Anda di halaman 1dari 14

PT.

ANGKASA PURA II

Makalah diajukan untuk memenuhi tujuan mata kuliah Manajamen Sumber Daya
Manusia

Dosen pengampu : Iceu Sri Agustina, SS, MM

Disusun Oleh:

Fanny Ghefira (2130604198)


Ratih Perwita Sari (2130604100)
Riska Dwi Septiani (2130604101)
Faradila Salsabila (2130604141)
Chintya Putri Handayani (2130604117)
Eky Dwi Oktari (2130604112)

Program Studi Manajemen Zakat Dan Wakaf

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Tahun 2022

1
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber daya manusia

Ini makalah hasil ringkasan materi dan ditambah dari berbagai sumber buku
dan media, yang tentunya dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mohon kepada dosen pembimbing juga kepada teman
teman untuk memberikan kritik,saran,dan perbaikan untuk menambah ilmu dan
wawasan dalam penyempurnaan makalah ini dan makalah yang akan datang.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen Bapak Abdullah Sahroni,M.S.I


yang telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian tugas makalah ini mudah
mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan bagi pembaca dan
menjadi ilmu.

Palembang,07 November 2022

Hormat kami

2
Daftar isi

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi jual beli salam dan istisna


B. Landasan hukum jual beli salam dan istisna
C. Rukun dan Syarat jual beli salam dan istisna
D. Perbedaan jual beli salam dan istisna

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kebandar udaraan
dan Pelayanan jasa terkait bandar udara di Indonesia Barat. Bandara
Internasional Pelembang ini merupakan satu satunya bandara yang ada
di Palembangyang telah dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)
yang Mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan calon penumpang
dalam Bepergian menggunakan transportasi udara. Bandara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan Bandara yang
sedang mengalami peningkatan Yang cukup signifikan dalam segala
aspek, baik dari segi infrastruktur, Fasilitas, sistem, dan penambahan
rute penerbangan. Bandara ini diklaim Sebagai bandara hijau pertama
di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Desain interior maupun
eksterior pada bandara ini mengusung tema ramah Lingkungan,
pemanfaat cahaya matahari sebagai penyinaran dan angin Alami
sebagai penyejuk udara yang dapat mengurangi penggunaan energi
Listrik. Peningkatan kualitas pelayanan selalu diberikan oleh pihak
Bandara. Sehingga penumpang diharapkan puas dengan apa yang telah
Diberikan oleh bandara. Dari kemudahan, keamanan, dan kenyamanan
Yang merupakan keutamaan yang dibutuhkan oleh penumpang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jual beli as-salam dan al-istishna’ serta dasar
hukumnya?

4
2. Apa rukun dan syarat dari as-salam dan al-istishna’?
3. Bagaimana perbedaan as-salam dan al-istishna’?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian jual beli as-salam dan al-istishna’ serta
dasar hukumnya.
2. Mengetahui perbedaan as-salam dan al-istishna’.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah PT Angkasa Pura II


PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II”
atau“Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
Bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan
danpelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat.
AngkasaPura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah
RepublikIndonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan
PelabuhanUdara Jakarta Cengkareng yang kini berubah

 Al-Qur’an
Terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 2821 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya”.2
 Hadits
‫ َوهُ ْم‬J,َ‫ة‬J َ‫لم اَ ْل َم ِدين‬JJ‫ه وس‬JJ‫لى هللا علي‬JJ‫ ِد َم اَلنَّبِ ُّي ص‬J َ‫ ق‬:‫ال‬J َ Jَ‫ ق‬-‫ا‬JJ‫ َي هَّللَا ُ َع ْنهُ َم‬J ‫ض‬ِ ‫ر‬-َ ‫س‬ ٍ ‫ع َِن اِ ْب ِن َعبَّا‬
,‫وم‬Jٍ Jُ‫ ٍل َم ْعل‬J‫ف فِي َك ْي‬ ْ ِ‫ل‬J‫ر فَ ْلي ُْس‬J
ٍ J‫لَفَ فِي تَ ْم‬J‫ ( َم ْن َأ ْس‬:‫ا َل‬JJَ‫ فَق‬,‫نَتَ ْي ِن‬J‫الس‬ ِ ‫يُ ْسلِفُونَ فِي اَلثِّ َم‬
َّ ‫ار اَل َّسنَةَ َو‬
‫ َم ْن َأ ْسلَفَ فِي َش ْي ٍء‬:ِّ‫َاري‬
ِ ‫ َولِ ْلبُخ‬.‫ق َعلَ ْي ِه‬ ٍ ُ‫ ِإلَى َأ َج ٍل َم ْعل‬,‫وم‬
ٌ َ‫وم ) ُمتَّف‬ ٍ ُ‫َو َو ْز ٍن َم ْعل‬
Ibnu Abbas berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang
ke Madinah dan penduduknya biasa meminjamkan buahnya
1
Veithzal Rivai dan Adria Permata Veithzal, Islamic Financial Management : Teori,Konsep, dan
Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa,
(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.173
2
QS. Al-Baqarah ( 2 ) : 282

6
untukmasa setahun dan dua tahun. Lalu beliau bersabda:
"Barangsiapa meminjamkan buah maka hendaknya ia
meminjamkannyadalam takaran, timbangan, dan masa tertentu."
Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Bukhari: "Barangsiapa
meminjamkan sesuatu."

Hukum jual beli istishna

 Al-Qur’an
‫َوَأ َحاَّل للَّه ُْالبَ ْي َع َو َح َّر َمالرِّبا‬
Artinya: Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan
riba.
(Qs. Al Baqarah: 275)
 Hadits

Dari Anas RA bahwa Nabi SAW hendak menuliskan surat kepada


raja non-Arab, lalu dikabarkan kepada beliau bahwa raja-raja
non-Arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel. Maka
beliau pun  memesan  agar ia dibuatkan cincin stempel dari bahan
perak. Anas menisahkan: Seakan-akan sekarang ini aku dapat
menyaksikan kemilau putih di tangan beliau." (HR. Muslim)

Perbuatan nabi ini menjadi bukti nyata bahwa akad istishna’ adalah
akad yang dibolehkan.

B. Rukun, dan Syarat Jual Beli Salam dan Istishna


a. Adapun rukun salam adalah;3
a) Muslam ( pembeli )4 adalah pihak yang membutuhkan dan
memesan barang.
b) Muslam ilaih (penjual) adalah pihak yang memasok barang
pesanan.
c) Modal atau uang. Ada pula yang menyebut harga (tsaman)

3
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah..., h. 90.
4
Veithzal Rivai dan Adria Permata Veithzal, Islamic Financial Management : Teori, Konsep, dan
Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah,Praktisi, dan Mahasiswa.., h. 173

7
d) Muslam fiih adalah barang yang dijual belikan.5
e) Shigat adalah ijab dan qabul.6
b. Syarat-Syarat salam
1) Jenis objek jual beli salam harus jelas
2) Sifat jual beli salam harus jelas
3) Kadar atau ukuran objek jual beli salam harus jelas
4) Jangka waktu pemesanan objek jual beli salam harus jelas
5) Asumsi modal yang dikeluarkan harus diketahui masing-
masing pihak.
c. Rukun jual beli istishna adalah pemesan (mustasni), penjual atau
pembuat barang (sani), barang atau objek akad (masnu’), dan
sighat (ijab dan qabul).
d. Syarat-syarat istishna
1) Adanya kejelasan jenis, macam, ukuran, dan sifat barang,
karena ia merupakan objek transaksi yang harus diketahui
spesifikasinya.7
2) Merupakan barang yang biasa ditransaksikan/berlaku dalam
hubungan antar manusia yang biasa digunakan untuk
keperluan dan sudah umum digunakan.
3) Tidak boleh adanyan penentuan jangka waktu untuk
menyerahkan barang pesanan, jika jangka waktu
penyerahan barang ditetapkan, maka kontak ini akan
berubah menjadi akad salam.

C. Perbedaan jual beli salam dan istishna


Menurut jumhur fuqaha, jual beli istisna’ itu sama dengan salam, yakni
jual beli sesuatu yang belum ada pada saat akad berlangsung (bay’ al-
ma’dum). Menurut fuqaha Hanafiah, ada dua perbedaan penting antara
salam dengan istishna’, yaitu:
5
Andi Ali Akbar, Prinsip Prinsip Dasar Transaksi Syariah., h. 35.
6
Wiroso, Produksi Perbankan Syariah, ( Jakarta, LPFE, 2011 ), h. 226
7
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah., h. 97

8
1. Cara pembayaran dalam salam harus di lakukan pada saat akad
berlangsung, sedangkan dalam istishna’ dapat di lakukan pada saat
akad berlangsung, bisa di angsur atau bisa di kemudian hari.
2.  Salam mengikat para pihak yang mengadakan akad sejak semula,
sedangkan istishna’ menjadi pengikat untuk melindungi produsen
sehingga tidak di tinggalkan begitu saja oleh konsumen yang tidak
bertanggung jawab.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah Insitut Bankir Indonesia


mendefinisikan istisna’ sebagai akad antara pemesan dengan pembuat
barang untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan atau jual beli
suatu barang yang baru akan di buat oleh pembuat barang. Dalam istisna’,
bahan baku dan pekerjaan penggarapannya menjadi kewajiban pembuat
barang. Jika bahan baku di sediakan oleh pemesan, maka akad tersebut
berubah menjadi ijarah.8

SUBJEK SALAM ISTISHNA ATURAN DAN KETERANGAN

Pokok
Muslam Fiihi Mashnu’ Barang di tangguhkan dengan spesifikasi.
Kontrak

Bisa saat kontrak, Cara penyelesaian pembayaran merupakan


Di bayar saat
Harga bisa di angsur, bisa perbedaan utama antara salam dan
kontrak
dikemudian hari istishna’.

8
Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. ( Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2010 ), h. 75

9
Salam mengikat semua pihak sejak
semula, sedangkan istishna’ menjadi
Mengikat
Mengikat secara pengikat untuk melindungi produsen
Sifat Kontrak9 secara asli
ikutan (taba’i) sehingga tidak di tinggalkan begitu saja
(thabi’i)
oleh konsumen secara tidak bertanggung
jawab.

Baik salam pararel maupun istishna’


Kontrak
Salam Pararel Istishna’ Pararel pararel sah asalkan kedua kontrak secara
Pararel
hukum adalah terpisah.

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
1. Jual beli salam (pesan) adalah menjual barang yang tidak hadir dan
belum bisa dilihat ketika akad sehingga masih disebutkan ciri cirinya
saja dan menjadi tanggungan penjual untuk mendatangkannya. Barang
pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi:
jenis, spesikasi teknis, kualitas dan kuantitasnya. Barang pesanan harus
sesuai dengan karakteristik yang telah disepekati antara pembeli dan
penjual. Jika barang pesanan yang dikirimkan salah atau cacat, maka
penjual harus bertanggung jawab atas kelalaiannya.
2. Jual beli istishna’ adalah akad jual barang pesanan di antara dua belah
pihak dengan spesifikasi dan pembayaran tertentu. Barang yang
9
Wiroso, Produk Perbankan Syariah., h.284

10
dipesan belum diproduksin atau tidak tersedia dipasaran. Pembayaran
dapat secara kontan atau dengan cicilan tergantung kesepakatan kedua
belah pihak. Jual beli istishna’ dapat dilakukan dengan cara membuat
kontrak baru dengan pihak lain.n kontrak baru tersebut dengan konsep
istishna’ paralel.
3. Perbedaan salam dan istishna’ adalah cara penyelesaian pembayaran
salam dilakukan diawal saat kontrak secara tunai dan cara pembayaran
istishna’ tidak secara kontan bisa dilakukan di awal, tengah atau akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Nahrawi Abdus Salam al-Indunisi, Ensiklopedia Imam Syafi’i,.


UsmanSya’Roni, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2008), hal. 258.

Adiwarman Karim,Bank Islam Analisi Fiqih dan Keuangan,(Damaskus: Dar āl-


fikr, 1428H/2007M), cet ke-10, hal. 30.

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Menejeman Bank Syariah,(Jakarta: Pustaka


Alvabet,2012), hal

Ibid.., h.27

11
Siti Mujiatun, “JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM : SALAM DAN
ISTISNA’”, JURNAL RISET AKUNTANSI DAN BISNIS, Vol.13,
No.2/September 2013, h.5-6.

M.syafi’i Antonio, Bank syari’ah: analisis kekuatan, peluang, kelemahan, dan


ancaman, (Jakarta:Ekonisia, 2002), h.118

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2003), 143

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz 12, diterjemahkan oleh Kamaluddin A. Marzuki
(Bandung: AlMa’arif, 1998), 110.

Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syriah, ( Jakarta : Salemba Empat,


2013).h.112

Veithzal Rivai dan Adria Permata Veithzal, Islamic Financial Management :


Teori,Konsep, dan Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah,
Praktisi, dan Mahasiswa, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.173

QS. Al-Baqarah ( 2 ) : 282

Akad dan Produk Bank Syariah..., h. 90.

Veithzal Rivai dan Adria Permata Veithzal, Islamic Financial Management :


Teori, Konsep, dan Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan,
Nasabah,Praktisi, dan Mahasiswa.., h. 173

Andi Ali Akbar, Prinsip Prinsip Dasar Transaksi Syariah., h. 35.

Wiroso, Produksi Perbankan Syariah, ( Jakarta, LPFE, 2011 ), h. 226

Akad dan Produk Bank Syariah., h. 97

Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2010 ), h. 75

Produk Perbankan Syariah., h.284

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai