Disusun Oleh:
1. I Gusti Ayu Umaniza Pasimpangan 119112793
2. Kadek Sri Anjivani 119112811
3. Ni Komang Cahya Setiani 119112758
4. Sang Ayu Nyoman Trisna Prabaswari 119112841
5. Galih Harisson Suryaraditya Gandhi 119112825
2
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan
1. CRM ( Customer Relationship Management)................................................................... 5
1.1 .Pengertian CRM................................................................................................................. 5
1.2.Tahapan CRM..................................................................................................................... 5
1.3.Manfaat dan Tantangan dari CRM................................ ..................................................... 6
1.4.Tren dalam CRM................................................................................................................. 6
2. ERP (Enterprise Resource Planing).................................................................................. 7
2.1.Pengertian ERP……………………….................................................................................. 7
2.2.Manfaat dan Tantangan dari ERP…………………….......................................................... 8
2.3.Biaya – biaya ERP............................................................................................................... 8
2.4.Penyebab kegagalan........................................................................................................... 9
2.5. Tren ERP............................................................................................................................ 9
3. SCM (Supply Chain Management)..................................................................................... 9
3.1.Pengertian SCM............................................................................................................ 9
3.2.Proses-proses SCM..................................................................................................... 10
3.3.Peranan SCM............................................................................................................... 11
3.4.Tren SCM..................................................................................................................... 11
Bab III Penutup
1. Kesimpulan......................................................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mungkin para pembaca sudah pernah melihat bagaimana gerombolan angsa
terbang. Pada awalnya tampak seperti kawanan burung yang kacau, tetapi dengan cepat
berakhir dengan pola berbentuk V atau barisan. Ini merupakan bukan suatu kebetulan.
Dengan terbang dengan cara ini, masing-masing burung menerima sedikit tetapi terukur,
berguna dalam mengurangi seretan dari burung yang didepan. Ini membuat lebih mudah
bagi semua burung untuk terbang berjarak jauh. Tentunya, burung terdepan memiliki
tugas terberat, tetapi angsa-angsa lain telah menemukan cara untuk membantunya juga.
Dengan cara ini, seluruh kawanan membagi beban saat mereka menghadap kearah yang
sama.
Hubungannya dengan sistem informasi yaitu berfokus pada sistem yang mencakup
perusahaan dan itu ditujukan untuk membantu tiga operasi terbesar perusahaan:
hubungan pelanggan, perencanaan sumberdaya, dan rantai pasokan. Masing-masing
operasi ini membutuhkan fokus yang unik, dan juga sistem untuk dapat mendukungnya,
tetapi mereka semua memiliki satu tujuan yang sama: membuat seluruh organisasi
tersusun dan menuju kearah yang sama, sama halnya seperti yang dilakukan angsa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian CRM
CRM merupakan pengelolaan berbagai hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan
yang saling berhubungan yaitu
1. Memberikan organisasi dan seluruh pelanggan menghadapi karyawan dengan
satu tujuan lengkap dari setiap pelanggan pada titik sentuh dan pada seluruh saluran.
2. Memberikan pelanggan dengan satu tujuan lengkap dari perusahaan dan seluruh
salurannya yang diperluas.
Sistem CRM menyertakan modul perangkat lunak perusahaan yang menyediakan
alat untuk memudahkan sebuah bisnis dan karyawannya untuk mengirimkan layanan
yang cepat, nyaman, dapat diandalkan, dan konsisten kepada pelanggannya.
Mendapatkan
Sebuah bisnis mengandalkan pada alat perangkat lunak CRM dan basis data
untuk membantunya mendapatkan pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan
yang lebih tinggi dari manajemen kontak, prospek penjualan, penjualan, pemasaran
langsung, dan pemenuhan.
5
Meningkatkan
Manajemen akun berbantu situs dan layanan pelanggan serta alat pendukung
membantu menjaga pelanggan tetap puas oleh layanan unggul dari tim penjualan
yang responsif dalam jaringan dan layanan khusus, serta mitra bisnis. Nilai yang
dilihat pelanggan adalah kenyamanan pada satu tempat berbelanja dengan harga
yang menarik.
Mempertahankan
Perangkat lunak dan basis data analitis CRM membantu perusahaan
mengidentifikasi secara proaktif dan menghargai pelanggannya serta memperluas
bisnis pemasaran dan program hubungan pemasaran. Nilai yang dilihat pelanggan
adalah hubungan bisnis pribadi yang berharga dengan “perusahaan mereka”.
6
analitis, seperti penggalian data, untuk mengambil data penting mengenai pelanggan
dan calon pelanggan untuk target kampanye pemasaran. Dengan terus meningkat,
akhirnya banyak perusahaan berpindah ke sistem CRM kolaboratif yang mendukung
kolaborasi karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan mereka sendiri dalam
meningkatkan hubungan pelanggan yang menguntungkan.
7
dan penyelesaikan catatan penyimpanan keuangan yang paling dibutuhkan dan
aplikasi akuntansi manajerial.
Salah satu hal yang paling umum ditemui seperti kegagalan untuk melibatkan karyawan yang
terkena dampak dalam tahap perencanaan dan pengembangan sistem data serta untuk mengubah
program manajemen, atau mencoba melakukan banyak hal dan terlalu cepat dalam proses konversi
biasa. Hal tersebut merupakan salah satu alasan yang menyebabkan proyek ERP (enterprise
resource planning) gagal. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang
dibutuhkan oleh sistem ERP (enterprise resource planning) dan kegagalan melakukan konversi
dan pengetesan data yang memadai merupakan penyebab lain dari kegagalan. Dalam banyak kasus
juga disebabkan oleh kepercayaan yang berlebihan dari perusahaan dan manajemen TI.
Saat ini, ERP masih terlibat mengadaptasi pengembangan teknologi dan permintaan pasar.
Empat tren yang membentuk evolusi keberlanjutan dari ERP(enterprise resource
planning)diantara lain: pengembangan dalam integrasi dan fleksibilitas, peluasan aplikasi bisnis
elektronik, jangkauan yang lebih jauh ke pengguna baru, dan adopsi teknologi internet.
9
baik. Tujuan dari manajemen rantai pasokan sendiri adalah untuk memaksimalkan
nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk
mencapainya, dibutuhkan berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak
khusus.
3.2 Proses-Proses dalam Supply Chain Management
• Perencanaan
Ada beberapa aktivitas yang dilibatkan dalam tahap perencanaan, mulai dari
prakiraan permintaan konsumen, perencanaan pembelian, dan perencanaan
produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi.
Prakiraan permintaan konsumen (demand forecasting) dilakukan agar penjual dapat
mengetahui jenis dan jumlah produk yang harus dipersiapkan selama kurun waktu
tertentu. Ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang akan
diproduksi dan dijual telah sesuai dengan permintaan konsumen.
• Pembelian atau Pengadaan
Proses pengadaan biasanya melibatkan beberapa tahap, yakni pengajuan pembelian,
penilaian pengajuan, persetujuan pembelian, dan pemesanan ke pemasok. Admin
bertanggung jawab untuk memeriksa dan mencatat apa saja yang harus dibeli dan
kemudian mengajukannya kepada manajer pembelian.
• Produksi
Proses produksi merupakan proses di mana seluruh bahan baku akan diolah menjadi
produk jadi. Proses ini biasanya tidak hanya melibatkan tenaga kerja manusia tetapi
juga mesin
• Pengelolaan Gudang
Setelah barang selesai diproduksi, maka barang tersebut harus di simpan di dalam
gudang. Pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukkan (inbound) dan
mengeluarkan (outbound) barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan
stock opname. Setiap barang yang masuk dan keluar harus selalu dicatat.
• Pengiriman Pesanan
10
Setelah barang pesanan diambil dari gudang dan dikemas, maka langkah selanjutnya
adalah mengirimnya ke pelanggan. Kurir dan transportasi harus dipersiapkan
terlebih dahulu agar barang dapat segera dikirim. Untuk memastikan agar pesanan
sampai ke tangan pelanggan secara tepat waktu, penjual sebaiknya memiliki alat
untuk melacak kurirnya. Dengan EQUIP Inventory, Anda dapat melacak keberadaan
kurir melalui smartphone. Sistem ini juga memungkinkan kurir untuk
mengonfirmasi ketika pesanan sudah diantar ke pelanggan.
• Pengembalian Pesanan
Pengembalian pesanan biasanya terjadi ketika konsumen mengajukan pengembalian
yang dikarenakan kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Proses ini melibatkan
beberapa aktivitas seperti pemeriksaan kondisi produk, otorisasi pengembalian,
penggantian produk, dan penjadwalan pengiriman, pengembalian uang.
3.3 Peranan SCM
Membantu dalam memahami peranan dan aktivitas dari manajemen rantai pasokan
dalam bisnis dengan jelas. Tiga tingkat tetras dalam gambar menunjukkan tujuan
dan hasil strategis, taktis, dan operasional dari perencanaan SCM yang kemudian
dicapai dengan mitra bisnis dalam sebuah rantai pasokan di tingkat pelaksanaan
SCM. Peranan teknologi infromasi SCM adalah untuk mendukung tujuan-tujuan ini
dengan system informasi antar perusahaan yang menghasilkan banyak dari hasil-
hasil sebuah bisnis perlukan untuk mengelola rantai pasokanya secara efektif.
11
Dalam membangun SCM tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena SCM
merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang panjang, untuk mendapatkan
sebuah kepercayaan dari para supplier dan juga efisiensi. Maka dari itu untuk suatu
keberhasilan harus dengan semangat kolaborasi, dalam tanda kutip tidak dengan
mengorbankan kepentingan individu perusahaan. Dan juga SCM di butuhkan juga
untuk menjaga hubungan dengan perusahaan partner, karena itu sangat
dibutuhkannya SCM di sebuah perusahaan. SCM dalam suatu perusahaan
sebenarnya telah ada pada saat perusahaan itu berdiri, akan tetapi SCM itu tidak
berfungsi benar dan tidak sesuai dengan tujuan awalnya yang digunakan sebagai
penjaga hubungan antar supplier pada sebuah perusahaan. Pada intinya perusahaan
menggunakan SCM sebagai pemuas konsumen dengan bekerja sama dalam
membuat produk yang murah, dengan pengiriman yang cepat, tetapi tidak
mengurangi kualitas produk.
Dalam perusahaan Manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam
klasifikasi SCM adalah sebagai berikut :
Dengan keadaan teknologi yang semakin meningkat pada saat ini, SCM memiliki
beberapa aplikasi yang memakai Internet yaitu:
• e-Mail
Dengan aplikasi ini kita dapat berhubungan dengan para supplier dengan hanya
mengirimkan surat elektronik yang tidak terhalang oleh ruang dan waktu.
• e-Procurement
12
Aplikasi yang terhubung dengan internet yang bisa digunakan dalam mendukung
jangka pendek, dalam sebuah kegiatan lelang, yang dimana pembeli dapat
mengundang para supplier dalam menentukan harga yang baik.
• e-Fulfillment
Aplikasi yang membantu dalam memenuhi pesanan dari pelanggan, sebagai sarana
komunikasi dalam menerima order dari pelanggan, pengelola transaksi, sebagai
manajemen gudang yang mengendalikan persediaan dan kegiatan administrasi
gudang secara umum, sebagai pemberi informasi untuk status pesanan.
13
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sistem Bisnis Perusahaan adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang
berfokus pada sistem yang juga mencakup 3 komponen utama dalam bisnis
perusahaan dan itu ditujukan untuk membantu tiga operasi terbesar perusahaan
tersebut, hubungan pelanggan, perencanaan sumberdaya, dan rantai pasokan (supply
chain). Masing-masing operasi ini membutuhkan fokus yang unik, dan juga sistem
untuk dapat mendukungnya, tetapi mereka semua memiliki satu tujuan yang sama.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya 3 operasi terbesar dalam
perusahaan tersebut dengan baik dan benar akan dapat membantu sistem operasional
perusahaan dengan akurat dan tepat.
14