Anda di halaman 1dari 18

ISSN: 2339-0042 (p)

Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

KELOMPOK RENTAN DAN KEBUTUHANNYA


(Sebuah Kajian Hasil Pemetaan Sosial CSR PT Indonesia Power
UPJP Kamojang)

Sahadi Humaedi1, Budi Wibowo2 Santoso T. Raharjo3


1,3
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial & Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Padjadjaran
2
PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

(sahadi.humaedi@unpad.ac.id)

Abstrak

Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menikmati kehidupan yang layak.
Faktor aksesibilitas terhadap sumber-sumber pemenuhan kesejahteraan sosial merupakan salah satu hal
baik sebagai penyebab juga menjadi akibat. Memetakan populasi dan kondisi kelompok rentan secara tapat
dan partisipatif merupakan awal dalam menentukan kegiatan dalam rangka penanganan untuk membantuk
kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelompok rentan dan kebutuhuannya yang ada di Desa
Sukalilah Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat. Kelompok rentan yang ada di Desa Sukalilah
seperti anak yatim/piatu, lansia, fakir miskin atau masyarakat kurang mampu, anak putus sekolah, disabilitas
dan penyakit berat, masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni dan masyarakat yang tinggal di
daerah rawan bencana. Kelompok rentan tersebut memiliki kebutuhannya masing-masing seperti jaminan
sosial, kesehatan serta jaminan pendidikan. Dengan diberikan bantuan berupa charity, diharapkan kelompok
rentan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Keterlibatan berbagai pihak dalam membantu kelompok
rentan termasuk perusahaan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini.
Kata Kunci: Kelompok Rentan. Kebutuhan. Charity

Abstract
Vulnerable groups are people who have limitations in enjoying a decent life. The accessibility factor for
the fulfillment of social welfare sources is one of the good things as a cause as well as an effect.
Mapping the population and condition of vulnerable groups in an appropriate and participatory manner is the
beginning in determining activities in the context of handling to help this group. This study aims to
examine vulnerable groups and their needs in Sukalilah Village, Sukaresmi District, Garut Regency, West
Java. Vulnerable groups in Sukalilah Village such as orphans / orphans, the elderly, the poor or
underprivileged people, school dropouts, disabilities and serious illnesses, people living in uninhabitable
houses and people living in disaster-prone areas. These vulnerable groups have their respective needs,
such as social security, health and education security. With assistance in the form of charity, it is hoped
that vulnerable groups can meet their daily needs. The involvement of various parties in assisting vulnerable
groups including companies is an important part of this activity.

Key Word: Vulnerable Groups. Needs. Charity

PENDAHULUAN tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan


Kelompok rentan menurut Departemen bahwa setiap orang yang termasuk kelompok
Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah semua masyarakat yang rentan berhak memperoleh
orang yang menghadapi hambatan atau perlakuan dan perlindungan lebih. Kelompok
keterbatasan dalam menikmati standar rentan tersebut antara lain adalah orang
kehidupan yang layak. Kelompok rentan lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita
berhak mendapatkan perlakuan khusus untuk hamil, dan penyandang cacat.
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kelompok rentan yang didapat melalui
Menurut UU No.39 Tahun 1999 Pasal 5 Ayat adanya pemetaan sosial atau social maping
(3)
1
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

yang dilaksanakan di Desa Sukalilah Pemetaan sosial sendiri merupakan


Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa upaya mengidentifikasi dan memahami
Barat. Pemetaan sosial menurut Suharto struktur sosial (sistem kelembagaan individu)
(2005) adalah suatu proses penggambaran tata hubungan antar lembaga atau individu di
masyarakat yang didalamnya termasuk profil lingkungan sosial tertentu. Menurut Dody
dan masalah sosiah yang ada di masyarakat. Prayogo (2003) bahwa pemetaan sosial
Dengan mengumpulkan informasi sebanyak adalah sebagai social profiling atau
mungkin dalam suatu wilayah tertentu secara
“pembuatan profil suatu masyarakat” dimana
spesifik untuk dapat digunakan sebagai bahan
identifikasi tersebut dilakukan secara
dalam membuat suatu keputusan yang terbaik
akademik melalui suatu penelitian lapangan
adalah prinsip utama dalam pemetaan sosial.
yaitu mengumpulkan data secara langsung,
Banyak faktor yang mengakibatkan
menginterpretasikannya dan menetapkan tata
terjadinya kerentanan dalam suatu kelompok.
hubungan antara satu dengan yang lainnya
Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi,
dalam kawasan komunitas yang diteliti.
budaya, biologis dan psikologis. Hal tersebut
Menurut Surhato (2005:82), ada tiga alas an
mengakibatkan adanya kelompok rentan yang
mengapa diperlukan pendekatan yang
dapat menimbulkan dampak-dampak negatif
sistematik dalam melakukan pemetaan sosial
di wilayah tertentu seperti tingkat criminal
di masyarakat, diantaranya yaitu:
yang tinggi, adanya perpecahan kelompok, 1. Pandangan mengenai manusia dalam
penyimpangan perilaku serta banyaknya
lingkungannya (the person in
pengangguran.
environment). Masyarakat diartikan
Di Desa Sukalilah sendiri yang termasuk
sebagai seseorang yang memiliki sososk
kelompok rentan adalah anak yatim/piatu, tertentu yang mencakup beragam
lansia, fakir miskin atau masyarakat kurang masalah yang dihadapi hingga
mampu, anak putus sekolah disabilitas dan menerapkan sumber-sumber apa saja
penyakit berat, masyarakat yang tinggal di yang tersedia untuk menangani masalah
rumah tidak layak huni dan masyarakat yang tersebut. Dalam hal ini, pengembangan
tinggal di daerah rawan bencana. Dengan masyarakat tidak akan berjalan dengan
banyaknya, kelompok rentan yang ada di baik tanpa adanya pemahaman mengenai
Desa Sukalilah yang belum diperdayakan pengaruh-pengaruh masyarakat tersebut.
dengan baik sehingga perlu adanya kajian 2. Pengembangan masyarakat memerlukan
lebih lanjut untuk dapat memenuhi kebutuhan pemahaman mengenai sejarah dan
hidup kelompok rentan tersebut. perkembangan suatu masyarakat yang
ada di daerah tertentu dengan
TINJAUAN KONSEPTUAL permasalahan sosialnya dan analisis
A. Pemetaan Sosial mengenai status masyarakat tersebut.
Pemetaan social atau social maping 3. Masyarakat secara konstan dapat
adalah salah satu pendekatan yang digunakan berubah. Individu maupun kelompok
dalam penanganan masalah sosial yang ada di bergerak ke dalam perubahan kekuasaan,
masyarakat. Menurut Suharto (2005), struktur ekonomi, sumber pendanaan dan
pemetaan sosial adalah proses penggambaran peranan penduduk. Dalam hal ini,
masyarakat yang sistemik serta melibatkan pemetaan sosial dapat membantu dalam
pengumpulan data dan informasi mengenai memahami dan menginterpretasikan
masyarakat yang di dalamnya termasuk profil perubahan-perubahan yang terjadi
dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut.
tersebut. Secara harfiah, “pemetaan” lebih Pemetaan sosial memiliki peranan yang
merujuk pada cara, proses membuat peta, penting dalam penggalian informasi yang
sedangkan “sosial” dapat diartikan sebagai tepat untuk kebutuhan suatu desa mengenai
yang bekenaan dengan masyarakat. potensi dan masalah yang ada di wilayah
tersebut. Pemetaan sosial juga melibatkan
masyarakat
2
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

setempat baik itu individu, kelompok ataupun b. Dirasakan dapat menyebabkan berbagai
organisasi formal dan nonformal secara aktif kerugian fisik dan nonfisik baik pada
yang kemudian hasil dari menggali informasi individu maupun masyarakat.
yang didapat dihubungkan satu sama lain c. Merupakan pelanggaran terhadap nilai-
sehingga data yang telah didapatkan akan nilai atau standar sosial dari salah satu
menyeluruh (holistik). Perspektif untuk atau beberapa sendi kehidupan
mendapatkan data secara holistik yaitu masyarakat.
sebagai berikut: d. Menimbulkan kebutuhan pemecahan.
a. Komponen masyarakat, baik itu individu, Dapat dilihat dari definisi dan komponen
keluarga, komunitas, masyarakat sipil, diatas bahwa masalah sosial merupakan
institusi negara dan sebagainya. sebuah keadaan yang bersinggungan dengan
b. Dimensi-dimensi masyarakat seperti nilai atau standar sosial yang ada di
dimensi structural sosial, relasi sosial, masyarakat tersebut. Masalah sosial yang
proses sosial, dan nilai-nilai sosial suatu timbul dalam suatu masyarakat tertentu dapat
daerah ataupun daerah perbatasan lain memberikan dampak negative terhadap
dimana nilai sosial dipengaruhi oleh kelompok maupun individu. Hal tersebut
budaya-budaya luar. dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi
Dengan mengumpulkan informasi masalah sosial tersebut.
sebanyak mungkin dalam suatu wilayah Soetomo mengatakan bahwa dalam
tertentu secara spesifik untuk dapat realitas kehidupan sosial, pernyataan sebagai
digunakan sebagai bahan dalam membuat masalah sosial tidak selalu bersifat eksplisit
suatu keputusan yang terbaik adalah prinsip tetapi dapat pula secara simbolik. Simbol yang
utama dalam pemetaan sosial. Masyarakat menyatakan bahwa dalam suatu masyarakat
yang berubah secara konstan menandakan terdapat masalah sosial adalah suatu kondisi
bahwa individu serta kelompok bergerak ke yang mendapatkan reaksi penolakan oleh
dalam perubahan-perubahan baik itu masyarakat. Dalam kondisi tersebut dapat
kekuasaan, struktur ekonomi, sumber dana menimbulkan kebutuhan akan perubahan,
dan peranan penduduk. Pemetaan sosial juga perbaikan dan pemecahan. Terdapat empat
dapat membantu dalam memahami jenis faktor yang menjadi penyebab terjadinya
perubahan yang dapat melihat dan masalah sosial, yaitu:
mengetahui keadaan masyarakat sekitar a. Faktor ekonomi
daerah penelitian. Setelah itu, peneliti akan Dalam faktor ekonomi, masalah sosial
melakukan need assessment atau mencari yang dapat terjadi antara lain kemiskinan,
tahu kebutuhan dan tuntutan masyarakat pengangguran dan lain sebagainya yang
yang dapat diberikan untuk mengatasi biasa terjadi akibat faktor kurang
masalah. Dengan adanya pemetaan sosial bertanggungjawabnya pemerintah dalam
juga diharapkan dapat menjadi bahan mensejahterakan masyarakat.
masukan bagi suatu perusahaan yang meneliti b. Faktor budaya
suatu permasalahan sosial di sekitar Kebudayaan yang semakin berkembang
perusahaan agar dapat mengambil keputusan dalam masyarakat akan memiliki peran
yang sesuai dan tepat sasaran. yang dapat menimbulkan suatu masalah
sosial, seperti perceraian, pernikahan usia
B. Masalah Sosial dini dan sebagainya.
Menurut Soetomo (2010), masalah c. Faktor bioloogis
sosial adalah suatu kondisi yang tidak Dalam faktor biologis, masalah sosial
diinginkan terjadi oleh sebagian besar dari yang terjadi adalah kurang gizi, penyakit
warga masyarakat yang mengandung empat menular dan lain-lain. Masalah sosial
komponen yaitu: tersebut tidak akan terjadi jika fasilitas
a. Kondisi tersebut merupakan masalah kesehatan yang memadai dan layak,
yang bertahan untuk suatu periode waktu
tertentu
3
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

ekonomi dan Pendidikan masyarakat perubahan besar dalam kehidupan


dapat terpenuhi. masyarakat. Pengaruh dari adanya
d. Faktor psikologis kerentanan biasanya dapat merugikan
Dalam faktor psikologis, masalah sosial kehidupan baik individu maupun masyarakat
dapat terjadi kepada masyarakat dengan walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa
psikologis yang lemah yang biasanya situasi rentan tersebut dapat memberikan
muncul jika beban hidup yang dirasakan dampak yang positif bagi masyarakat.
masyarakat dirasa terlalu berat atau hal- Dari penjelasan diatas, dapat
hal yang membuat stress yang akhirnya disimpulkan bahwa kerentanan merupakan
akan menimbulkan luapan emosi yang situasi yang dapat mempengaruhi atau
akan berakibat pada konflik antar menciptakan suatu perubahan di kehidupan
anggota masyarakat. individu, kelompok ataupun masyarakat.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan Suatu perubahan yang diciptakan oleh adanya
adanya masalah sosial jika tidak dapat diatasi kerentanan dapat dikatakan sebagai ancaman
akan menimbulkan dampak bagi masyarakat. bagi mereka yang merasakan dampak positif
Dampak dari adanya masalah sosial di dalam maupun dampak negatif. Karena adanya
masyarakat adalah sebagai berikut: kondisi yang lemah dan mudah dipengaruhi
1. Terjadi peningkatan tindakan kriminalitas oleh berbagai pihak yang merasa dirinya kuat,
2. Terjadi kesenjangan sosial kebanyakan kerentanan berpengaruh negatif
3. Terjadi perpecahan kelompok bagi individu, keluarga maupun masyarakat di
4. Terjadi penyimpangan perilaku wilayah tertentu. Menurut Olivier Serrat
5. Terjadi peningkatan jumlah pengangguran terdapat tiga jenis kerentanan yaitu sebagai
berikut:
C. Kerentanan dan Kelompok Rentan 1. Kejutan/kaget/guncangan (Shocks) yang
Menurut Olivier Serrat kerentanan dapat meliputi konflik, penyakit, banjir,
merupakan perasaan tidak aman di kehidupan badai, kekeringan, hama pada tumbuhan,
individu, keluarga dan komunitas ketika 2. Perubahan musiman (Seasonalities)
menghadapi perubahan diluar lingkungannya. meliputi penetapan harga dan
Kerentanan dapat dikatakan sebagai kondisi kesempatan bekerja.
yang ditentukan oleh faktor fisik, sosial 3. Kecenderungan (Critical trends) yaitu
ekonomi dan lingkungan atau suatu proses kependudukan, lingkungan, ekonomi,
yang meningkatkan kerentanan masyarakat pemerintah, dan kecenderungan teknologi
terhadap dampak bahaya. Kerentanan biasa Jenis kerentanan diatas adalah
dirasakan oleh individu atau kelompok yang kerentanan yang biasa timbul di masyarakat
tinggal di wilayah tertentu yang dapat yang memberikan lebih banyak dampak
membahayakan jiwa dan aset yang negatif dibandingkan dampakpositif yang
dimilikinya. Faktor pendorong kerentanan mempengaruhi kehidupan masyarakat di
tersendiri adalah kondisi wilayah yang rawan wilayah tertentu. Perubahan tersebut
bencana, monopoli perdagangan dan biasanya terjadi secara tiba-tiba yang
premanisme yang tidak jarang membuat membuat tidak aman dan nyaman yang
kerugian pada individu ataupun kelompok dapat meningkatkan perasaan bahaya atau
sehingga mengakibatkan rasa tidak aman dan waspada masyarakat. Dengan adanya
kurang nyaman dalam beraktivitas. Hal kerentanan yang mengganggu aktivitas
tersebut dapat mempengaruhi keseharian keseharian masyarakat hal tersebut harus
masyarakat di wilayah tertentu. ditanggulangi dengan baik agar tidak
Kerentanan dapat digambarkan sebagai menimbulkan dampak negatif yang besar bagi
situasi perubahan yang membingkai masyarakat.
kehidupan manusia baik individu, keluarga Definisi kelompok rentan dalam Undang-
maupun masyarakat. Konteks kerentanan Undang No.39 Tahun 1999 tidak dirumuskan
merujuk pada situasi yang rentan yang dapat secara eksplisit, seperti yang tercantum pada
mempengaruhi atau dapat membuat suatu Pasal 5 Ayat (3) UU No.39 Tahun 1999
4
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
tentang

5
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa


Metode kualitatif dengan mengedepankan
setiap orang yang termasuk kelompok
studi literatur yang dipilih oleh peneliti
masyarakat yang rentan berhak memperoleh
bertujuan untuk mendapatkan data melalui
perlakuan dan perlindungan lebih. Kelompok
eksplorasi dari studi literatur mengenai
rentan tersebut antara lain adalah orang
kelompok rentan dan kebutuhannya.
lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita
Untuk memudahkan penulis, penelitian
hamil, dan penyandang cacat. Sedangkan
ini dilakukan secara sistematis melalui
menurut Human Rights Reference kelompok
beberapa langkah yang diambil. Langkah
rentan adalah Refugees (Pengungsi),
pertama adalah mengumpulkan jurnal-jurnal
Internally Displaced Person/IDP’s (Pengungsi
ataupun buku terkait dengan kelompok rentan
Internal), National Minorities (Minoritas
dan kebutuhannya. Lokasi penelitian akan
Nasional), Migrant Workers (Pekerja Migran), dilaksanakan di Desa Sukalilah, Kecamatan
Indigenious Peoples (Penduduk Asli), Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat.
Children (Anak- anak), dan Women (Wanita). Data yang dikumpulkan untuk
Sedangkan definisi kelompok rentan dipergunakan dalam studi kasus adalah Data
menurut Departemen Hukum dan Hak Asasi Sekunder yang merupakan data pendukung
Manusia adalah semua orang yang yang bersumber dari literatur maupun
menghadapi hambatan atau keterbatasan referensi yang ada mengenai kelompok rentan
dalam menikmati standar kehidupan yang dan kebutuhannya.
layak. Dapat disimpulkan bahwa kelompok
rentan adalah kelompok yang tidak dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
memenuhi kebutuhan hidup yang layak yang Kerentanan (Vulnerability) dan
perlu mendapatkan perhatian khusus dari Kelompok Rentan
pemerintah. Kelompok rentan merupakan lapisan
Adanya kelompok rentan diakibatkan masyarakat yang paling mendesak yang
karena aset dan akses yang terbatas sehingga membutuhkan perhatian lebih untuk
dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. memperbaiki kondisi kehidupannya. Kelompok
Keterbatasan aset terbagi menjadi fisik dan rentan tersebut adalah kelompok masyarakat
non fisik. Keterbatasan fisik adalah kurang yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya
dapat berfungsinya anggota badan baik itu sendiri yang dapat mengakibatkan
kecelakaan atau bawaan lahir seperti pada permasalahan karena ketidakmampuannya
kalangan disabilitas, sedangkan keterbatasan tersebut. Pada dasarnya kondisi rentan dapat
non fisik adalah adanya kekurangan pada disebabkan karena kurangnya aset (apa yang
kepemilikan baik itu lahan, harta atau tempat dimiliki), akses (geografis), dan sistemik
tinggal seperti pada kalangan masyarakat (sistem sumber yang dikuasi oleh golongan
miskin. Sedangkan keterbatasan akses dapat tertentu).
terjadi akibat adanya pihak yang menghalangi Dibawah ini adalah data sebaran
akses seseorang dalam memenuhi kelompok rentan di Desa Sukalilah Kecamatan
kebutuhannya. Hal tersebut dapat terjadinya Sukaresmi Kabupaten Garut meliputi anak
disorganisasi yang mengakibatkan rawan yatim/piatu, lansia, fakir miskin atau
terjadinya konflik atau karena wilayah yang masyarakat kurang mampu, anak putus
ditempati rawan terjadi bencana alam. sekolah disabilitas dan penyakit berat,
masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak
METODE huni dan masyarakat yang tinggal di daerah
Dalam penelitian ini menggunakan rawan bencana.
metode kualitatif dengan menggunakan studi Tabel 1 Sebaran Kelompok Rentan Desa
literatur yaitu serangkaian kegiatan yang Sukalilah
berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta
menolah bahan penelitian (Zed, 2008:3).

6
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
No. Jenis Lokasi Jumlah
Kerentanan

7
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

1 Anak Setiap RW 118 maupun pendidikan yang layak


orang dikarenakan kurangnya kebutuhan secara
yatim/piatu
materi.
2 Lansia Setiap RW 253 b. Lansia
orang Lansia adalah salah satu kelompok rentan
3 Fakir miskin Setiap RW 243 yang berusia lanjut. Lansia dinyatakan
atau orang sebagai kelompok rentan karena memiliki
masyarakat keterbatasan fisik karena usia yang sudah
kurang mampu lanjut yang mengakibatkan
4 Anak putus Hampir di 61 orang ketidakmampuan dalam memenuhi
sekolah setiap RW kebutuhannya. Karena memiliki usia yang
5 Disabilitas dan RW 03, RW 6 orang sudah lanjut, lansia mudah sekali terjangkit
penyakit berat 04, RW 06, penyakit-penyakit yang dapat
RW 07 mempengaruhi aktivitas kesehariannya. Di
6 Masyarakat Setiap RW98 KK Desa Sukalilah, sebagian besar lansia
yang tinggal di tinggal bersama anggota keluarganya akan
rumah tidak tetapi tidak jarang juga menemukan lansia
layak huni yang tinggal sebatangkara tanpa ditemani
7 Masyarakat RW 05, RW RW 05, oleh siapapun. Bahkan beberapa lansia
yang tinggal di 06 dan RW RW 06 juga tinggal di rumah yang tidak layak
daerah rawan 07 dan RW huni. Hal tersebut mengakibatkan
bencana. 07 beberapa lansia terlantar atau tidak
Sumber: Hasil Pemetaan Sosial Desa Sukalilah terurus. Penelantaran lansia tersebut
PT. Indonesia Power UPJP Kamojang 2018 disebabkan karena kurang kepedulian dari
anggota keluarga lansia dalam pemenuhan
Penyebab Kerentanan kebutuhan sehari-hari lansia. Lansia
Di Desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi menjadi kelompok rentan karena tidak
Kabupaten Garut Jawa Barat terdapat memiliki aset untuk memenuhi kebutuhan
kelompok rentan yang memiliki berbagai dasarnya karena
faktor penyebab terjadinya kerentanan ketidakmampuan mereka untuk bekerja
tersebut. Dibawah ini dijelaskan mengenai atau mendapatkan penghasilan. Kurangnya
penyebab dari masing-masing kelompok akses untuk mendapatkan fasilitas
rentan yang ada di Desa Sukalilah: kesehatan seperti jaminan kesehatan yang
a. Anak Yatim/Piatu diberikan oleh pemerintah juga menjadi
Kelompok rentan anak yatim/piatu salah satu faktor lansia termasuk ke dalam
biasanya disebabkan karena kematian kelompok rentan. Mereka juga tidak
orang tua baik kematian ayah, ibu ataupun memiliki kartu keluarga ataupun kartu
keduanya. Anak yang tergolong tanda penduduk yang dapat menjadi syarat
yatim/piatu biasanya tinggal bersama salah dalam memperoleh jaminan kesehatan dari
satu orang tuanya yang masih hidup, pemerintah oleh karena itu, lansia menjadi
bersama kakek neneknya ataupun tinggal kelompok rentan yang perlu diperhatikan
bersama saudaranya. Dikatakan rentan oleh pemerintah untuk memenuhi
karena kebutuhan hidup anak yatim/piatu kebutuhan sehari-hari.
sebagian besat tidak terpenuhi dengan c. Faktor Miskin atau Masyarakat Kurang
baik. Kebutuhan tersebut bukan hanya Mampu
secara materi tetapi kebutuhan akan kasih Fakir miskin atau masyarakat yang kurang
sayang dan pengasuhan juga tidak dapat mampu termasuk ke dalam golongan
terpenuhi karena orang tua yang tidak kelompok rentan karena sebagian besar
lengkap. Banyak dari mereka juga yang mereka tidak memiliki pekerjaan yang
tidak mendapatkan akses terhadap tetap dan pekerja serabutan. Dengan
pendidikan tingkat pendidikan yang rendah, fakir
8
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
miskin atau masyarakat yang kurang
mampu biasanya

9
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

tidak memiliki banyak keterampilan yang dan orang tua berpikiran


dikuasai yang dapat mendukung dalam
pekerjaan. Sehingga mereka memiliki
penghasilan yang rendah dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dikatakan rentan karena mereka tidak
memiliki aset seperti tabungan, modal
usaha atau lahan yang dapat menunjang
peningkatkan kualitas hidup. Karena
memiliki pendapatan yang rendah, mereka
juga tidak memiliki akses kesehatan.
d. Anak Putus Sekolah
Di Desa Sukalilah, banyak anak yang putus
sekolah yang disebabkan oleh berbagai
faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang
menyebabkan banyaknya anak yang putus
sekolah adalah karena kurangnya
kesadaran diri anak untuk bersekolah dan
mereka lebih memilih bekerja untuk
membantu perekonomian orang tuanya.
Sedangkan faktor eksternal anak yang
putus sekolah adalah orang tua yang
mendukung anaknya untuk tidak
bersekolah dan membantu mereka bekerja
di kebun ataupun di sawah untuk
memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Hal
tersebut membuat anak semakin yakin
untuk memilih membantu orang tuanya
bekerja dibandingkan menimba ilmu di
sekolah.
Kebanyakan anak laki-laki di Desa Sukalilah
yang membantu orang tuanya bekerja dan
anak perempuan biasanya membantu
pekerjaan rumah tangga dan tidak jarang
diantaranya dinikahkan di usia dini
dibandingkan untuk bersekolah. Faktor
eksternal lainnya adalah karena
perekonomian orang tua yang rendah
sehingga tidak mampu untuk membiayai
anaknya untuk sekolah. Ketidakmampuan
tersebut menjadi salah satu faktor
banyaknya anak yang putus sekolah.
Faktor lingkungan juga dapat
mempengaruhi anak untuk berhenti
sekolah atau bahkan tidak bersekolah. Baik
anak- anak maupun orang tua yang
melihat bahwa di lingkungan mereka
banyak anak yang putus sekolah dan lebih
memilih untuk bekerja memenuhi
kebutuhan sehari-hari menjadikan anak
10
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
serupa. Hal tersebut mengakibatkan untuk dihuni. Ketidakmampuan seseorang
banyaknya anak yang putus sekolah dan juga
memilih bekerja untuk mendapatkan
uang baik untuk membantu
perekonomian keluarganya maupun
memenuhi kebutuhan sehari-harinya
sendiri seperti membeli handphone
ataupun motor. Dikatakan rentan,
karena anak yang putus sekolah tidak
memiliki aset berupa ijazah pendidikan
formal yang menjadi syarat untuk
memperoleh masa depan yang lebih
baik. Selain itu juga, karena akses
sekolah yang tidak memadai
mengakibatkan anak yang putus sekolah
harus mendapatkan perhatian khusus.
e. Penyandang Disabilitas dan Masyarakat
yang Menderita Penyakit Berat
Penyandang disabilias dan masyarakat
yang menderita penyakit berat yang ada
di Desa Sukalilah biasanya disebabkan
oleh berbagai faktor yaitu faktor
kelahiran, terkena penyakit, tekanan
pikiran serta malpraktik. Penyandang
disabilitas tidak mendapatkan hak-hak
sebagai disabilitas karena kurangnya
saran dan prasaran yang ada untuk
memenuhi kebutuhannya. Hal itu juga
berlaku pada masyarakat yang
menderita penyakit berat yang kurang
terpenehui secara maksimal.
Pemahaman yang kurang akan disabilitas
dan penyakit- penyakit berat
mengakibatkan banyaknya akses yang
tidak terpenuhi seperti pendidikan
sekolah luar biasa dan sekolah inklusi.
Sehingga perlakuan terhadap
penyandang disabilitas dan masyarakat
yang menderita penyakit berat tidak
disesuaikan dengan kebutuhan yang
mereka butuhkan. Hal ini mengakibatkan
penyandang disabilitas dan masyarakat
yang menderita penyakit berat memiliki
keterbatasan dalam memiliki aset karena
mereka tidak dapat bekerja untuk
pengobatan yang layak.
f. Masyarakat yang Tinggal di Rumah Tidak
Layak Huni
Rumah tidak layak huni dapat artikan
sebagai rumah yang sudah tua atau
tidak terawatt yang mengakibatkan
rumah menjadi rusak dan tidak layak
11
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

mempengaruhi keadaan rumah yang setara dengan anak-anak lainnya yang


mengakibatkan mereka tidak mampu untuk dapat menempuh pendidikan untuk
merawat dan memperbaiki bagian rumah menggapai cita-citanya.
yang rusak. Masyarakat yang memiliki atau b. Kelompok Lanjut Usia
tinggal di rumah yang tidak layak huni Kebutuhan bagi lansia di Desa Sukalilah
berhak mendapatkan aset berupa tempat adalah jaminan sosial dan kesehatan.
tinggal yang layak. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa
g. Masyarakat Rawan Bencana beberapa lansia yang ada di Desa Sukalilah
Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan tinggal sendiri tanpa adanya anggota
bencana dianggap rentan karena bencana keluarga yang menemani sehingga lansia
yang akan terjadi tidak dapat diprediksi membutuhkan jaminan sosial dalam
datangnya. Oleh karena itu, diperlukan memenuhi kebutuhan sehari-hari serta
penanganan lebih lanjut mengenai kondisi jaminan kesehatan yang dapat membantu
wilayah yang rawan bencana agar tidak lansia yang terlantar karena tidak dapat
memakan korban. Dampak setelah memenuhi kebutuhan sehari-hari.
terjadinya bencana dapat merugikan c. Fakir Miskin atau Masyarakat yang Kurang
masyarakat dan mempengaruhi Mampu
perekonomian mereka. Di Desa Sukalilah Kebutuhan fakir miskin atau masyarakat
sendiri bencana yang sering terjadi adalah yang kurang mampu di Desa Sukalilah
longsor yang disebabkan oleh kondisi alam adalah kebutuhan yang berupa pemenuhan
yaitu tanah yang curam serta tidak adanya kebutuhan-kebutuhan dasar seperti
tanaman keras di lahan curam tersebut santuan yang berupa uang ataupun
untuk menopang rumah-rumah warga kebutuhuan pokok sembako yang biasanya
yang ada disekitar lahan tersebut. Selain dilaksanakan pada hari-hari besar. Selain
longsor, bencana banjir juga sering terjadi itu, kebutuhan mereka dapat berupa
akibat aliran sungai yang terhambat oleh pelatihan kerja untuk meningkatkan
tumpukan sampah dan hutan yang gundul perekonomian mereka. Pelatihan kerja ini
mengakibatkan terjadinya banjir bandang. dapat dilaksanakan dengan adanya binaan
Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan dari para ahli agar dapat berjalan dengan
bencana menjadi rentan karena mereka baik.
tidak memiliki aset yang aman untuk d. Anak Putus Sekolah
menjamin keselamatan mereka. Kurangnya Kebutuhan anak yang putus sekolah adalah
akses yang ada di Desa Sukalilah juga dengan diberikannya jaminan pendidikan
mengakibatkan kerentanan karena wilayah dan sosialisasi mengenai pendidikan
rawan bencana ini sulit untuk dijangkau. kepada masyarakat. Jaminan pendidikan
Sehingga masyarakat rawan bencana di diberikan agar anak yang kurang mampu
Desa Sukalilah sulit untuk mendapatkan dapat bersekolah tanpa memikirkan
berbagai fasilitas umum. tanggungan biaya yang nanti dikeluarkan
oleh orang tua. Dengan adanya sosialisasi,
Kebutuhan Kelompok Rentan masyarakat khususnya orang tua dapat
a. Anak Yatim/Piatu memahami bahwa pendidikan bagi
Kebutuhan bagi anak yatim atau piatu di anaknya sangat penting untuk kehidupan
Desa Sukalilah adalah jaminan sosial agar masa depannya.
dapat terpenuhinya kebutuhan dasar anak e. Penyandang Disabilitas dan Masyarakat
yatim/piatu. Selain itu dibutuhkan jaminan yang Menderita Penyakit Berat
kesehatan yang berupa layanan kesehatan Kebutuhan penyandang disabilitias dan
yang layak. Kebutuhan lain yang masyarakat yang menderita penyakit berat
dibutuhkan untuk anak yatim/piatu adalah di Desa Sukalilah adalah dengan
jaminan pendidikan. Jaminan pendidikan dibangunnya sarana dan prasarana untuk
ini diberikan agar anak yatim/piatu memenuhi hak-hak mereka. Karena
dapat masyarakat di Desa Sukalilah kurang
12
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

memiliki kesadaran dan kepedulian secara optimal baik secara materi


terhadap penyandang disabilitas dan maupun kebutuhan akan pengasuhan
masyarakat yang menderita penyakit berat, yang baik karena tidak ada sosok orang
oleh karena itu dibutuhkannya sarana dan tua yang lengkap. Banyak dari mereka
prasarana serta bantuan pengobatan dan juga yang tidak mendapatkan akses
alat-alat kesehatan. pendidikan dan kesehatan. Oleh karena
f. Masyarakat yang Tinggal di Rumah Tidak itu, anak yatim/piatu harus diberikan
Layak Huni jaminan sosial, pendidikan dan
Kebutuhan masyarakat yang tinggal di kesehatan.
rumah tidak layak huni adalah berupa 2. Kelompok Lansia
perbaikan rumah agar dapat dihuni dengan Lansia menjadi kelompok rentan karena
layak. Bantuan ini dapat dilakukan dengan adanya keterbatasan kemampuan fisik
bekerja sama dan adanya partisipasi dari yang mengakibatkan ketidakmampuan
berbagai pihak mulai dari pemilik rumah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
masyarakat sekitar, pemerintah desa dan Karena fisik yang lemah, lansia sering
lain-lain. terkena penyakit yang menyebabkan
g. Masyarakat Rawan Bencana lansia tidak dapat beraktivitas dan
Dalam mengatasi permasalahan mengurus dirinya sendiri. Oleh karena itu,
masyarakat rawan bencana dibutuhkan lansia membutuhkan jaminan kesehatan
adanya upaya dalam mencegah bencana dan jaminan sosial yang dapat
itu terjadi. Di Desa Sukalilah, bencana yang menunjang kehidupannya.
sering terjadi adalah banjir dan longsor. 3. Fakir Miskin atau Masyarakat Kurang
Untuk banjir yang diakibatkan karena Mampu
penumpukan sampah di beberapa tempat Fakir miskin atau masyarakat yang
dan hutan yang gundul, dapat diatasi kurang mampu menjadi kelompok rentan
dengan cara mereboisasi hutan yang karena sebagian dari mereka tidak
gundul dan mencegah masyarakat memiliki pekerjaan atau hanya pekerja
membuang sampah sembarangan dengan serabutan. Pendidikan yang rendah
membuat bank sampah atau tempat merupakan salah satu faktor fakir miskin
pembuangan akhir. kurang memiliki keterampilan kerja
sehingga
SIMPULAN DAN SARAN perekonomiannya rendah. Oleh karena
Simpulan itu, fakir miskin membutuhkan jaminan
Kesimpulan dari hasil pemetaan yang kesehatan serta diberikan pelatihan kerja
telah dijelaskan mengenai kelompok rentan untuk mengasah keterampilan bekerja
yang ada di Desa Sukalilah Kecamatan untuk meningkatkan perekonomiannya.
Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat 4. Anak Putus Sekolah
terdapat anak yatim/piatu, lansia, fakir miskin Anak putus sekolah menjadi kelompok
atau masyarakat yang kurang mampu, anak rentan karena mereka tidak memiliki
yang putus sekolah, disabilitas atau akses untuk mendapatkan pendidikan.
masyarakat penderita penyakit berat, Mereka lebih memilih untuk bekerja
masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak menghasilkan uang dan membantu
huni dan masyarakat rawan bencana. perekonomian orang tuanya dibandingkan
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai bersekolah. Oleh karena itu, kebutuhan
kerentanan dan kebutuhan kelompok rentan anak yang putus sekolah adalah dengan
dan dapat disimpulkan bahwa: berikan jaminan pendidikan. Karena
1. Anak Yatim/Piatu faktor kebanyakan anak putus sekolah
Anak yatim menjadi kelompok rentan adalah faktor ekonomi.
karena kondisi yang menyebabkan 5. Disabilitas atau Masyarakat Penderita
kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi Penyakit Berat
Disabilitas atau masyarakat yang
13
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
menderita penyakit berat menjadi
kelompok rentan karena hak-hak
manusia

14
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

khususnya disabilitas tidak dapat rumah. Dan kelompok rentan rawan bencana
terpenuhi. Oleh karena itu, kebutuhan dapat diberikan edukasi mengenai bahaya
kelompok rentan disabilitas atau bencana alam serta bantuan, dilakukan
masyarakat yang menderita penyakit sosialisasi mengenai pengelolaan sampah dan
berat adalah dengan diberikannya diberikan bibit tanaman untuk penghijauan
jaminan kesehatan serta sarana dan lingkungan.
prasarana yang layak.
6. Masyarakat yang Tinggal Di Rumah Tidak DAFTAR PUSTAKA
Layak Huni
Masyarakat yang tinggal di rumah tidak Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan,
layak huni masuk ke dalam kelompok Pengembangan Masyarakat dan
rentan dan membutuhkan aset rumah Intervensi Komunitas, Pengantar dan
yang layak untuk menunjang kehidupan pemikiran Praktis. Jakarta: UI Press.
sehari-hari.
Adimihardja, Kusnaka., Harry, Hikmat.
7. Masyarakat Rawan Bencana
2001. Participatory Research Appraisal
Masyarakat rawan bencana masuk ke
dalam Pelaksanaan Pengabdian Kepada
dalam kelompok rentan karena
Masyarakat: Modul Latihan. Bandung:
keselamatan hidup mereka terancam dan
Humaniora.
dapat merugikan mereka baik secara
materi maupun aset. Kebutuhan Budimanta Arif. 2003. Cetak Biru Pengelolaan
masyarakat rawan bencana adalah Community Development Sektor energi
dengan dilaksanakannya reboisasi atau dan sumber Daya Mineral. Jakarta: ICSD.
bank sampah untuk mengurangi sampah. Budianti, Syamsyu. (2014). ANALISIS
PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI DAN
Saran KEBUTUHAN MASYARAKAT Studi Kasus:
Setiap kelompok rentan memiliki Sistem Zonasi Taman Nasional Laut
kebutuhan masing-masing baik itu jaminan Kepulauan Seribu (TNKpS) pada
sosial, kesehatan dan pendidikan. Tujuannya Masyarakat Kepulauan Seribu Utara,
agar kelompok rentan dapat memenuhi Provinsi DKI Jakarta (jurnal)
kebutuhan hidupnya dengan layak dan dapat
mengembangkan diri sesuai dengan Carney, D, Michael Drinkwater, Tamara
potensinya masing-masing. Rusinow, Koos Neefjes, Samir Wanmali,
Kebutuhan yang diberikan kepada Naresh Singh. 1999. Livelihood
kelompok rentan dapat berupa dana dan Approaches Compared: a brief
fasilitas yang akan dilakukan secara berkala. comparison of the livelihoods
Untuk anak yatim/piatu bantuan yang dapat approaches of the UK Department for
diberikan berupa pemenuhan kebutuhan International Development (DFID),
kesehatan dan pendidikan. Sementara CARE, Oxfam and the UNDP. Eldis
bantuan yang dapat diberikan untuk lansia Document Store.
adalah jaminan sosial, jaminan kesehatan. Ife, Jim. 1995. Community Development:
Sedangkan untuk fakir miskin dapat berupa Creating Community Alternatives Vision
bantuan uang dan sembako. Bantuan ini Analysis and Practice. Addison Wesley
diberikan pada hari- hari besar seperti Hari Longman Australia Pty Ltd: Sydney.
Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Hikmat, Harry. 2006. Strategi Pemberdayaan
Kelompok rentan disabilitas dan
Masyarakat. Bandung: Humaniora.
penderita penyakit berat diberikan bantuan
berupa biaya pengobatan serta sarana dan LCC (League of California Cities) (1977),
prasara seperti kursi roda. Sedangkan, “Problem Analysis: Data Collection
masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak Technique”, dalam Gilbert, Neil dan
huni dapat diberikan bantuan untuk perbaikan Harry Specht, Planning for Social

15
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

Welfare: Issues, Models and Tasks, New


Sosial Perusahaan. Bandung: Refika
Jersey: Prentice-Hall, hal. 311-323.
Aditama.
Marshall, Edward M. 1995. Transforming The
Suharto, Edi (1997), Pembangunan, Kebijakan
Way We Work: The Power of the
Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum
Collaboratif Workplace. New York:
Pemikiran, Bandung: Lembaga Studi
American Management Association.
Pembangunan STKS (LSP-STKS).
Moeliono, Ilya dan Djohani
Suharto, E. (1971). Metode dan Teknik
Rianingsih. 1996. Kebijakan dan
Pemetaan Sosial (makalah). Bandung.
strategi menerapkan PRA dalam
Pengembangan Program. Driya -------- (2002), Profiles and Dynamics of the
Media. Bandung. Urban Informal Sector in Bandung: A
Study of Pedagang Kakilima,
Moleong, J.Lexi. 2000. Metodologi Penelitian
unpublished PhD thesis, Palmerston
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
North: Massey University
Rosdakarya.
Tadjudin, Djuhendi, 2000. Manajemen
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:
Kolaborasi. Bogor: LATIN
Ghalia Indonesia.
Tadjudin, Djuhendi, 2000. Manajemen
Netting, F. Ellen, Peter M. Kettner dan Steven
Kolaborasi. Bogor: Pustaka
L. McMurtry (1993), Social Work Macro
Practice, New York: Longman. Usman, Sunyoto. 2003. Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
Raharjo, ST. 2018. CSR, Relasi Dinamis antara
Pustaka Pelajar.
Perusahaan dengan Masyarakat
Setempat. Bandung: Penerbit ITB. Twelvetrees, A. (1991), Community Work,
London: McMillan.
----------------- 2020. Pekerjaan Sosial
Generalis. Bandung: Penertit ITB. Warren, R. L. (1978), The Community in
America, Chicago: Rand McNally.
----------------- 2019. Dasar Dasar Pekerjaan
Sosial. Wibowo, dkk. Renstra, Visi, Misi & Tujaun
Comdev PT. Indonesia Power UPJP
Rothman, Jack. 1995. Strategies of Community
Kamojang. Penyunting, Wibhawa, B.,
Development Intervention Makro
Apsari, NC. Bandung; Niaga Muda Press;
Practice. Peacock Publisher Ipasca
2017
Illinois. USA
Rochdyanto, Saiful. 2000. Langkah-langkah World Bank (2002), Monitoring and
Evaluation: Some Tools, Methods and
Pelaksanaan Metode PRA. Makalah ToT
PKPI. Yogyakarta. Approaches, Washington D.C.: The
World Bank
Rudito, Bambang, Arif Budimanta dan Adi
Prasetijo. 2004. Corporate Social
Responsibility. Jakarta: ICSD. Sumber Lainnya:
Soetomo. 2010. Masalah Sosial dan Upaya Balitbang. 2013. Mengenal Participatory Rural
Pemecahannya. Jakarta; Pustaka Pelajar. Appraisal (PRA). Maluku Utara
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat http://syilgagemily.blogspot.com/2012/06/pe
Memberdayakan Rakyat. Bandung: metaan-sosial.html
Refika Aditama.
http://malut.litbang.pertanian.go.id/index.php
Suharto, Edi. 2007. Pekerjaan Sosial di Dunia /publikasi/buku/179-mengenal-
Industri Memperkuat Tanggung Jawab participatory-rural-appraisal-pra6
W. Indrawati. Skripsi. Kualitas Hidup Sopir

16
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896
MPU Yang Rentan di
Terminal Mojosari

17
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 10 NOMOR: 1 HALAMAN: 61 - 72 ISSN: 2528-1577 (e)
DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

Kabupaten Mojokerto. 2012. UMJ


(diakses di digilib.unisby.ac.id pada
tanggal 02 Agustus 2018

18

Anda mungkin juga menyukai