• Terdapat dua tahapan yang harus dilalui para wajib pajak jika ingin membayar pajak menggunakan e-BillingPajak. Caranya dengan pembuatan kode billing atau ID Billing. Setelah itu, lakukan proses bayar pajak online. 1. Pembuatan Kode Billing atau ID Billing • Melalui suatu aplikasi resmi yang bernama OnlinePajak yang secara resmi terdaftar di DJP. OnlinePajak merupakan salah satu Application Services Provider (ASP) atau agen pajak yang disahkan dan disetujui DJP untuk membuat ID Billing berdasarkan surat keputusan Nomor: KEP- 72/PJ/2016. • Dapat melalui teller bank tertentu yang telah disetujui, seperti BNI, Mandiri, BCA, BNI, dan Citibank. Juga bisa melalui Kantor Pos Indonesia. • Melalui website DJP online www.sse.pajak.go.id. • Untuk pelanggan Telkomsel, bisa melalui SMS ID Billing dengan menekan *141*500#. • Dapat melalui layanan Billing di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang dapat dilakukan secara mandiri. • Melalui layanan Kring Pajak ke nomor 1-500-200 (khusus wajib pajak pribadi). • Melalui layanan internet banking (untuk bank tertentu). 2. Bayar Pajak Online • Setelah membuat kode Billing dengan berbagai metode di atas, selanjutnya lakukan pembayaran melalui: • OnlinePajak dengan menggunakan fitur bayar pajak online (untuk nasabah CIMB Niaga dan BNI). • Anjungan Tunai Mandiri (ATM). • Melalui teller bank yang bekerja sama dan bisa melalui kantor pos. • Mini ATM yang bisa ditemukan di seluruh KPP ataupun KP2KP. • Melalui internet banking. • Agen branchless banking. • Dapat pula melalui mobile banking (saat ini hanya untuk nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. DASAR HUKUM E- FILING • PMK No. 9/PMK.03/2018. • Terbitnya PMK No. 9/PMK.03/2018 menghapuskan pilihan penyampaian SPT Masa PPN melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP). PKP kini diwajibkan melakukan e- Filing PPNdengan menggunakan SPT Masa PPN Elektronik (SPT Masa 1111). Pelaporan PPN yang Tidak Diwajibkan • SPT Masa PPN Nihil, alias tidak ada transaksi PPN. eFiling PPN wajib dilakukan jika hanya ada transaksi. • Pelaporan PPN bagi wajib pajak pribadi, maupun badan bukan PKP yang melakukan transaksi atas objek-objek pajak tertentu yang dipungut PPN. Wajib pajak pribadi atau badan bukan PKP tersebut kini hanya cukup menyetorkan PPN terutang saja ke kas negara, tanpa diwajibkan melaporkannya lagi. • Jenis-jenis objek pajak yang dipungut PPN yang tidak diwajibkan melakukan lapor pajak online : PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri, PPN Impor BarPPN Jasa Luar Negeriang Luar Negeri, Dokumen PDF yang Wajib Diunggah Sesuai Peraturan Efiling Pajak 2018 • SSP (Surat Setoran Pajak atau BPN/Bukti Penerimaan Negara) bila ada transaksi penjualan kepada pembeli yang menjadi pemungut PPN • Daftar Rincian Kendaraan Bermotor (bagi perusahaan distributor kendaraan bermotor • Jika mengajukan restitusi, wajib melampirkan Surat Keputusan PKP risiko rendah, Surat Keputusan Wajib Pajak Patuh, dan Surat Pernyataan Pengembalian Pendahuluan Pasal 17D Pelaporan • Sebelum melakukan lapor pajak online untuk PPN, PKP yang baru pertama kali eFiling harus dapatkan EFIN terlebih dahulu. Setelah mengaktivasi EFIN perusahaan Anda, daftarkan dan lapor pajak online Due date • Batas waktu lapor pajak online untuk PPN adalah paling lama setiap akhir bulan berikutnya, setelah masa pajak berakhir. sanksi • Wajib pajak yang terlambat melakukan pelaporan SPT Masa PPN akan dikenakan denda sebesar Rp 500.000 dan besaran denda lain sesuai dengan jenis masa SPT-nya Thank You