Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian harus berpedoman pada ukuran-ukuran standar yang sudah disepakati
bersama. Hasil penilaian bukanlah semata-mata untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan terhadap sesuatu objek yang dinilai, namun dari hasil penilaian kita berharap ingin
mengetahui keadaan sekarang dan juga ingin mengetahuinya dalam rangka melakukan
perbaikan. Cara terbaik untuk melakukan perbaikan hanya dengan berpedoman pada hasil-
hasil temuan yang diperoleh melalui pengukuran yang akurat. Dengan demikian penilaian
sangat erat kaitannya dengan penjaminan mutu.
Ada dua tujuan utama evaluasi (Tampubolon, 2001:92) yaitu untuk pengendalian
mutu dan untuk peningkatan mutu. Pengendalian mutu dimaksudkan agar mutu tetap dapat
dipertahankan, pelaksanaannya dilakukan selama berlangsungnya proses (kegiatan-kegiatan)
serta perbaikan langsung dilakukan jika ditemukan kesalahan, sehingga semua komponen
terkendali dengan baik. Sedangkan peningkatan mutu dimaksudkan dalam rangka
peningkatan mutu, pelaksanaannya dilakukan secara menyeluruh berkenaan dengan proses,
layanan, dan hasil yang diperoleh untuk meningkatkan mutu, kelemahan-kelemahan
dikumpulkan dan dikaji ulang untuk menentukan penyebabnya terutama akar masalah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagimana perkembangan ilmu evaluasi di Indonesia.
2. Bagaimana hasil evaluasi dalam bidang pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Ilmu Evaluasi Nusantara di Indonesia


Pelaksanaan evaluasi di Nusantara (sebelum Merdeka dan menjadi Indonesia), evaluasi
dilakukan pada zaman penjajahan Belanda. Evaluasi dilakukan terhadap hasil bumi di
Nusantara seperti:  rempah-rempah, kopi, teh, karet, dan lain sebagainya yang hendak dikirim
ke Eropa. Evaluasi pada waktu itu digunakan untuk:
1.    Menilai kualitas produk (rempah-rempah, kopi, teh, karet dll) atau evaluasi yang disebut
dalam Bahasa Belanda “Connoisseurship/kononosersif”
2.    Menilai kinerja pegawai (amtenaar) penjajah
3.    Menilai kondite Tentara Penjajah
4.    Menilai kondite Polisi Penjajah
5.    Menilai sekolah: Administrasi dll
6.    Menilai hasil belajar/kemampuan siswa mengerjakan soal

Bila dikelompokkan maka evaluasi di Nusantara dan Indonesia meliputi:


1.    Evaluasi kualitas Produk
2.    Evaluasi Kinerja Pegawai
3.    Evaluasi Kondite Tentara Penjajah
4.    Evaluasi Kondite Polisi Penjajah
5.    Evaluasi Penilik Sekolah
6.    Evaluasi Hasil Belajar (ujian)

Evaluasi di lembaga pendidikan di Indonesia pada zaman kekuasaan Belanda sampai tahun
1950-an, evaluasi dilakukan oleh seorang penilik sekolah. Proses berlangsungnya
evaluasi oleh penilik sekolah dilakukan dengan cara penilik datanga ke sekolah dan
mengadakan evaluasi yang meliputi:
1.    Mengevaluasi sekolah. Bidang yang dievaluasi penilik sekolah yaitu:
a.    Administrasi umum
b.    Kesehatan siswa
c.    Kebersihan lingkungan sekolah. Untuk bagian ini saya teringat pengalaman di Sekolah
Dasar Negeri Kolomana Masmur, Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor, propinsi Nusa
Tenggara Timur, pada tahun 1970 -1978 yaitu ketika tiba waktu sekolah hendak
2
dikunjungi oleh penilik sekolah maka setiap murid diinstruksikan oleh wali-wali kelas
untuk membersihkan sekolah, membersihkan halaman sekolah, memotong rumput di
kebun sekolah dengan maksud agar kepala sekolah dan guru-guru diniali berhasil.

2.    Evaluasi hasil belajar Siswa


Penilik sekolah pada zaman Pemerintahan Belanda dan setelah kemerdekaan sampai
tahun 1950, penilik sekolah tidak hanya mengevaluasi sekolah seperti yang disebutkan di
atas, penilik sekolah juga mengevaluasi hasil belajar siswa dengan cara penilik masuk ke
kelas-kelas, dan meminta siswa untuk mengerjakan soal pelajaran tertentu sesuai
kurikulum. Selain itu penilik juga mengevaluasi persiapan mengajar guru. Setelah itu,
hasil supervisi penilik sekolah akan dibahas dalam rapat bersama kepala sekolah dan
guru. Bila ada kekurangan yang perlu diperhatikan dan diadakan perbaikan maka langkah
perbaikan (remedial) program disusun dan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan para
guru (Wirawan, 2011:5).

Perkembangan Evaluasi di Indonesia


Perkembangan evaluasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari didirikannya Badan
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Deparetemen Pendidikan dan Kebudayaan pada
masa Suharto (Orde Baru). Pada tahun 1980-an berkat adanya keuntungan minyak bumi yang
melimpah maka Balitbang Dikbud melakukan berbagai inovasi pengembangan pendidikan.
Sejak itu dimulainya berbagai Pilot Project Pendidikan di bangun di berbagai penelitian dan
evaluasi pendidikan dilakukan. Perkembangan seperti itu didukung dengan pengajaran Ilmu
Evaluasi Program Pendidikan di Pendidikan Tinggi yaitu di Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan di Indonesia. Akan tetapi menurut Wirawan, kini atau tepatnya memasuki abad
21, unit-unit khusus evaluasi pendidikan belum banyak berkembang di departemen-
departemen pemerintah dan dinas-dinas pendidikan di seluruh Indonesia. Jadi, evaluasi
pendidikan pun belum banyak dilakukan di Indonesia (Wrawan:2011:7)

B. Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan


Selanjutnya dalam bidang pendidikan terdapat dua jenis evaluasi yaitu:
1.    evaluasi hasil belajar
2.    evaluasi program pendidikan
Hal yang sama dikemukakan Tim Applie Aproach UNS (2009:121) yaitu dalam evaluasi
pembelajaran terdapat dua jenis evaluasi, yakni:

3
1.   Evaluasi Program, seperti:
a.    evaluasi tujuan pembelajaran: memadai dan secara konsisten dicapai melalui
penggunaan materi, metode, media, sarana dan prasarana pembelajaran, mahasiswa
dan dosen, serta waktu yang digunakan memdai untuk mencapai tujuan.
b.    evaluasi materi pembelajaran: apakah memadai
c.    evaluasi metode pembelajaran: apakah memadai
d.    evaluasi media pembelajaran: apakah memadai
e.    evaluasi sarana dan prasarana pembelajaran: apakah memadai
f.     evaluasi mahasiswa : apakah mahasiswa memadai
g.    evaluasi dosen: apakah dosen memadai
h.    evaluasi waktu: apa waktu dipakai secara konsisten
2.   Evaluasi Hasil Belajar: dilakukan melalui:
a.    Tes
- Objektif
-    Uraian
b.    Non Tes
c.    Penilaian Alternatif (lihat uraian asesmen alternatif)
Wujud Penilaian Alternatif dapat berbentuk:
-    Rubrik (Kriteria)
-    Tugas
         Evaluasi hasil belajar diadakan dengan tujuan untuk mengukur apakah pembelajaran
berbagai bidang ilmu yang dipelajari itu telah mencapai tujuan yang ditetapkan dalam
kurikulum pembelajaran. Cara melakukan evaluasi hasil belajar dapat ditempuh melalui:
1.    Memberi pekerjaan rumah
2.    Ulangan umum
3.    Ujian Nasional
Evaluasi Program Pendidikan dilakukan untuk mengevaluasi berbagai aspek
pendidikan, seperti:
a.    Kurikulum
b.    Proses
c.    Metode pembelajaran mata pelajaran
d.    Layanan pendidikan
e.    Tenaga pendidik

4
Jadi, evaluasi hasil belajar atau evaluasi hasil pembelajaran dilakukan untuk memberi
masukan kepada evaluasi program pendidikan (evaluasi program pendidikan: Tujuan
pembelajaran, materi, metode, media, sarana dan prasarana, mhs, dosen dan waktu, hasil
belajar).

1. Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Evaluasi Pendidikan


a.  Pengertian Evaluasi Pendidikan.
Evaluasi pendidikan menurut Bloom et.al adalah pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa
dan menetapkan sajauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
Dua langkah yang dilalui sebelum mengambil sebuah keputusan, itulah yang disebut
pengadaan  evaluasi, yakni pengukuran dan penilaian.kita dapat
mengadakan penilaian sebelum mengadakan pengukuran.
Disini  mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran (bersifat
kuantitatif).Sedangkan menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruknya (penilaian bersifat kualitatif). Maka dari itu dapat di simpulkan bahwa
Evaluasi itu adalah kegiatan yang terdiri dari pengukuran daln penilaian.
Dalam evaluasi pendidikan atau pembelajaran di sekolahan dapat digambarkan adanya
input (bahan mentah yaitu calon siswa yang akan masuk sekolah), transformasi (mesin yang
bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi dalam istilah pendidikan sekolahlah
yang di sebut transformasi), dan output (bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi) ada
pula yang di sebut dengan umpan balik (segala informasi baik yang menyangkut output
maupun transformasi).
Oleh karena itu Evaluasi di sekolahan meliputi: Calon siswa, lulusan, dan proses secara
menyeluruh.

b.     Tujuan Evaluasi Pendidikan.


Pendidikan disebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan adanya evaluasi kerena hal
tersebut dapat memajukan lembaga dan proses pendidikan di sekolahan itu.
Manfaat atau tujuan diadakannya evaluasi pendidikan adalah:
a.      Bagi siswa.
Dengan diadakannya evaluasi atau penilaian maka siswa dapat mengetahui apakah
hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak.

5
b.     Bagi guru.
Ø  Guru akan mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan dan mana tang
tunda atau tinggal.
Ø  Guru akan mengetahui apakah materi yang di ajarkan suadah tepat atau belum.
Ø  Guru akan mengetahui apakah metode yang gunakan untuk mengajar sudah tepat
atau belum.
c.      Bagi sekolahan.
Ø  Sekolahan dapat mengetahui kondisi belajar yang ada di sekolahan sudah tepat
atau belum.
Ø  Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum sesuai tidaknya .
Ø  Informasi penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman.
Tujuan utamanya dalam proses belajar mengajara adalah mendapatkan informasi yang
akurat mengenai tingkat tujuan instruksional oleh siswa, sehingga dapat di upayakan tindak
lanjutnya.

c.     Fungsi Evaluasi Pendidikan.


Fungsi evaluasi ada beberapa hal :
a.      Evaluasi berfungsi selektif.
Guru mempunyai cara untuk megadakan seleksi bagi calon siswa, untu memilih
siswa naik tidaknya ke tingkat lanjut, untuk memilih siwa yang seharusnya dapat
biasiswa, untuk memilih siswa yang berhak meninggalkan sekolah.
b.     Evaluasi berfungsi diagnostik.
Guru akan mengetahui kelemaha-kelemahan pada siswa dan tahu penyebabanya
serta mengetahui bagaiman cara mengatasinya.
c.      Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Guru dapat menmpatkan siswanya yang mempunyai kemempuan yang sama dan
kelompok yang sama.
d.     Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Hal ini bermaksud utuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program.

Fungsi evaluasi dalam proses pengembangan sistem pendidikan dimaksud


untuk:perbaikan sistem, pertanggung jawaban terhadap pemerintah dan masyarakat,
penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.

6
2. Jenis-jenis Evaluasi dalam Pendidikan
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1.      Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2.      Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat
sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3.      Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4.      Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5.      Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
belajar siswa.
Sedangkan, jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran, yaitu:
1.      Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2.      Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.      Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran
yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.

7
BAB III
KESIMPULAN

Evaluasi di lembaga pendidikan dilakukan oleh penilik sekolah dan evaluasi hasil
belajar atau ujian. Penilik sekolah datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan evaluasi
seperti, administrasi pembelajaran, administrasi umum, kesehatan siswa, dan kebersihan
lingkungan sekolah. Penilik sekolah juga mengukur hasil belajar siswa dengan memasuki
kelas-kelas meminta siswa untuk mengerjakan soal pelajaran tertentu sesuai dengan
kurikulum dan persiapan guru.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://evaluasipak.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-singkat-evaluasi-di-nusantara.html
http://chamimampel.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-evaluasi.html
http://bukitberbungagerem.blogspot.co.id/2010/10/teori-evaluasi.html

9
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. Sejarah Ilmu Evaluasi Nusantara di Indonesia .............................................. 2
B. Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan .............................................................. 3
1. Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Evaluasi Pendidikan ............................ 5
2. Jenis-jenis Evaluasi dalam Pendidikan ................................................... 7
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

10
MAKALAH
SEJARAH ILMU EVALUASI

DISUSUN
KELOMPOK 1

1. NISA RISKY LUBIS


2. JANNAWARI
3. MARLAINI
4. ROSMANI
5. ROSITA MARIATI
6. UMMI KALSUM

PSKGJ MADINA
KECAMATAN PANYABUNGAN
KABUPATEN MANDAILING NATAL

11

Anda mungkin juga menyukai