Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IMPLEMENTASI DAN PEMBINAAN NILAI

KEBERAGAMAN (RELIGIUSITAS) YANG DAPAT MENINGKATKAN


KUALITAS KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA
Disusun Oleh:
1. Nazriel Raditya Febrian F1401221026 13. Bertha Nita Napitupulu G5401221055
2. Dinda Dwi Nadyaningrum F1401221061 14. Mirlan Sujana G5401221079
3. Muhammad Raihan F1401221110 15. Anisa Hayatullah G6401221009
4. Adzkia Deyzam Ramadhina F2401221026 16. Roshan Zakaria G6401221010
5. Nisa Adelia F2401221026 17. Nurul Fadillah G6401221078
6. Muhammad Hasyim Fadillah F240122109718. Aszriel Teddy Muhammad G6401221110
7. Nurul Zuhrah F3401221016 19. Yuuka Salsabila Sisvi G6401221117
8. Berliana Yasinta F3401221029 20. Destiani Rahmawati G7401221008
9. Aurora Levina Maharani F3401221038 21. Loby Alians Hardi G7401221018
10. Faza Annindra F3401221091 22. Meida Ardelia G7401221086
11. Salma Fatimah Az Zahra G5402221020 23. Luthfia Laila Nugraheni G8401221043
12. Gemala Azzahra Ocan G5402221032 24. Firli Nur Zahrah G8401221080

ST 32

Dosen Penanggung Jawab :

Dr. Ir. Parlaungan Rangkuti, M. Si.

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

PROGRAM PENDIDIKAN KOMPETENSI UMUM


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila, dengan tema
“Implementasi dan Pembinaan Nilai – nilai Pancasila yang dapat Meningkatkan Kualitas
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”, serta judul “Implementasi dan
Pembinaan Nilai Keberagamaan (Religiusitas) yang dapat Meningkatkan Kualitas Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.”

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Bogor, 14 Oktober 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang Judul ..................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5
1.3 Perumusan Butir-Butir Makna Sila Ke-1 ........................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Rumusan Makna yang Ada Pada Sila Ke-1 Pancasila .................. 6
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Nilai-Nilai Pancasila ......... 7
2.3 Sumbangan Pemikiran Untuk Pembinaan Esensi Nilai-Nilai Positif ............... 8
2.4 Upaya Mengubah Nilai-Nilai Negatif ............................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
3.2 Saran Pembinaan Implementasi Esensi Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-1 .......... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

3
BAB 1
PENGANTAR
1.1 Latar Belakang Judul
Pancasila merupakan pedoman hidup serta landasan bernegara bagi
Bangsa Indonesia. Pancasila lahir sebagai manifestasi dari cita-cita luhur bangsa
Indonesia dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta
bernegara yang merdeka, berdaulat, bersatu, serta adil dan makmur. Namun,
hingga saat ini implementasi Pancasila masih mengalami tantangan demi
tantangan. Salah satu sila yang mengalami tantangan ialah sila pertama yang
berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Sulit dipungkiri bahwa konflik-konflik yang terjadi dengan atas nama
agama beberapa kali terjadi di Indonesia. Salah satu tragedi yang membekas pada
memori bangsa ini yaitu terjadinya bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur. Ledakan
terjadi di tiga Gereja dan beberapa hari kemudian ledakan kembali terjadi di area kantor
polisi yang menyebabkan beberapa korban. Perlakuan terorisme sendiri jelas sangat
menyimpang beberapa nilai-nilai pancasila, salah satunya sila pertama yang berbunyi
‘ketuhanan yang maha Esa.’
Melihat tragedi-tragedi bernuansa keagamaan yang terjadi di Indonesia,
kemajemukan yang terdapat di negara ini dapat menimbulkan konflik antarumat beragama
yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meskipun
begitu bukan berarti penerapan sila pertama dari Pancasila secara paripurna menjadi
mustahil. Dengan memahami dan mengamalkan makna yang terkandung pada sila pertama,
konflik yang serupa dengan konflik yang terjadi di Surabaya dapat dihindari.

4
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami makna sila ke-1 Pancasila;
2. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai sila ke-1
Pancasila;
3. Memberikan saran pembinaan implementasi esensi nilai-nilai sila ke-1 Pancasila.

1.3 Perumusan Butir-Butir Makna Sila Ke-1


1. Memahami bahwa Tuhan Yang Maha Esa merupakan kausa prima (penyebab utama)
2. Memberikan kebebasan warga negara Indonesia untuk memilih agamanya sendiri
3. Tidak memperbolehkan warga negara Indonesia menjadi seorang atheisme
4. Memastikan warga negara Indonesia menganut agama dan beribadah sesuai dengan
agama yang dipercayainya
5. Menjamin perluasan dan pengembangan kehidupan beragama, toleransi dalam
keyakinan maupun antar umat

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Rumusan Makna yang Ada pada Sila Ke-1 Pancasila
Pancasila merupakan prinsip yang diambil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi nasional berfungsi sebagai titik fokus untuk menyelesaikan
semua bentuk persoalan nasional. Pancasila menjadi landasan bagi setiap sendi dan
komponen kehidupan bangsa Indonesia.
Kelima sila Pancasila memberikan pernyataan yang kuat mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Pada gagasan ini, berfokus pada sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Sila ini menyatakan Indonesia sebagai negara ketuhanan. Tidak ada satu agama
tertentu yang mengatur Indonesia. Indonesia adalah simbol pentingnya keberagamaan. Sila
pertama ini menekankan bahwa keberagamaan merupakan nilai nasional.
Nilai dari sila pertama menunjukkan adanya pengakuan terhadap eksistensi Tuhan
Yang Maha Esa, meyakini bahwa Tuhan adalah sebab dari segala aspek kehidupan yang
mengarahkan pada persamaan, keadilan, kasih sayang dan kehidupan yang tentram. Hal ini
serupa dengan pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia.
Indonesia memberikan kebebasan bagi setiap warga negara Indonesia untuk memeluk
dan menganut agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Negara tidak mengatur dan
mencampuri ibadah dari setiap agama, tetapi memastikan agar warga negara Indonesia
memeluk agama dan menjalankan peribadatan dengan baik. Sesuai dengan pasal 29 ayat
(2) yang menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”.
Kebebasan yang diberikan Indonesia kepada warga negaranya tidak serta merta
memberikan pilihan untuk menjadi atheisme, karena agama yang diakui oleh pemerintah
Indonesia hanya enam, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha dan
Konghucu. Oleh karena itu, tidak ada tempat bagi atheisme untuk ada dan berkembang di
Indonesia.
Agama merupakan representatif untuk perjuangan teologis berkebangsaan. Tidak bisa
diragukan lagi bahwa agama adalah kekuatan yang paling penting bagi Indonesia. Sebagai
makhluk sosial, manusia secara alamiah harus hidup dalam masyarakat yang memiliki nilai
kompleks, karena di dalamnya terdapat berbagai suku dan agama. Dengan menitikberatkan
pada kerukunan dan toleransi beragama, bangsa Indonesia akan tetap kokoh meskipun

6
dengan banyaknya perbedaan. Sikap toleransi ini sangat penting dalam kehidupan
beragama karena memungkinkan keberlangsungan hubungan antar umat beragama dengan
tetap menjunjung tinggi hak dan kewajiban masing-masing.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Sila Ke-1 Pancasila

Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” menunjukkan bahwa setiap
warga negara Indonesia harus memiliki agama dan beribadah sesuai dengan iman agama
masing-masing. Warga negara Indonesia diharapkan memahami dan mengerti tentang
makna Tuhan Yang Maha Esa dalam sila pertama ini. Meyakini bahwa Tuhan pasti akan
mengamati perilaku dan sikap kita. Pemahaman yang kuat terhadap makna yang
terkandung dalam sila pertama ini membuat seseorang dapat mengimplementasikan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman yang kuat ini didorong oleh beberapa
faktor positif seperti:

1. Memahami arti dan fungsi Pancasila dengan baik dan menjadikan pancasila sebagai
pedoman hidup sehari-hari
2. Lingkungan sekitar yang memberikan dampak positif pada pembentukan jiwa
pancasila yang dipelajari
3. Memiliki sikap hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama
4. Kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya memeluk agama

Berbagai sikap dan agama yang menyimpang dari prinsip dan moral Pancasila
harus diberantas oleh bangsa, karena pada kenyataannya masih banyak orang yang
melakukan penyimpangan terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa, contohnya terorisme,
diskriminatif, munculnya aliran-aliran sesat, dan perusakan tempat-tempat ibadah.
Perbuatan-perbuatan menyimpang tersebut dipengaruhi oleh faktor negatif yang
menyebabkan seseorang tidak dapat mengimplementasikan sila ke-1 Pancasila yaitu:

1. Ketidakmampuan untuk memahami norma-norma dan kebudayaan di sekitar


2. Kesalahan dalam proses belajar, seperti sering membaca publikasi yang bertentangan
tentang Pancasila
3. Bingung memutuskan antar mengikuti budaya dan struktur sosial atau mengikuti
perkembangan zaman

7
4. Bergabung dengan pergaulan yang salah
5. Tidak mampu menanamkan sikap toleransi dalam diri

2.3 Sumbangan Pemikiran Untuk Pembinaan Esensi Nilai-Nilai Positif

Pada sila pertama kita diajarkan untuk mempercayai keberadaan Tuhan dan
mengikuti kepercayaan yang ada. Sebagai seorang mahasiswa juga masyarakat
Indonesia, kita harus menaati sila pertama dengan menjadi pribadi yang taat pada
kepercayaan yang dianut.

Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman mempunyai kepercayaan


yang beragam pula, dengan begitu kita harus memiliki rasa toleransi dan saling
menghormati kepada tiap umat beragama. Dengan adanya toleransi, akan tercipta
kenyamanan dan keamanan dalam hidup berbangsa dan bernegara.

2.4 Upaya Mengubah Nilai-Nilai Negatif

Dari banyaknya perilaku yang menyimpang dari sila ke-1 Pancasila, hal ini
menjadi penyebab Indonesia sulit maju dibanding negara lainnya. Perilaku-perilaku
tersebut dapat kita cegah dengan beberapa upaya yang dapat membina implementasi
esensi nilai-nilai yang tercantum pada Pancasila sehingga dapat meningkatkan kualitas
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bentuk upaya yang dapat dilakukan
diantaranya:

1. Melakukan pendekatan budaya


2. Penguatan nilai-nilai Pancasila di sektor pendidikan
3. Memiliki tekad yang kuat agar tidak mudah terbawa arus perkembangan zaman
4. Memilih pergaulan yang dapat memberikan dampak positif
5. Belajar menanamkan sikap saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pemikiran Pancasila, nilai keberagamaan (Religiusitas) sebagai sumber


etika dan spiritualitas merupakan fondasi yang penting dalam sumber penguatan etika
sosial bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengimplementasikan nilai
keberagamaan ini dapat mengantarkan Indonesia sebagai negara yang sejahtera lahir
dan batin.

Terdapat faktor positif dan negatif yang dapat mempengaruhi implementasi


nilai-nilai yang terkandung pada sila ke-1. Faktor positifnya adalah memahami arti
dan fungsi Pancasila dengan baik dan menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup
sehari-hari, lingkungan sekitar yang memberikan dampak positif pada pembentukan
jiwa pancasila yang dipelajari, memiliki sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antar pemeluk agama, dan kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya memeluk
agama. Sedangkan faktor negatifnya adalah ketidakmampuan untuk memahami
norma-norma dan kebudayaan di sekitar, kesalahan dalam proses belajar, seperti
sering membaca publikasi yang bertentangan tentang Pancasila, bingung memutuskan
antar mengikuti budaya dan struktur sosial atau mengikuti perkembangan zaman,
bergabung dengan pergaulan yang salah, dan tidak mampu menanamkan sikap
toleransi dalam diri.

9
3.2 Saran Pembinaan Implementasi Esensi Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-1

Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap warga


negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila
tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Implementasi sila ke-1
dapat dilakukan dengan cara percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
kepercayaan dan agama masing-masing dan mengembangkan sikap saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing.

Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan, kami berharap kepada
pembaca agar dapat memberikan kritikan maupun masukan yang positif demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita
semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nurafifah, Wulan dan Dinie Anggraeni Dewi. 2021. Implementasi Nilai-Nilai


Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.
Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 1, No. 4.

https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/227/166

Siregar, Eddie. 2012. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:
Sekretariat Jenderal MPR RI

Muhammaddin. 2017. Nilai Ketuhanan Sebagai Landasan Perbaikan Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran,
dan Fenomena Agama 18 (2), 2017

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/2369/1708

Silviana. 2019. Pancasila Sebagai Pondasi Toleransi Antar Umat Beragama.

https://osf.io/srm7e

Renaldi, Stephen dan Rusliansyah Anwar. 2020. Tantangan Mengaktualisasikan Nilai


Ketuhanan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Diakses 16 Oktober
2022, pukul 11.38 WIB dari

https://binus.ac.id/character-building/pancasila/tantangan-mengaktualisasikan-
nilai-ketuhanan-dalam-kehidupan-masyarakat-indonesia/

Wulandari, Trisna. 2022. 31 Contoh Pengamalan Sila 1 Sampai 5 Pancasila, Terapkan


Yuk! Diakses 16 Oktober 2022, pukul 21.00 WIB dari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6185048/31-contoh-pengamalan-sila-
1-sampai-5-pancasila-terapkan-
yuk#:~:text=Contoh%20Pengamalan%20Sila%20ke%2D1%20Pancasila&text
=Percaya%20dan%20takwa%20kepada%20Tuhan,seseorang%20merayakan%
20hari%20besar%20keagamaannya

11

Anda mungkin juga menyukai