LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT

KELOMPOK B

Disusun oleh:

Qhansa Sahasika Tsaqib

Lola Novita
Yogi Nugraha Putra
Nia Audina
Dina Parisha Putri
Dina Refia Sandila
Serli Amanda Putri
Sepri Riana Zalna
Najwa Azifah
Oktarina Savira Putri
Ully Tri Larasanty
Sabilah Putri Amanda
Nadia Putri Ayu

PRODI KESEHATAN GIGI PROGRAM DIPLOMA III

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

 PEMBUATAN PREPARAT

Tujuan:

Tujuan dari pembuatan preparat untuk mempermudah dalam pengamatan struktur-struktur

jaringan tumbuhan dalam bentuk irisan melintang maupun membujur.

Alat & bahan:

1. kaca preparat/object glass

2. pensil
3. lampu spiritus
4. korek
5. tisu/alas
6. jarum ose
7. biakan mikroorganisme

Langkah kerja:

Langkah pembuatan preparat

1. Tuliskan etiket/label preparat

2. Bersihkan kaca sediaan dari debu

3. Kaca dibakar di atas api untuk membebas lemak kaca

Langkah pembuatan preparat dari media cair

1. Pengambilan sampel (media cair)

- Pijarkan jarum ose

- Lidah apikan mulut tabung sebelum dibuka

- Masukkan ose

- Ambil sampel dengan ose

- Lidah apikan lagi mulut tabung sebelum ditutup

 2. Peletakan sampel pada object glass

3. Pijarkan kembali ose untuk mensterilkan

Langkah pembuatan preparat dari media padat

1. Membutuhkan NaCI untuk pengenceran sampel di object glass

2. Pengambilan NaCI
-pijarkan jarum ose
-lidah apikan mulut tabung sebelum dibuka
-masukkan ose
ambil NaCI dengan ose
-lidah apikan lagi mulut tabung sebelum ditutup
-letakkan pada permukaan object glass

3. Pengambilan sampel (media padat)

-pijarkan jarum ose

-lidah apikan mulut tabung sebelum dibuka

-masukkan ose

-ambil koloni dipermukaan agar dengan ose

-lidah apikan lagi mulut tabung sebelum ditutup

4. Peletakan pada object glass

-homogenisasi dengan NaCI yang sudah diletakkan sebelumnya

5. Sterilisasi ose kembali dengan pemijaran

6. Object glass yang sudah ada sampelnya dibiarkan mongering disuhu kamar

PROSES FIKSASI PREPARAT

-Fiksasi fisik dilakukan diatas nyala api sebanyak 3 kali dalam waktu 1-2 detik
-Fiksasi preparat fisik bertujuan melekatkan sel bakteri pada obyek glass sehingga tidak
mudah lepas saat pembilasan pada proses pewarnaan dan memudahkan zat warna
meresap pada dinding sel bakteri dengan fiksasi yang baik, benar dan waktu yang tepat
dapat meningkatkan sensitivitas pemeriksaan mikroskopis.