BIOLOGI LAUT
ACARA II
PENGENALAN BIOTA LAUT (TUMBUHAN)
DISUSUN OLEH:
MADANI
G1A021061
a
b
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
\Ordo : Caulerpales
Famili : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Ulvales
Famili : Uvaceae
Genus : Ulva
3. (Turbinaria decurrens) a. Filoid
b. Rhizoid
c. Konseptakel
a d. Thallus
d b
Klasifikasi :
c
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
5. Halimeda sp. a. Stipe
b. Holdfast
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales
Family : Halimedaceae
Genus : Halimeda
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Sub divisi : Algae
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Family : Dictyotaceae
Genus : Padina
7. Galaxaura a. Kauloid
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Rodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Nemalies
Famili : Chaetangiaceae
Genus : Galaxaura
a
b
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Ceramiales
Famili : Rhodomelaceae
Genus : Amansia
Tabel 4.2 Morfologi dan Jenis-jenis Lamun
No Jenis-jenis Keterangan
1. (Halophila spinulosa) a. Daun
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
3. (Halophila decipiens) a. Daun
b. Petiole
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
b
a
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
5. (Halodule pinifolia) a. Daun
b. Pelepah
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Halodule
c
d
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Halodule
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Thalassia
8. (Thalassodendron ciliatum) a. Daun
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Thalassodendron
9. (Cymodocea rotundata)
a. Dun
b. Pelepah
c. Rhizom
a d. Akar
b
c
d
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
12. (Syringodium isoetifolium) a. Daun
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Syringodium
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Avicennia
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Sonneratia
3 Ceriops tagal a. Buah
. b. Daun
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Famili : Rizophoraceae
Genus : Ceripos
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Bruguiera
5 Rhizophora stylosa a. Daun
. b. Bunga
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Familia : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
4.2 Pembahasan
Makroalga, yang sering disebut sebagai rumput laut besar,
memegang peran yang signifikan dalam ekosistem laut dengan berbagai
manfaat yang ditawarkan serta karakteristiknya yang unik. Mereka
tersebar di berbagai jenis perairan, mulai dari zona tropis hingga
subarktik, dan biasanya tumbuh di perairan dangkal yang terkena sinar
matahari. Makroalga memiliki variasi jenis, termasuk yang berwarna
merah, coklat, dan hijau, masing-masing dengan ciri morfologi dan
pigmen yang khas. Selain menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies
laut, makroalga juga berperan penting dalam menjaga kualitas air laut
dengan menyerap kelebihan nutrisi dan karbon dioksida. Selain itu,
makroalga memiliki beragam aplikasi dalam industri manusia seperti
makanan, kosmetik, dan farmasi. Alga merupakan sekelompok organisme
autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.
Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki organ seperti yang dimiliki
tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan sebagainya. Karena itu alga
pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Lamun merupakan tumbuhan laut berkapasitas tinggi dalam
menyerap logam berat karena lamun dapat berinteraksi secara langsung
dengan kolom perairan melalui daunnya dan dapat berinteraksi secara
langsung dengan sedimen melalui akarnya, sehingga daun dan akar lamun
merupakan bagian dari penyerap ion logam yang baik. Kemampuan
mengambil dan menahan hasil pencemaran oleh makhluk hidup dari
lingkungan yang melalui suatu mekanisme, seperti yang dilakukan lamun,
adalah suatu bentuk bioakumulas. Kehidupan lamun sangat erat kaitannya
dengan substrat. Beberapa jenis lamun menyukai habitat substrat tertentu.
Halophila ovalis tumbuh pada dasar substrat keras, pasir dan lumpur di
daerah terbuka di sepanjang batas pasang surut yang tumbuh bersama-
sama Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Cymodocea serrulata,
Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, dan Enhalus acoroides.
Thalassia hemprichii tumbuh dominan pada dasar pasir ataupun puing
karang mati dan dapat tumbuh pada dasar lumpur serta tumbuh bersama-
sama Halophila ovalis, Halodule uninervis, dan Cymodocea serrulata.
Cymodocea rotundata tumbuh pada dasar pasir di dekat pantai yang
terbuka saat surut dan jauh dari pantai yang selalu tergenang air, yang
tumbuh bersama-sama Thalassia hemprichii. Enhalus acoroides tumbuh
pada dasar lumpur, pasir dan pasir berkoral yang selalu tergenang air, yang
tumbuh bersama-sama Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium,
Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, dan Halophila ovalis.
Mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki peranan
penting dan karakteristik yang unik. Terdiri dari berbagai jenis tumbuhan
yang dapat tumbuh di perairan asin, mangrove bertindak sebagai benteng
alami yang melindungi garis pantai dari erosi yang disebabkan oleh
gelombang dan badai. Mangrove memiliki akar yang kuat dan khas,
termasuk akar udara yang muncul di atas permukaan air, membantu
mereka memperoleh oksigen dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan
yang keras. Ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai tempat
berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan burung serta menyediakan
tempat berlindung bagi hewan-hewan pesisir. Di samping manfaat
ekologisnya, mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan
karena sering digunakan dalam berbagai industri seperti perikanan,
pengolahan garam, dan pariwisata. Ekosistem mangrove juga berperan
dalam melindungi pantai dari erosi dan gelombang laut. Mangrove juga
memberikan kontribusi yang signifikan pada produktifitas estuarine dan
pesisir melalui aliran energi dari proses dekomposisi serasah.
Mangrove spesies Avicennia alba dapat hidup pada habitat rawa
mangrove di lokasi pantai yang terlindung, di sepanjang garis pantai, dan di
muara sungai yang masih dipengaruhi oleh pasang surut. Pohon Avicennia
alba dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 25 m. Kulit batang terluar
spesies ini berwarna keabu- abuan atau gelap kecoklatan dengan tonjolan-
tonjolan kecil. Perakaran spesies mangrove ini membentuk sistem horizontal
dengan akar nafas yang rumit. Avicennia alba memiliki akar nafas yang
berbentuk jari yang dilapisi oleh lentisel. Avicennia alba memiliki daun yang
permukaannya halus serta buahnya berbentuk cabai. Buah Avicennia alba
termasuk semivivipar yang bergantung dua-dua dan empat bersama-sama.
Buah ini diselubungi dengan selaput yang hijau kelabu, dibawahnya terdapat
dua keping yang melipat memanjang, diselanya duduk akar seperti suatu
rumbai putih. Avicennia alba juga sering dimanfaatkan oleh sebagian
masyarakat sebagai kayu bakar, bahan bangunan hingga getahnya yang dapat
digunakan sebagai obat pencegah kehamilan.
Sonneratia caseolaris merupakan jenis mangrove pionir yang
termasuk kedalam kelompok mayor, yaitu komponen yang hanya ada pada
lingkungan mangrove dan tidak terdapat pada komunitas daratan yang lain.
Sonneratia caseolaris memiliki habitus berupa pohon dengan ketinggian
mencapai 15 meter, memiliki akar napas vertikal seperti kerucut yang
tingginya bisa mencapai satu meter, banyak dan sangat kuat. Sonneratia
caseolaris tumbuh di bagian yang kurang asin di hutan mangrove dan pada
tanah lumpur yang dalam, seringkali ditemukan di sepanjang sungai kecil
dengan air yang mengalir pelan dan terpengaruh oleh pasang surut. Tidak
pernah tumbuh pada daerah pematang maupun daerah berkarang. Daun
Sonneratia caseolaris memiliki bentuk bulat memanjang dengan daun
kemerahan. Ukuran dari daun tersebut juga bervariasi, antara 5-13 x 2-5 cm.
Bunga dari tumbuhan ini berbentuk bulat telur dan tabung kelopak bunga
berbentuk mangkok, biasanya tanpa urat. Kemudian bentuk buah menyerupai
bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga.
Ukuran dari buahnya lebih besar dari S. alba, bijinya lebih banyak (800-1200)
serta memiliki ukuran buah dengan diameter 6-8 cm.
Ceriops tagal merupakan jenis mangrove dari family
Rhizophoraceae dengan nama lokal tagar atau tegar. Kayunya dimanfaatkan
untuk bahan bangunan, kayu bakar dan arang. Morfologi pohon mangrove ini
berbentuk kecil atau semak. Kulit kayu halus berwarna abu-abu dan kadang
berwarna coklat. Tumbuhan ini sering memiliki akar tunjang yang kecil.
Helai daun berwarna hijau berbentuk elips atau bulat telur terbalik dengan
ujung membundar. Letak pinak daun sederhana berlawanan. Bunga berwarna
hijau dengan formasi mengelompok di ujung gagang yang terletak di ketiak
daun. Buah memiliki tabung kelopak melengkung, hipokotil berbintil dan
berkulit halus, agak mengelembung dan sering kali pendek.
Bruguiera gymnorrhiza dengan nama lokal tanjang; termasuk family
Rhizophoraceae. Kayu dari mangrove jenis ini sering digunakan masyarakat
sebagai kayu bakar, bahan bangunan dan untuk pancang alat tangkap
pengerih. Batangnya dengan kulit kayu berwarna abu-abu tua sampai coklat
dilengkapi lentisel yang permukaannya halus hingga kasar. Akarnya
menyerupai papan melebar kesamping di bagian pangkal pohon dan juga
memiliki sejumlah akar lutut. Helai daun berbentuk elips sampai elips lanset
dengan letak pinak berlawanan. Bunga bergelantungan pada ketiak daun
dengan formasi soliter. Buah bulat panjang dengan hipokotil lurus, tumpul
dan bewarna hijau tua keunguan. B.gymnorrhiza merupakan jenis yang cukup
banyak dikawasan Stasiun Kelautan Dumai.
Rizophora stylosa tumbuh pada habitat yang beragam di daerah
pasang surut, lumpur, pasir dan batu, menyukai pematang sungai pasang
surut, tetapi juga sebagai jenis pionir di lingkungan pesisir atau pada bagian
daratan dari mangrove. R. stylosa memiliki morfologi berupa pohon, tinggi
dapat mencapai 15 m, permukaan batang berwarna abu-abu kehitaman,
bercelah halus. Daun mempunyai permukaan atas yang halus, mengkilap,
ujung meruncing, bentuk lonjong dengan melebar bagian tengah, ukuran
panjang 8-12 cm, permukaan bawah tulang daun berwarna kehijauan,
berbintik-bintik hitam tidak merata. Karangan bunga terletak di ketiak daun,
bercabang 2-3 kali, masing-masing cabang 4-16 bunga tunggal. Buah
Rhyzophora stylosa mempunyai bentuk memanjang dengan ukuran 20-60 cm
dan diameternya 10-23 mm, serta meruncing pada bagian ujungnya. Akarnya
berupa akar tunjang. Habitat R. stylosa adalah tanah basah, sedikit berlumpur
dan berpasir
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
a. Morfologi dan variasi jenis lamun adalah komponen yang sangat penting
dalam ekosistem pesisir serta perairan tropis, dan mereka memiliki peran
ekologis yang sangat berarti. Morfologi lamun mencakup karakteristik
seperti struktur daun, akar, serta adaptasi lainnya, yang semuanya memiliki
dampak besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut serta
mengurangi erosi pantai. Beberapa jenis lamun, seperti Cymodocea
rotundata, Enhalus acoroides, Cymodocea serulata, dan Syringodium
isoetifolium, memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan menghuni beragam
habitat. Contohnya, Cymodocea rotundata lebih cenderung tumbuh di
perairan dangkal di sepanjang pantai, sementara Enhalus acoroides
mendominasi perairan yang lebih dalam dan membentuk struktur yang
rumit. Cymodocea serulata berperan penting dalam mendukung
keberagaman hayati dengan menyediakan habitat bagi ikan dan
invertebrata, sedangkan Syringodium isoetifolium biasanya ditemukan di
perairan yang kurang terganggu.
b. Morfologi dan jenis-jenis makroalga mencerminkan keanekaragaman luar
biasa dalam kelompok tumbuhan laut ini. Makroalga, yang mencakup
berbagai alga merah, cokelat, dan hijau, memiliki beragam bentuk tubuh dan
struktur sel yang unik. Alga merah umumnya dikenal dengan pigmen merah
yang mendominasi, sementara alga cokelat memiliki pigmen cokelat yang
memberikan warna karakteristik. Alga hijau memiliki pigmen klorofil yang
lebih dominan. Jenis-jenis makroalga ini, seperti rumput laut, memberikan
kontribusi penting dalam ekosistem laut sebagai produsen utama dan
sebagai habitat bagi berbagai organisme laut.
c. Morfologi dan jenis-jenis mangrove adalah bagian integral dari ekosistem
laut yang sangat penting. Mangrove, dengan akar-akarnya yang kuat dan
adaptasi yang unik, berperan dalam perlindungan pesisir, menyediakan
habitat bagi berbagai jenis hewan, dan membantu mengikat karbon
dioksida. Jenis-jenis mangrove yang berbeda, seperti Rhizophora,
Avicennia, dan Sonneratia, memiliki peran khusus dalam ekosistem ini.
5.2 Saran
Diharapkan praktikum selanjutnya agar lebih kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Gurning, L.F.P., Nuraini, R.A.T., dan Suryono, S., 2020, Kelimpahan Fitoplankton
Penyebab Harmful Algal Bloom di Perairan Desa Bedono, Demak, Journal of
Marine Research, 9(3), 251-260.
Maslahah, N.H.M., Muskananfola, M.R., dan Purnomo, P.W., 2021, Analisis Kandungan
Klorofil Makroalga Hijau Dominan Di Perairan Teluk Awur, Jepara, JFMR
(Journal of Fisheries and Marine Research), 5(3), 617-627.
Onyena, A.P., dan Sam, K., 2020, A review of the threat of oil exploitation to mangrove
ecosystem: Insights from Niger Delta, Nigeria, Global ecology and
conservation, 22(1), 1-12.
Palit, K., Rath, S., Chatterjee, S., dan Das, S., 2022, Microbial diversity and ecological
interactions of microorganisms in the mangrove ecosystem: Threats, vulnerability,
and adaptations, Environmental Science and Pollution Research, 29(22), 32467-
32512.
Rachmawan, E.W., Suryono, C.A., dan Riniatsih, I., 2021, Perbandingan Tutupan Antar
Lamun, Makroalga dan Epifit di Perairan Paciran Lamongan. Journal of Marine
Research, 10(4), 508-514.
Swasta, I.B.J., 2021, Bioekologi Ekosistem Laut dan Estuaria, PT. Raja Grafindo Persada,
Depok.