Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN PELATIHAN

PENATALAKSANAAN KASUS
EMERGENCY PPK 1
PELAYANAN PRIMER

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SUBSPESIALIS


OBSTETRI DAN GINEKOLOGI SOSIAL
MALANG
2020

0
i
DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar…………………………………………………………………….………
Daftar Isi……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………..
B. Peran dan Fungsi………………………………………………………….
BAB II KOMPONEN KURIKULUM
A. Tujuan…………………………………………………………….………..
B. Kompetensi…………………………………………………………………
C. Sruktur Kurikulum………………………………………………………….
D. Skenario Pembelajaran…………………………………………………….
E. Evaluasi Hasil Belajar………………………………………………………
BAB III DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
A. Pembukaan…………………………………………………………………
B. Membangun Komitmen Belajar……………………………………………
C. Pengisian Pengetahuan/Wawasan………………………………………
D. Pemberian Pengetahuan dan Ketrampilan …………………………….
E. Rencana Tindak Lanjut (RTL) ……………………………………………
F. Evaluasi……………………………………………………………………..
G. Penutupan…………………………………………………………………..
LAMPIRAN
1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)…………………
2. Master Jadual…………………………………………………………………….
3. Panduan Penugasan…………………………………………………………….
4. Panduan Praktik Lapangan………………………………………………………
5. Instrumen Evaluasi………………………………………………………………

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih merupakan angka tertinggi di negara
Asean walaupun berdasarkan data resmi Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terus mengalami penurunan. Angka
Kematian Ibu tidak dapat turun seperti yang diharapkan karena masih tingginya
penyebab morbiditas dan mortalitas maternal yang meliputi kejadian perdarahan,
infeksi, dan penyakit preeklampsia/eklampsia. Kondisi kesehatan ibu dan anak di
Indonesia saat ini masih perlu mendapat perhatian khusus tidak hanya dari sektor
kesehatan saja melainkan juga dari berbagai pihak. Hal ini secara keseluruhan
disebabkan latar belakang dan penyebab kematian ibu dan anak yang kompleks, yang
menyangkut aspek non medis dan aspek medis. Penyebab non medis merupakan
penyebab mendasar seperti status perempuan, keberadaan anak, sosial budaya,
pendidikan, ekonomi, geografis, transportasi dan sebagainya yang memerlukan
keterlibatan lintas sektor dalam penanganannya. Sedangkan aspek medis merupakan
penyebab kematian ibu terbesar terutama karena kegawatdaruratan obstetri.

Kegawatdaruratan obstetri adalah suatu keadaan yang datangnya tibatiba, tidak


diharapkan, mengancam jiwa, sehingga perlu penanganan yang cepat dan tepat untuk
mencegah morbiditas maupun mortalitas. Kegawatdaruratan obstetri diantaranya
disebabkan oleh pendarahan, eklampsia, infeksi, persalinan lama akibat distosia, dan
keguguran. Perdarahan merupakan penyebab kematian tertinggi pada
kegawatdaruratan obstetri, yaitu sebanyak 28%. Persentase tertinggi kedua
disebabkan oleh eklampsia, yaitu sebanyak 24%. Sebab-sebab lainnya antara lain
infeksi (14,9 %), abortus (12,9 %), partus lama (6,9 %), emboli (2,1 %), serta
komplikasi pasca persalinan (9,2 %).

Perdarahan postpartum (pasca salin) merupakan penyebab kematian maternal


tertinggi di seluruh dunia terutama di negara-negara miskin dan berkembang, dengan
perkiraan sebanyak 140.000 wanita meninggal setiap tahun akibat komplikasi
perdarahan atau sebanyak 2% dari seluruh wanita yang melahirkan, yang berarti
terdapat seorang wanita yang meninggal setiap 4 menit. Di Indonesia permasalahan
gawat darurat obstetri tersebut terjadi karena mengalami empat hal keterlambatan
yaitu terlambat mengenali tanda bahaya dan risiko, terlambat mengambil keputusan
untuk mencari pertolongan, terlambat mendapatkan transportasi untuk mencapai
sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu, dan terlambat mendapatkan
pertolongan di fasilitas rujukan. Oleh karena itu pelayanan obstetri memerlukan
kontinuitas pelayanan serta akses terhadap pelayanan obstetri emergensi ketika timbul
komplikasi. Sehingga setiap kasus emergensi harus ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih, peningkatan terhadap pelayanan obstetri emergensi ketika timbul komplikasi,
serta sistem rujukan yang efektif. Dalam modul ini selanjutnya akan dibahas hal-hal
yang termasuk dalam kegawatdaruratan obstetri beserta penanganannya meliputi
atonia uteri, manual plasenta, resusitasi, persalinan pada presentasi sungsang,

2
distosia bahu, plasenta previa, emboli air ketuban, abortus, inversion uteri dan
preeklamsia.

B. Peran dan Fungsi


Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat terlatih dalam memberikan penanganan
kegawatdaruratan obstetri sebagai berikut:
1. melaksanakan penanganan pada kasus atonia uteri
2. melaksanakan penanganan pada kasus manual plasenta
3. melaksanakan resusitasi
4. melaksanakan penanganan pada kasus persalinan presentasi sungsang
5. melaksanakan penanganan pada kasus distosia bahu
6. melaksanakan penanganan pada kasus plasenta previa
7. melaksanakan penanganan pada kasus emboli air ketuban
8. melaksanakan penanganan pada kasusabortus
9. melaksanakan penanganan pada kasusinversio uteri
10. melaksanakan penanganan pada kasuspreeklamsia

3
BAB II
Komponen Kurikulum

A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kasus
emergency PPK 1 atau pelayanan primer.

B. Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Memahami tentang konsep kegawatdaruratan obstetri;
2. Memahami tentang amenorea sekunder
3. Memahami tentang menoragia;
4. Mampu memberikan penanganan pada kasus atonia uteri
5. Mampu memberikan penanganan pada kasus manual plasenta
6. Mampu memberikan resusitasi
7. Mampu memberikan penanganan pada kasus persalinan presentasi sungsang
8. Mampu memberikan penanganan pada kasus distosia bahu
9. Mampu memberikan penanganan pada kasus plasenta previa
10. Mampu memberikan penanganan pada kasus emboli air ketuban
11. Mampu memberikan penanganan pada kasusabortus
12. Mampu memberikan penanganan pada kasusinversio uteri
13. Mampu memberikan penanganan pada kasuspreeklamsia

4
C. Struktur Kurikulum

Alokasi Waktu Alokasi Waktu E-Learning


T P PL Jml
No Materi
T P PL Jml S
SM AK PM Kls SM AK PM Kls
M
A Mata Pelatihan Dasar (MPD)
1. Kegawatdaruratan obstetri 2 0 0 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0
2. Amenorea sekunder 2 2 0 4 2 1 1 0 0 3 1 0 0
3. Menoragia 2 2 0 4 2 1 1 0 0 3 1 0 0
Sub Total 6 2 0 10 6 2 2 0 0 8 2 0 0
B Mata Pelatihan Inti (MPI)
1. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
atonia uteri
2. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
manual plasenta
3. Penatalaksanaa resusitasi 2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
4. Penatalaksanaan kasus
persalinan pada presentasi 2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
sungsang
5. Penatalaksanaan kasu
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
distosia bahu
6. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
plasenta previa
7. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
emboli air ketuban
8. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
abortus
9. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
inversio uteri
10. Penatalaksanaan kasus
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2
preeklamsia

Sub Total 26 24 40 90 26 12 12 20 20 38 12 20 20
Mata Pelatihan Penunjang
C
(MPP)
1. Membangun Komitmen
0 3 0 3 0 2 1 0 0 2 1 0 0
Belajar
2. Rencana Tindak Lanjut /
0 2 0 2 0 1 1 0 0 1 1 0 0
RTL
Sub Total 0 5 0 5 0 3 2 0 0 3 2 0 0
TOTAL 26 29 40 95 26 15 14 28 20 41 14 20 20
Keterangan:
 T : Teori (Klasikal)
 P : Penugasan (Klasikal)
 PL : Praktik Lapangan (Klasikal)
 SM (Sinkronous Maya): adalah pembelajaran terjadi dalam situasi tatap muka langsung
antara fasilitator dan peserta di kelas virtual, dalam di tempat yang berbeda. SM bisa
juga digunakan pada saat penugasan AK.
5
 AK (Asinkronous Kolaboratif): adalah pembelajaran berupa penugasan yang diberikan
secara online dengan penyelesaian penugasan di luar kelas virtual. Selama proses
penyelesaian tugas, ada interaksi antara pelatih/ fasilitator dengan peserta dalam waktu
yang tidak bersamaan.
 PM (Praktik Mandiri) adalah metode pembelajaran observasi/ praktik lapangan yang
dilakukan secara mandiri di tempat kerja masing-masing peserta dengan bimbingan
secara virtual oleh pelatih/ fasilitator. SM bisa digunakan pada saat PM.
 Klasikal adalah pembelajaran dengan tatap muka langsung di tempat pelatihan.
 1JP = 45 menit

D. Skenario Pembelajaran
Skenario mata pelatihan dalam pelatihan ini, sebagai berikut:
1. Mata Pelatihan Dasar I: Konsep Kegawatdaruratan Obstetri.
Waktu :
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 0 0 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadaop materi yang akan disampaiakan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat
roomchatt.
4) Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menanggapi
pertanyaan yang diajukan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pelatihan untuk penugasan tidak ada.
c. Praktik Lapangan:
6
Jam pelatihan untuk praktik lapangan tidak ada

2. Mata Pelatihan Dasar II : Amenorea Sekunder


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 0 4 2 1 1 0 0 3 1 0 0

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pelatihan untuk praktik lapangan tidak ada

7
3. Mata Pelatihan Dasar III : Menoragia
Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 0 4 2 1 1 0 0 3 1 0 0

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pelatihan untuk praktik lapangan tidak ada

8
4. Mata Pelatihan Inti I : Penatalaksanaan Kasus Atonia Uteri
Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri

9
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

5. Mata Pelatihan Inti II : Penatalaksanaan kasus Manual Plasenta


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator

10
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

6. Mata Pelatihan Inti III : Pelaksanaan Resusitasi


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan

11
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

7. Mata Pelatihan Inti IV : Penatalaksanaan Kasus Persalinan Pada Presentasi


Sungsang
Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP

12
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

8. Mata Pelatihan Inti V : Penatalaksanaan Kasu Distosia Bahu


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta

13
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

9. Mata Pelatihan Inti VI : Penatalaksanaan Kasus Plasenta Previa


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.

14
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

10. Mata Pelatihan Inti VII : Penatalaksanaan Kasus Emboli Air Ketuban
Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.

15
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

11. Mata Pelatihan Inti VIII : Penatalaksanaan Kasus Abortus


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

16
a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

17
12. Mata Pelatihan Inti IX : Penatalaksanaan Kasus Inversio Uteri
Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri

18
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

13. Mata Pelatihan Inti X : Penatalaksanaan Kasus Preeklamsia


Waktu:
T P PL Jml
T P PL Jml
SM SM AK PM Kls SM AK PM Kls
2 2 4 8 2 1 1 2 2 3 1 2 2

a. Penyampaian Materi:
Jam pembelajaran teori sebanyak 2 JPl diberikan secara Sinkronous Maya (SM)
dibagi menjadi 1 sesi.
Kegiatan Pelatih:
1) Menggali pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2) Menyampaikan materi sesuai dengan materi pokok/ sub materi pokok pada
RBPMP, dengan menggunakan bahan paparan/ tayang.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi
yang disampaikan bisa secara langsung maupun lewat roomchatt.
4) Memberikan kesempatan peserta lain untuk menanggapi pertanyaan.
5) Melakukan klarifikasi/ pembulatan terhadap semua tanggapan peserta.
6) Melakukan evaluasi terhadap peserta dengan memberikan pertanyaan
kepada beberapa peserta secara acak.
7) Merangkum materi yang disampaikan
Kegiatan pengendali pelatihan
1) Memantau kehadiran pelatih dan peserta dengan memastikan kamera
pelatih dan peserta dalam kondisi aktif, apabila pelatih dan atau peserta
yang kamera dalam keadaan mati atau keluar dari kelas virtual, pengendali
pelatihan harus menghubungi pelatih/ peserta tsb.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan melalui chatt room dan menyampaikan
langsung ke pelatih pada saat kelas virtual masih berlangsung.
3) Memantau dan mengendalikan proses pembelajaran dengan
menggunakan jadwal dan RBPMP
b. Penugasan
Jam pembelajaran penugasan sebanyak 2 jpl, disampaikan dengan 2 metode
yaitu penugasanan Asinkronus Kolaboratif (AK) sebanyak 1 jpl, penugasan SM
sebanyak 1 jpl.
1) AK diberikan dalam bentuk penugasan kasus secara kelompok. Peserta
dibagi menjadi kelompok kecil, 1 kelompok maksimal 10 orang, dan
diberikan kasus. Penugasan kelompok sesuai dengan panduan
penugasan.
2) Penugasan SM diberikan selama 1 jpl dalam bentuk presentasi hasil
penugasan AK. Masing-masing kelompok presentasi maksimal 10 manit.
Peserta lain mengajukan pertanyaan terkait presentasi. Fasilitator

19
memberikan tanggapan secara keseluruhan. Pada saat presentasi,
pengendali pelatihan menjadi moderator presentasi.
c. Praktik Lapangan:
Jam pembelajaran praktik lapangan sebanyak 4 jpl, yang digunakan untuk
Klasikal dan Praktik Mandiri (PM). 2 jpl dilaksanakan dengan simulasi
menggunakan panthom secara langsung di depan peserta. Praktik mandiri
dilakukan dalam bentuk praktik lapangan di tempat kerja masing-masing untuk
melakukan kegiatan pelayanan atau penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetric PPK 1 atau pelayanan primer. Pelaksanaan praktik mandiri sesuai
dengan panduan praktik lapangan

E. Evaluasi Hasil Belajar


1. Proses Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap peserta, fasiitator dan penyelenggaraan berbasis TI
yang disesuaikan dengan kondisi. Evaluasi terhadap peserta terdiri dari evaluasi
substansi dan evaluasi sikap perilaku. Evaluasi substansi dilakukan oleh pelatih/
fasilitator dengan menilai pemaham materi, penugasan dan ujian. Evaluasi sikap
perilaku pada saat pembelajaran di kelas virtual dilakukan oleh penyelenggara
pelatihan dan pengendali pelatihan dengan menilai kehadiran dan partisipasi
peserta.
2. Indikator Penilaian
Indikator penilaian adalah sebagai berikut:

No Penilaian Bobot (%)


1 Evaluasi Substansi
a. Evaluasi peserta terhadap pemahaman materi/mata 40
pelatihan
b. Evaluasi terhadap kualitas hasil penugasan 60
2. Evaluasi sikap perilaku
Indikator kehadiran: 60
a. 15 menit sebelum pembelajaran dimulai sudah hadir di
kelas virtual
b. Menggunakan baju berkerah (bukan kaos)
c. Mengikuti proses pembelajaran secara penuh
d. Mengisi daftar hadir di awal, tengah, dan akhir
pembelajaran menggunakan TI.
e. Kamera harus selalu diaktifkan selama mengikuti kelas
virtual dan menuliskan nama serta asal instansi peserta
Indikator partisipasi: 40
a. Menggunakan etika yang baik dalam menyampaikan
pendapat/ pertanyaan.
b. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan

20
Berdasarkan penilaian dari seluruh komponen tersebut, peserta dikategorikan nilai:

No Nilai Kategori Keterangan


1 (A) Baik Peserta mendapatkan nilai >85 dari seluruh komponen
penilaian sesuai bobot nilai yang ditentukan
2 (B) Cukup Mendapatkan nilai antara 70 sampai 85 dari seluruh
komponen penilaian sesuai bobot nilai yang ditentukan.
3 (C) Kurang Mendapatkan nilai <70 dari seluruh komponen
penilaian sesuai bobot nilai yang ditentukan

Peserta dinyatakan berhasil mencapai kompetensi apabila mendapatkan nilai minimal


70 (B). Seluruh peserta harus mencapai kompetensi pada pelatihan ini.

21
BAB III
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN

Diagram alur proses pembelajaran dalam pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut:
Pembukaan

Pretest

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Ketrampilan


1. Arah kebijakan dan 1. Persiapan pelayanan kebidanan
program 2. Standar Asuhan Kebidanan
E Kementerian 3. Kolaborasi
Kesehatan tentang 4. KIE dan konseling
V 5. Rujukan asuhan kebidanan.
A Pelayanan 6. Pengelolaan pelayanan asuhan kebidanan
L Kebidanan 7. Pelayanan kesehatan masyarakat
2. Kebijakan Jabatan 8. Karya Tulis Ilmiah di bidan Kebidanan
U Fungsional Bidan 9. Teknologi Tepat Guna di Bidan Kebidanan
A 3. Etika Kebidanan 10. Penghitungan angka kredit dan
S pengajuan DUPAK
I Metode: Curah
pendapat, ceramah Metode: Tugas baca, ceramah tanya jawab
tanya jawab secara secara live streaming, penugasan, simulasi,
live streaming. PKL dan seminar.

Praktik lapangan

Rencana tindak lanjut

Post test dan Evaluasi Penyelenggaraan


Pelatihan
Penutupan

Rincian rangkaian alir proses pelatihan sebagai berikut :

A. Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya
pelatihan.
3. Perkenalan peserta secara singkat.

22

11.Ceramah
 Tanya angka
Penghitungan kredit dan
jawab CurahDUPAK
pengajuan  Simulasi

10.pendapat Diskusi
Standar/pedoman/SPO
Teknologi  Bermain peran
PraktikRTL
Lapangan
kebidanan tepat guna  PKLdi bidang
B. Membangun Komitmen Belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Kegiatannya antara lain:
1. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
2. Perkenalan antara peserta dan para fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan,
dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan
permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
3. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekuatiran dan komitmen masing-masing
peserta selama pelatihan.
4. Kesepakatan antara para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.

C. Pengisian Pengetahuan/Wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan
memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui
peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kegawatdaruratan obstetri, amenorea sekunder dan
Menoragia

D. Pemberian Pengetahuan dan Ketrampilan


Pemberian materi pengetahuan dan ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta
untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode tanya
jawab, studi kasus, presentasi kasus, simulasi.

E. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan penanganan
kondisi kegawatdaruratan obstetric di tempat kerja masing-masing.

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara mengulang kegiatan proses pembelajaran
yang sudah berlangsung. Hal ini sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses
pembelajaran selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan proses umpan balik dari
pelatih ke peserta berdasarkan penilaian penampilan dan hasil belajar peserta, baik di
kelas maupun di lapangan.

G. Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari
peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.

23
24

Anda mungkin juga menyukai