Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROYEK PENDIDIKAN PANCASILA

“Are We Different? (Penerapan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama)”

Dosen Pengampu : Aisyah,S.H.Sos ,M.H

M. Fayyadh Hawwari (210200153)

Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila kelas 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3. Lokasi Kegiatan Proyek.........................................................................................................4
1.4. Mekanisme dan rancangan.....................................................................................................4
1.4.1. Judul..............................................................................................................................4
1.5. Sumber Daya yang Diperlukan..............................................................................................5
1.6. Jadwal Pelaksanaan...............................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
KERANGKA TEORI..........................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENDEKATAN DAN METODOLOGI............................................................................................9
3.1. Metodologi............................................................................................................................9
3.1.1. Berdiskusi......................................................................................................................9
3.1.2. Menyatakan pendapat dan klarifikasi.............................................................................9
3.1.3. Membuat video..............................................................................................................9
3.1.4. Membuat poster.............................................................................................................9
3.2. Pendekatan...............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia dikenal dengan keberagamannya dari segi agama maupun suku. Tercatat ada
sekitar 1.340 suku di wilayah kepulauan Indonesia dengan suku Jawa yang menjadi
populasi terbesar yaitu sekitar 95.217.022 jiwa dengan presentase 40,22 persen penduduk
wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki keberagaman dari segi keagaaman. Tercatat
ada enam agama yang diakui oleh negara Indonesia secara sah, diantaranya adalah islam,
Kristen, katolik, hindu, dan budha.
Dengan banyaknya agama di Indonesia, banyak ajaran yang sulit dipahami oleh orang
yang tidak menganut agama tersebut. Seringkali terjadi kesalahpahaman karena
kurangnya komunikasi dan pengetahuan tentang agama lain. Kesalahpahaman ini dapat
berujung pada perpecahan yang bisa merusak persatuan Indonesia. Padahal pada
dasarnya semua agama yang dianut itu benar menurut pengikutnya. Banyak sekali
contoh berita yang beredar diinternet perdebatan agama siapa yang paling benar dengan
menjelek-jelekan agama lain. Sikap fanatisme yang dianut oleh individu-individu tertutup
juga bisa menjadi cikal bakal perpecahan antaragama. Ditambah lagi dengan
kepentingan politik atau ekonomi yang membuat sifat egois manusia keluar dan
mengatasnamakan agama. Yang membuat nama agama tersebut menjadi rusak dimata
orang lain. Masyarakat akan menyalahkan
agamanya daripada orang yang mengadu domba.
Keberagaman agama di Indonesia ini berkaitan dengan apa yang sedang dipelajari
yaitu Pendidikan Pancasila. Dimana kita mengamalkan nilai-nilai yang tercantum
didalamnya sebagai warga negara yang baik dan saling menghormati. Toleransi yang
merupakan pokok utama proyek ini juga termasuk dalam nilai Pancasila yang harus
dipegang teguh. Pengerjaan proyek MKWK ini juga bermaksud untuk melengkapi nilai
kami dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, saya mendapati adanya beberapa kasus masalah yaitu:

3
1. Asumsi negatif apa saja yang sering beredar dimasyarakat?

4
2. pemikiran apa yg membuat orang berpandangan agama lain seperti itu?
3. Bagaimana tanggapan agama lain terhadap asumsi negatif tersebut?

1.3. Lokasi Kegiatan Proyek


Proyek yang saya laksanakan dilakukan secara virtual menggunakan Zoom dan chat
melalui WhatsApp.

1.4. Mekanisme dan rancangan


1.5.1. Judul
Saya memiliki konten berupa video. Alasan mengapa saya membuat vidio ini
karena sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah saya yaitu membahas tentang
asumsi negatif yang beredar di sosial media mengenai agama yang berbeda. Vidio
ini juga merepresentasikan seluruh agama di Indonesia yang berbeda satu sama
lain dengan keunikannya masing-masing.

1.5. Sumber Daya yang Diperlukan


Dikarenakan para anggota dipisahkan oleh jarak, Kami hanya membutuhkan sumber
daya listrik dan internet untuk menopang kegiatan proyek ini agar berjalan dengan
baik. Dan juga uang sebesar Rp.7000,- untuk mencetak proposal kegiatan proyek.

5
6
1.6. Jadwal Pelaksanaan

TANGGAL KEGIATAN
Sabtu, 19 Maret 2022 1. Fix-kan outline proposal untuk UTS.
2. List stereotip apa yang kamu ingin luruskan kpd
agama lain (dalam bentuk poin)
3. Menentukan siapa yang akan menjadi “host” dipodcast.
4. Membuat alur untuk video.
Minggu, 20 Maret Tuntaskan Proposal.
2022
Rabu, 23 Maret 2022 1. Cek proposal untuk dikumpulkan + revisi.

Senin, 28 Maret 2022 1. UTS: Mengumpulkan proposal.


2. Kirim hard copy proposal ke Irene.

Sabtu, 9 April 2022


1. Rekaman Audio.
Pukul 14.00 WIB
2. Buat rancangan poster.

Sabtu, 9 April 2022


1. Bikin thumbnail youtubenya. (maks.20 April 2022
selesai)
2. Bikin animasi. (maks.20 April 2022 selesai)
3. Bikin poster (20 April 2022 selesai)
Sabtu, 23 April 2022
Fix-kan video dan poster yang ingin diunggah + revisi.

Rabu, 26 April 2022 1. Upload video dan Poster.


Senin, 9 Mei 2022 Dosen pilih karya untuk MKWK Fair

Sabtu, 28 Mei 2022 Pameran MKWK Fair 2022

Senin, 30 Mei 2022 Refleksi diri (tugas individu)

Senin, 6 Juni 2022 UAS: penulisan laporan

7
BAB II

KERANGKA TEORI

Pancasila berperan penting dalam sejarah terbentuknya negara Indonesia. Dengan


disahkannya Pancasila sebagai dasar hukum di Indonesia, dapat diartikan bahwa rakyat
Indonesia mengakui dan mengimani adanya tuhan dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia
hingga saat ini. Prinsip pluralisme mulai ditegakkan dalam upaya kemerdekaan Indonesia
saat itu. Pluralisme dalam beragama sudah sering ditemukan di Indonesia. Menurut filosofi
pluralisme dalam beragama itu adalah upaya untuk melahirkan hubungan antara agama yang
satu dengan yang lain sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama. Di Indonesia ada
enam agama yang menjadi kepercayaan lebih dari 270 juta jiwa. Tentu saja masyarakat
Indonesia sudah paham tentang ap aitu keberagaman dan toleransi. Dalam kajian etimologis,
toleransi berarti mengizinkan orang lain menjalankan kepentingannya dan kepercayaannya
masing-masing. Toleransi dalam umat beragama berarti memperbolehkan agama lain untuk
melakukan kegiatan agamanya dan saling menghormati satu sama lain. Manusia yang
mempunyai toleransi yang tinggi tidak akan memaksakan umat lain untuk mengikuti apa
yang dia Yakini. Hakikatnya toleransi itu memiliki tujuan baik yaitu untuk menjaga
kerukunan dan perdamaian di masyarakat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap
toleransi yaitu:

 Lemahnya sosial ekonomi suatu negara yang berdampak pada kadar toleransi
dinegara tersebut.
 Negara harus bersifat netral dan tidak memihak pada satu agama saja dan
mengacuhkan agama yang lain.

Dalam toleransi antar umat beragama terdapat dua kategori, yaitu:

 Toleransi pasif, menerima perbedaan sesuatu yang bersifat nyata dan asli.
 Toleransi aktif, toleransi yang memaksa seseorang untuk berada diruang lingkup
agama yang berbeda-beda.

Toleransi juga menerapkan beberapa prinsip yang terdiri dari empat bagian:

 Tidak ada unsur memaksa dalam keagamaan.


 Setiap orang memiliki hak untuk memeluk agama dan meyakini tuhan dalam
agamanya.
8
 Tuhan tidak melarang manusia yang berbeda agama untuk hidup bersamaan.

Hal positif yang tercantum dalam toleransi adalah terciptanya kebebasan bagi masyarakat
beragama tanpa takut untuk menjalani kepercayaannya. Semakin terbukanya pikiran
seseorang tentang makna toleransi, akan semakin damai Indonesia tanpa kericuhan yang
mengatasnamakan agama.

Sekarang ini banyak sekali konflik agama yang saling menyerang satu sama lain.
Penyebab utamanya karena kurang informasi yang relevan akan suatu berita baru dan kurang
komunikasi yang baik antar agama yang terlibat. Selain kurangnya komunikasi, tidak
bermusyawarah juga menjadi salah satu akibatnya. Padahal jika suatu perselisihan
diselesaikan dengan bermusyawarah tidak akan ada keributan yang merugikan kedua belah
pihak. Kesalahpahaman dalam pembawaan berita juga dapat memicu asumsi buruk dimata
publik. Salah satu contoh kasus intoleransi yang terkenal yaitu konflik di Poso. Konflik ini
terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dalam konflik ini melibatkan dua agama yaitu
umat islam dan umat Nasrani. Awal mula konflik Poso terjadi dengan pambunuhan Ahmad
Yahya yang dilakukan oleh Roy Tuntuh di Masjid Pesantren Darussalam. Dilanjut dengan
pemaksaan agama Kristen terhadap islam yang menjurus kepada kristenisasi. Dan berakhir
dengan pembakaran rumah ibadah, hingga adu serang. Konflik ini berlangsung selama
berpuluh tahun hingga pada tahun 2001, konflik ini diselesaikan oleh Jusuf Kalla. Dari kasus
Poso ini dapat diambil kesimpulan, jika rasa toleransi sudah hilang maka yang terjadi
hanyalah kerusuhan semata. Konflik ini seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah
namun, rasa amarah mengalahkan perasaan tenggang rasa orang-orang Poso. Jika dilakukan
musyawarah yang baik dengan melibatkan banyak pihak sebagai saksi, kemungkinan besar
perdamaian akan terjadi. Dan hal ini akan mengembalikan sifat toleransi sebagai hal yang
positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Berlatar belakang dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa toleransi diperlukan agar
hal-hal yang tidak diinginkan dari asumsi atau berita buruk dapat diatasi dengan Teknik
berdiskusi dan bermusyawarah dan mengubahnya menjadi informasi yang positif dan
membuka pikiran lebih luas lagi sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai
Pancasila.

9
BAB III

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3.1. Metodologi:
Kegiatan yang saya lakukan berbasis pada pengetahuan kewarganegaraan dan nilai-nilai
Pancasila yang direalisasikan dalam bentuk kegiatan proyek. Dan Langkah-langkah yang
akan dilakukan sebagai berikut:

3.1.1. Berdiskusi
Dalam diskusi ini saya membahas tentang masalah yang timbul akibat adanya perasangka
buruk antar umat beragama.

3.1.2. Menyatakan pendapat dan klarifikasi


Setelah berdiskusi mengenai kasus, saya mengutarakan saya dan meluruskan
informasi yang salah. Hal ini ditujukan agar agama lain dapat mengerti apa ajaran
yang benar dan tidak termakan hoaks.

3.1.3. Membuat video


Untuk melengkapi kegiatan diskusi saya, akan dibuat sebuah video yang menjadikan
bukti saya berdiskusi mengenai kasus-kasus tersebut.

3.1.4. Membuat poster


Poster ini dibuat untuk platform sosial media yang lebih simple seperti Instagram.
Bertujuan mengundang khalayak ramai untuk melihat konten yang diunggah ke
Youtube.

10
DAFTAR PUSTAKA

Casram, C. (2016). Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 1(2), 187–198.

https://doi.org/10.15575/jw.v1i2.588

Dato, S. (2019). RELEVANSI SILA PERTAMA PANCASILA BAGI KONFLIK AGAMA

DI INDONESIA. RELEVANSI SILA PERTAMA PANCASILA BAGI KONFLIK

AGAMA DI INDONESIA, 1–2. https://doi.org/10.31219/osf.io/7epn2

Suryan, S. (2017). TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA: PERSPEKTIF ISLAM.

Jurnal Ushuluddin, 23(2), 185. https://doi.org/10.24014/jush.v23i2.1201

Widayat, I. A., Bahari, D. M., Salsabila, A. A., Handayani, N. R. S., & Adjie, H. K. (2021).

Konflik Poso : Sejarah dan Upaya Penyelesaiannya. JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN

ILMU-ILMU SOSIAL, 13(1), 1. https://doi.org/10.24114/jupiis.v13i1.18618

11

Anda mungkin juga menyukai