3 Intervensi Keperawatan
44
mmHg, HCO3 28,4 Tidak terjadi bronchodilator obat bronchodilator
mmol/l, BE 1,1 distress 1. ventolin 2.5 mg/ 8 jam
mmol/l, SaO2: 99%. pernafasan. 2. flixotide 1 fls/ 8 jam
3. bisolvon 1 fls
2 Ketidakstabilan Gula Setelah dilakukan Pantau kadar gula 07.00 1. Mengukur vital sign 15.00 wib
Darah berhubungan asuhan darah. Pantau tanda- 07.30 2. Menghitung balance S : -
tanda hiperglikemia
dengan hiperglikemia keperawatan cairan: - 1420 cc
(poliuria, polidipsi,
ditandai dengan selama 3 x 24 jam, polifagia, kelesuan) 11.00 3. Memberi edukasi kepada O: TD 152/98mmHg, HR
Poliuria (+) Urine diharapkan Kadar Beri pendidikan keluarga tentang 92x/i, RR 18x/i, Spo2 99%,
kepada pasien dan
output 24 jam input Gula Darah stabil pencegahan, pengenalan KGD 114 mg/dl, urin out put
keluarga terhadap
2030cc,output 3000 Dengan Kriteria pencegahan, dan manajemen 24 jam input 1050cc, output
cc, balance cairan - Hasil pengenalan hiperglikemia. 1400cc, balance cairan -
970, KGD 226 mg/dl. manajemen 11.20 4. Mengecek KGDS 350cc.
Kadar gula
hiperglikemia
darah dalam Kolaborasi dengan sebelum pemberikan
batas normal dokter jika tanda dan insulin. A : Masalah sebagian teratasi
Tanda-tanda gejala hiperglikemia 11.30 5. Berkolaborasi dalam
semakin memburuk.
hiperglikemia pemberian teraphy P: Intervensi selanjutnya
tidak ada insulin: 6 iu sebelum mengobservasi haluran urin.
makan. Mengecek KGDS setiap
12.00 6. Memberikan diet sonde sebelum pemberian insulin.
DM 1700 kkal.
3 Infeksi berhubungan Setelah dilakukan Bersihkan 08.00 1. Mengoptimalkan 15.00 wib
45
dengan proses asuhan lingkungan setelah lingkungan agar tetap
penyakit ditandai keperawatan dipakai pasien lain bersih S: -
dengan Demam (+) selama 3 x 24 jam, Batasi pengunjung 11.00 2. Membatasi pengunjung “
Temp: 38.90c. Hasil diharapkan, infeksi Instruksikan pada menganjurkan keluarga O: Suhu : 38,30c
lab (Leukosist : 34,860 dapat teratasi pengunjung untuk bertamu secara bergantian Leukosit : 34,860 mm3,
mm3, PCT : 0.58 dengan kriteria mencuci tangan saat pada saat jadwal PCT: 0,58/ml
ng/ml). hasil: berkunjung dan berkunjung” Hasil kultur: acinebacter
1. leukosit dalam setelah berkunjung 11.10 3. Mengintruksikan dan baumanii sensitif terhadap
rentang normal meninggalkan mengajarkan keluarga Amikasin.
(4,5-11.0/mm) pasien pasien untuk mencuci Kulit teraba hangat
2. pasien bebas Cuci tangan setiap tangan sebelum dan Kes: somnolen
dari tanda dan sebelum dan sesudah setelah nerkunjung
gejala infeksi melakukan tindakan 1140 4. Mencuci tangan saat A: Masalah keperawatan
seperti panas keperawatan sebelum dan sesudah belum teratasi
atau deman, Gunakan kateter melakukan tindakan
kemerahan, intermiten untuk 12.00 keoerawatan P: Kolaborasi untuk
bengkak, nanah menurunkan infeksi 5. Mengganti selang cateter mengganti terapi antibiotik.
dan nyeri. kandung kencing untuk menurunkan infeksi
46
pemberian terapi 13.00 antibiotic sesuai intruksi
antibiotik meropenem 1 gr/12 jam.
Monitor tanda dan 8. Memonitor tanda dan
gejala infeksi 14.00 gejala infeksi sistemik dan
sistemik dan lokal local seperti merah, panas,
Monitor hitung bengkak, bernanah dan
granulosit, WBC nyeri
Monitor kerentanan 9. Memonitor hasil
terhadap infeksi 14.20 laboratorium WBC:
32,10mm
4 Gangguan perfusi Setelah dilakukan 1. Hitung intake, 08.30 1. Menghitung intake: 2500, 15.00 wib
renal berhubungan asuhan output dan balance output:3200, IWL:720 dan S: -
dengan keperawatan cairan. balance cairan: -1420 cc O: TD 152/98mmHg, HR
hemokonsentrasi selama 3 x 24 jam, 2. Ukur cvc 09.00 2. Menggukur cvc: 10 92x/i, RR 18x/i, Spo2 99%,
ditandai dengan Kulit diharapkan, 3. Ukur vital sign cmH2O KGD 114 mg/dl, urin out put
tampak pucat, Urin gangguan perfusi 4. Kolaborasi 10.00 3. Mengukur vital sign: 24 jam input 1050cc, output
Output 24 CVP: renal dapat kembali pemeriksaan TD: 145/78 mmHg, RR: 1400cc, balance cairan -
18cmH20, pulsasi normal ditandai laboratorium 18x/I, HR: 78x/I, So2: 350cc.ureum: 93,0. Kreatinin:
arteri lemah, vital dengan: 97%, T: 38.20c 1.7
sign: , PS 14, RR 10), 1. Tidak adanya 10.30 4. Kolaborasi untuk di Na: 139
Vital Sign: T/D : hematuria lakukan Haemodialisa. K: 2.6
166/72 mmHg, HR: 85 2. Tidak Melakukan Haemodialisa
47
x/i, RR: 16 x/i, Temp ditemukan oleh petugas Ca:98
38,1 oC, SaO2: 99%. adanya oliguria, Haemodialisa. Urine kuning pekat
Hasil lab : ureum: atau anuria 5. Kolaborasi untuk Tampak bengkak pada
123,00 mg/dl, 3. Nilai ureum dan pemeriksaan Ureum, ekstermitas
creatinin: 6,76 mg/dl, kreatini dalam 15.00 Creatinin ulang post HD. A: Masalah keperawatan
Na 139 mEq/l, K 3.0 rentang normal teratasi sebagian
mEq/l, Cl 101 mEq/l. 4. Tidak terjadi P: 1. Kolaborasi dengan
peningkatan petugas HD untuk
tekanan darah hemodialisis.
diluar parameter 2. Kolaborasi dengan
5. Intake output laboratorium untuk
seimbang pemeriksaan ureum
6. Hematocrit kreatinin post HD.
dalam batas
normal
5 Resiko kerusakan Setelah dilakukan pakaiankan yang 14.30 1. Memakaikan pakaian yang 15.00 wib
integritas kulit asuhan longgar untuk longgar untuk S: -
berhubungan dengan keperawatan memungkinkan memungkinkan sirkulasi
penurunan sirkulasi & selama 3 x 24 jam, adanya sirkulasi udara O: kulit kering, tidak terdapat
gangguan metabolik diharapkan, udara 15.00 2. Menghindari adanya luka lecet atau decubitus
ditandai dengan kulit Integritas kulit Hindari kerutan kerutan pada tempat tidur Pasien mika-miki
kering, badres total, yang baik bisa pada tempat tidur 07.00 3. Menjaga kebersihan kulit Pasien bedrest total
48
pasien dengan dipertahankan Jaga kebersihan dan tetap kering TD 152/98mmHg, HR 92x/i,
kebutuhan bantuan dengan kriteria kulit agar tetap 10.00 4. Memobilisasikan atau RR 18x/i, Spo2 99%, KGD
total care, pasien di hasil: bersih dan kering mika-miki 114 mg/dl, urin out put 24
posisikan mika-miki. 1. sensasi, Mobilisasi atau 10.30 5. Memonitor kulit akan jam input 1050cc, output
elastisitas, mika-miki pasien adanya kemerahan 1400cc, balance cairan -
temperatur, (ubah posisi pasien) 10.45 6. Mengoleskan lotion pada 350cc.
hidrasi, setiap dua jam sekali daerah yang tertekan untuk
pigmentasi kulit Monitor kulit akan melembabkan A: masalah keperawatan
normal/baik. adanya kemerahan 12.00 7. Memberikan diet pasien, teratasi
2. Tidak ada luka Oleskan lotion atau sonde 1700 kKal
decubitus atau baby oil pada daerah 06.30 8. Memandikan pasien di atas P: 1. Lakukan mika-miki
lesi pada kulit yang tertekan tempat tidur dengan sabun secara kontiniu (/2 jam)
3. Perfusi jaringan Monitor status anti septi dan air hangat 2. Pertahankan personal
baik nutrisi pasien higyne.
mandikan pasien
dengan sabun anti
septi dan air hangat
49
CATATAN PERKEMBANGAN
1 DP 1 Hari II 08.30 1. Melakukan auskultasi, suara napas ronchi (+) . 15.00 wib
08.45
2. Memberikan posisi semi fowler : head up 30-450 S:-
27 Okt
08.30 3. Mengobservasi letak ETT, terpasang ventilator
2015 09.00 4. Mengukur tanda tanda vital O: Vitalsign: TD 165/80 mmhg,HR 90x/i,
09,30 5. Melakukan weaning veltilator, modus spontan, PS 10, SPO2 99%, PH :7.580, PCO2: 45.0 mmHg,
PEEP 5, FIO2 30% PO2:104.0 mmHg gelisah sudah mulai
10.00 6. Lakukan fisioterapi dada berkurang, RR:16X/i,ronchi (+), Menggunakan
10.30
50
11.00 7. Melakukan suctioning untuk mengeluarkan sekret alat bantu napas (ventilasi mekanik)dengan
12.00 8. Auskultasi suara nafas, adanya suara tambahan modus spontan FiO2 30%, Peep 5 dan ps10,
9. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan Bikarbonat(HCO3): 42.2 mmol/L
13.00 keseimbangan. Total CO2:43.6 mmo/L
15.00 10. Monitor respirasi dan SPO2 : 99% Kelebihan basa (BE):18.4 mmol/L
11. Berkolabolasi dengan dokter dalam Saturasi O2:99%
pemberian obat bronchodilator: Ventolin 2.5 Mg,
flexotide 0.5 mg A: Masalah Sebagian teratasi
P: Obsevasi Vital sign setelah perubahan
modus ventilator.
Dp 2 Hari II 11.00 1. Mengukur Kadar gula darah setiap sebelum 15.00 wib
pemberian insulin dan diet S:-
27
2. Memantau tanda-tanda hiperglikemia dan O: KGDS 145 mg/dl, Poliuria (+) urin output
11.10
Okt hipoglikemia = input 2900cc, output 4700cc, balance cairan
11.30 3. Memberi edukasi kepada keluarga tentang – 1800, keluarga mendengarkan dengan fokus
2015
pencegahan, pengenalan dan manajemen edukasi yang diberikan oleh perawat
hiperglikemia A : Masalah sebagian teratasi
12.00 4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian P: Mengobservasi tanda tanda hiperglikemia
teraphy: Insulin 6iu/8jam dan hipoglikemia.
51
Dp 3 Hari II 08.30 1. Mengukur vital sign 15.00 wib
09.00 2. Mengobservasi kateter urine, S: -
27 Okt
10.00 3. Mengobservasi tanda tanda infeksi. O: ku: lemah, Suhu : 37,50c, Kulit teraba
2015 11.00 4. Tidak ada ditemukan tanda-tanda infeksi, hangat
11.30 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Leukosit : 10,8 mm3,
antibiotik sesuai dengan hasil kultur, meropenem Hasil kultur: acinebacter baumanii
off ganti dengan amikasin 1 gr/ 48 jam Kesadaran Compos mentis
14.00 6. Memberikan injeksi Amikasin 1gr/48 Cvp: 8 cmH2O
Photo thoraks: tidak titemukan tanda-tanda
infiltrate.
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: kolaborasi dalam pemberian antibiotik
DP 4 Hari II 08.40 1. Mengukur vital sign TD: 145/78 mmHg, RR: 15.00 wib
18x/I, HR: 88X/I, T: 37,80C S: -
27 Okt 09.30
2. Mengobservasi haluaran urine, warna: jernih O: TD 152/98mmHg, HR 92x/i, RR 18x/i,
2015 10.30 3. Mengukur cvp: 10 cm H2o Spo2 99%, KGD 114 mg/dl, urin out put 24
12.20 4. Memeriksa laboratorium ureum kreatinin jam input 1050cc, output 1400cc, balance
13.30 5. Menghitung intake output cairan -350cc. ureum: 93,0 Kreatinin: 1.7
Na: 139, K: 2.6, Ca:98
Urine putih kekuningan:
52
Input: 2900 cc, Output: 4700 cc
Iwl:600 cc, Balence : - 1400 cc
Tampak bengkak pada ekstermitas
A:Masalah keperawatan teratasi sebagian
P: pantau haluaran intake dan output
2 Dp 1 Hari III 14.00 1. Memberikan posisi head up 30-45 Pukul 20.00 wib
2. Mengauskultasi suara napas vesikuler
14.30
28 Okt 3. Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, S: -
15.00 penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostalan bronkodilator :
2015 O: terdapat suara napas tambahan: Ronchi (+),
15.20 ventolin 2,5 mg/8 jam, flexotide 0,5 mg/ 8 jam
secret kental dan banyak, suction (+), terapi
15.50 4. Melakukan suction dengan tehnik steril
bronkodilator: ventolin (+), flexotide (+),
16.30 5. Melakukan chest fisioterapi dada
6. Melakukan weaning ventilator, modus Vital sign: TD 155/80 mmhg,HR 90x/i,SPO2
spontan, ps 8, PEEP 5, FIO2 30 %, TVE 305-350
99%, PH :7.580, PCO2: 45.0 mmHg,
PO2:104.0 mmHg, HCO3:43,6 mmol/l, BE
8,4mmol/l gelisah sudah mulai berkurang,
RR:20X/i, ronchi (+),Menggunakan alat bantu
napas (ventilasi mekanik)dengan modus
spontan FiO2 30% ,Peep 5 dan ps 8.
A: masalah keperawatan teratasi sebagian
P: 1. Lakukan suction
2. lakukan fisioterapi dada
53
Dp 2 Hari III 14.30 1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 20.00 wib
15.00 2. Mengukur kadar KGD
S:-
28 Okt 15.10 3. Mengobservasi intake output
4. Memberikan insulin reguler 6 ui ½ jam AC O: KGD 133 mg/dl,
17.30
2015 Poliuria (+)
Diet sonde DM 1700 Kkal
urin input = 2058 cc
urin output: 3700 cc
iwl: 600 cc
balence: - 2242 cc.
terapi novorapid (+)
diet sonde (+) Vital sign: TD 175/89 mmhg,
HR 98x/i, SPO2 97%, RR:21 X/i,
A : Masalah sebagian teratasi
P: 1. pantau keadaan umum
54
2015 15.30 4. Mengukur cvc hangat, Leukosit : 10,8 mm3, PCT: 0,58/ml,
16.00 5. Memberikan antibiotic amikasin 1 gr/ 48 jam Vital sign: TD 175/89 mmhg, HR 98x/i, SPO2
17.00 6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan 97%, RR:21 X
/I, Hasil kultur: acinebacter
darah lengkap: procositonin baumanii, Kes: cm, tidak terdapat kemerahan
18.3
7. Kolaborasi dengan dokter untuk thoraks foto pada daerah cvc, infus, cateter, ETT dan NGT
0
Poto thoraks tidak ditemukan tanda-tanda
inflitrat
Cvp: 10 cmH2o
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: kolaborasi untuk pemeriksaan thoraks
ulang
Dp 4 Hari III 14.00 1. Mengukur vital sign 20.00 wib
14.30 2. Mengobservasi haluaran urin S: -
28 Okt
14.50 3. Mengukur cvc O: observasi vital sign: TD: 163/87 mmHg, P:
2015 15.30 4. Periksa laboratorium 88 X/I, RR: 18 /I, T: 37,9 ureum: 93,0
16.00 5. Menghitung intake output Kreatinin: 1.7, Na: 139, K: 2.6, Ca:98
Urine kuning: 1800 cc, urin input = 2058 cc
urin output: 3700 cc, iwl: 600 cc, balence: -
2242 cc, bengkak pada ekstermitas sudah
berkurang
A:Masalah keperawatan teratasi sebagian
55
P: 1. pantau keadaan umum pasien
2. Pantau kesadaran
56