Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
Kewirausahaan yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis ”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini


masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik bagi penulis
maupun bagi pembaca. Penulis mohon maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.

Makassar , 9 November 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar orang beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis


seorang pebisnis tidak perlu mengindahkan aturan-aturan, norma-norma serta
nilai moral yang berlaku dalam bisnis karena bisnis merupakan suatu persaingan,
sehingga pelaku bisnis harus memfokuskan diri untuk berusaha dengan berbagai
macam cara dan upaya agar bisa menang dalam persaingan bisnis yang ketat.

Dalam bisnis terdapat aturan yang penuh dengan persaingan dan


tentunya aturanaturan tersebut berbeda dengan aturan moral dan sosial yang
biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pebisnis yang ingin
mematuhi atau menerapkan aturan moral atau etika akan berada pada posisi
yang tidak menguntungkan.

Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena ternyata


beberapa perusahaan dapat berhasil karena memegang teguh kode etis dan
komitmen moral tertentu. Bisnis merupakan aktivitas yang penting dari
masyarakat, sehingga norma dan nilai moral yang dianggap baik dan berlaku di
masyarakat dibawa dan diterapkan ke dalam kegiatan bisnis. Sebuah
perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja yang
baik, pengaturan manejerial dan financial yang baik , keunggulan teknologi yang
dimiliki, sarana dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari
dengan etis dan etos bisnis yang baik. Dengan memperhatikan etos dan etis
bisnis yang baik maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tetap
terjaga. Hal ini tentunya membantu perusahaan dalam menciptakan citra bisnis
yang baik dan etis.

Para ahli sering berkelakar, bahwa etika bisnis merupakan sebuah


kontradiksi istilah karena ada pertentangan antara etika dan minat pribadi yang
berorientasi pada pencarian keuntungan. Ketika ada konflik antara etika dan
keuntungan, bisnis lebih memilih keuntungan daripada etika. Buku Business
Ethics mengambil pandangan bahwa tindakan etis merupakan strategi bisnis
jangka panjang terbaik bagi perusahaan sebuah pandangan yang semakin
diterima dalam beberapa tahun belakangan ini. Oleh karena itu, pemahaman
tentang etika bisnis diperlukan untuk para pelaku bisnis agar usaha yang
dijalankan dapat menjadi suatu usaha bisnis yang beretika dan mengurangi
resiko kegagalan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian, tujuan, dan fungsi Hukum dan Etika Bisnis ?

2. Bagaimana perkembangan Hukum Bisnis Di Indonesia?

3. Apakah bentuk pelanggarannya jika sebuah perusahaan tidak


menggunakan etika didalam bisnisnya?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Bisnis

Istilah Hukum Bisnis merupakan sesuatu yang masih baru di Indonesia.


Kata ’Bisnis’ dipinjam dari Bahasa Inggris yaitu business, yang artinya urusan,
usaha atau melakukan kegiatan yang bermanfaat yang mendatangkan
keuntungan dan berguna. Kegiatan yang demikian di Indonesia dikenal dengan
istilah dagang, sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Stbl 1938 No.276.

Hukum bisnis adalah perangkat hukum yang mengatur suatu tatacara dan
pelaksanaan suatu urusan atau suatu kegiatan perdagangan, industri, ataupun
tentang kegiatan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan pertukaran
barang dan jasa, kegiatan produksi maupun suatu kegiatan menempatkan uang
yang dilakukan oleh para pengusaha bisnis dengan usaha dan usaha yang
lainnya, dimana enterpineur sudah mempertimbangkan suatu segala resiko yang
mungkin terjadi.

 Pengertian Hukum Bisnis Menurut Para Ahli:

1. Munir Fuady

Menurut Munir Fuady menyatakan bahwa Hukum Bisnis merupakan suatu


perangkat atau kaidah hukum termasuk upaya penegakannya yang mengatur
mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau aktivitas dagang , industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa
dengan menempatkan uang dari para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan
usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.

2. Abdul R.Saliman dkk


Menurut Abdul R.Saliman dkk menyatakan bahwa Hukum Bisnis atau Business
Law/Bestuur Rechts merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban
yang muncul dari perjanjian-perjanjian maupun suatu perikatan-perikatan yang
terjadi dalam praktek bisnis.

B. Tujuan Hukum Bisnis

Hukum bisinis ini memiliki tujuan yakni diantaranya:

 Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan


lancar
 Melindungi berbagai jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil
Menengah (UKM)
 Membantu memperbaiki sistem keuangan dan sistem perbankan
 Memberikan perlindungan terhadap pelaku ekonomi atau pelaku bisnis
 Mewujudkan sebuah bisnis yang aman dan adil terhadap semua pelaku
bisnis.

C. Fungsi Hukum Bisnis

Fungsi Hukum Bisnis, diantaranya:

 Berfungsi sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi semua pelaku


bisnis.
 Berfungsi memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban dalam
praktik bisnis. Pelaku bisnis bisa mengetahui hak dan kewajibannya saat
mambangun sebuah usaha agar usaha mereka tidak menyimpang dari
aturan yang ada didunia perbisnisan yang telah tertulis di undang-
undangan dan tidak ada yang dirugikan.
 Berfungsi mewujudkan watak dan perilaku pelaku bisnis sehingga
terwujud kegiatan di bidang bisnis atau kegiatan usaha yang Jujur, adil,
Sehat dan dinamis kerena di jamin oleh kepastian hukum

D. Hukum Bisnis di Indonesia


Dasar hukum yang tertulis sudah ada dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang mulai
diberlakukan di Indonesia sejak tahun 1848 berdasarkan asas konkordansi.
Namun demikian, dasar hukum dari hukum bisnis di Indonesia yang tertulis
adalah sebagai berikut:

1. KUH Dagang yang Belum Banyak Diubah

Ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya belum berubah yang
mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis, meskipun sudah barang
tentu sudah banyak dari ketentuan tersebut yang sudah usang dimakan zaman.
Ketentuan-ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih berlaku
adalah pengaturan tentang hal-hal sebagai berikut:

a. Keagenan dan distributor (makelar dan komisioner)

b. Surat berharga (wesel, cek, dan aksep)

c. Pengangkutan laut

2. KUH Dagang yang Sudah Banyak Berubah

Ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih berlaku, tetepi
telah banyak berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis.
Ketentuan-ketentuan dalam KUH Dagang yang ada pada prinsipnya masih
berlaku, tetapi telah banyak berubah adalah pengaturan tentang hal-hal sebagai
berikut:

a. Pembukuan Dagang

b. Asuransi

3. KUH Dagang yang Sudah Diganti dengan Perundang-undangan yang Baru


Ketentuan dalam KUH Dagang yang telah dicabut dan diganti dengan
perundangundangan yang baru sehingga secara yuridis formal tidak berlaku lagi.
Yakni ketentuanketentuan yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum
bisnis berupa:

a. Perseroan Terbatas

b. Pembukuan Perseroan

c. Reklame dan penuntutan kembali dalam kepailitan

E. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus


diikuti apabila menjalankan bisnis. Etika sebagai norma dalam suatu kelompok
bisnis akan dapat menjadi pengingat anggota bisnis satu dengan lainnya
mengenai suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang selalu harus dipatuhi
dan dilaksanakan. Etika didalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-
orang yang berada dalam lingkungan bisnis yang terkait tersebut.

Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :

 Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku


pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
 Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang
manajer atau karyawan suatu organisasi.
 K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: Penerbit Kanisius, 2000,
Hal. 5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas
dalam kegiatan ekonomi dan bisnis
F. Perkembangan Etika Bisnis

Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):

 Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama
dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur.

 Masa Peralihan: tahun 1960-an


Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat
(AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap
establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia
pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata
kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik
yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.

 Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an


Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di
sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat
atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.

 Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an


Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira
10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari
universitas serta sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics
Network (EBEN).

 Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an


Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di
seluruh dunia.Telah didirikan International Society for Business,
Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996
G. Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan


batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak
pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan


manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua
orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini
sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik,
dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya
membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya.

H. Pelanggaran Yang Akan Diterima Jika Perusahaan Tidak

Menerapkan Etika Didalam Bisnisnya Pelanggaran etika bisa terjadi di


mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, yang
sebagaimana terdapat dalam Pasal 22 yang berbunyi “Pelaku usaha dilarang
bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat”. Pasal ini menjelaskan tentang Tender adalah tawaran mengajukan
harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang,
atau untuk menyediakan jasa. Dan unsur dari bersekongkol itu sendiri adalah
kerjasama antara dua pihak atau lebih, secara terang-terangan maupun diam-
diam melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya,
membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan, menciptakan persaingan
semu, menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan, tidak
menolak melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui atau sepatutnya
mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka
memenangkan peserta tender tertentu, pemberian kesempatan eksklusif oleh
penyelenggara tender atau pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung
kepada pelaku usaha yang mengikuti tender, dengan cara melawan hukum.

Hal diatas adalah pelanggaran yang akan diterima kepada perusahaan


yang tidak menerapkan etika didalam bisnisnya karena memiliki unsur
kecurangan. Hal lain yang menjadikan pelanggaran terhadap perusahaan yang
tidak menerapkan etika didalam bisnisnya adalah pegawai perusahaan yang
melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of
Conduct) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengenaan sanksi atas
bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi,
berpedoman pada anggaran dasar perusahaan dan keputusan RUPS.
Sedangkan pengenaan sanksi terhadap pegawai perusahaan dilakukan sesuai
dengan kesepakatan dalam Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun aturan
kepegawaian yang berlaku. Pelaporan adanya dugaan pelanggaran yang
dilakukan oleh pegawai tanpa disertai dengan bukti-bukti pelanggaran dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dari contoh pelanggaran diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa


yang menjadikan perusahaan untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya
bukanlah dari perusahaan itu sendiri melainkan adanya kejujuran dari para
pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut sehingga dapat menciptakan
suasana kerja yang damai serta menjadikan perusahaan tersebut menjadi
perusahaan yang menerapkan etika didalambisnisnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah hukum bisnis itu terdiri dari 2 kata, yaitu kata “hukum” dan “bisnis”.
Dimana banyak sudah diberikan kepada kata “hukum” meskipun tidak ada satu
definisi pun yang dapat dikatakan lengkap dan menggambarkan apa arti hukum
secara utuhEtika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan
studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan
organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada
di dalam organisasi.

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis
merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman
keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha
dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen,
pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-
satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya
persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang
memperhatikan etika dalam bisnis.

Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-


masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok ( supplier), perusahaan, dan
konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen
tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja
dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek.
Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar
terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro.
Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud
investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh
karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
B. Saran

Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan
yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau
kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya
sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang
melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik
dan lancer di perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

N.Nuryesrnan. (1996) M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan
Manajemen.

Purba Victor. (1994) Hukum Bisnis Dalam Kegiatan Bisnis Para Manajer,
Manajemen, 1993.

Dunia Bisnis, Warta Ekonomi, No. 29, Desember 1994.


Munir Fuady. (2005). Pengantar Bisnis Hukum (Menata Bisnis Modern di Era
Global)

http://antilicious.wordpress.com/ 2011/11/24/ makalah-etika-bisnis/ . Diakses


pada tanggal 26 November 2014.

Anonim. 2013. Etika dalam Bisnis. http://rizkiafandi.blogspot.com/2013/10/etika-


dalam-bisnistugas-1.html . diakses pada tanggal 26 November 2014.

Anonim. 2012. Tanggung Jawab Sosial. http://yohanesanez. wordpress.com


/2012/10/

15/tanggung-jawab-sosial-tugas-2/. Diakses pada tanggal 26 November 2014.

Anonim.2012. Pelanggaran Etika Bisnis. http://anikmugirahayu. blogspot.com

/2012/06/pelanggaran-etika-bisnis.html. diakses pada tanggal 26 November


2014.

Anonim.2011. Pandangan Etika Terhadap Praktek Bisnis.


http://henritapangestuti.

blogspot.com/2011/12/pandangan-etika-terhadap-praktek bisnis.html. diakses


pada tanggal 26 November 2014.

http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika-dalam-bisnis

http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai