B. Indo
B. Indo
NIM 858150036
UPBJJ UT : PALANGKARAYA
Contoh ; Seseorang awam yang hanya mengerti sedikit bahasa inggris, paling hanya
tau sepatah dua patah kata bahasa inggris serta terjemahanya juga. Semisal mother,
father pasti banyak orang awam tau artinya ayah dan ibuk. Namun orang awam
tersebut belum pasti mampu untuk menuliskan kalimat tersebut, karena hanya
memiliki kemampuan melek wacana atau membaca saja.
2. Apa perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada membaca
permulaan? Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas
a. Metode Eja
A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,
Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku
kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya
ba – du dilafalkan badu
b, u, k, u menjadi:
b. Metode Bunyi
b dilafalkan /eb/
c dilafalkan /ec/
g dilafalkan /eg/
en,a = na
3. Ketika masuk kelas 1 SD, Abi tidak kesulitan untuk membaca karena dia sudah
terbiasa belajar membaca selama di TK. Akan tetapi, ketika mendapat tugas
menulis, Abi selalu kesulitan menulis huruf dan angka yang sulit seperti "g", "f",
e", "8" dan sebagainya. Dampaknya, tulisan Abi menjadi besar-besar dan tidak
beraturan. Apabila anda menjadi guru kelas Abi, apa yang akan anda lakukan
untuk mengajari Abi agar dia dapat menulis dengan rapi?
Menurut kasus yang terjaid diatas saya sebagai Guru akan mengajarinya
dengan metode Eja, yaitu ; metode Pembelajaran membaca dan menulis
permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya dengan
memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan
dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai
contoh:
A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,
Tujuan dan manffat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus tersebut
adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang ditekankan,misalnya
yang ditekankan adalah kompetensi dasar rmendengarkan maka porsi untuk
pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus ini
bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di
kelas.
Guru harus memiliki pemahaman terhadap situasi tentang tempat, suasana ruang kelas
dan situasi lainnya sebelum melakukan pengajaran di dalam kelas. Hal tersebut
bertujuan agar pendidik dapa membuat ancang-ancang terhadap variabel faktor
masalah dan mampu menghadapi situasi kelas.
Setiap peserta didiki memiliki sifat dan perilaku yang berbeda satu sama lain, jadi
sebelum guru melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru mengetahui terlebih dahulu
keadaan siswa, guru harus membuat sebuah gambaran terlebih dahulu tentang
keadaan siswa yang akan dihadapi. Selain memperhatikan faktor internal, guru juga
harus memperhatikan taraf kematangan tentang pengetahuan umum dan pengetahuan
khusus yang dimiliki siswa.
Seorang guru harus menyiapakn tujuan yang akan diberikan didalam kelas, antara lain
seperti pengetahuan, keterampilan, kecakapan, keterampilan, atau sikap tertentu yang
konkret yang dpaat diukur dengan alat-alat evaluasi.
Dengan menyiapkan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa, guru memiliki
persiapan yang akan disampaikan kepada sisiwa dengan memperhatikan batas dan
urutan pengajaran yang diperlukan.
Yang dimaksud dengan alat penunjang seperti spidol, penghapus, dan alat-alat
penunjang lainnya.
Tujuan adalanya evaluasi yaitu melihat sampai sejauh mana daya serap siswa
terhadap produk bahasan yang guru terapkan. Ada2 jenis evaluasi, yaitu teknik tes dan
non tes.