Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM BISNIS PERUSAHAAN

Disusun Oleh:
1. I Gusti Ayu Umaniza Pasimpangan 119112793
2. Kadek Sri Anjivani 119112811
3. Ni Komang Cahya Setiani 119112758
4. Sang Ayu Nyoman Trisna Prabaswari 119112841
5. Galih Harisson Suryaraditya Gandhi 119112825

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL


(UNDIKNAS) DENPASAR
2020
Kata Pengantar
Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Sistem Bisnis
Perusahaan beserta dengan jenisnya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sistem Informasi Manajemen bagi para
pembaca.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gede Crisna Wijaya selaku Dosen
pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada para pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 10 November 2020

2
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan
1. CRM ( Customer Relationship Management)................................................................... 5
1.1 .Pengertian CRM................................................................................................................. 5
1.2.Tahapan CRM..................................................................................................................... 5
1.3.Manfaat dan Tantangan dari CRM................................ ..................................................... 6
1.4.Tren dalam CRM................................................................................................................. 6
2. ERP (Enterprise Resource Planing).................................................................................. 7
2.1.Pengertian ERP……………………….................................................................................. 7
2.2.Manfaat dan Tantangan dari ERP…………………….......................................................... 8
2.3.Biaya – biaya ERP............................................................................................................... 8
2.4.Penyebab kegagalan........................................................................................................... 9
2.5. Tren ERP............................................................................................................................ 9
3. SCM (Supply Chain Management)..................................................................................... 9
3.1.Pengertian SCM............................................................................................................ 9
3.2.Proses-proses SCM..................................................................................................... 10
3.3.Peranan SCM............................................................................................................... 11
3.4.Tren SCM..................................................................................................................... 11
Bab III Penutup
1. Kesimpulan......................................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mungkin para pembaca sudah pernah melihat bagaimana gerombolan angsa
terbang. Pada awalnya tampak seperti kawanan burung yang kacau, tetapi dengan cepat
berakhir dengan pola berbentuk V atau barisan. Ini merupakan bukan suatu kebetulan.
Dengan terbang dengan cara ini, masing-masing burung menerima sedikit tetapi terukur,
berguna dalam mengurangi seretan dari burung yang didepan. Ini membuat lebih mudah
bagi semua burung untuk terbang berjarak jauh. Tentunya, burung terdepan memiliki
tugas terberat, tetapi angsa-angsa lain telah menemukan cara untuk membantunya juga.
Dengan cara ini, seluruh kawanan membagi beban saat mereka menghadap kearah yang
sama.
Hubungannya dengan sistem informasi yaitu berfokus pada sistem yang mencakup
perusahaan dan itu ditujukan untuk membantu tiga operasi terbesar perusahaan:
hubungan pelanggan, perencanaan sumberdaya, dan rantai pasokan. Masing-masing
operasi ini membutuhkan fokus yang unik, dan juga sistem untuk dapat mendukungnya,
tetapi mereka semua memiliki satu tujuan yang sama: membuat seluruh organisasi
tersusun dan menuju kearah yang sama, sama halnya seperti yang dilakukan angsa.

B. Rumusan Masalah

4. Apakah yang dimaksud CRM?


5. Apakah yang dimaksud ERP?
6. Apakah yang dimaksud SCM?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Maksud dari CRM, ERP dan SCM


2. Mengetahui Manfaat dari CRM, ERP dan SCM
3. Mengetahui Tantangan dari CRM, ERP dan SCM

4
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian CRM
CRM merupakan pengelolaan berbagai hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan
yang saling berhubungan yaitu
1. Memberikan organisasi dan seluruh pelanggan menghadapi karyawan dengan
satu tujuan lengkap dari setiap pelanggan pada titik sentuh dan pada seluruh saluran.
2. Memberikan pelanggan dengan satu tujuan lengkap dari perusahaan dan seluruh
salurannya yang diperluas.
Sistem CRM menyertakan modul perangkat lunak perusahaan yang menyediakan
alat untuk memudahkan sebuah bisnis dan karyawannya untuk mengirimkan layanan
yang cepat, nyaman, dapat diandalkan, dan konsisten kepada pelanggannya.

Manajemen hubungan pelanggan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang


mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses pelayanan pelanggan dalam
penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan
perusahaan. Sistem CRM menggunakan teknologi informasi untuk mendukung
banyak perusahaan yang mengorientasikan dirinya sendiri kedalam bisnis berfokus
pelanggan sebagai sebuah strategi bisnis puncak. Komponen aplikasi utama dari
CRM, termasuk manajemen kontak dan akun, penjualan, pemasaran, dan
pemenuhan; dan layanan dukungan pelanggan; serta retensi dan program loyalti,
yang semuanya ditujukan untuk membantu sebuah perusahaan memperoleh,
meningkatkan, dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan dengan
pelanggannya sebagai sebuah sasaran bisnis utama.

1.2 Tahapan CRM

Mendapatkan
Sebuah bisnis mengandalkan pada alat perangkat lunak CRM dan basis data
untuk membantunya mendapatkan pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan
yang lebih tinggi dari manajemen kontak, prospek penjualan, penjualan, pemasaran
langsung, dan pemenuhan.

5
Meningkatkan
Manajemen akun berbantu situs dan layanan pelanggan serta alat pendukung
membantu menjaga pelanggan tetap puas oleh layanan unggul dari tim penjualan
yang responsif dalam jaringan dan layanan khusus, serta mitra bisnis. Nilai yang
dilihat pelanggan adalah kenyamanan pada satu tempat berbelanja dengan harga
yang menarik.

Mempertahankan
Perangkat lunak dan basis data analitis CRM membantu perusahaan
mengidentifikasi secara proaktif dan menghargai pelanggannya serta memperluas
bisnis pemasaran dan program hubungan pemasaran. Nilai yang dilihat pelanggan
adalah hubungan bisnis pribadi yang berharga dengan “perusahaan mereka”.

1.3 Manfaat dan Tantangan dari CRM


1) CRM memungkinkan sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target
bagi pelanggannya yang terbaik, mereka yang paling menguntungkan bisnis,
sehingga mereka dapat dipertahankan sebagai pelanggan abadi untuk mendapatkan
layanan yang lebih banyak dan lebih menguntungkan
2) CRM memungkinkan kustomisasi seketika dan personalisasi dari produk dan layanan
berdasarkan keinginan, kebutuhan, dan kebiasaan membeli dari pelanggan, dan
siklus hidupnya.
3) CRM juga dapat melacak kapan pelanggan menghubungi perusahaan, terlepas dari
titik kontak.

1.4 Tren dalam CRM


Semakin meningkatnya perusahaan, perusahaan harus membuat hubungan
kolaboratif dengan mitra, pemasok, dan pelanggan, menekan waktu dan biaya
sementara tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan jumlah nilai
proposisinya.
Kebanyakan bisnis memulai dengan sistem operasional CRM seperti
otomatisasi tenaga penjualan dan pusat layanan pelanggan. Kemudian, aplikasi
CRM analitis diimplementasikan dengan menggunakan beberapa alat pemasaran

6
analitis, seperti penggalian data, untuk mengambil data penting mengenai pelanggan
dan calon pelanggan untuk target kampanye pemasaran. Dengan terus meningkat,
akhirnya banyak perusahaan berpindah ke sistem CRM kolaboratif yang mendukung
kolaborasi karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan mereka sendiri dalam
meningkatkan hubungan pelanggan yang menguntungkan.

2.1 Pengertian dari ERP

ERP (enterprise resource planning) merupakan kekuatan teknologis dari


bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan
dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan,
perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan.
Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas
fungsional yang dibawa oleh seperangkat modul perangkat lunak terintegerasi yang
mendukung proses dasar bisnis internal dari sebuah perusahaan. Sebagai contoh,
perangkat lunak ERP untuk perusahaan pabrikasi umumnya akan mengolah data dan
melacak status perjualan, persediaan, pengapalan, penagihan, sebagaimana
memperkirakan barng mentah dan kebutuhan sumber daya manusia.
ERP memberikan perusahaan sebuah tampilan seketika yang terintegrasi dari
proses bisnis utamanya, seperti produksi, pengolahan pesanan, dan manajemen
persediaan, bergabung bersama-sama dalam aplikasi perangkat lunak ERP dan basis
data yang dikelola oleh sistem manajemen basis data.
Seperangkat perangkat lunak biasanya terdiri atas modul terintegrasi dari
pabrikasi, distribusi, penjualan, akuntansi dan aplikasi sumber daya manusia.
Contoh-contoh proses pabrikasi pendukung, diantaranya perencanaan kebutuhan
bahan, perencanaa produksi, dan perencanaan kapasitas. Beberapa proses penjualan
dan pemasaran yang didukung oleh ERP, diantaranya analisis penjualan,
perencanaan penjualan, dan analisis harga, sementara aplikasi distribusi umum,
meliputi manajemen pesanan,pembelian, dan perencanaan logistik. Sistem ERP
mendukung banyak proses sumber daya manusia yang penting, mulai dari
perencanaan kebutuhan personel untuk pembayaran gaji dan administrasi manfaat,

7
dan penyelesaikan catatan penyimpanan keuangan yang paling dibutuhkan dan
aplikasi akuntansi manajerial.

2.2 Manfaat dan Tantangan dari ERP


Sistem ERP dapat menghasilakan manfaat bisnis yang signifikan bagi
perusahaan. Banyak perusahaan lainnya yang telah menemukan nilai bisnis utama
dalam penggunaan ERP pada beberapa cara dasar:
Kualitas dan efisien:
ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan
meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang menghasilakan perbaikan
yang signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan
distribusi.
Berkurangnya biaya:
Banyak perusahaan yang melaporkan pengurangan yang signifikan dalam
biaya pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat lunak, dan staf
pendukung TI dibandingkan dengan warisan sistem yang tidak terintegrasi yang
telah digantikan oleh sistem ERP mereka yang baru.
Pendukung keputusan:
ERP menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis
bagi manajer dengan cepat untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam membuat
keputusan yang lebih baik dengan cara yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan.
Ketangkasan perusahaan:
Mengimplementasikan sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu
dan halangan fungsional atau “silos” dari proses bisnis, sistem informasi,
dan sumber daya informasi.
2.3 Biaya-biaya ERP
Sebuah implimentasi ERP (enterprise resource planning) layaknya korporasi yang setara
dengan transplantasi otak, kami menarik steker di setiap aplikasi perusahaan dan perpindahan ke
perangkat lunak peoplesoft. Resiko yang didapatkan tentu saja kekacauan dari bisnis jika anda
tidak menggunakan ERP dengan benar, anda dapat menghancurkan perusahaan anda.
8
Biaya perangkat keras dari perangkat lunak hanyalah beberapa bagian kecil dari total biaya,dan
biaya pengembangan proses bisnis baru (rekayasa ulang) dan menyiapkan karyawan untuk sistem
baru (pelatihan dan manajemen perubahan) membuat sebagian besar pengimplementasian sistem
ERP (enterprise resource planning) mengubah data dari warisan sistem sebelumnya ke sistem
ERP (enterprise resource planning) lintas fungsional sistem yang baru yang dimana hal tersebut
merupakan biaya kategori utama lainnya dari biaya implementasi ERP (enterprise resource
planning).

2.4 Penyebab Kegagalan ERP

Salah satu hal yang paling umum ditemui seperti kegagalan untuk melibatkan karyawan yang
terkena dampak dalam tahap perencanaan dan pengembangan sistem data serta untuk mengubah
program manajemen, atau mencoba melakukan banyak hal dan terlalu cepat dalam proses konversi
biasa. Hal tersebut merupakan salah satu alasan yang menyebabkan proyek ERP (enterprise
resource planning) gagal. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang
dibutuhkan oleh sistem ERP (enterprise resource planning) dan kegagalan melakukan konversi
dan pengetesan data yang memadai merupakan penyebab lain dari kegagalan. Dalam banyak kasus
juga disebabkan oleh kepercayaan yang berlebihan dari perusahaan dan manajemen TI.

2.5 Tren Dalam ERP

Saat ini, ERP masih terlibat mengadaptasi pengembangan teknologi dan permintaan pasar.
Empat tren yang membentuk evolusi keberlanjutan dari ERP(enterprise resource
planning)diantara lain: pengembangan dalam integrasi dan fleksibilitas, peluasan aplikasi bisnis
elektronik, jangkauan yang lebih jauh ke pengguna baru, dan adopsi teknologi internet.

3.1 Apa Itu Supply Chain Management?


Apa Itu Supply Chain Management?
Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses
perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir,
dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya.
SCM merupakan usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap mitra
– dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan

9
baik. Tujuan dari manajemen rantai pasokan sendiri adalah untuk memaksimalkan
nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk
mencapainya, dibutuhkan berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak
khusus.
3.2 Proses-Proses dalam Supply Chain Management
• Perencanaan
Ada beberapa aktivitas yang dilibatkan dalam tahap perencanaan, mulai dari
prakiraan permintaan konsumen, perencanaan pembelian, dan perencanaan
produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi.
Prakiraan permintaan konsumen (demand forecasting) dilakukan agar penjual dapat
mengetahui jenis dan jumlah produk yang harus dipersiapkan selama kurun waktu
tertentu. Ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang akan
diproduksi dan dijual telah sesuai dengan permintaan konsumen.
• Pembelian atau Pengadaan
Proses pengadaan biasanya melibatkan beberapa tahap, yakni pengajuan pembelian,
penilaian pengajuan, persetujuan pembelian, dan pemesanan ke pemasok. Admin
bertanggung jawab untuk memeriksa dan mencatat apa saja yang harus dibeli dan
kemudian mengajukannya kepada manajer pembelian.
• Produksi
Proses produksi merupakan proses di mana seluruh bahan baku akan diolah menjadi
produk jadi. Proses ini biasanya tidak hanya melibatkan tenaga kerja manusia tetapi
juga mesin

• Pengelolaan Gudang
Setelah barang selesai diproduksi, maka barang tersebut harus di simpan di dalam
gudang. Pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukkan (inbound) dan
mengeluarkan (outbound) barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan
stock opname. Setiap barang yang masuk dan keluar harus selalu dicatat.
• Pengiriman Pesanan

10
Setelah barang pesanan diambil dari gudang dan dikemas, maka langkah selanjutnya
adalah mengirimnya ke pelanggan. Kurir dan transportasi harus dipersiapkan
terlebih dahulu agar barang dapat segera dikirim. Untuk memastikan agar pesanan
sampai ke tangan pelanggan secara tepat waktu, penjual sebaiknya memiliki alat
untuk melacak kurirnya. Dengan EQUIP Inventory, Anda dapat melacak keberadaan
kurir melalui smartphone. Sistem ini juga memungkinkan kurir untuk
mengonfirmasi ketika pesanan sudah diantar ke pelanggan.
• Pengembalian Pesanan
Pengembalian pesanan biasanya terjadi ketika konsumen mengajukan pengembalian
yang dikarenakan kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Proses ini melibatkan
beberapa aktivitas seperti pemeriksaan kondisi produk, otorisasi pengembalian,
penggantian produk, dan penjadwalan pengiriman, pengembalian uang.
3.3 Peranan SCM
Membantu dalam memahami peranan dan aktivitas dari manajemen rantai pasokan
dalam bisnis dengan jelas. Tiga tingkat tetras dalam gambar menunjukkan tujuan
dan hasil strategis, taktis, dan operasional dari perencanaan SCM yang kemudian
dicapai dengan mitra bisnis dalam sebuah rantai pasokan di tingkat pelaksanaan
SCM. Peranan teknologi infromasi SCM adalah untuk mendukung tujuan-tujuan ini
dengan system informasi antar perusahaan yang menghasilkan banyak dari hasil-
hasil sebuah bisnis perlukan untuk mengelola rantai pasokanya secara efektif.

3.4 Tren SCM


SCM adalah bagian dari kegiatan E-Commerce, yang dimana fungsinya sebagai
penjaga hubungan terhadap Supplier.
Untuk memulai tren SCM kita harus memperhatikan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengelola SCM, yaitu :
- Aliran barang dari hulu ke hilir.
- Adanya informasi dari hilir ke hulu dan sebaliknya.

11
Dalam membangun SCM tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena SCM
merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang panjang, untuk mendapatkan
sebuah kepercayaan dari para supplier dan juga efisiensi. Maka dari itu untuk suatu
keberhasilan harus dengan semangat kolaborasi, dalam tanda kutip tidak dengan
mengorbankan kepentingan individu perusahaan. Dan juga SCM di butuhkan juga
untuk menjaga hubungan dengan perusahaan partner, karena itu sangat
dibutuhkannya SCM di sebuah perusahaan. SCM dalam suatu perusahaan
sebenarnya telah ada pada saat perusahaan itu berdiri, akan tetapi SCM itu tidak
berfungsi benar dan tidak sesuai dengan tujuan awalnya yang digunakan sebagai
penjaga hubungan antar supplier pada sebuah perusahaan. Pada intinya perusahaan
menggunakan SCM sebagai pemuas konsumen dengan bekerja sama dalam
membuat produk yang murah, dengan pengiriman yang cepat, tetapi tidak
mengurangi kualitas produk.
Dalam perusahaan Manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam
klasifikasi SCM adalah sebagai berikut :

- Kegiatan merancang produk baru (Product Development)


- Kegiatan untuk memperoleh bahan baku (Procurement)
- Kegiatan untuk merencanakan produksi dan persediaan (Planning and Control)
- Kegiatan melakukan produksi (Production)
- Kegiatan yang berhubungan dengan pengiriman barang (Distribution)

Dengan keadaan teknologi yang semakin meningkat pada saat ini, SCM memiliki
beberapa aplikasi yang memakai Internet yaitu:

• e-Mail
Dengan aplikasi ini kita dapat berhubungan dengan para supplier dengan hanya
mengirimkan surat elektronik yang tidak terhalang oleh ruang dan waktu.

• e-Procurement

12
Aplikasi yang terhubung dengan internet yang bisa digunakan dalam mendukung
jangka pendek, dalam sebuah kegiatan lelang, yang dimana pembeli dapat
mengundang para supplier dalam menentukan harga yang baik.

• e-Fulfillment
Aplikasi yang membantu dalam memenuhi pesanan dari pelanggan, sebagai sarana
komunikasi dalam menerima order dari pelanggan, pengelola transaksi, sebagai
manajemen gudang yang mengendalikan persediaan dan kegiatan administrasi
gudang secara umum, sebagai pemberi informasi untuk status pesanan.

13
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Sistem Bisnis Perusahaan adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang
berfokus pada sistem yang juga mencakup 3 komponen utama dalam bisnis
perusahaan dan itu ditujukan untuk membantu tiga operasi terbesar perusahaan
tersebut, hubungan pelanggan, perencanaan sumberdaya, dan rantai pasokan (supply
chain). Masing-masing operasi ini membutuhkan fokus yang unik, dan juga sistem
untuk dapat mendukungnya, tetapi mereka semua memiliki satu tujuan yang sama.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya 3 operasi terbesar dalam
perusahaan tersebut dengan baik dan benar akan dapat membantu sistem operasional
perusahaan dengan akurat dan tepat.

14

Anda mungkin juga menyukai