Karya Tulis
Disusun sebagai Tugas Akhir Siswa – Siswi SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Disusun Oleh :
NIS :
20214714
MUNTILAN
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis
Disusun oleh :
20214714
Penguji I : ........................
Penguji II : ........................
Kepala Sekolah,
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun
sebagai tugas akhir menjadi siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan
karya tulis ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan secara jelas
dan sesuai dengan norma, kaidah, dan etika akademis. Apabila di kemudian hari
ditemukan bahwa seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan karya saya sendiri atau
iii
HALAMAN MOTTO
"Put all your soul into it, play the way you feel."
- Frédéric Chopin
"When everything seems to be going against you, remember that the airplane takes
off against the wind, not with it."
-Henry Ford
"You have power over your mind, not outside events. Realize this, and you will find
strength."
-Marcus Aurelius
"Bukan stres yang membunuh kita, tapi reaksi kita terhadapnya. Karena, sebenarnya
masalahnya bukan stres itu sendiri, tetapi persepsi kita."
-Henry Manampiring
" Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani"
-Ki Hadjar Dewantara
" Di balik senyum seseorang, ada sesuatu yang kamu tidak akan pernah mengerti."
- Bacharuddin Jusuf Habibie
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini tentunya dapat selesai dengan bantuan banyak orang dan pihak
serta dipersembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa, yang dari berkat-Nya dan kuasa-Nya karya tulis ini
dapat selesai.
2. Papa Yo, Mama Deasy, dan Bryan, yang memberikan dukungan dan
semangat untuk pengerjaan karya tulis ini.
3. Louise Anastasya Irwanto, yang senantiasa mengingatkan dan membantu
pengerjaan karya tulis ini.
4. Rekan-rekan Kartika Bangsa, yang mendukung penuh pengerjaan karya tulis
ini.
5. Saudara-saudara seperjuangan Trivictya, yang memberikan semangat,
dukungan, dan bantuan.
6. Adik-adik angkat angkatan 31 dan 32, yang selalu supportif dan memberikan
semangat dalam pengerjaan karya tulis.
7. Shybil Adreano De La Vega dan Natanael Ernst Andriyanto Pratama yang
membantu secara langsung saat pengambilan data.
8. Serta semua pihak yang belum bisa disebutkan yang sudah berkontribusi
untuk pembuatan karya tulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Selesainya karya tulis ini tidak
lepas dari bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, saya
ingin menyampaikan ungkapan terma kasih kepada semua pihak yang sudah turut serta
membantu dalam pembuatan karya tulis ini, ucapan terima kasih sebesar-besarnya
1. Br. Agustinus Giwal Santoso, FIC., M.M selaku rektor dan kepala sekolah
3. Keluarga dari penulis yaitu Papa, Mama, dan juga Adik yang senantiasa
tulis ini
4. Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama Muntilan yang
vi
5. Seluruh teman-teman Angkatan 30 SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
6. Serta semua pihak yang mendorong serta membantu supaya karya tulis ini
Tentunya masih banyak kesalahan serta kekurangan pada karya tulis ini. Maka
Penulis berharap adanya tanggapan serta ulasan untuk mendukung pembuatan karya-
karya tulis dari penulis selanjutnya, serta memohon minta maaf atas banyaknya
kekurangan pada karya tulis ini. Semoga karya tulis yang telah terbuat ini dapat
membantu serta menjadi referensi bagi berbagai pihak dalam berbagai macam hal.
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 18
A. Hasil Penelitian............................................................................................... 18
B. Pembahasan .................................................................................................... 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 25
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 25
B. Saran ............................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 28
LAMPIRAN............................................................................................................... 29
BIOGRAFI PENULIS .............................................................................................. 39
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesawat kertas diklasifikasikan sebagai benda terbang tak bertenaga dan tak
kendali. Mainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak, namun bisa juga
dimainkan oleh kalangan umum. Mainan ini merupakan mainan yang sangat
Dengan adanya aerodinamika ini, pesawat bisa terbang dan melaju. Akan tetapi,
tidak semua desain merupakan desain yang baik. Kebanyakan pesawat yang
yang sangat buruk sehingga jarak terbangnya pendek dan tidak stabil.
digemari oleh teman dari penulis. Banyak desain yang dibuat dengan
kebanyakan desain pesawat yang dibuat biasanya terbang sangat cepat, namun
1
pesawat langsung menukik ke bawah dan jatuh begitu saja. Penulis ingin
mengetahui apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat kertas dan mencari solusi
terjadi pada pesawat kertas. Penulis ingin meneliti apa saja faktor-faktor yang
memengaruhi terbangnya pesawat kertas seperti bentuk dan luas sayap, serta
perbandingan panjang sayap dengan panjang badan pesawat itu sendiri. Dengan
begitu, penulis bisa menentukan apa saja yang bisa memengaruhi jarak terbang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh luas sayap pesawat terhadap jarak terbang dan flightpath
pesawat kertas?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh luas sayap pesawat terhadap jarak terbang dan
2
D. Manfaat Penelitian
sederhana serta mendesain pesawat kertas yang memiliki jarak terbang jauh
dan stabil.
berlaku pada pesawat untuk referensi pembuatan pesawat yang lebih besar.
yang diinginkan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aerodinamika
pergerakan udara (dan fluida berbentuk gas lainnya) dan gaya hasil yang
berlaku pada benda padat yang bergerak pada fluida tersebut. Aerodinamika
dasar pertama kali dicetuskan oleh Aristoteles pada tahun 350 sebelum masehi.
Aristoteles menemukan bahwa udara memiliki berat dan objek yang melewati
kendaraan yang lebih ringan dari udara. Dasar ini juga didasari dari penemuan
Pada tahun 1690, Sir Issac Newton mencetuskan asal mula dari
dengan tekanan dan kecepatan fluida yang bergerak. Hukum ini sering
4
digunakan untuk menjelaskan terjadinya gaya angkat (lift) pada pesawat
1799 dan berhasil menemukan bentuk pesawat modern sebagai pesawat sayap
tetap. Pada tahun 1804 ia berhasil menerbangkan model pesawat terbang layang
penemuannya ini.2
ukuran dan bentuk objek (besar, kecil, bangun ruang kompleks), dan sifat fisik
terbang, yaitu lift, drag, thrust, dan weight. Lift atau gaya angkat berperan
terbang. Gaya angkat ini dihasilkan oleh sayap pada pesawat terbang. Drag atau
gaya hambat berperan dalam memberikan gaya yang berlawanan pada arah
1
Johnston, D. (2013). Early Developments in Aerodynamics. U.S. Centennial of
Flight Commision.
https://www.centennialofflight.net/essay/Theories_of_Flight/early_aero/TH3.htm
2
Crouch, T. D. (2017). Sir George Cayley. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/biography/Sir-George-Cayley
3
Auld, & Srinivas. (2017). Introduction. Aerodynamics for Students.
http://www.aerodynamics4students.com/introduction/
5
gerak suatu objek. Gaya hambat ini dihasilkan dari gesekan antara objek dengan
fluida yang dilaluinya. Thrust atau gaya dorong berperan dalam memberikan
gaya ke depan, yang membuat suatu objek melaju. Arah gaya ini berlawanan
dengan drag atau gaya hambat. Gaya dorong bisa dihasilkan dari mesin pada
pesawat dan mobil. Weight atau gaya beban berperan dalam memberikan suatu
objek gaya ke arah bawah dan berlawanan dengan lift. Gaya ini dihasilkan dari
digunakan dalam kendaraan darat dan juga air. Contoh terkenal penggunaan ini
adalah dalam mobil Formula 1. Dalam mobil ini terdapat beberapa “sayap”
yang dipasang dalam mobil. Bentuk sayap ini dibuat terbalik dibandingkan
yang terbalik ini disebut dengan istilah Downforce Fungsi dari tekanan ke
bawah ini untuk meningkatkan grip pada mobil sehingga bisa berbelok dengan
tersebut membuat mobil menjadi lambat akibat drag yang terjadi. Untuk
4
NASAexplores. (2003). Four Forces of Flight. NASA.
https://www.nasa.gov/audience/foreducators/k-
4/features/F_Four_Forces_of_Flight.html
6
mengatasi hal ini, ditemukan sistem DRS (Drag Reduction System).5 Sistem ini
mengurangi drag. Selain itu, pembalap juga diajarkan untuk mengikuti mobil
karena saat berbelok, mobil tidak memiliki downforce yang dibutuhkan agar
B. Penerbangan
balon udara, pesawat terbang, dan juga roket peluncur. Dunia Penerbang sering
disebut juga dengan istilah Aviation yang berasal dari kata Avis dalam bahasa
Latin yang artinya adalah burung. Istilah ini pertama kali dipakai oleh Gabriel
5
Toet, W. (2014). Aerodynamics of F1. Formula 1 Dictionary. http://www.formula1-
dictionary.net/aerodynamics_of_f1.html
6
Ono, A. (2020). Slipstream and “dirty air” explained. Racecar Engineering.
https://www.racecar-engineering.com/tech-explained/slipstream-and-dirty-air-
explained/#:~:text=%27Slipstreaming%27 occurs when a car,aerodynamicist at
Williams F1 Racing.
7
Penerbangan pertama kali ditemukan bersamaan dengan penemuan
rancangan pertama pesawat dalam lukisannya pada abad ke-15. Kemudian pada
tahun 1647, Tito Livio Burattini mendesain pesawat dengan 4 sayap layang.
juga sirip belakang yang bisa dikontrol. Tanggal 17 Desember 1907, kedua
Pada tahun 1914, seorang pilot bernama Roland Garros memasang senapan
8
pada zaman perang dunia pertama dan kedua, dan banyak pilot-pilot mencetak
besar dan dapat menampung ratusan orang sekaligus. Penemuan teknologi jet
komputer juga diterapkan dalam pesawat dalam bentuk bantuan navigasi dan
pilot dalam mengurangi beban saat menerbangkan pesawat. Ada pula fitur-fitur
dalam kokpit yang sudah banyak berkembang seperti tampilan LCD dan juga
7
Spartan. (2021). History of Aviation. Spartan College of Aeronautics and
Technology. https://www.spartan.edu/news/history-of-aviation/
9
ditentukan. Kategori ini biasanya dilakukan oleh maskapai-maskapai
C. Pesawat
Pesawat adalah benda terbang yang lebih berat dari udara yang terbang
dikarenakan gaya ke atas oleh bantuan sayap tetapnya dan ditenagai baing-
baling atau mesin jet. Pesawat pertama yang berhasil terbang dengan selamat
adalah Wright Flyer. Pesawat ini kemudian dikembangkan secara intensif oleh
berbagai pihak hingga menjadi pesawat jumbo jet yang bisa bermuatan hingga
ratusan orang.
utama, sirip horizontal, dan sirip vertikal. Badan pesawat merupakan bagian
bagian kecil lagi, yaitu bagian hidung (nose), bagian tengah (fuselage), dan
bagian ekor (tail). Sayap utama berperan dalam memberikan gaya angkat atau
terbang ke atas dan tidak terjatuh. Sayap biasanya dilengkapi papan kecil yang
10
bagian belakang pesawat, namun ada beberapa model pesawat yang memiliki
memberikan kontrol pitch. Kontrol pitch ini membuat sebuah pesawat bisa naik
atau turun. Kontrol ini diperoleh dengan memasang bidang yang disebut
elevator. Dalam sistem sayap delta wing, pesawat hanya memiliki sayap utama.
Maka untuk memberikan kedua kontrol guling dan juga pitch, diberikan desain
yang disebut elevon yang merupakan gabungan dari ELEVator dan ailerON.
Sirip vetikal berfungsi menjaga pesawat agar terbang lurus dan tidak
mengoleng. Sirip vertikal ini umumnya dipasang di bagian belakang atau tail
yang disebut dengan Rudder. Sistem rudder ini berfungsi untuk mengatur
seberapa besar olengan pesawat. Olengan ini bisa diatur berdasarkan arah dan
tetap dan tak bertenaga (unpowered). Jenis pesawat ini hanya memiliki 3 gaya
dalam penerbangan yaitu lift (gaya angkat), drag (gaya hambat), dan weight
pendorong seperti mesin jet atau baling-baling. Jenis Glider yang sering dilihat
11
Glider bisa tetap terbang di udara dikarenakan desainnya yang
menyebabkan pesawat turun dengan lebih lambat. Desain ini dititik beratkan
pada sayapnya yang sangat panjang. Glider bisa naik tanpa bantuan mesin
dengan adanya thermal atau angin yang naik yang biasanya disebut updrafts.
Glider merupakan jenis pesawat sayap tetap tertua. Glider yang pertama
berhasil diterbangkan oleh George Cayley pada tahun 1853. Glider ini masih
sangat sederhana dan tidak bisa dikontrol dengan leluasa. 8 Kemudian pada
beberapa desain Glider kecil yang rapuh. Ia berhasil terbang ribuan kali dengan
karyanya. Ia kemudian meninggal dunia pada tahun 1896 karena cedera yang
E. Pesawat Kertas
Pesawat kertas adalah pesawat sejenis glider dengan bahan dasar kertas.
mudah dibuat dan juga sederhana. Pesawat ini umumnya memiliki desain delta
wing. Pesawat kertas merupakan desain glider yang paling mudah dan
8
Crouch, T. D. (2017). Sir George Cayley. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/biography/Sir-George-Cayley
12
Pesawat kertas biasanya dibuat dengan melipat kertas, meskipun
ini terbilang sangat sederhana dan mudah sekaligus murah mengingat bahan
yang dipakai hanya secarik kertas. Jarak terbang pesawat ini tidak jauh, dan
F. Flightpath
Flightpath adalah suatu jalur udara yang dilalui oleh suatu benda
benda terbang seperti pesawat, helikopter, dan lain-lain. Jalur ini biasanya
menurun. Garis ini semakin baik bila garis semakin mendatar. Pesawat yang
terbang mendatar dapat mencapai jarak yang jauh. Keadaan flightpath yang
konsisten dan tidak berubah-ubah secara mendadak disebut sebagai stable flight.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dengan kata lain, Penelitian
suatu dampak atau pengaruh dari suatu variabel pada suatu objek terhadap
B. Objek Penelitian
bentuk dan luas sayap. Bentuk sayap dan luas sayap akan menjadi variabel
bebas untuk menentukan apa bentuk sayap dan juga seberapa luas sayap yang
panjang antara sayap dengan badan yang lebih optimal untuk pesawat kertas.
Perbandingan yang memungkinkan adalah sayap atau badan yang lebih panjang
atau perbandingan yang seimbang antara sayap dengan badan pesawat. Total
14
akan ada 2 desain pesawat kertas dengan masing-masing memiliki 3 modifikasi
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada penelitian ini adalah bentuk dan luas sayap,
masing memiliki variabel kontrol pada setiap kategori. Variabel terikat pada
penelitian ini merupakan jarak terbang dan juga flightpath pesawat kertas.
dicari adalah ruangan tanpa adanya gangguan eksternal seperti angin. Maka
lokasi yang dipilih adalah Bangsal Asrama Putra SMA Pangudi Luhur Van Lith
Muntilan. Penelitian akan diadakan pada pukul 22.00 hingga 23.00 pada
9
Henderson, S. (2019). How to Make a Paper Airplane. HGTV.
https://www.hgtv.com/design/make-and-celebrate/handmade/how-to-make-a-paper-
airplane
15
E. Teknik Pengumpulan Data
dengan bantuan dari pengamat lainnya. Pengamatan ini akan dibantu dengan
menggunakan alat ukur dan juga media rekam kamera. Data didapatkan dengan
dengan pelan.
Teknik ini akan memberikan hasil yang cukup berarti apabila peneliti dapat
memilih tipe yang tepat sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan serta tujuan
penelitian yang telah dirumuskan kan. Oleh karena itu, teknik skala digunakan
karena mempunyai validitas yang tinggi, reliabiltasnya yang andal, dan utilitas
yang baik.10
10
Yusuf, M. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. PT Fajar
Interpratama Irata.
16
G. Teknik Analisis Data
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data bisa
diperoleh dengan 2 cara yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis
data kuantitatif. Penelitian ini akan menggunakan kedua teknik, teknik analisis
data kualitatif untuk menganalisis data flightpath dan teknik analisis data
17
BAB IV
A. Hasil Penelitian
berikut :
2 Sayap Luas 7,9 13,2 10,1 9,9 10,275 Stable, lebih stabil
jarak terbang terjauh dan juga flightpath yang paling stabil. Pesawat
menempuh jarak terdekat sejauh 7,9 meter dan jarak terjauh 13,2 meter
dengan jarak rata-rata 8,775 meter. Pesawat terbang dengan halus dan
sangat stabil. Flightpath dari pesawat tersebut linier dan sangat landai,
flightpath yang stabil, namun tidak melebihi jarak dan juga tidak lebih stabil
18
dari pesawat dengan sayap yang luas. Pesawat menempuh jarak terdekat
sejauh 6,8 meter dan jarak terjauh 11,4 meter deengan jarak rata-rata 8,775
meter. Pesawat terbang dengan halus dan stabil tetapi memiliki flightpath
yang lebih curam dibandingkan dengan pesawat dengan sayap yang luas.
Pesawat menempuh jarak terdekat 4,8 meter dan jarak terjauh 6,8 meter
flightpath pesawat. Pesawat kontrol memiliki jarak yang cukup baik dan
19
meter dan jarak terjauh 9,8 meter dengan rata-rata 7,6 meter. Pesawat ini
yang lebih jauh dengan flightpath yang cukup stabil. Pesawat menempuh
jarak terdekat 7,6 meter dan jarak terjauh 11,6 dengan rata-rata 9,5 meter.
yang serupa dengan pesawat dengan badan yang panjang namun flightpath
yang dimiliki sangat tidak stabil. Pesawat menempuh jarak terdekat 8,6
meter dan jarak terjauh 10,6 meter dengan rata-rata 9,6 meter. Pesawat
20
B. Pembahasan
penelitian yang sudah dilakukan dan landasan teori yang diberikan, penelitian
arah atas yang menyebabkan pesawat naik ke atas. Gaya ini berlawanan
dengan gaya dari beban pesawat (weight). Ketika besar lift mendekati
weight, pesawat akan terbang dengan landai pula. Lift yang konsisten dan
dan stabil.
jauh dan juga flightpath yang sangat stabil pula. Sayap yang luas akan
memberikan lift yang tinggi pula. Besar lift mendekati besar dari weight
yang dimiliki pesawat sehingga pesawat bisa terbang dengan lebih landai.
Lift yang dimiliki oleh pesawat dengan sayap yang luas ini sangat konsisten,
pesawat yang lebih sedikit dibandingkan pesawat dengan sayap yang luas.
Hal ini menyebabkan pesawat memiliki resultan gaya ke bawah yang lebih
21
besar pula sehingga pesawat lebih cepat jatuh dibandingkan pesawat sayap
luas. Meskipun begitu, pesawat juga memiliki lift yang konsisten juga,
Pesawat dengan sayap yang sempit akan memiliki lift yang sedikit
pula. Pesawat dengan sayap sempit ini terbang sangat pendek dan
cenderung menukik ke bawah. Pesawat tanpa lift sama saja seperti proyektil
bebas dan akan jatuh seperti batu. Demikian pula yang terjadi pada pesawat
dengan luas sayap yang sempit. Pesawat tidak memiliki lift untuk
Pesawat ini menukik karena tidak memiliki lift yang cukup untuk
luas menyebabkan pesawat mendapatkan lift yang lebih besar. Lift yang
pesawat bisa tetap terbang. Sayap pesawat yang luas akan memberikan lift
yang konsisten sehingga flightpath pesawat bisa konsisten dan stabil juga.
wing. Dengan desain sayap ini, perubahan pada panjang badan akan sedikit
22
perubahan panjang badan dan perbandingan panjang antara badan dengan
sayap, setiap sampel menempuh jarak terbang yang tidak berbeda jauh.
Tetapi karena ada perubahan terhadap kebutuhan kecepatan untuk lift pada
pesawat.
flightpath yang stabil dan juga konsisten. Pesawat ini stabil dan konsisten
karena lift yang ada pada saat pesawat mengudara juga konsisten. Lift yang
berubah-ubah juga.
flightpath yang cukup stabil namun sempat berubah saat kecepatan masih
sehingga pesawat akan menukik akibat efek dari weight. Pesawat yang
kecepatan pesawat akan naik juga. Kecepatan yang meningkat ini akan
akan menukik lalu naik lagi saat mendapaptkan kecepatan, tetapi pesawat
akan terus naik turun sampai pesawat jatuh ke tanah. Hal ini terjadi karena
23
pesawat tidak mengalami kesetimbangan. Pesawat akan menurun hingga
memiliki kecepatan dan lift yang cukup untuk terbang lagi. Lift yang lebih
kekurangan lift pula dan akan jatuh lagi karena efek dari weight. Pesawat
saat naik secara terus menerus. Siklus naik turun ini akan terus terjadi
berlebihan.
24
BAB V
A. Kesimpulan
sayap yang luas akan memperoleh jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan
pesawat dengan luas sayap yang sempit. Pesawat dengan sayap yang lebih luas
juga akan memiliki flightpath yang lebih stabil dibandingkan dengan pesawat
sayap sempit. Sayap yang luas menyebabkan pesawat mendapatkan lift yang
lebih besar. Lift yang besar ini mengakibatkan pesawat bisa mempertahankan
ketinggian dan pesawat bisa tetap terbang. Sayap pesawat yang luas akan
memberikan lift yang konsisten sehingga flightpath pesawat bisa konsisten dan
stabil juga.
dan badan pesawat akan berdampak pada flightpath pesawat saja. Pesawat yang
badan yang lebih panjang dan juga badan yang lebih pendek. Perbandingan
25
B. Saran
diberikan untuk :
1. Pembaca
dengan bahan yang berbeda dan dengan ukuran yang jauh lebih besar.
Pesawat yang dikembangkan bisa diberi baing-baling atau alat serupa untuk
menambahkan faktor gaya thrust sehingga pesawat bisa terbang lebih lama.
26
diharapkan pula untuk mampu mengembangkan pesawat kertas yang
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
BIOGRAFI PENULIS
SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan. Untuk mengakhiri masa pendidikannya di
SMA ini, Matt menyelesaikan tugas akhir berupa karya tulis dengan judul "Dampak
39