Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

PRAJABATAN GELOMBANG 1

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Disusun oleh:

Nama Kelompok 1:
1. Anisa Dyah Savitri (2253A32006)
2. Brillian Delila Azza (2253A32009)
3. Juwitasari (2253A32015)
4. Sajaya (2253A32025)
5. Shiliya Lana Nadhifah (2253A32026)
6. Wike Aprilia Ningrum (2253A32007)

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG


PERTANYAAN:
1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan
penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan
agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan
pendidikan.

2. Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai?


Tahap 1: Studi Kelayakan dan Analisis Kebutuhan

Tahap 2: Perencanaan Kurikulum

Tahap 3: Pengembangan Rencana Operasional Kurikulum

Tahap 4: Pelaksanaan Uji Coba Terbatas Kurikulum di Lapangan

Tahap 5: Implementasi Kurikulum

Tahap 6: Monitoring dan Evaluasi Kurikulum

Tahap 7: Perbaikan dan Penyesuaian

Prosedur Pengembangan Kurikulum


Tahap 1: Studi Kelayakan dan Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini, pengembang kurikulum melakukan analisis kebutuhan program
dan merumuskan berbagai pertimbangan, termasuk hal-hal apa yang harus
dikembangkan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan terhadap:
(a) kebutuhan peserta didik, terutama aspek perkembangan psikologis, seperti bakat,
minat, dan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki, baik kompetensi akademik,
kompetensi sosial, kompetensi personal, maupun kompetensi vokasional, sesuai dengan
jenis dan jenjang pendidikan yang ditetapkan,
(b) kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, dan
(c) kebutuhan pembangunan (nasional dan daerah).
Teknik yang dapat digunakan antara lain studi lapangan (observasi, wawancara,
angket, dll), survei, analisis kompetensi, analisis tugas, dan studi dokumentasi. Studi
kelayakan meliputi program yang akan dikembangkan, rasional pengembangan, rumusan
deskripsi tugass secara umum, analisis tugas secara khusus, rumusan kemampuan yang
akan dikembangkan, analisis kebutuhan program sesuai dengan rumusan kemampuan
yang akan dikembangkan.

Tahap 2: Perencanaan Kurikulum (Draft Awal)


Pada tahap ini, pengembang kurikulum menyusun suatu konsep perencanaan awal
kurikulum. Berdasarkan rumusan kemampuan yang akan dikembangkan pada tahap
pertama, kemudian dirumuskan tujuan kurikulum yang mendasari rumusan isi dan
struktur kurikulum yang diharapkan. Selanjutnya, pengembang kurikulum merancang
strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, strategi, metode, media, sumber belajar,
dan sistem penilaian berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya
pada tahap awal. Pemilihan metode, media, sumber belajar, dan teknik penilaian
hendaknya mengacu pada prinsipnya masing-masing dan disesuaikan dengan kemampuan
guru di lapangan serta situasi dan kondisi lembaga pendidikan/sekolah.

Tahap 3: Pengembangan Rencana Operasional Kurikulum


Pada tahap ini, pengembang kurikulum membuat rencana operasional kurikulum,
yang meliputi penyusunan silabus, pengembangan bahan ajar, dan menentukan sumber-
sumber belajar, seperti buku sumber, modul, narasumber, dan sebagainya. Rencana
pelaksanaan ini hendaknya memperhatikan faktor waktu, tenaga, biaya, dan kemungkinan
pelaksanaannya di lembaga pendidikan (sekolah).
Tahap 4: Pelaksanaan Uji Coba Terbatas Kurikulum di Lapangan
Tujuan uji coba di lapangan sekolah untuk mengetahui kemungkinan pelaksanaan
dan keberhasilan kurikulum, hambatan atau masalah apa yang terjadi, bagaimana
pengaruh lingkungan, faktor-faktor apa yang mendukung, dan bagaimana upaya
mengatasi hambatan atau pemecahan masalah. Dalam pelaksanaan uji coba terbatas,
pengembang kurikulum hendaknya memperhatikan kendala program, kemampuan guru
dan tenaga teknis, instrumen evaluasi, kelengkapan sumber-sumber belajar, dan kriteria
keberhasilan. Kegiatan uji coba meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi, perbaikan dan
penyesuaian. Uji coba biasanya dilakukan pada kelompok sampel yang representatif.

Tahap 5: Implementasi Kurikulum


Pada tahap ini, pengembang kurikulum harus melakukan minimal dua kegiatan
pokok, yaitu (a) kegiatan diseminasi, yaitu pelaksanaan kurikulum dalam ruang lingkup
yang lebih luas, dan (b) melaksanakan kurikulum secara menyeluruh untuk semua jenis
dan jenjang pendidikan.

Tahap 6: Monitoring dan Evaluasi Kurikulum


Pada tahap ini, pengembang kurikulum melakukan monitoring dan evaluasi
kurikulum, yang meliputi tahap masukan sesuai dengan desain krikulum dan hasil atau
dampak pelaksanaan kurikulum.

Tahap 7: Perbaikan dan Penyesuaian


Pada tahap ini, pengembang kurikulum harus melakukan perbaikan dan
penyesuaian apabila berdasarkan monitoring dan evaluasi kurikulum ternyata terdapat
hal-hal yang menyimpang atau tidak sesuai dengan keadaan. Perbaikan mungkin
dilakukan terhadap perencanaan kurikulum, strategi penyampaian, materi pembelajaran,
teknik reinforcement, sistem penilaian dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai