Anda di halaman 1dari 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN KELAS VI

DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

DI MIS. TARBIYATUL MUBTADIN

Oleh :

Luluk Masnia

NIM. 530075291
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan selalu berkembang, begitu juga dengan
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui
pendidikan yang baik, kita akan mudah mengikuti perkembangan zaman di masa yang akan
datang. Sebaliknya, pendidikan yang kualitasnya rendah akan menjadi salah satu faktor
penghambat untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan yaitu
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari peran seorang guru dalam proses
pembelajaran. Menurut Sudjana bahwa, “Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar
atau pembelajaran masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses
pembelajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun oleh
komputer yang paling modern sekalipun (Sudjana, 2013, hlm.12). Cooper menegaskan
bahwa, “A teacher is person charged with the reasonability of helping others to learn and to
behave in new different ways.” Artinya guru adalah orang yang dibebankan dengan layak
membantu orang lain untuk belajar dan berperilaku dengan cara yang berbeda (Hartono,
2013, hlm.8). Seorang guru membutuhkan keterampilan mengajar yang lebih dibanding
dengan orang yang bukan guru. Guru yang tidak mampu mengajar dengan baik akan
tampak berbeda di depan siswa. Siswa akan merasa bosan, mengantuk, atau bahkan tidak
menangkap materi pelajaran yang diberikan guru. Guru harus kaya akan metode dan strategi
mengajar. Dan itu harus ditempa melalui proses jenjang pendidikan.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 37 tentang Sisdiknas
mengamanatkan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan
mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar dan
menengah, serta merupakan mata kuliah wajib untuk kurikulum tinggi. Mata pelajaran PPKn
dapat dipergunakan untuk menanamkan pendidikan nilai, moral, dan norma secara terus
menerus, sehingga warga negara yang baik cepat terwujud.
Mata pelajaran Pancasila dan
1 Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah dasar berisikan
bahan pelajaran yang ditekankan kepada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai bekal untuk
mengikuti pendidikan berikutnya (Hernawan, 2008: 8.25). Mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan;
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindaksecara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi;
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya; dan
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsungatau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
(BSNP, 2006)
Mata pelajaran PPKn memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945”. PPKn
termasuk dalam kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Kelompok
mata pelajaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta
didik terhadap status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta kualitas dirinya sebagai manusia. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan
diharapkan dapat membentuk warganegara yang dapat melaksanakan kewajiban dan haknya
sebagai warganegara Indonesia yang baik.
Pentingnya mata pelajaran PPKn ternyata belum disadari sepenuhnya oleh banyak
pihak. Masih banyak yang beranggapan bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang sulit
karena hanya berisi konsep-konsep untuk dihafalkan, sehingga membuat para siswa lebih
tertarik untuk menekuni mata pelajaran lainnya. Hal ini pula yang terjadi pada siswa kelas
VIA MIS. Tarbiyatul Mubtadiin Labruk Lor.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 27-29 September 2021 bahwa diketahui
hasil belajar siswa masih rendah dan belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan data hasil
ujian tengah semester ganjil siswa kelas VIA muatan pelajaran PPKn pada tabel di bawah
ini:
Tabel 1.1 Daftar nilai PTS muatan pelajaran PPKn tahun 2021
No Nama Siswa KKM Nilai
1 Ahmad Fahri Zain 70 68
2 Ahmad Zamroni 70 69
3 Arbilla Putri Ramadhani 70 73
4 Arina Najmatul Mila 70 34
5 Ashilla Masruchin 70 88
6 Elis Fiza Afkarina 70 85
7 Khoirun Nisa 70 65
8 Lathifatus Shofiah 70 76
9 Muhamad Sauqibillah 70 68
10 Muhammad Akbar Fatur 70 87
11 Rendi Jati Asmara 70 64
12 Rifda sania Khanza 70 57
13 Sevi Nastitin Aimel 70 61
14 Sherin Nafisatul Calista 70 56
15 Zulfa Sofiatul Aini 70 74

Tabel 1.1 menjelaskan bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM dari 15 siswa hanya 6
siswa yang tuntas, sedangkan 9 siswa lainnya yang belum tuntas Dapat peneliti simpulkan
bahwa dari 15 siswa hanya 40% yang mampu mencapai KKM, dan 60% belum mencapai
KKM.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan prestasi belajar pada
muatan pelajaran PPKn ialah pada metode pembelajaran yang digunakan. Sementara dalam
muatan pelajaran PPKn masih menggunakan metode ceramah dan sedikit tanya jawab,
sehingga diperlukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran yang diharapkan peserta
didik mampu mengembangkan keaktifan yang mereka lihat dan dengar melalui metode
maupun media pembelajaran.
Permasalahan ini menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dari yang membosankan menjadi
menyenangkan bisa dilakukan dengan menggunakan strategi, metode atau model
pembelajaran yang memungkinkan siswa lebih aktif. Ada beberapa model pembelajaran
yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran muatan PPKn, salah satunya adalah
Discovery Learning.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas. di identifikasikan masalah pada penelitian
ini sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas VIA di MIS. Tarbiyatul Mubtadiin Labruk Lor rendah
khususnya muatan pelajaran PPKn.
2. Penggunaan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi.
3. Belum permah menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam proses
pembelajaran di kelas
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan maka
peneliti membatasi permasalahan yaitu mengenai Peningkatan Hasil Belajar muatan PPKn
Tema 5 Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Kelas IVA MIS. Tarbiyatul
Mubtadiin Labruk Lor Lumajang

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa muatan PPKn Tema 5 wirausaha kelas VIA
MIS. Tarbiyatul Mubatdiin Labruk Lor Lumajang Model Pembelajaran Discovery Learning?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
peningkatkan hasil belajar siswa muatan PPKn Tema 5 wirausaha kelas VIA MIS.
Tarbiyatul Mubatdiin Labruk Lor Lumajang melalui model pembelajaran Discovery
Learning.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengharapkan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan gambaran yang jelas tentang penggunaan Model Pembelajaran Discovery
Learning sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa di kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil belajar siswa di MIS. Tarbiyatul Mubutadiin Labruk Lor lebih meningkat dan
dalam pembelajaran siswa lebih termotivasi serta giat khususnya pada muatan
pelajaran PPKn Tema 5 setelah diterapkanya Model Pembelajaran Discovery
Learning.
b. Bagi Guru
Guru akan lebih inovatif dalam menumbuh kembangkan keaktifansiswa, dengan
mulai digunakannya model pembelajaran yang inovatif dan dapat digunakan dalam
kegiatan mengajar, khususnya setrategi pembelajaran Discovery Learning.
c. Kepada Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di
MIS. Tarbiyatul Mubtadiin Laruk Lor Lumajang.
d. Bagi peneliti
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini dapat menambah pengetahuan,
pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
aktif, inovatif kreatif dan menyenangkan melalui model pembelajaran Discovery
Learning

Anda mungkin juga menyukai