Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SUSILA NINGSIH

NIM 858150036

UPBJJ UT : PALANGKARAYA

MATERI UGAS 2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD 11

1. Kemampuam membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”,


pada membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”,
sedangkan pada kemampuan menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat
mekanik”.
Jelaskan dengan singkat ketiga istilah tersebut dengan bahasa yang mudah
dimengerti!

a. Kemampuan Melek Huruf


Kemampuan melek huruf maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan melafalkan
lambing-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap ini sangat
dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambing-lambang huruf yang dibacanya
tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambing bunyi-bunyi tersebut.

b. Kemampuan Melek Wacana


Kemampuan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca
suatu bacaan, simbol atau makna lainya, namun tidak bisa menulis.

Contoh ; Seseorang awam yang hanya mengerti sedikit bahasa inggris, paling hanya
tau sepatah dua patah kata bahasa inggris serta terjemahanya juga. Semisal mother,
father pasti banyak orang awam tau artinya ayah dan ibuk. Namun orang awam
tersebut belum pasti mampu untuk menuliskan kalimat tersebut, karena hanya
memiliki kemampuan melek wacana atau membaca saja.

c. Kemampuan berdifat Mekanik


Yaitu Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan ( mirip dengan kemampuan melukis
atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah
struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna

2. Apa perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada membaca
permulaan? Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas
a. Metode Eja

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai


pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf
tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya
menurut abjad. Sebagai contoh:

A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,

Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku
kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya

Misalnya: b, a, = ba (dibaca = be, a = ba)

d, u = du (dibaca =de, u = du)

ba – du dilafalkan badu

b, u, k, u menjadi:

b, u = bu (dibaca be, u = bu)

k, u = ku (dibaca ke, u =ku)

b. Metode Bunyi

Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau


huruf dengan metode bunyi adalah:

b dilafalkan /eb/

d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata;


benar, keras, pedas, lemah dan sebagainya

c dilafalkan /ec/

g dilafalkan /eg/

p dilafalkan /ep/ dan sebagainya


Dengan demikian, kata “nani” dieja menjadi:

en,a = na

en, i = ni = dibaca = na-ni

Dari penjelasan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MMP


melalui metode bunyi adalah bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses
pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad di atas. Demikian
juga dengan kelemahan-kelemahannya, perbedaannya terletak hanya pada cara
atau sistem pembacaan atau pelafalan abjad.

3. Ketika masuk kelas 1 SD, Abi tidak kesulitan untuk membaca karena dia sudah
terbiasa belajar membaca selama di TK. Akan tetapi, ketika mendapat tugas
menulis, Abi selalu kesulitan menulis huruf dan angka yang sulit seperti "g", "f",
e", "8" dan sebagainya. Dampaknya, tulisan Abi menjadi besar-besar dan tidak
beraturan. Apabila anda menjadi guru kelas Abi, apa yang akan anda lakukan
untuk mengajari Abi agar dia dapat menulis dengan rapi?

Menurut kasus yang terjaid diatas saya sebagai Guru akan mengajarinya
dengan metode Eja, yaitu ; metode Pembelajaran membaca dan menulis
permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya dengan
memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan
dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai
contoh:

A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,

Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

4. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dapat difokuskan pada salah satu


komponen bahan pengajaran, yaitu kebahasaan, keterampilan berbahasa, atau
sastra. Oleh karena itu, apa tujuan dilakukan pembelajaran bahasa Indonesia
dengan berbagai fokus?

Tujuan dan manffat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus tersebut
adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang ditekankan,misalnya
yang ditekankan adalah kompetensi dasar rmendengarkan maka porsi untuk
pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai focus ini
bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di
kelas.

5. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum merencanakan, melaksanakan,


dan mengevaluasi pembelajaran

1. Membuat persiapaan terhadap situasi

Guru harus memiliki pemahaman terhadap situasi tentang tempat, suasana ruang kelas
dan situasi lainnya sebelum melakukan pengajaran di dalam kelas. Hal tersebut
bertujuan agar pendidik dapa membuat ancang-ancang terhadap variabel faktor
masalah dan mampu menghadapi situasi kelas.

2. Membuat persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi

Setiap peserta didiki memiliki sifat dan perilaku yang berbeda satu sama lain, jadi
sebelum guru melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru mengetahui terlebih dahulu
keadaan siswa, guru harus membuat sebuah gambaran terlebih dahulu tentang
keadaan siswa yang akan dihadapi. Selain memperhatikan faktor internal, guru juga
harus memperhatikan taraf kematangan tentang pengetahuan umum dan pengetahuan
khusus yang dimiliki siswa.

3. Mempersiapkan tujuan umum pembelajaran

Seorang guru harus menyiapakn tujuan yang akan diberikan didalam kelas, antara lain
seperti pengetahuan, keterampilan, kecakapan, keterampilan, atau sikap tertentu yang
konkret yang dpaat diukur dengan alat-alat evaluasi.

4. Mempersiapkan bahan pelajaran yang akan diajarkan

Dengan menyiapkan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa, guru memiliki
persiapan yang akan disampaikan kepada sisiwa dengan memperhatikan batas dan
urutan pengajaran yang diperlukan.

5. Mempersiapkan metode mengajar yang akan digunakan


Ada beberapa metode yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dikelas, seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan dll.

6. Mempersiapkan alat penunjang pembelajaran

Yang dimaksud dengan alat penunjang seperti spidol, penghapus, dan alat-alat
penunjang lainnya.

7. Mempersiapkan teknik evaluasi

Tujuan adalanya evaluasi yaitu melihat sampai sejauh mana daya serap siswa
terhadap produk bahasan yang guru terapkan. Ada2 jenis evaluasi, yaitu teknik tes dan
non tes.

Sumber, MODUL PDGK4204 dan


https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-metode-bunyi.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313273/pendidikan/PEMBELARAJARAN+
+BAHASA+INDONESIA+SI+PGSD.pdf

Anda mungkin juga menyukai