Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

EFEK DEFISIENSI ENERGI DAN PROTEIN PADA UNGGAS


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Nutrisi Ternak Dasar
Dosen Pengampu : Astriana Napirah S.Pt. M.Sc

Oleh:

NAMA : MUTHIA DWI NOVIANTY


NIM : L1A121147
KELAS :C
MATA KULIAH : NUTRISI TERNAK DASAR

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fosfor mineral merupakan nutrisi mikro berbentuk senyawa organic yang

menyusun kurang lebih 4% tubuh unggas. Secara garis besar mineral yang berperan

penting dalam proses fisiologis ternak dibedakan menjadi mineral essensial makro

dan mineral essensial mikro. Mineral essensial makro terdiri dari kalsium (Ca),

magnesium (Na), kalium (K), dan fosfor (P) sangat diperlukan untuk membangun

tubuh dan pertummbuhan ternak. Mineral essensial mikro meliputi zat besi (Fe),

tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn) dan iodium (I) berfungsi dalam aktifitas

sistem enzim dan hormone dalam proses pertumbuhan ternak serta pembentukan

darah.

Kalsium merupakan unsur yang sangat essensial dalam pembentukan tulang dan

kerabang telur. Fungsi lain dari dari kalsium yaitu mengatur kerja sistem saraf,

membantu dalam mekanisme penyerapanj memiliki fungsi metabolic dalam

pembentukan tulang, serta berperan dalam proses pembentukan energi dan mengatur

keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

Ransum adalah makanan yang disediakan bagi hewan untuk 24 jam, dalam

bentuk dapat dicerna seluruhnya atau sebagian dan dapat digunakan oleh hewan

tersebut, tanpa menganggu kesehatannya.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pakan Unggas

Beberapa bahan cetakan yang dapat digunakan dalam campuran pembuatan pakan

untuk unggas dan tidak banyak bersaing dengan kebutuhan manusia. Tingginya harga

bahan baku pakan sebenarnya dapat diusahakan sendiri secara sederhana namun,

yang menjadi perhatian kita Bersama sebaiknya untuk menjaga kualitas dari produk

yang dihasilkan bahan baku harus dari jenis yang seragam atau dapat juga dari

berbagai jenis asal proporsi jumlahnya sama.

2.2 Pemberian Pakan Unggas

Penyusunan pakan yang baik mempunyai suatu tujuan untuk memperoleh

pertambahan bobot badan serta produksi telur yang optimum, dengan tetap

memperhatikan tingkat protein, energi, pertumbuhan dan harganya. Jumlah pakan

yang dikonsumsi sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, antara lain seperti

kualitas pakan, keadaan lingkungan, jenis kelamin, sprain, kondisi Kesehatan, besar,

umur, aktifitas dan tingkat produksi telur khususnya pada tipe petelur.

2.3 Kebutuhan zat-zat nutrisi pakan unggas

Tingginya protein dari Batasan yang ditentukan dalam pakan, akan menyebabkan

kurang efisiennya nilai pakan tersebut. Kandungan protein dalam pakan harus

diimbangi dengan energi yang cukup, imbangan energi dan protein dimaksudkan

untuk mencukupi kebutuhan protein minimum, sempitnya imbangan energi dan


protein dalam pakan dapat menyebabkan adanya defisiensi energi dan kelebihan

protein.

2.4 Defisensi Vitamin

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh

yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh, yang tidak

dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin bersifat mudah rusak, maka dari itu sulit bagi

kita menjamin bahwa kadarnya akan stabil dalam pakan, terlebih jika pakan

mengalami proses pengangkutan yang cukup jauh atau penyimpanannya tidak sesuai.

Apabila terjadi kekurangan vitamin pada ayam maka gejala kekurangan / defisiensi

vitamin pun kadang kala akan muncul.

2.5 Defisiensi Mineral

Defisiensi mineral pada ternak dapat menimbulkan gejala klimis yang spesifik

untuk setiap mineral, namun kadang-kadang gejala tersebut hamper mirip sehingga

untuk menentukan diagnosis penyakit efisiensi mineral perlu dilakukan analisis

kandungan mineral dalam darah ternak dengan mengambil serum ternak yang hidup.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mineral merupakan nutrisi mikro yang berbentuk senyawa anorganik yang

menyusun kurang lebih 4% tubuh unggas, namun perannya sangat penting dalam

pertumbuhan dan kesehatan hewan. Mineral essensial dibedakan menjadi essensial

makro dan essensial mikro. Keduanya sangat diperlukan untuk membangun tubuh

dan pertumbuhan ternak serta berfungsi dalam aktivitas sistem enzim dan hormone

dalam proses pertumbuhan ternak serta pembentukan darah. Ternak yang mengalami

defisiensi mineral akan menyebabkan berbagai macam penyakit yang mampu

menurunkan produktifitas ternak seperti gejala anemia (defisiensi).


DAFTAR PUSTAKA

Zurmiati, Wizna, MH Abbas, dkk. 2017. Pengaruh Imbangan Energi dan Protein
Ransum Terhadap Pertumbuhan Itik Pitalah Yang Diberi Probiotik Bacillus
Amyloliquefaciens. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol. 19 (2): 88-95
Arifin, Zainal. 2007. Pentingnya Mineral Tembaga (Cu) dalam Tubuh Hewan dalam
Hubungannya dengan Penyakit. Jurnal Wartozoa. Vol. 17 (12)
Darmono. 2011. Suplementasi Logam dan Mineral Untuk Kesehatan Ternak dalam
Mendukung Program Swasembada Daging. Jurnal Pertanian Veteriner
Bogor. Vol. 4 (3):205-217.

Anda mungkin juga menyukai