Anda di halaman 1dari 3

Stadion Andi Mattalatta adalah sebuah stadion di Makassar, Sulawesi Selatan,

Indonesia. Stadion ini lebih sering dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola
dan merupakan kandang dari tim kebangaan rakyat Makassar PSM Makassar. Stadion ini
memiliki kapasitas untuk 15.000 orang. Stadion ini merupakan pusat penyelenggaraan Pekan
Olahraga Nasional yang ke-4 pada tahun 1957. Stadion ini dulunya adalah perkebunan milik
pemerintah Hindia Belanda yang setelah kemerdekaan Republik Indonesia, atas prakarsa
Andi Mattalatta yang merupakan mantan panglima Kodam XIV/Hasanuddin, diubah menjadi
sebuah stadion olahraga.

Dahulu, stadion ini bernama Stadion Mattoangin. Nama Mattoangin berasal dari
bahasa Makassar, yaitu mattoa yang berarti melirik atau menengok dan kata anging (angin).
Nama tersebut diberikan karena tempat di sekitar stadion adalah daerah pantai tempat
berlabuhnya perahu Pinisi yang para awaknya biasanya menengok angin sebagai tanda bahwa
cuaca saat itu dalam keadaan baik dan siap untuk berlayar.

Kondisi Sekarang

Tribun: C+

Tempat duduk: C+

Fasilitas: B+

Rumput: C+

Drainase: C+

Penerangan: C+

Papan Skor: C+

Kondisi: C+

Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah The Macz Man & Red gank
yang merupakan pendukung setia kesebelasan PSM Makassar.
Andi Mattalatta (1 September 1922 – 16 Oktober 2004)[1]adalah seorang tokoh
pejuang kemerdekaan asal Bugis yang juga tokoh olahraga Indonesia terutama dalam
olahraga renang, ski air dan tinju. Ia juga merupakan ketua penyelenggara PON IV di
Makassar. Ia juga merupakan ayah dari penyanyi Indonesia, Andi Meriem Matalatta. Atas
jasa-jasanya namanya diabadikan sebagai nama stadion di Makassar yaitu Stadion Andi
Mattalatta.

Di bidang olahraga, Mattalatta sudah menunjukkan kehebatannya sejak 1932, ketika


ia menyisihkan atlet-atlet keturunan Belanda dalam renang gaya dada memperebutkan piala
Ratu Wilhelmina der Nederlanden van Oranje Nassau di Makassar. Pasa usia 15 tahun,
Mattalatta menjadi petinju yang mengawali prestasi pada kelas bulu (55 kg) dengan meng-
KO petinju Batavia, Kid Usman, kelas ringan (60 kg). Ia juga menjadi pelatih dibeberapa
klub atlet karena kemahirannya dalam olahraga-olahraga tersebut.

Ketika bertugas sebagai Komandan Batalyon di Pare-Pare, Mayor Andi Mattalatta


mengharuskan semua anak buahnya untuk pandai berenang. Hal ini disebabkan karena dia
mempunyai pengalaman pahit ketika memimpin Gerakan Operasi Militer (GOM) di Pulau
Haruku, Maluku Selatan ketika menumpas gerombolan Republik Maluku Selatan (RMS).
Prajurit yang tergabung dalam Batalyon 705 yang diberangkatkan 18 Desember 1950 banyak
yang gugur bukan karena tertembak musuh, melainkan tenggelam ketika terjadi pendaratan
pantai.

Pada tahun 1952, Andi Mattalatta memprakarsai pembangunan Stadion Mattoanging,


Makassar yang dilengkapi gedung olahraga, kolam renang, serta fasilitas olahraga lainnya di
Makassar. Dia juga menjadi tokoh penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) IV tahun
1957 di Kota Makassar.

Pada tahun 1954, ia mendirikan Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Air
(POPSA) di Makassar dan membangun rumah klub di depan Fort Rotterdam, tepi pantai Kota
Makassar.
berikut beberapa fakta Andi Matalatta yang punya segudang jejak kisah unik dan
menarik yang mewarnai perjalanan hidupnya yang jarang diketahui.

1. Sosok multitalenta dan atlet serbabisa

Andi Matalatta dikenal sebagai sosok multitalenta dan atlet serbabisa karena
menguasai ilmu bela diri mulai dari silat, kuntao, jujitsu, karate, dan tinju sekaligus. Tak
hanya itu, dia juga mahir atraksi berkuda dan menembak. Dia sangat terlatih dalam cabang
atletik, lari, lompat indah, senam, dan renang. Ayah mendiang penyanyi era 1980-an Andi
Meriem Matalatta ini juga gemar olahraga dirgantara, seperti terbang layang dan layang
gantung.

Dia juga menorehkan sederet prestasi olahraga perairan, ski air, jumping boat, dan jet
ski. Bapak pencetus lahirnya olahraga ski air di Indonesia ini tercatat sebagai orang Asia
pertama dan satu-satunya yang masuk “Hall of Fame” dari International Waterski &
Wakeboard Federation (IWWF) pada 2013. Luar biasa!

2. Pencetus dan penanggung jawab PON IV di Makassar

Andi Mattalatta tantara pejuang dan pecinta olahraga. Dialah pemrakarsa


penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) IV di Makassar pada 1957. Tujuan Andi
Mattalatta menggelar PON di Makassar, selain cinta olahraga, karena ingin menjalankan
taktik uitholling (penggalian). Uitholling adalah taktik untuk menarik kembali para
gerilyawan yang masuk ke hutan bersama Kahar Muzakkar ketika itu. Dengan uitholling,
pemuda-pemuda yang masuk ke hutan mengangkat senjata untuk memberontak, terpanggil
kembali ke jalan yang benar melalui olahraga.

Ia juga sebagai penggagas didirikannya Stadion Mattoanging. stadion kebanggaan


masyarakat Sulsel. Pembangunan stadion dan fasilitas nya pun dikebut, untuk perhelatan
PON IV di Makassar. Awalnya pemerintah pusat menolak PON IV digelar di Makassar
karena selain belum ada fasilitas memadai, juga faktor keamanan yang dianggap tidak
memungkinkan.

Tapi karena desakan permintaan dan jaminan dari Andi Matralatta kepada Sri Sultan
Hamengkubuono IX selaku Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), akhirnya direstui.
PON IV pun berhasil dan sukses terselenggara di Makassar.

Anda mungkin juga menyukai