Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN MORAL DAN IMPLIKASINYA BAGI


LAYANAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Ibu Satriani DH, M.Pd

DI SUSUN OLEH:

KELAS 33 E

KELOMPOK 5

ANDI ASNAM ARJUN 230407561031


NURUL SYAHRAENI SAM 230407561071
MAGFIRA 230407562031
FITRI RAMADHANI 230407562037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNM KAMPUS VI BONE

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


ii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayahnya, kami dapat menyusun ,akalah
tentang “Perkembangan Moral Dan Implikasinya Bagi Layanan Pendidikan”. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Satriani DH, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kulaih Pendidikan Agama Isalam yang telah membeikan tugas ini.

Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri
mengenai “Perkembangan Moral Dan Implikasinya Bagi Layanan Pendidikan”. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
yang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta
usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang


membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang
membangun.

Bone, 22 Oktober 2023

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Moral Anak.......................................................................................2
B. Tahapan Perkembangan Pada Masa Awal..........................................................3
C. Perkembangan Kesadaran Moralitas Anak.........................................................6
D. Perkembangan Moral Anak Di Indonesia..........................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik merupakan aset utama dalam misi memajukan bangsa.
Mereka perlu pendidikan yang benar supaya tidak menjadi generasi penerus yang
salah kaprah. Pendidikan yang diberikan tidak hanya dalam lingkup akademik
namun mendidik disini dimaksudkan untuk membentuk kepribadian yang sesuai
dengan norma hukum dan agama.
Perkembangan moral awalnya dipusatkan pada disiplin yaitu jenis disiplin
yang terbaik untuk mendidik anak yang mematuhi hukum, dan pengaruh disiplin
tersebut pada penyesuaian pribadi dan sosial. Secara bertahap bergeser ke arah
perkembangan moral kepola yang normal untuk aspek perkembangan ini dan usia
seorang anak dapat diharapkan bersikap sesuai dengan cara yang disetujui
masyarakat. Dengan adanya peningkatan yang serius dalam kenakalan remaja,
minat untuk mempelajari penyebab, penanganan, dan pencegahan menjadi
sasaran perhatian psikologi dan sosiologi. Mula-mula minat ini terbatas pada
penelitian remaja karena sesungguhnya, anak-anak tidak dianggap “anak nakal”
betapapun jauhnya penyimpangan perilaku mereka dari standar yang disetujui
masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian maral anak?
2. Apa saja tahapan dalam perkembangan moral pada masa awal?
3. Bagaimana perkembangan kesadaran moralitasa anak?
4. Bagaimana perkembangan moral anak di Indonesia?

C. Tujuan
1. Utuk mengetahui pengertian dari moral anak
2. Untuk mengetahui tahapan dalam perkembangan moral pada masa awal
3. Untuk mengetahui perkembangan kesadaran moralitas anak
4. Untuk mengetahui perkembangan moral anak di Indonesia
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Moral Anak

Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa latih,
bentuk jamaknya mores yang artinya adalah tata cara dalam kehidupan , adat
istiadat atau kebiasaan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:52), moral
diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila.

Secara terminologis ada beberapa menurut para ahli:


 Widjaja (1985:154) Menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan
buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak).
 Al-Ghazali (1994:31) Mengemukakan pengertian akhlak, sebagai
padanan kata moral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap
kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber tikbulnya perbuatan
tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan
dan direncanakan sebelumnya.
 Shaffer, Menyatakan bahwa moral pada dasarnya merupakan
rangkaian ilia tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi.
 Maria Assumpta, Menurut Maria Assumpta pengertian moral adalah
aturan-aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.
 Maria J. Wantah, Menurut Maria J. Wantah, pengertian moral adalah
sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan dalam menentukkan
benar atau salah serta baik atau buruknya suatu perilaku pada diri
seseorang.
 Elizabeth B. Hurlock, Menurut Elizabeth B. Hurlock, pengertian moral
adalah suatu kebiasaan, tata cara, dan adat dari suatu peraturan
perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya
dalam masyarkat.

Berdasarkan definisi moral dari beberapa ahli, maka moral pada anak usia dini
merupakan suara hati yang dimiliki oleh anak untuk berperilaku yang sesuai dengan
aturan di masyarakat.
3

B. Tahapan Perkembangan Pada Masa Awal


 Tahapan Perkembangan Moral Anak Menurut Paget

Menurut Piaget dalam pengamatan dan wawancara pada anak usia


4-12 tahun menyimpulkan bahwa anak melewati dua tahap yang berbeda
dalam cara berpikir tentang moralitas yaitu:

1. Tahap Moralitas Heterogen

Anak usia 4-7 tahun menunjukkan moralitas heterogen, yaitu


tahap pertama dari perkembangan moral. Anak berpikir bahwa
keadilan dan peraturan adalah property dunia yang tidak bisa diubah
dan dikontrol oleh orang. Anak berpikir bahwa peraturan dibuat oleh
orang dewasa dan terdapat pembatasan-pembatasan dalam bertingkah
laku.

Pada masa ini anak menilai kebenaran atau kebaikan tingkah


laku berdasarkan konsekuensinya, bukan niat dari orang yang
melakukan. Anak juga percaya bahwa aturan tidak bisa diubah atau
diturunkan oleh sebuah otoritas yang berkuasa.

Anak berpikir bahwa mereka tidak berhak membuat peraturan


sendiri, melainkan dibuatkan aturan oleh orang dewasa. Orang dewasa
perlu memberikan kesempatan pada anak untuk membuat peraturan,
agar anak menyadari bahwa peraturan berasal dari kesepakatan dan
dapat diubah.

2. Tahapan Moralitas Otonomi

Usia 7 – 10 tahun, anak berada dalam masa transisi dan


menunjukkan sebagian ciri-ciri dari tahap pertama perkembangan
moral dan sebagian ciri dari tahap kedua yaitu moralitas otonom.

Anak mulai sadar bahwa peraturan dan hokum dibuat oleh


manusia, dan ketika menilai sebuah perbuatan, anak akan
mempertimbangkan niat dan konsekuensinya. Moralitas akan muncul
dengan adanya kerjasama atau hubungan timbal balik antara anak
dengan lingkungan dimana anak berada.
4

Pada masa ini anak percaya bahwa ketika meraka melakukan


pelanggaran, maka otomatis akan mendapatkan hukumannnya. Hal ini
seringkali membuat anak merasa khawatir dan takut berbuat salah.

Namun, ketika anak mulai berpikir secara heteronom, anak


mulai menyadari bahwa hukuman terjadi apabila ada bukti dalam
melakukan pelanggaran.

Piaget yakin bahwa dengan semakin berkembang cara berpikir


anak, anak akan semakin memahami tentang persoalan-persoalan
social dan bentuk kerjasama yang ada didalam lingkungan masyarakat.

 Tahapan Perkembangan Moral Anak Menurut Kohlberg

Kohlberg menggambarkan 3 (tiga) tingkatan penalaran tentang


moral, dan setiap tingkatannya memiliki 2 (dua) tahapan, yaitu :

1. Morolitas Prakonvensional
Penalaran prakonvensional adalah tingkatan terendah dari
penalaran moral, pada tingkat ini baik dan buruk diinterpretasikan
melalui reward (imbalan) dan punishment (hukuman) eksternal.
- Tahap pertama, Moralitas Heteronom adalah tahap pertama
pada tingkatan penalaran prakonvensional. Pada tahap ini,
anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman, anak
berpikir bahwa mereka harus patuh dan takut terhadap
hukuman. Moralitas dari suatu tindakan dinilai atas dasar
akibat fisiknya.
- Tahap kedua, individualisme, tujuan instrumental, dan
pertukaran. Pada tahap ini, anak berpikir bahwa
mementingkan diri sendiri adalah benar dan hal ini juga
berlaku untuk orang lain. Karena itu, anak berpikir apapun
yang mereka lakukan harus mendapatkan imbalan atau
pertukaran yang setara. Jika ia berbuat baik, maka orang
juga harus berbuat baik terhadap dirinya, anak
menyesuaikan terhadap harapan social untuk memperoleh
penghargaan.
5

2. Moralitas Konvensional

Penalaran konvensioanal adalah tingkat kedua atau menengah


dalam tahapan Kohlberg. Pada tahapan ini, individu memberlakukan
standar tertentu , tetapi standar ini ditetapkan oleh orang lain,
misalnya oleh orang tua atau pemerintah.

Moralitas atas dasar persesuaian dengan peraturan untuk


mendapatkan persetujuan orang lain dan untukmempertahankan
hubungan baik dengan mereka.

- Tahap pertama, ekspektasi interpersonal, hubungan dengan


orang lain, pada tahap ini anak menghargai kepercayaan,
perhatian, dan kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar
penilaian moral. Pada tahap ini, seseorang menyesuaiakan
dengan peraturan untuk mendapatkan persetujuan orang
lain dan untuk mempertahankan hubungan baik dengan
mereka.
- Tahap kedua, moralitas system social, pada tahap ini
penilaian moral didasari oleh pemahaman tentang
keteraturan dimasyarakat, hukum, keadilan, dan kewajiban.
Seseorang yakin bahwa bila kelompok social menerima
peraturan yang sesuai bagi seluruh kelompok, maka mereka harus
berbuat sesuai dengan peraturan itu agar terhindar dari keamanan dan
ketidaksetujuan social.

3. Moralitas Pascakonvensional

Penalaran pascakonvensional merupakan tahapan tertinggi


dalam tahapan moral Kohlberg, pada tahap ini seseorang menyadari
adanya jalur moral alternative, dapat memberikan pilihan, dan
memutuskan bersama tentang peraturan, dan moralitas didasari pada
prinsip-prinsip yang diterima sendiri.

Ini mengarah pada moralitas sesungguhnya, tidak perlu disuruh


karena merupakan kesadaran dari diri orang tersebut.
6

- Tahap pertama, hak individu, pada tahap ini individu


menalar bahwa nilai, hak, dan prinsip lebih utama.
Seseorang perlu keluwesan dalam adanya modifikasi dan
perubahan standar moral apabila itu dapat menguntungkan
kelompok secara keseluruhan.
- Tahap kedua, prinsip universal pada tahap ini, seseorang
menyesuaikan dengan standar social dan cita-cita internal
terutama untuk menghindari rasa tidak puas dengan diri
sendiri dan bukan untuk menghindari kecaman social
(orang yang tetap mempertahankan moralitas tanpa takut
dari kecaman orang lain).

C. Perkembangan Kesadaran Moralitas Anak

Perkembangan kesadaran moral anak adalah proses di mana anak-anak


mengembangkan pemahaman mereka tentang apa yang benar dan salah, serta
kemampuan mereka untuk mengenali dan mempertimbangkan konsekuensi dari
tindakan mereka. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dibahas dalam
perkembangan kesadaran moral anak:

1. Pengenalan nilai-nilai moral: Mengajarkan anak tentang nilai-nilai


moral seperti kejujuran, kerjasama, empati, keadilan, dan penghargaan
terhadap perbedaan. Diskusikan dengan mereka mengapa nilai-nilai ini
penting dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Peran model: Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di
sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh
untuk menjadi contoh yang baik dalam hal perilaku moral. Diskusikan
dengan anak tentang tindakan yang benar dan salah dan berikan
contoh konkret untuk membantu mereka memahaminya.
3. Mengenali perbedaan antara benar dan salah: Ajarkan anak untuk
mengenali perbedaan antara tindakan yang benar dan salah.
Diskusikan dengan mereka tentang konsekuensi dari tindakan tersebut
dan bagaimana tindakan tersebut dapat mempengaruhi orang lain.
4. Mengembangkan empati: Bantu anak untuk mengembangkan empati
dengan mengajarkan mereka untuk memahami perasaan dan perspektif
orang lain. Diskusikan dengan mereka tentang bagaimana tindakan
mereka dapat mempengaruhi orang lain secara emosional.
7

5. Mengajarkan tanggung jawab: Ajarkan anak tentang tanggung jawab


mereka terhadap tindakan mereka sendiri. Diskusikan tentang
konsekuensi dari tindakan mereka dan bagaimana mereka dapat
bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
6. Menyediakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial:
Libatkan anak dalam kegiatan yang melibatkan kerjasama, seperti
proyek kelompok atau kegiatan sukarela. Ini akan membantu mereka
memahami pentingnya kerjasama dan kontribusi positif dalam
masyarakat.
7. Mengajarkan toleransi: Ajarkan anak untuk menghargai perbedaan dan
menghormati hak-hak orang lain. Diskusikan tentang pentingnya
menerima perbedaan dan bagaimana mereka dapat memperlakukan
orang lain dengan baik tanpa memandang perbedaan tersebut.
8. Membangun kemampuan pengambilan keputusan moral: Bantu anak
untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan moral
dengan memberikan mereka situasi hipotetis dan meminta mereka
untuk memikirkan solusi yang adil dan benar.
9. Mengajarkan tanggung jawab terhadap lingkungan: Ajarkan anak
tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana tindakan
mereka dapat mempengaruhi alam sekitar. Diskusikan tentang cara-
cara mereka dapat membantu menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan.
10. Mendorong refleksi diri: Ajarkan anak untuk merenungkan tindakan
mereka sendiri dan mengidentifikasi apakah tindakan tersebut benar
atau salah. Diskusikan dengan mereka tentang bagaimana mereka
dapat belajar dari pengalaman mereka sendiri dan melakukan tindakan
yang lebih baik di masa depan.

Cara ini dapat membantu anak-anak membangun kesadaran moral


mereka dan mengembangkan kemampuan mereka untuk membuat keputusan
moral yang baik. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan
bimbingan dan dukungan yang konsisten dalam perkembangan kesadaran
moral anak.

D. Perkembangan Moral Anak Di Indonesia

Anak Indonesia memiliki perkembangan moral yang tidak jauh berbeda


dengan anak di dunia pada umumnya. Faktor-faktor pembentuk munculnya
8

perbedaan moral manusia diantaranya kenyataan hidup, tantangan yang dihadapi,


dan harapan yang dicita-cita oleh komunitas manusia itu sendiri. Bangsa
Indonesia telah mengalami kemunduran menyangkut persoalan kejujuran,
kebenaran, dan keadilan. Sehingga bangsa ini butuh kembali menanamkan nilai-
nilai moral yang dimiliki bangsa ini. Kemerosotan moral generasi muda, perlu
penanganan yang lebih intensif dimana kita perlu menanamkan nilai moral sedini
mungkin. Kemerosotan moral yang dialami bila tidak diberikan perhatian khusus
akan berakibat buruk bagi generasi mendatang. Pendidikan moral merupakan
salah satu pendekatan yang dianggap sebagai gerakan utama dalam penanaman
nilai moral pada anak. Pendidikan moral perlu menjadi prioritas dalam kehidupan.
Adanya panutan nilai, moral, dan norma dalam diri manusia dan kehidupan akan
sangat menentukan totalitas diri individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial,
dan kehidupan individu.

Oleh karena itu, pendidikan nilaiyang mengarah pada pembentukan moral


yang sesuai dengan norma-norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi
pengembangan manusia utuh dalam konteks sosialnya. Akan tetapi, pada
kenyataannya banyak terjadi masalah dalam penanaman moral pada anak. Era
globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan,
bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya dalam masyarakat. Untuk itu,
perlu adanya pendidikan moral dalam usaha penanaman nilai moral pada anak.

Masalah yang paling penting dalam pendidikan moral bagi anak Indonesia
adalah bagaimana upaya kita sebagai seorang pendidik agar setiap perbedaan
yang muncul dapat kitaarahkan menjadi suatu materi pendewasaan sikap dan
perilaku anak dalam sosialisasinya. Tidak ada salahnya kita sisipkan pendidikan
multikultur kepada anak usia dini sesuai dengan tingkat dan pemahaman mereka.
9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

Moral merupakan tingkah laku manusia yang berdasarkan atas baik-buruk


dengan landasan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Spiritual
merupakan kepercayaan peserta didik terhadap suatu keyakinan yang didasarkan
pada adat istiadat maupun ketuhanan.

Dari kasus yang sudah dijelaskan diatas, peran orang tua, guru dan
lingkungan sangat menunjang perkembangan moral anak. Selain itu kebiasaan
yang diajarkan pada anak juga berpengaruh dalam perkembangan moralnya. Jika
anak biasa diajarkan baik maka mereka akan sulit terpengaruh dengan lingkungan
yang buruk bahkan walau mereka mempunyai sifatbawaan yang buruk, mereka
akan berusaha merubahnya.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk
moral anak agar moral anak bangs menjadi lebih baik.
10

DAFTAR PUSTAKA
Studocu.com. Perkembangan Peserta Didik (KPU1202) Diakses pada 22 Oktober
2023. Dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-
jember/perkembangan-peserta-didik/perkembangan-moral/35573284

Academia.edu. Makalah Perkembangan Moral Peserta Didi. Diakses pada 22 Oktober


2023. Dari
https://www.academia.edu/32887673/makalah_PERKEMBANGAN_
MORAL_PESERTA_DIDIK

Paud.id. Tahap Perkembangan Moral Anak Usia Dini By Para Ahli. Diakses pada 22
Oktobe 2023. Dari https://www.paud.id/tahap-perkembangan-moral-
anak-usia-dini/

Anda mungkin juga menyukai