S1 FARMASI
STIKES DIRGAHAYU
SAMARINDA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
banyak nikmat. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah akupuntur
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dari teman
teman kelompok 2 yaitu Bela Santika Engling, Yurin Oktavia Sir, yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, kelompok kami sebagai manusia bisa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi.
1.3 TUJUAN.........................................................................................................................4
BAB 2.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Moral.......................................................................................................5
BAB 3.....................................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu moral
2. Mengetahui apa itu dekadensi moral
3. Mengetahui apa itu kenakalan remaja
4. Mengetahui penyebab dari kenakalan remaja
5. Mengetahui cara penanganan kenakalan remaja
6. Mengetahui contoh kasus dekadensi moral yang ada
BAB 2
PEMBAHASAN
Moral bisa berupa perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia lain. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan
nilai yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, begitu pula sebaliknya. Moral merupakan produk dari
budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama, begitu pula dengan
standar moral agama yang bisa berbeda pula satu sama lain.
Pengertian moral secara umum adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik
dan buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau
pemikiran. Jadi, moral sangat berhubungan dengan benar-salah, baik-buruk,
keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial.Moral juga dapat diartikan sebagai
suatu tindakan seseorang untuk menilai benar dalam cara hidup seseorang mengenai
apa yang baik dan apa yang buruk, yaitu pengetahuan dan wawasan yang menyangkut
budi pekerti manusia yang beradab.
Menurut Merriam-Webster
Moral adalah mengenai atau berhubungan dengan apa yang benar dan salah
dalam perilaku manusia, dianggap benar dan baik oleh kebanyakan orang sesuai
dengan standar perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut.
Pengertian moral adalah mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan
sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
Menurut Hurlock
Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial.
Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan
konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
anggota suatu budaya.
Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan
mengatur tingkah laku seseorang.
Arti moral adalah aturan-aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
seorang manusia.
Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau
menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan
kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku.
Menurut W. J. S. Poerdarminta
Definisi moral diartikan sebagai sebuah ajaran moral dari perbuatan baik dan
buruk dan perilaku.
Menurut Dewey
Menurut Magnis-Susino
Menurut Magnis-Susino, moral selalu mengacu pada baik orang miskin sebagai
manusia, sehingga aspek moral kehidupan manusia dalam hal kebaikan sebagai
manusia.
Menurut Shaffer
Pengertian moral merupakan kaidah norma yang dapat mengatur perilaku suatu
individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di lingkungan masyarakat
berdasarkan aturan yang berlaku.
Menurut A. Mustafa
Moral diartikan sebagai penentuan dasar perilaku mana yang baik dan yang buruk
melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran mereka.
Menurut Gunarsa
Menurut Wiwit Wahyuning, ketika seseorang berbicara tentang nilai moral pada
umumnya akan terdengar sebagai sikap dan perbuatan setiap inividu terhadap
kehidupan orang lain.
Jadi yang dimaksud dengan dekadensi moral adalah kondisi di mana individu
dalam suatu kelompok masyarakat tidak mematuhi aturan atau norma yang telah
diterapkan dan berlaku yang terwujud dalam perilaku atau interaksi dengan orang
lain dan lingkungannya.
1. Faktor Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua
bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
Faktor-faktor kenakalan remaja juga dapat dating dari lingkungan keluarga, yakni
a) Broken home; struktur keluarga yang tak lengkap, seperti ada yang meninggal
dunia, bercerai atau ada yang tidak bisa hadir di tengah keluarga dalam rentang waktu
yang cukup panjang.
b) Quasi broken home; kedua orang tua yang terlalu sibuk dengan tugas dan
pekerjaannya, sehingga kesempatan memperhatikan anak sangatlah kurang.
Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik
bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan
penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam :
A. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui
cara mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja dan mengetahui kesulitan-
kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja
yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
B. Tindakan Represif
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian moral secara umum adalah suatu hukum tingkah laku yang
diterapkan kepada setiap individu untuk dapat bersosialiasi dengan benar sesama
manusia agar terjalin rasa hormat dan menghormati. Moral secara ekplisit adalah hal-
hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu. Moral bisa berupa
perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia
lain. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima, maka orang itu dinilai memiliki moral yang
baik, begitu pula sebaliknya. Dekadensi moral adalah suatu kondisi di mana individu
dan kelompok masyarakat tidak mematuhi standar moral yang diterapkan dalam
masyarakat berkaitan dengan aktivitas yang dianggap baik atau buruk, benar atau
salah, benar atau salah dalam kaitannya dengan pelaksanaan interaksi dengan orang
lain dan lingkungannya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Hal
bisa terjadi jika mereka terlalu hidup manja dengan semua fasilitas yang diberikan
keluarga sehingga mereka tidak bisa menyusuaikan lingkungan diluar rumah dan kita
memiliki perlakukan tidak baik terhadap minat sosial yang minim dan cenderung
menciptakan gaya hidup yang terabaikan. Mereka hanya sedikit memiliki rasa percaya
diri dan membuat perkiraan yang terlalu jauh yang berkaitan dengan masalah-masalah
utama dalam hidup. Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku
dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk.
B. Saran
Dalam dekadensi moral, Faktor lingkungan adalah faktor yang paling
memengaruhi terjadinya kenakalan remaja, penulis berharap lingkungan seperti orang
tua dan guru mengawasi remaja, serta lakukan penyuluhan tentang dampak dari
kenakalan remaja, dengan kepedulian dari lingkungan sekitar mereka bisa
mengarahkan diri mereka kearah positif dan terhindar dari hal tersebut.
Daftar Pustaka
Sumara, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan
penanganannya. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, 4(2).