Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
(sahadi.humaedi@unpad.ac.id)
Abstrak
Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menikmati kehidupan yang layak.
Faktor aksesibilitas terhadap sumber-sumber pemenuhan kesejahteraan sosial merupakan salah satu hal baik
sebagai penyebab juga menjadi akibat. Memetakan populasi dan kondisi kelompok rentan secara tapat dan
partisipatif merupakan awal dalam menentukan kegiatan dalam rangka penanganan untuk membantuk
kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelompok rentan dan kebutuhuannya yang ada di Desa
Sukalilah Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat. Kelompok rentan yang ada di Desa Sukalilah
seperti anak yatim/piatu, lansia, fakir miskin atau masyarakat kurang mampu, anak putus sekolah, disabilitas
dan penyakit berat, masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni dan masyarakat yang tinggal di daerah
rawan bencana. Kelompok rentan tersebut memiliki kebutuhannya masing-masing seperti jaminan sosial,
kesehatan serta jaminan pendidikan. Dengan diberikan bantuan berupa charity, diharapkan kelompok rentan
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Keterlibatan berbagai pihak dalam membantu kelompok rentan
termasuk perusahaan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini.
Kata Kunci: Kelompok Rentan. Kebutuhan. Charity
Abstract
Vulnerable groups are people who have limitations in enjoying a decent life. The accessibility factor for the
fulfillment of social welfare sources is one of the good things as a cause as well as an effect. Mapping the
population and condition of vulnerable groups in an appropriate and participatory manner is the beginning in
determining activities in the context of handling to help this group. This study aims to examine vulnerable
groups and their needs in Sukalilah Village, Sukaresmi District, Garut Regency, West Java. Vulnerable groups
in Sukalilah Village such as orphans / orphans, the elderly, the poor or underprivileged people, school dropouts,
disabilities and serious illnesses, people living in uninhabitable houses and people living in disaster-prone
areas. These vulnerable groups have their respective needs, such as social security, health and education
security. With assistance in the form of charity, it is hoped that vulnerable groups can meet their daily needs.
The involvement of various parties in assisting vulnerable groups including companies is an important part of
this activity.
61
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
62
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
setempat baik itu individu, kelompok ataupun b. Dirasakan dapat menyebabkan berbagai
organisasi formal dan nonformal secara aktif kerugian fisik dan nonfisik baik pada
yang kemudian hasil dari menggali informasi individu maupun masyarakat.
yang didapat dihubungkan satu sama lain c. Merupakan pelanggaran terhadap nilai-
sehingga data yang telah didapatkan akan nilai atau standar sosial dari salah satu
menyeluruh (holistik). Perspektif untuk atau beberapa sendi kehidupan
mendapatkan data secara holistik yaitu sebagai masyarakat.
berikut: d. Menimbulkan kebutuhan pemecahan.
a. Komponen masyarakat, baik itu individu, Dapat dilihat dari definisi dan komponen
keluarga, komunitas, masyarakat sipil, diatas bahwa masalah sosial merupakan
institusi negara dan sebagainya. sebuah keadaan yang bersinggungan dengan
b. Dimensi-dimensi masyarakat seperti nilai atau standar sosial yang ada di
dimensi structural sosial, relasi sosial, masyarakat tersebut. Masalah sosial yang
proses sosial, dan nilai-nilai sosial suatu timbul dalam suatu masyarakat tertentu dapat
daerah ataupun daerah perbatasan lain memberikan dampak negative terhadap
dimana nilai sosial dipengaruhi oleh kelompok maupun individu. Hal tersebut
budaya-budaya luar. dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi
Dengan mengumpulkan informasi masalah sosial tersebut.
sebanyak mungkin dalam suatu wilayah Soetomo mengatakan bahwa dalam
tertentu secara spesifik untuk dapat digunakan realitas kehidupan sosial, pernyataan sebagai
sebagai bahan dalam membuat suatu masalah sosial tidak selalu bersifat eksplisit
keputusan yang terbaik adalah prinsip utama tetapi dapat pula secara simbolik. Simbol yang
dalam pemetaan sosial. Masyarakat yang menyatakan bahwa dalam suatu masyarakat
berubah secara konstan menandakan bahwa terdapat masalah sosial adalah suatu kondisi
individu serta kelompok bergerak ke dalam yang mendapatkan reaksi penolakan oleh
perubahan-perubahan baik itu kekuasaan, masyarakat. Dalam kondisi tersebut dapat
struktur ekonomi, sumber dana dan peranan menimbulkan kebutuhan akan perubahan,
penduduk. Pemetaan sosial juga dapat perbaikan dan pemecahan. Terdapat empat
membantu dalam memahami perubahan yang jenis faktor yang menjadi penyebab terjadinya
dapat melihat dan mengetahui keadaan masalah sosial, yaitu:
masyarakat sekitar daerah penelitian. Setelah a. Faktor ekonomi
itu, peneliti akan melakukan need assessment Dalam faktor ekonomi, masalah sosial
atau mencari tahu kebutuhan dan tuntutan yang dapat terjadi antara lain kemiskinan,
masyarakat yang dapat diberikan untuk pengangguran dan lain sebagainya yang
mengatasi masalah. Dengan adanya pemetaan biasa terjadi akibat faktor kurang
sosial juga diharapkan dapat menjadi bahan bertanggungjawabnya pemerintah dalam
masukan bagi suatu perusahaan yang meneliti mensejahterakan masyarakat.
suatu permasalahan sosial di sekitar b. Faktor budaya
perusahaan agar dapat mengambil keputusan Kebudayaan yang semakin berkembang
yang sesuai dan tepat sasaran. dalam masyarakat akan memiliki peran
yang dapat menimbulkan suatu masalah
B. Masalah Sosial sosial, seperti perceraian, pernikahan usia
Menurut Soetomo (2010), masalah sosial dini dan sebagainya.
adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan c. Faktor bioloogis
terjadi oleh sebagian besar dari warga Dalam faktor biologis, masalah sosial yang
masyarakat yang mengandung empat terjadi adalah kurang gizi, penyakit
komponen yaitu: menular dan lain-lain. Masalah sosial
a. Kondisi tersebut merupakan masalah yang tersebut tidak akan terjadi jika fasilitas
bertahan untuk suatu periode waktu kesehatan yang memadai dan layak,
tertentu
63
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
64
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa Metode kualitatif dengan mengedepankan
setiap orang yang termasuk kelompok studi literatur yang dipilih oleh peneliti
masyarakat yang rentan berhak memperoleh bertujuan untuk mendapatkan data melalui
perlakuan dan perlindungan lebih. Kelompok eksplorasi dari studi literatur mengenai
rentan tersebut antara lain adalah orang lanjut kelompok rentan dan kebutuhannya.
usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, Untuk memudahkan penulis, penelitian
dan penyandang cacat. Sedangkan menurut ini dilakukan secara sistematis melalui
Human Rights Reference kelompok rentan beberapa langkah yang diambil. Langkah
adalah Refugees (Pengungsi), Internally pertama adalah mengumpulkan jurnal-jurnal
Displaced Person/IDP’s (Pengungsi Internal), ataupun buku terkait dengan kelompok rentan
National Minorities (Minoritas Nasional), dan kebutuhannya. Lokasi penelitian akan
Migrant Workers (Pekerja Migran), Indigenious dilaksanakan di Desa Sukalilah, Kecamatan
Peoples (Penduduk Asli), Children (Anak- Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat.
anak), dan Women (Wanita). Data yang dikumpulkan untuk
Sedangkan definisi kelompok rentan dipergunakan dalam studi kasus adalah Data
menurut Departemen Hukum dan Hak Asasi Sekunder yang merupakan data pendukung
Manusia adalah semua orang yang yang bersumber dari literatur maupun
menghadapi hambatan atau keterbatasan referensi yang ada mengenai kelompok rentan
dalam menikmati standar kehidupan yang dan kebutuhannya.
layak. Dapat disimpulkan bahwa kelompok
rentan adalah kelompok yang tidak dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
memenuhi kebutuhan hidup yang layak yang Kerentanan (Vulnerability) dan
perlu mendapatkan perhatian khusus dari Kelompok Rentan
pemerintah. Kelompok rentan merupakan lapisan
Adanya kelompok rentan diakibatkan masyarakat yang paling mendesak yang
karena aset dan akses yang terbatas sehingga membutuhkan perhatian lebih untuk
dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. memperbaiki kondisi kehidupannya. Kelompok
Keterbatasan aset terbagi menjadi fisik dan rentan tersebut adalah kelompok masyarakat
non fisik. Keterbatasan fisik adalah kurang yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya
dapat berfungsinya anggota badan baik itu sendiri yang dapat mengakibatkan
kecelakaan atau bawaan lahir seperti pada permasalahan karena ketidakmampuannya
kalangan disabilitas, sedangkan keterbatasan tersebut. Pada dasarnya kondisi rentan dapat
non fisik adalah adanya kekurangan pada disebabkan karena kurangnya aset (apa yang
kepemilikan baik itu lahan, harta atau tempat dimiliki), akses (geografis), dan sistemik
tinggal seperti pada kalangan masyarakat (sistem sumber yang dikuasi oleh golongan
miskin. Sedangkan keterbatasan akses dapat tertentu).
terjadi akibat adanya pihak yang menghalangi Dibawah ini adalah data sebaran
akses seseorang dalam memenuhi kelompok rentan di Desa Sukalilah Kecamatan
kebutuhannya. Hal tersebut dapat terjadinya Sukaresmi Kabupaten Garut meliputi anak
disorganisasi yang mengakibatkan rawan yatim/piatu, lansia, fakir miskin atau
terjadinya konflik atau karena wilayah yang masyarakat kurang mampu, anak putus
ditempati rawan terjadi bencana alam. sekolah disabilitas dan penyakit berat,
masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak
METODE huni dan masyarakat yang tinggal di daerah
Dalam penelitian ini menggunakan rawan bencana.
metode kualitatif dengan menggunakan studi Tabel 1 Sebaran Kelompok Rentan Desa
literatur yaitu serangkaian kegiatan yang Sukalilah
berkenaan dengan metode pengumpulan data No. Jenis Lokasi Jumlah
pustaka, membaca dan mencatat serta Kerentanan
menolah bahan penelitian (Zed, 2008:3).
65
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
66
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
67
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
68
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
memiliki kesadaran dan kepedulian secara optimal baik secara materi maupun
terhadap penyandang disabilitas dan kebutuhan akan pengasuhan yang baik
masyarakat yang menderita penyakit berat, karena tidak ada sosok orang tua yang
oleh karena itu dibutuhkannya sarana dan lengkap. Banyak dari mereka juga yang
prasarana serta bantuan pengobatan dan tidak mendapatkan akses pendidikan dan
alat-alat kesehatan. kesehatan. Oleh karena itu, anak
f. Masyarakat yang Tinggal di Rumah Tidak yatim/piatu harus diberikan jaminan
Layak Huni sosial, pendidikan dan kesehatan.
Kebutuhan masyarakat yang tinggal di 2. Kelompok Lansia
rumah tidak layak huni adalah berupa Lansia menjadi kelompok rentan karena
perbaikan rumah agar dapat dihuni dengan adanya keterbatasan kemampuan fisik
layak. Bantuan ini dapat dilakukan dengan yang mengakibatkan ketidakmampuan
bekerja sama dan adanya partisipasi dari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
berbagai pihak mulai dari pemilik rumah, Karena fisik yang lemah, lansia sering
masyarakat sekitar, pemerintah desa dan terkena penyakit yang menyebabkan
lain-lain. lansia tidak dapat beraktivitas dan
g. Masyarakat Rawan Bencana mengurus dirinya sendiri. Oleh karena itu,
Dalam mengatasi permasalahan lansia membutuhkan jaminan kesehatan
masyarakat rawan bencana dibutuhkan dan jaminan sosial yang dapat menunjang
adanya upaya dalam mencegah bencana itu kehidupannya.
terjadi. Di Desa Sukalilah, bencana yang 3. Fakir Miskin atau Masyarakat Kurang
sering terjadi adalah banjir dan longsor. Mampu
Untuk banjir yang diakibatkan karena Fakir miskin atau masyarakat yang kurang
penumpukan sampah di beberapa tempat mampu menjadi kelompok rentan karena
dan hutan yang gundul, dapat diatasi sebagian dari mereka tidak memiliki
dengan cara mereboisasi hutan yang gundul pekerjaan atau hanya pekerja serabutan.
dan mencegah masyarakat membuang Pendidikan yang rendah merupakan salah
sampah sembarangan dengan membuat satu faktor fakir miskin kurang memiliki
bank sampah atau tempat pembuangan keterampilan kerja sehingga
akhir. perekonomiannya rendah. Oleh karena itu,
fakir miskin membutuhkan jaminan
SIMPULAN DAN SARAN kesehatan serta diberikan pelatihan kerja
Simpulan untuk mengasah keterampilan bekerja
Kesimpulan dari hasil pemetaan yang untuk meningkatkan perekonomiannya.
telah dijelaskan mengenai kelompok rentan 4. Anak Putus Sekolah
yang ada di Desa Sukalilah Kecamatan Anak putus sekolah menjadi kelompok
Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat rentan karena mereka tidak memiliki akses
terdapat anak yatim/piatu, lansia, fakir miskin untuk mendapatkan pendidikan. Mereka
atau masyarakat yang kurang mampu, anak lebih memilih untuk bekerja menghasilkan
yang putus sekolah, disabilitas atau uang dan membantu perekonomian orang
masyarakat penderita penyakit berat, tuanya dibandingkan bersekolah. Oleh
masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak karena itu, kebutuhan anak yang putus
huni dan masyarakat rawan bencana. sekolah adalah dengan berikan jaminan
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pendidikan. Karena faktor kebanyakan
kerentanan dan kebutuhan kelompok rentan anak putus sekolah adalah faktor ekonomi.
dan dapat disimpulkan bahwa: 5. Disabilitas atau Masyarakat Penderita
1. Anak Yatim/Piatu Penyakit Berat
Anak yatim menjadi kelompok rentan Disabilitas atau masyarakat yang
karena kondisi yang menyebabkan menderita penyakit berat menjadi
kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi kelompok rentan karena hak-hak manusia
69
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
khususnya disabilitas tidak dapat rumah. Dan kelompok rentan rawan bencana
terpenuhi. Oleh karena itu, kebutuhan dapat diberikan edukasi mengenai bahaya
kelompok rentan disabilitas atau bencana alam serta bantuan, dilakukan
masyarakat yang menderita penyakit berat sosialisasi mengenai pengelolaan sampah dan
adalah dengan diberikannya jaminan diberikan bibit tanaman untuk penghijauan
kesehatan serta sarana dan prasarana lingkungan.
yang layak.
6. Masyarakat yang Tinggal Di Rumah Tidak DAFTAR PUSTAKA
Layak Huni
Masyarakat yang tinggal di rumah tidak Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan,
layak huni masuk ke dalam kelompok Pengembangan Masyarakat dan
rentan dan membutuhkan aset rumah Intervensi Komunitas, Pengantar dan
yang layak untuk menunjang kehidupan pemikiran Praktis. Jakarta: UI Press.
sehari-hari. Adimihardja, Kusnaka., Harry, Hikmat.
7. Masyarakat Rawan Bencana 2001. Participatory Research Appraisal
Masyarakat rawan bencana masuk ke dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada
dalam kelompok rentan karena Masyarakat: Modul Latihan. Bandung:
keselamatan hidup mereka terancam dan Humaniora.
dapat merugikan mereka baik secara
materi maupun aset. Kebutuhan Budimanta Arif. 2003. Cetak Biru Pengelolaan
masyarakat rawan bencana adalah dengan Community Development Sektor energi
dilaksanakannya reboisasi atau bank dan sumber Daya Mineral. Jakarta: ICSD.
sampah untuk mengurangi sampah. Budianti, Syamsyu. (2014). ANALISIS
PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI DAN
Saran KEBUTUHAN MASYARAKAT Studi Kasus:
Setiap kelompok rentan memiliki Sistem Zonasi Taman Nasional Laut
kebutuhan masing-masing baik itu jaminan Kepulauan Seribu (TNKpS) pada
sosial, kesehatan dan pendidikan. Tujuannya Masyarakat Kepulauan Seribu Utara,
agar kelompok rentan dapat memenuhi Provinsi DKI Jakarta (jurnal)
kebutuhan hidupnya dengan layak dan dapat
Carney, D, Michael Drinkwater, Tamara
mengembangkan diri sesuai dengan
Rusinow, Koos Neefjes, Samir Wanmali,
potensinya masing-masing.
Naresh Singh. 1999. Livelihood
Kebutuhan yang diberikan kepada
Approaches Compared: a brief
kelompok rentan dapat berupa dana dan
fasilitas yang akan dilakukan secara berkala.
comparison of the livelihoods approaches
of the UK Department for International
Untuk anak yatim/piatu bantuan yang dapat
Development (DFID), CARE, Oxfam and
diberikan berupa pemenuhan kebutuhan
kesehatan dan pendidikan. Sementara bantuan
the UNDP. Eldis Document Store.
yang dapat diberikan untuk lansia adalah Ife, Jim. 1995. Community Development:
jaminan sosial, jaminan kesehatan. Sedangkan Creating Community Alternatives Vision
untuk fakir miskin dapat berupa bantuan uang Analysis and Practice. Addison Wesley
dan sembako. Bantuan ini diberikan pada hari- Longman Australia Pty Ltd: Sydney.
hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri maupun
Hikmat, Harry. 2006. Strategi Pemberdayaan
Idul Adha.
Masyarakat. Bandung: Humaniora.
Kelompok rentan disabilitas dan
penderita penyakit berat diberikan bantuan LCC (League of California Cities) (1977),
berupa biaya pengobatan serta sarana dan “Problem Analysis: Data Collection
prasara seperti kursi roda. Sedangkan, Technique”, dalam Gilbert, Neil dan
masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak Harry Specht, Planning for Social
huni dapat diberikan bantuan untuk perbaikan
70
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
Welfare: Issues, Models and Tasks, New Sosial Perusahaan. Bandung: Refika
Jersey: Prentice-Hall, hal. 311-323. Aditama.
Marshall, Edward M. 1995. Transforming The Suharto, Edi (1997), Pembangunan, Kebijakan
Way We Work: The Power of the Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum
Collaboratif Workplace. New York: Pemikiran, Bandung: Lembaga Studi
American Management Association. Pembangunan STKS (LSP-STKS).
Moeliono, Ilya dan Djohani Suharto, E. (1971). Metode dan Teknik
Rianingsih. 1996. Kebijakan dan Pemetaan Sosial (makalah). Bandung.
strategi menerapkan PRA dalam
-------- (2002), Profiles and Dynamics of the
Pengembangan Program. Driya
Urban Informal Sector in Bandung: A
Media. Bandung.
Study of Pedagang Kakilima, unpublished
Moleong, J.Lexi. 2000. Metodologi Penelitian PhD thesis, Palmerston North: Massey
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja University
Rosdakarya.
Tadjudin, Djuhendi, 2000. Manajemen
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Kolaborasi. Bogor: LATIN
Ghalia Indonesia.
Tadjudin, Djuhendi, 2000. Manajemen
Netting, F. Ellen, Peter M. Kettner dan Steven Kolaborasi. Bogor: Pustaka
L. McMurtry (1993), Social Work Macro
Usman, Sunyoto. 2003. Pembangunan dan
Practice, New York: Longman.
Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
Raharjo, ST. 2018. CSR, Relasi Dinamis antara Pustaka Pelajar.
Perusahaan dengan Masyarakat
Twelvetrees, A. (1991), Community Work,
Setempat. Bandung: Penerbit ITB.
London: McMillan.
----------------- 2020. Pekerjaan Sosial
Warren, R. L. (1978), The Community in
Generalis. Bandung: Penertit ITB.
America, Chicago: Rand McNally.
----------------- 2019. Dasar Dasar Pekerjaan
Wibowo, dkk. Renstra, Visi, Misi & Tujaun
Sosial.
Comdev PT. Indonesia Power UPJP
Rothman, Jack. 1995. Strategies of Community Kamojang. Penyunting, Wibhawa, B.,
Development Intervention Makro Apsari, NC. Bandung; Niaga Muda Press;
Practice. Peacock Publisher Ipasca 2017
Illinois. USA
World Bank (2002), Monitoring and Evaluation:
Rochdyanto, Saiful. 2000. Langkah-langkah Some Tools, Methods and Approaches,
Pelaksanaan Metode PRA. Makalah ToT Washington D.C.: The World Bank
PKPI. Yogyakarta.
Rudito, Bambang, Arif Budimanta dan Adi
Sumber Lainnya:
Prasetijo. 2004. Corporate Social
Responsibility. Jakarta: ICSD. Balitbang. 2013. Mengenal Participatory Rural
Appraisal (PRA). Maluku Utara
Soetomo. 2010. Masalah Sosial dan Upaya
Pemecahannya. Jakarta; Pustaka Pelajar. http://syilgagemily.blogspot.com/2012/06/pe
metaan-sosial.html
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat. Bandung: http://malut.litbang.pertanian.go.id/index.php
Refika Aditama. /publikasi/buku/179-mengenal-
participatory-rural-appraisal-pra6
Suharto, Edi. 2007. Pekerjaan Sosial di Dunia
Industri Memperkuat Tanggung Jawab W. Indrawati. Skripsi. Kualitas Hidup Sopir MPU
Yang Rentan di Terminal Mojosari
71
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
72