Anda di halaman 1dari 14

i

MANAJEMEN KURIKULUM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Pendidikan Islam

Tim Dosen Pengampu :


1. Prof. Dr. Hj. Siti Fatimah, M.Pd
2. Dr. Ahmad Fauzah, M.Pd
3. Dr. Ikhsan Mustofa, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 4 :


NAMA NPM
ABDURROHIM WAHID 2286108002
AULIA GITA REZKA 2286108012

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2022
ii

KATA PENGANTAR  

Assalamu’alaikum Wr. Wb.  


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah manajemen pendidikan
islam yang berjudul “Manajemen Kurikulum”. 
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada manusia yang
paling agung akhlaknya, Rasulullah SAW yang menjadi sumber ketauladanan
bagi umat manusia. Semoga kita semua mendapat syafa’at di hari kiamat kelak.
Aamiin.  
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam Ilmu
Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.  
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada:  
1. Dr. Ikhsan Mustofa, M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Pendidikan Indonesia yang telah meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.  
2. Rekan-rekan semua di Kelas A Semester I Pendidikan Agama Islam PPs
UIN RIL.  
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.  
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.  
Bandar Lampung,25 September 2022

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………….................................ii
Daftar Isi……………………………………………………….............................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang….…………………………………………..............................1
B.     Rumusan Masalah……………………………………….................................1
C.     Tujuan Penulisan………………………………………...................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kurikulum....................................................................2
B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ……………………………………..5
C. Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum……………………………………….7
BAB III : PENUTUP
A.    Simpulan…………………………………………………..............................10
DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena
manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam
pendidikan. Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun
kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna
mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan daripada
pendidikan tersebut seoptimal mungkin.
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama
untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha
meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya –upaya
tersebut diperlukan adanya evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang
merupakan satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan
manajemen pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-komponen
yang saling berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta
didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi
pembelajaran. Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran
saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Manajemen kurikulum salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional. Di samping itu,
kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai
tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang
peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas.
Untuk menunjang keberhasilan kurikulum, diperlukan upaya pemberdayaan
bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum. Pengelolaan kurikulum pada
tingkat lembaga atau sekolah perlu di koordinasi oleh pihak pimpinan
(manajer) dan pembantu pimpinan (manajer) yang dikembangkan secara
integral dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum
2

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta disesuaikan dengan visi dan misi
lembaga pendidikan yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Kurikulum ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ?
3. Apa Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum ?

C.     Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen kurikulum.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum


Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari
kata manus yang berarti  tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata
ini digabungkan menjadi kata kerja manager yang berarti “menangani”. Kata
ini selanjutnya diadopsi dalam bahasa Italia maneggiare yang berarti
“mengendalikan” terutama “mengendalikan kuda”. Dalam perkembangannya
diadopsi kedalam bahasa Prancis management, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Manager diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata
kerja to  manage, dengan kata benda management, dan manager  untuk orang
yang yang melakukan kegiatan manajemen. Kemudian, management
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi pengelolaan.Manajemen
adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau
organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin
dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. Menurut
Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Stoner, manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,  memimpin dan
mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan sumber daya
organisasi yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan
dengan jelas.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan mendayagunakan orang
dan sumber-sumber lainnya untuk  mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efesien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi.1

1
fitri oviyanti, manahemen kurikulum dan pembelajara, (palembang: noer fikri, 2015),
h.3-4.
4

Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari)


dan curere (tempat terpacu), dan pada awalnya digunakan dalam dunia
olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh
oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh
mendali/penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia
pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh
oleh seseorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk
memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal
pokok, yaitu :
1. Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan
2. Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
Dengan demikian, setiap siswa harus menguasai seluruh mata
pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat
penting dan menentukan. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya
terbatas pada sejumlah mata pelajaran, tetapi mencakup semua pengalaman
belajar yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadi.
Berikut pengertian kurikulum menurut beberapa para ahli :
1. Harold B. Alberty, kurikulum sebagai kegiatan yang diberikan kepada
siswa di bawah tanggung jawab sekolah.
2. Saylor, Alexander, dan lewis, kurikulum sebagai segala upaya sekolah
untuk memengaruhi siswa belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman
sekolah, maupun di luar sekolah.[2]
3. S. Nasution, kurikulum dalam arti luas meliputi seluruh program di
sekolah, yakni segala pengalaman di bawah tanggung jawab sekolah.2
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.3

2
tim pengembang Mkdp, kurikulum dan pembelajaran, (jakarta: raja grafindo persada,
2013), h.2.
3
yudrik jahja Dkk, pedoman pelaksanaan kurikulum raudlatur athfal, (jakarta:
departemen agama RI, 2005), h.4.
5

Jadi, manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan


kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.4
Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan
agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum,
sehingga lembaga pendidikan selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri
dalam mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum,
mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada
masyarakat maupun pemerintah.5

B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum


Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Ruang
lingkup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan
belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan
tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan-
perubahan yang telah terjadi pada siswa.
Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi
petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media
penyampaian, tindakan yang diperlukan, sumber biaya, tenaga, sarana
yang diperlukan, sistem control, dan evaluasi untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum
Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum berkenaan
dengan semua tindakan yang berhubungan dengan perincian dan
pembagian semua tugas yang memungkinkan terlaksana. Dalam hal ini
manajemen bertugas menyediakan fasilitas material, personal dan kondisi-
kondisi supaya kurikulum dapat terlaksana.

Pelaksanaan kurikulum dibagi dua :


4
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum, (jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.3.
5
Sebuah Kajian Teoritis, “Manajemen kurikulum:”, Vol. I No. 36 (2017), h. 318–30,.
6

a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini ditangani


oleh kepala sekolah.
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan
ditugaskan langsung kepada para guru.
Peran-peran penting pada manajemen pelaksanaan kurikulum adalah :
a. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.
b. Kepala sekolah dalam kepemimpinan bersama.
c. Kepala Departemen atau Wakil Kepala Sekolah dalam Manajemen
Kurikulum.
3. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum
Supervisi atau pemantauan kurikulum  adalah pengumpulan informasi
berdasarkan data yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan
kurikulum dalam jangka waktu tertentu oleh pemantau ahli untuk
mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Secara garis besar pemantauan
kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan seluruh informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
4. Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum atau evaluasi kurikulum merupakan bagian dari
sistem manajemen. Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan,
menganalisis dan menyajikan data untuk penentuan keputusan mengenai
kurikulum apakah akan direvisi atau diganti.
5. Perbaikan Kurikulum
Perbaikan kurikulum sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian supaya dapat memenuhi
permintaan. Perbaikan kuikulum intinya adalah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, yaitu proses dan
produk.
6. Sentralisasi dan Desantralisasi Kurikulum
Manajemen sentralisasi dan desantralisasi adalah memusatkan semua
wewenang kepada sejumlah kecil manager  atau yang berada di suatu
puncak pada sebuah struktur organisasi. Kelemahan sistem ini adalah
dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan
7

oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk


memutuskan suatu hal menjadi lama.6

C. Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum


Sukmadinata menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip umum dalam
pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi artinya prinsip kesesuaian. Prinsip ini ada dua jenis,
yaitu relevansi eksternal artinya kurikulum harus sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan masyarakat yang ada pada masa kini maupun kebutuhan
yang diprediksi untuk masa depan, dan relevansi internal, yaitu kesuaian
antar komponen kurikulum itu sendiri.
2. Prinsip Fleksibel
Prinsip fleksibel berarti suatu kurikulum harus lentur (tidak kaku),
terutama dalam hal pelaksanaannya.
3. Prinsip Kontinuitas
Prinsip Kontinuitas artinya kurikulum dikembangkan secara
berkesinambungan, yang meliputi sinambung antarkelas maupun
sinambung antar jenjang pendidikan.
4. Prinsip Praktis dan Efisiensi
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan prinsip praktis, yaitu
dapat dan mudah diterapkan di lapangan. Kurikulum harus bisa diterapkan
dalam praktik pendidikan, sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
5. Prinsip Efektivitas
Prinsip ini menunjukkan pada suatu pengertian bahwa kurikulum
selalu berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.7

Menurut Dedi Arik Kurniawan dalam blogspotnya manajemen


kurikulum memiliki beberapa prinsip, yaitu :
6
fitri oviyanti, Op.Cit. h.7-14.
7
tim pengembang Mkdp, Op.Cit. h.67-69.
8

1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum


merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum.
2. Demokrasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksanaan dan subjek didik
pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab.
3. Kooperatif, dalam mencapai suatu kegiatan manajemen kurikulum harus
ada rasa kerja sama dengan baik untuk menghasilkan tujuan yang
diinginkan.
4. Efektif dan efesiensi, dalam menjalankan suatu kegiatan didalam
manajemen kurikulum harus dilaksanakan dengan efektifitas dan efesiensi
untuk mencapai tujuan kurikulum.
5. Mengarahkan pada visi, misi, dan tujuan yang telah di tetapkan.
Demikian beberapa prinsip manajemen kurikulum yang jika kita
perhatikan semuanya mengarahkan pada kegiatan yang mampu menghasilkan
suatu capaian yang diinginkan dengan mensinergikan semua komponen yang
ada didalamnya.8 Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu dipertimbangkan
kebijaksanaan pemerintah maupun Departemen Pendidikan, seperti USPN No.
20 Tahun 2003, kurikulum pola nasional, pedoman penyelenggaraan program,
kebijaksanaan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah, kebijaksanaan
penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, keputusan dan peraturan
pemerintah yang berhubungan dengan lembaga pendidikan atau jenjang/ jenis
sekolah yang bersangkutan.
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan dengan
efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar,
pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari
manajemen kurikulum di antaranya sebagai berikut:

8
fitri oviyanti, Op.Cit. h.15.
9

1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,


pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan
melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.
2. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai
peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu
melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan
dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional,
efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam belajar.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan
demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat
dihindarkan. Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya
dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar
perlu disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan
daerah setempat.9

9
Rusman, Manajemen Kurikulum, (jakarta: raja grafindo persada, 2009), h.75.
10

BAB III
SIMPULAN

Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum


yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Ruang lingkup manajemen kurikulum adalah
Manajemen Perencanaan Kurikulum,Manajemen Pengorganisasian dan
Pelaksanaan Kurikulum,Supervisi Pelaksanaan Kurikulum,      Penilaian
kurikulum,Perbaikan Kurikulum dan Sentralisasi dan Desantralisasi
Kurikulum. Prinsip-prinsip manajemen kurikulum yaitu
produktivitas,demokrasi,kooperatif,efektivitas dan efesiensi yang terakhir
Mengarahkan pada misi, visi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
11

DAFTAR PUSTAKA

Dakir. perencanaan dan pengembangan kurikulum. jakarta: Rineka Cipta, 2004.


Dkk, yudrik jahja. pedoman pelaksanaan kurikulum raudlatur athfal. jakarta:
departemen agama RI, 2005.
fitri oviyanti. manahemen kurikulum dan pembelajara. palembang: noer fikri,
2015.
Mkdp, tim pengembang. kurikulum dan pembelajaran. jakarta: raja grafindo
persada, 2013.
Rusman. Manajemen Kurikulum. jakarta: raja grafindo persada, 2009.
Teoritis, Sebuah Kajian. “Manajemen kurikulum:”. Vol. I No. 36 (2017), h. 318–
30.

Anda mungkin juga menyukai