutabarat S, Ain C. 2017. Struktur komunitas plankton pada perairan yang
ditumbuhi eceng gondok sebagai bioindikator kualitas perairan di Danau Rawa
Pening, Semarang. 6(2): 111-119.
Wisha UJ, Husrin S, Prihantono J. 2015. Hidrodinamika perairan Teluk Banten pada
musim peralihan (Agustus–September). Ilmu Kelautan. 20(2): 101-11.

Anda mungkin juga menyukai