Anda di halaman 1dari 32

A.

Judul: Laporan Observasi Laboratorium Biologi

B. Waktu Pelaksanaan
1. Laboratorium Kultur dilaksanakan pada:
a. Hari

: Rabu

b. Tanggal

: 12 Februari 2014

c. Pukul

: 11.00-12.00 WIB

2. Laboratorium Mikrobiologi dilaksanakan pada:


a. Hari

: Rabu

b. Tanggal

: 12 Februari 2014

c. Pukul

: 13.00-14.00 WIB

3. Laboratorium Ekologi dilaksanakan pada:


a. Hari

: Kamis

b. Tanggal

: 13 Februari 2014

c. Pukul

: 15.40-16.05 WIB

4. Laboratorium Fisiologi dilaksanakan pada:


a.

Hari

: Jumat

b.

Tanggal

:14 Februari 2014

c.

Pukul

: 09.00-09.30 WIB

5. Laboratorium Struktur Hewan dilaksanakan pada:


a. Hari

: Jumat

b. Tanggal

: 14 Februari 2014

c. Pukul

: 10.20-11.00 WIB

6. Laboratorium Struktur Tumbuhan dilaksanakan pada:


a. Hari

: Kamis

b. Tanggal

: 13 Februari 2014

c. Pukul

: 10.30-11.30 WIB

C. Tujuan
Observasi Laboratorium Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UPI memiliki tujuan untuk mengetahui pengelolaan
laboratorium yang meliputi hal-hal berikut:
1. Mengenal dan menganalisis Laboratorium Biologi FPMIPA UPI
2. Mengenal dan menganalisis alat dan bahan di Laboratorium Biologi UPI.
3. Mengenal struktur organisasi Laboratorium Biologi UPI
4. Mengenal dan menganalisis peranan dan fungsi Laboratorium Biologi
UPI
5. Menganalisis fasilitas yang terdapat di laboratorium Biologi

D. Dasar Teori
1. Pengertian Laboratorium
Laboratorium (disingkat
eksperimen,

pengukuran

lab)

ataupun

adalah
pelatihan

tempat
ilmiah

riset

ilmiah,

dilakukan.

Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya


kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara
menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk
mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan
dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat
yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang
berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain,
yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka
seperti kebun dan lain-lain.
2. Fungsi dan Peranan Laboratorium
Dalam hal ini laboratorium juga memiliki fungsi dan peranan yang
penting diantaranya:
a. Sebagai sumber belajar artinya lab digunakan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan pembelajaran.

b. Sebagai sarana penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian


sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah.
c. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan

data,

penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana).


d. Melatih ketelitian mengukur, manarik kesimpulan, dan kemampuan
melaporkan hasil percobaan.
e. Melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen.
f. Memperdalam pengetahuan.
g. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab.
3. Jenis-jenis laboratorium
Secara umum laboratorium dibagi menjadi dua macam, yakni
laboratorium sekolah dan laboratorium riset. Laboratorium sekolah adalah
laboratorium yang fungsinya lebih ditekankan dalam membantu dalam
proses pembelajaran dan biasanya digunakan secara massal, sedangkan
laboratorium riset merupakan laboratorium yang khusus digunakan untuk
melakukan suatu riset atau penelitian tertentu dan digunakan oleh
kelompok atau individu.(sumber : pribadi,2014)
4. Tata Tertib Laboratorium
Riandi mengemukakan bahwa Tata tertib yang wajib dipatuhi pada saat
menggunakan laboratorium diantaranya :
a. Menggunakan sarung tangan.
b. Menggunakan sepatu.
c. Menggunakan kacamata goggles.
d. Menyimpan barang sesuai dengan tempatnya.
e. Merapikan kembali bahan atau alat yang telah digunakan.
f. Menggunakan masker

E. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang terdapat dalam observasi laboratorium yaitu:
1. Kamera
2. Handphone berkamera
3. Alat Tulis
F. Langkah Kerja
1. Meminta izin kepada laboran untuk melakukan observasi laboratorium
2. Menentukan waktu dan tanggal dilaksanakannya observasi

3. Mendapatkan pengarahan dari laboran


4. Melaksanakan observasi
5. Menyusun laporan

G. Hasil Pengamatan
1.

Laboratorium Mikrobiologi

a.

Susunan Kepengurusan
Kepala laboratorium
Kepala Sub Lab. Mikrobiologi

Laboran

: Dr. Bambang Supriatno, M.Si.


: Kusnadi, S.Pd.,M.Si
- Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.
- Dr. Topik Hidayat, M.Si.
- Diah Kusumawaty, M.Si.
- Dr. DianaRochintaniawati, M.Ed.
: Rahadian Deden Juansah, S.Pd

b. Mata Kuliah yang dipelajari


1. Mikrobiologi
2. Genetika
3. Biologi Molekuler
4. Bioproses
5. Keterampilan Biologi
6. Biokimia
7. Bioteknologi
8. Entologi
c. Fasilitas
1. Ruang persiapan
2. Ruang spesimen
3. Runga gelap
4. Ruang praktikum
5. Ruang staf
d. Alat Spesifik
Tabel I.1. Alat Laboratorium Mikrobiologi

No
1

NAMA
Autoclave

JUMLAH

FUNGSI

Menstrelisasi suatu
benda

FOTO

menggunakan uap
bersuhu
dan
bertekanan tinggi
selama
kurang
lebih 15 menit.

Gambar 1 Autoclave
(Dokumentasi Kelompok 6)
2

Colony counter

Untuk menghitung
jumlah
koloni
mikroba.

Gambar 2 Colony Counter


(Dokumentasi Kelompok 6)
3

Micro
Centrifuge

Untuk memisahkan
bahan tersuspensi
dari medianya.

Gambar 3 Micro Centrifuge


(Dokumentasi Kelompok 6)
4

Elektrophoresis
Vertical

Untuk menghitung
jumlah pasangan
basa dalam suatu
pita DNA.

Gambar 4 Elektrophoresis
Vertical
(Dokumentasi Kelompok 6)
5

PCR
(Polymerase
Chain Reaction)

Untuk mendeteksi
suatu jenis kode
genetik tertentu.

Gambar 5. PCR
(Dokumentasi Kelompok 6)
6

Laminar
Flow

Air

Pangaturan
dan
penyaringan aliran
udara
sehingga
menjadi steril.

Gambar 6. Lamina Air Flow


(???????????)

e. Cara Kerja
1. Autoclave

Air dicek pada autoclave


sebelum melakukan
sterilisasi.

Alat dan bahan yang


ingin disterilisasi
dimasukan kedalam
autoclave.

2. Colony Counter
Klep pengaman dibuka
Kabel
dan keluarkan
isi Power
autoclavedihubungkan
dengan hati- ke
hati
sumber listrik.

Jumlah koloni yang


telah di hitung tertera
pada diaplay.
3. Micro Centrifuge

Alarm tangga selesai


berbunyi.
Tekanan
Sebelah kiri
belakang
ditunggu
sama
ditekanhingga
sampai
lampu
dengan
tekanan
luar
colony counter

menyala dan stabil.

Jumlah mikroba colony


dihitung dengan
menekan koloni yang
terlihat.

Autoclave dititup
dengan rapat lalu
kencangkan baut
pengaman dan klep
pengaman

Autoclave dinyalakan dan


atur timer minimal 15
menit pada suhu 121C
Cawan
petri 15
perhitungan
waktu
menit
dimulaidengan
sejak
diletakan
tekanan
2atm
posisi terbalik.

Tombol set ditekan agar


angka pada display
menunjukkan angka 0.

Waktu yang diperlukan diatur dan


kecepatan dihitung rotasi putaran
(Rpm)
yang diinginkan
Mikro centrifuge
dihubungkan pada
aliran arus listrik

Larutan yang akan


dimurnikan atau
dipisahkan disiapkan.

Tiap tabung
dimasukan ke dalam
lubang centrifuge

Larutan dimasukan ke
dalam gelas tabung
centrifuge. Larutan yang
dimasukkan pada setiap
tabung haruslah sama
ukurannya

Mikro centrifuge
dinyalakan.

Penutup Mikro
centrifuge dibuka
dengan cara tombol open
ditekan.

Penutup
Mikrocentrifuge
ditutup kembali

4. Laminar Air Flow


Lampu UV dinyalakan
min 30 menit sebelum
Laminar digunakan

Lampu LAF dinyalakan


dan siap digunakan

2. Laboratorium ekologi
a. Susunan Kepengurusan

Alat alat steril yang akan


digunakan dimasukan ke
dalam cabinet (disemprot
dulu dengan alkohol 70%).

Meja dan dinding dalam di


semprot dengan Alkohol 70%
agar tetap steril

Kepala laboratorium

: Dr. Bambang Supriatno,M.Si.

Kepala Sub Lab. Ekologi : Hj. Tina Safaria Nilawati, M. Si


Laboran
: Iin Maemunah
b. Mata Kuliah yang dipelajari
1. Ekologi Umum
2. Ekologi Tumbuhan
3. Ekologi Hewan
4. Ekologi Fisiologi
c. Fasilitas
1.
Ruang persiapan
2.
Ruang praktikum
3.
Ruang stap
4.
Ruang spesimen
d. Alat Spesifik
Tabel II.1 Alat Spesifik di Laboratorium Ekologi
No NAMA
Warmery

JUMLAH

24

FUNGSI
FOTO
Untuk
mengamati
gerak taksis cacing

Gambar 6. Warmery
(Dokumentasi Kelompok 6)

2.

Senteg

24

Untuk menangkap
hewan
dengan
ukuran relatif kecil

Gambar 7. senteg
(Dokumentasi Kelompok 6)

3.

Sieve

24

Memisahkan tanah
berdasarkan ukuran
partikelnya

Gambar 8. Sieve
(Dokumentasi Kelompok 6)

4.

Sound level meter

24

Mengukur
tingkat
kebisingan
atau
intensitas suara

Gambar9. Sound level meter


(Dokumentasi Kelompok 6)

5.

Soil Warm
Extractor

24

Untuk menganalisa
gerakan cacing dan
serangga kecil.

Gambar 10.
Soil Level
Meter
(Dokumentasi Kelompok 6)

6.

Water sampler

24

Untuk
mengambil
sampel
air
dari
kedalaman tertentu

Gambar 11.Water Sampler


(Dokumentasi Kelompok 6)

7.

Conductivity
meter

24

Mengukur
(kadar
ion) daya hantar
listrik dalam air

Gambar 12. Conductivity


meter
(Dokumentasi Kelompok 6)

8.

Turbiditimeter

24

Mengukur
kekeruhan air

Gambar 13. Turbiditimeter


(Dokumentasi Kelompok 6)

9.

Hand
Refractometer

24

Mengukur
kadar
garam suatu perairan
(mengukur salinitas).

Gambar
14.
Hand
Refractory meter
(Dokumentasi Kelompok 6)

10. Eckman Dredge

24

Mengambil substrat
pada
kedalaman
tertentu

Gambar 15.Eckman Dredge


(Dokumentasi Kelompok 6)

11. Pitfall trap

24

Menjebak serangga
terestrial.

Gambar 16.pitfall trap


(Dokumentasi Kelompok 6)

12. Binokuler

24

Untuk melihat atau


meneropong benda
atau objek yang
letaknya jauh.

Gambar 17. Binokuler


(Dokumentasi Kelompok 6)

13. Luxmeter

24

Untuk mengetahui
intensitas cahaya di
tempat tertentu.

Gambar 18. Luxmeter

(Dokumentasi Kelompok 6)

14. Caliper

24

Mengukur diameter
Batang.

Gambar 19. Caliper


(Dokumentasi Kelompok 6)

15. Klinometer

24

Untuk
mengukur
tinggi suatu objek
dari jarak jauh.

Gambar 20.Klinometer
(Dokumentasi Kelompok 6)

16. Anemometer

24

Mengukur kecepatan
angin

Gambar 21. Anemometer


(Dokumentasi Kelompok 6)

17. Altimeter

24

Mengukur
ketinggian
suatu
tempat atau benda

Gambar 22. Altimeter


(Dokumentasi Kelompok 6)

18. Termohygrometer

24

Alat pengukur suhu


dan
kelembapan
udara basah dan
kering pada suatu
ruangan atau daerah
secara digital.
Gambar23.

Thermohygrometer
(Dokumentasi Kelompok 6)

19. Botol Sampler

24

Sebagai tempat air


untuk

menyimpan

sampel

Gambar 24.Botol sampler


(Dokumentasi Kelompok 6)

20. Soil pH meter

24

Mengukur pH tanah

Gambar 25.Soil pH meter


(Dokumentasi Kelompok 6)

21. Soil Tester

24

Alat
untuk
mengukur
tingkat
keasaam atau pH dan
kelembaban tanah.

Gambar 26. Soil Tester


(Dokumentasi Kelompok 6)

22. Secchi Disk

24

Untuk mengetahui
daya tembus cahaya
di dalam air

Gambar 27.Secchi Disk


(Dokumentasi Kelompok 6)

Pada bagian kotak kaca diberi


e. Cara Kerja
pembatas yang telah dilubangi
5. Warmary

Pergerakan cacing diamati,


maka akan terlihat apakah
cacing itu bergerak ke arah
kiri atau ke kanan.

Setelah itu tanah dimasukan pada


ketiga ruang yang terbentuk, pada
tanah yang berada di tengah itu
sebagai kontrol.

Ruang yang disamping diberi


perlakuan berupa hormon
atau zat lainnya.

6. Senteg

Simpan senteg ditempat


terjangkau oleh spesimen yang
akan kita tangkap.

Periksalah senteg tersebut.

Umpan (makanan) diletakan di


dalam senteg.

Senteg tersebut dibiarkan


dengan pintu terbuka selama
beberapa lama.

7. Sieve

. Partikel tanah dimasukkan ke


wadah paling atas.

Sound level meter dinyalakan. Sebelum


8. Sound
Level
Meter
digunakan,
, tombol
reset
ditekan sampai
angka pada layar 0 untuk dikalibrasi terlebih
dahulu.

Setelah terdeteksi tingkat


suara objek, dicatat hasil dan
dimatikan sound level meter
dan lepas baterai.

Partikel
tersebut
digoyanggoyangkan
hingga
terdapat
partikel dari yang kasar hingga
yang lebih halus sehingga
komposisi
partikel
yang
menyusun
lapisan
tanah
tersebutdapat diketahui.

Setelah dikalibrasi, mikrofon


diarahkan pada objek suara
yang akan di teliti.

Tunggu selama 5 menit dan lihat pada


layar menunjukan angka tingkat suara
dalam satuan dB (desibel).

9. Soil Warm Extract


9.Soil Warm Extractor

Beberapa gram tanah


dimasukan
kedalam
saringan yang terdapat
pada alat soil insect
collector

Nyalakan lampu pada


alat tersebut dengan
menggunakan
sambungan listrik yang
sudah terpasang

Serangga aksn keluar


karena
adanmya
rangsangan cahaya dari
lampu

10. Water Sampler

Dibuka
penutupnya

Dimasukkan kedalam kolam secara


tegak lurus sampai kedasar. Hal itu
dimaksudkan agar pemberat mudah
jatuh kedalam perairan

Dijatuhkan
pemberatnya kemudian
ditarik secara perlahan
ke permukaan.

11. Conductivity Meter

Conductivity diteteskan

Kibaskan cairan tersebut dari


alat (cairan jangan dilap)

Teteskan air yang berasal dari


perairan yang akan diuji

Teteskan larutan pure dan


kibaskan lagi

12. Turbiditymeter

Turbidity meter dikalibrasi


dengan akuades selama 1
hari sampai mencapai
angka 0 pada display

Probe dimasukkan
kedalam air
sampel

Dilihat angka yang


tertera pada layar,
berupa tingkat
kekeruhan (mg/L) dan
suhu (C)

13. Hand Refractometer


Dikalibrasikan dengan satu tetes
aquades. hingga terlihat skala

Hand Refraktometer dicek terlebih


dahulu dengan cara meneropong

menunjukkan titik nol

Diteteskan larutan yang akan

Dilihat batas air dan diperhatikan skala


yang dicapai, skala tersebut adalah
nilai salinitas larutan

diukur salinitasnya pada template


yang tersedia lalu ditutup

14. Eckman Dredge

Dibuka penutupnya

15. Pitfall Trap


Simpan sesuatu yang
menarik serangga pada
wadah untuk hewan
yang diinginkan

Dimasukkan kedalam kolam secara tegak lurus


sampai ke dasar. Hal itu dimaksudkan agar
pemberat mudah jatuh ke dalam perairan

Ditarik pelan-pelan ke permukaan

Tinggalkan dalam beberapa


saat dan biarkan hewan yang
diinginkan tersebut jatuh ke
dalam wadah.

16. Binokuler
Binokuler disiapkan

Bidik salah satu objek


yang agak cukup jauh

penutup lensa
objektif dibagian
cerobong yang agak
besar dibuka

Atur kecerahan dan


ketajaman gambar objek
dengan cara memutar
lensa okuler secara
perlahan

posisi lensa okuler diletakan


dimata sambil mengatur
bukaan sudut horizontal

Setelah selesai
menggunakan binokuler,
keca lensa objektif ditutup
dengan penutupnya.

17. Luxmeter
kisaran pengukuran
dipilih yang terdapat
pada tombol range
(2000,
20.000,
50.000) lux.

Untuk 2000 lux hanya digunakan


pada kisaran cahaya 0-1999,
20.000 lux untuk kisaran cahaya
2000-19990, dan 50.000 untuk
kisaran cahaya 20.000-50.000

Untuk pengukuran 0-1999 maka


dalam pembacaan pada layar panel
dikalikan 1lux, pengukuran 200019990 dikalikan 10 lux, dan 20.00050.000 dikalikan 100 lux.

18. Caliper

Pengunci diputar

Rahang kanan

Benda dimasukan kerahang

kekiri

dibuka

bagian bawah jangka sorong

Rahang digeser tepat pada benda


skala utama dan skala

dan pengunci dupitar ke kanan

noniusnya dibaca

19. Klinometer

Objek yang akan


diukurditentukan

Ujung pohon,dibidik
kemudian ditembak

Hasilnya dilihat pada


klinometer, misalnya 45

Hitung objek tersebut dengan rumus :


H = D tan = HI
Ket : H = Tinggi pohon
D = Jarak pengamat ke pohon
HI =Jarak mata pengamat ke dasar pohon

20. Anemometer
Tombol ON/OFF
ditekan

Hasil pengukuran dicatat

Akan tampil semua item


pengukuran pada layar

Mode pengukuran
dipilih sesuai yang
diinginkan

Tombol HOLD ditekan untuk


melihat hasil pengukuran

21. Altimeter
Altimeter diletakkan di tempat
yang akan diukur
ketinggiannya

Baca ukuran ketinggian yang terdapat


pada Altimeter tersebut

22. Termohygrometer

Tempat air diisi dengan


menggunakan aquades

Didiamkan beberapa
saat di suatu tempat
yang aman.

Jika sudah di cocokan maka nilai


tersebut merupakan hasil dari
pengukuran dengan menggunakan
hygrometer termometer

Skala termometer dilihat


apakah basah atau kering

Skala yang ada dihitung dengan cara, (nilai


skala basah nilai skala kering) ketika sudah
menemukan nilai, kemudian dicocokan skala
suhu yang ada.

23. Botol Sampler


Tali pada penutup botol dan
stainless tempat botol
dipasang .

Kemudian dimasukan dalam air yang akan


diambil sebagai sampel, tali penutup botol
ditarik agar air dapat termasuk ke dalam
botol.

24. Soil pH Meter


Hand probe ditancapkan di
Ujung alat runcing
Ukuran pH tanah terlihat pada
bagian tanah yang akan di ukur
soil tester
layar alat tersebut
Skala besar/atas
pH nya
ditancapkan kedalam
dilihat untuk
tanah hingga sel sel
penentuan pH
nya terbenam dalam
25. Soil Tester
tanah.
tanah dan dibiarkan
beberapa saat

Tombol yang berada di samping


alat ditekan untuk menentukan
kelembapan tanah setelah
dibiarkan beberapa saat dan
skala kecil/bawah ditentukan
sebagai penunjuk kelembaban
tanah.

26. Secchi Disk


Jarak berapa cahaya diperhatikan
hingga dapat tembus didalam air

Plat pipih putih dimasukkan ke


dalam air dengan menjulurkan tali

3. Laboratorium Fisiologi
a. Susunan Kepengurusan
Kepala laboratorium
Kepala Sub Lab. Fisiologi
Laboran

: Dr. Bambang Supriatno,M.Si


: Any Aryani, M.Si
: Sri Rahayu, S.Si

b. Mata Kuliah yang dipelajari


1. Fisiologi Hewan
2. Fisiologi Tumbuhan
3. Biokimia
4. Kultur Jaringan
c. Fasilitas
1. Ruang persiapan
2. Ruang praktikum
3. Ruang spesimen
4. Ruang staff
5. Ruang penyimpanan Bahan Kimia
d. Alat Spesifik
Tabel III.1 Alat spesifik di Laboratorium Fisiologi
No

Nama

Jumlah

Fungsi

Foto

Vacuum
Evaporator

Untuk
memisahkan
ekstrak
dengan
prinsip penguapan

Gambar27.Vacuum Evaporator
(Dokumentasi kelompok 6)

Spirometer

Untuk
menghitung
kapasitas udara di
paru

paru
(kecepatan
pernapasan)
Gambar28.Spirometer
(Dokumentasi kelompok 6)

Homogenizer

Untuk
menghomogenkan
suatu larutan

Gambar29.Homogenizer
(Dokumentasi kelompok 6)

Furnace

Untuk
mengeringkan
tanah menjadi abu

Gambar30.Furnace
(Dokumentasi kelompok 6)

Recording
Spirometer

Untuk mengukur
aliran udara yang
masuk

Gambar31.Recording Spirometer

(Dokumentasi kelompok 6)

Kymograph

Untuk mencatat
tekanan
atau
gerakan misalnya
gerak gelombang
denyut nadi dan
tekanan darah.

Gambar32. Kymograph
(Dokumentasi kelompok 6)

Waste
Water
Treatment
Apparatus

Untuk pengolahan
limbah
dengan
cara memisahkan
zat zat

Gambar33.Waste Water Treatment


Apparatus
(Dokumentasi kelompok 6)

Warburg
1
Bath
and
Manometer

Untuk mengukur
respirasi
tumbuhan secara
digital

Gambar34.Warburg
Bath
Manometer
(Dokumentasi kelompok 6)

f. Cara Kerja
a. Vacum Evaporator

Vakum evaporator
dimasukan air aquades
sesuai yag diperlukan

Ekstrak yang telah


terpisah dari sampel
telah dikeluarkan

Labu yang berisi sampel,


alasnya diberi vaselin untuk
menghindari pemuaian kaca

Labu yang berisi sampel


dimasukan kedalam
vakum, atur suhunya

Nafas ditarik dan

b. dihembuskan
Spirometer pada
spirometer
LihatTabung yang berisi udara maka akan
bergerak naik turun, sementara itu drum
pencatat bergerak putar (sesuai jarum jam)
sehingga pencatat akan mencatat sesuai
dengan gerak tabung yang berisi udara.

Hidung ditutup

and

c. Homogenizer
Larutan dimasukan
melalui celah sempit
sehingga terjadi
kecepatan yang tinggi

Cairan yang akan


diteliti disiapkan

Hentikan proses jika


telah selesai

Kemudian akan terjadi


tumbukan dalam
molekul sehingga
menyebabkan zat dalam
larutan terpecah.
Sehingga akhirnya
homogen

4. Laboratorium Kultur
a. Susunan Kepengurusan

Kepala laboratorium
Kepala Sub Lab. Kultur
Laboran
b. Fasilitas
1.
2.
3.
4.

:Dr. Bambang Suprianto,M.Si


:Dr. Taufik
:Pepen

Ruang Persiapan
Ruang Spesimen
Ruang Praktikum
Ruang Staff

c. Alat Spesifik
Tabel IV.1 Alat Spesifik di Laboratorium Kultur
No

Alat

Jumlah

Fungsi

Botol Kultur

44

Sebagai tempat untuk


mengkulturkan
atau
menanam eksplan

Foto

Gambar 35. Botol ukur


(Dokumentasi kelompok 6)

Rak Kultur

Untuk menyimpan botol


botol berisi eksplan

Gambar 36. Rak ukur


(Dokumentasi kelompok 6)

Lemari Es

Untuk
kesegaran
praktikum

menjaga
bahan

Gambar 37. Lemari Es


(Dokumentasi kelompok 6)

Respirometer

Digunakan
untuk
mengukur
rata-rata
pernapasan organisme
dengan mengukur ratarata
pertukaran
oksigen dan
karbondioksida
Gambar 38. Spirometer
(Dokumentasi kelompok 6)

d. Bahan
No
1

Nama
Eksplan

Jumlah
44

Foto

Gambar 39. Ekpaln


(Dokumentasi kelompok 6)

e. Cara Kerja
1.

Botol Kultur
Eksplan yang telah distrerilisasi disimpan di dalam botol kultur.

2. Rak Kultur

Botol yang akan disimpan


disiapkan

botol kultur diletakan di


rak.

3. Lemari Es
Bahan bahan yang akan dipergunakan untuk praktikum dimasukkan
kedalam lemari es.
4. Respirometer
Spesimen yang masih
segar ditimbang terlebih
dahulu

Kristal KOH yang


telah diselubungi oleh
kapas kedalam tabung

Perubahan kedudukan cairan


diperhatikan dalam selang waktu
tertentu. Penggunaan oksigen oleh
5.spesimen
Laboratorium
Struktur Hewan
dalam ml/gram/menit.
a. Susunan Kepengurusan

Kepala laboratorium
Kepala Sub Lab. Struktur Hewan
Laboran
b.

c.

Spesimen dimasukan
ke dalam tabung ,
spesimen ditutup rapat
dengn pipa kapiler.

Ujung pipa kapiler ditutup dengan


ujung jari selama 2-3 menit kemudian
tutup ujung pipa kapiler dengan cairan
berwarna setelaj ujung jari dilepaskan
:Dr. Bambang Supriatno
:Dadang, M.Si
:Kusmayadi, M.Si

Mata Kuliah yang dipelajari


1. Zoologi Invertebrata
2. Zoologi Vertebrata
3. Struktur Hewan
4. Entologi
5. Embriologi
Fasilitas
1. Ruang persiapan
2. Ruang praktikum
3. Ruang spesimen
4. Ruang staff

d. Alat Spesifik

Tabel V.1 Alat Spesifik di Laboratorium Struktur Hewan


No.

Alat

Jumlah

Fungsi

Foto

Grinder

Untuk
memotong
preparat

Gambar 40. Grinder


(Dokumentasi kelompok 6)

Mesin
Penetas

Menetaskan
telur

Gambar 41. Mesin Penetas


(Dokumentasi kelompok 6)

Storage
Cabinet

Menyimpan
spesimen
(seperti laci
atau lemari)

Gambar 42. Storage Cabinet


(Dokumentasi kelompok 6)

Torso

Sebagai alat
pembelajaran
anatomi
tubuh
manusia

Gambar 43.Toro
(Dokumentasi kelompok 6)

Inkubator

Alat inkubasi
mikroba

Gambar 43.Toro
(Dokumentasi kelompok 6)

Mikrotom

Alat
untuk
mempertipis
preparat

Gambar 45. Mikrotom


(Dokumentasi kelompok 6)

Parafin
Heater

Mencairkan
parafin

Gambar 46. Parafin Heater


(Dokumentasi kelompok 6)

e. Cara Kerja
1. Grinder
Mesin Grinder dihidupkan.
Kemudian persiapkan
bahan yang akan dihaluskan.

Bahan yang ingin dihaluskan


didekatkan ke sisi grinder.

Bahan tersebut dihaluskan dengan


mendorongnya secara perlahan.

Proses dihentikan ketika telah


selesai.

2. Alat Penetas
telur di masukan
kedalam alat penetas
dengan posisi miring
atau tegak

Pelembaban dikontrol
dan dilakuan
penyemprotan. Dan
jika telur menetas
pembalikan telur
dihentikan.

suhu mesin penetas


diatur sekitar 38 dan
ventilasi dipastikan
tertutup rapat

Pembalikan telur dapat


dimulai di hari pertama
atau hari ke empat

cangkang telur yang


menetas dikeluarkan
untuk memperluas
ruangan

3. Storage Cabinet
spesies atau bahan yang
akan disimpan diletakan
dalam storage cabinet

pintu storage cabinet


yang terkunci dibuka

bahan yang sesuai

4. Torso
Storage cabinet ditutup
disimpan dalam setiap
Torso merupakan alat yang khas di laburatorium struktur
rapat dan dikunci
sekat yang berbeda jika
hewan.
digunakan sebagai alat pemebelajaran
terutama
pada
supayaTorso
aman.
ingin disimpan
terpisah
mata kuliah anatomi manusia. Struktur
dari kebutuhan
torso hampir seperti
sesuai
manusia sungguhan yang terdiri dari organ-organ yang dapat di
lepas dan di pasang kembali sebagai alat yang dapat membantu
dalam proses pembelajaran.
5. Inkubator

Sampel yang akan di


inkubasi diletakan pada
inkubator kemudian
inkubator ditutup dan
tombol ON ditekan

Inkubator pada sumber


daya listrik dihidupkan

Suhu diatur sesuai


yang di inginkan,
tombol < ditekan (jika
ingin menaikan atau
menurunkan suhu
tombol ^ /v dan enter
ditekan)

Digit hijau adalah suhu


yang diinginkan dan
digit merah adalah suhu
yang ada skarang

Waktu diatur sesuai


yang diinginkan untuk
sampel denga
caratombol Timer
diatur

Tombol power ditekan


untuk mematikan
mesin inkubator jika
proses inkubasi telah
selesai dan
kabel dari sumber
daya listrik dilepaskan

6. Paraffin Heater

Paraffin yang ingin dicairkan


cairkan dalam paraffin heater
disiapkan.

Suhu diatur sesuai kebutuhan

Proses dihentikan jika telah


6.Laboratorium Strukturselesai
Tumbuhan

a. Susunan Kepengurusan
Kepala Laboratorium
:Dr. Bambang Supriatno,M.si
Kepala sub Lab. Stuktur Tumbuhan : Dra. Kusdianti,M.Si
Laboran
:Kusmayadi,M.Si
b. Mata kuliah yang dipelajari
1. Morfologi Tumbuhan
2. Anatomi Tumbuhan
3. Botani Cryptogamae
4. Botani Phanerogamae
5. Mikroteknik Tumbuhan
6. Teknik Laboratorium
c. Fasilitas
1. Ruang Persiapan
2. Ruang Praktikum
3. Ruang Spesimen
4. Ruang Staf
d. Alat Spesifik
Tabel VI.1 Alat spesifik di Laboratorium Struktur Tumbuhan
No
1

Alat
Vakum Oven

Jumlah
1

Fungsi
??

Foto

Gambar 47. Vakum Oven


(Dokumentasi kelompok 6)

Herbarium

Untuk
mengetahui
contoh atau
sampel
berbagai jenis
tumbuhan.
Gambar 48.Herbarium
(Dokumentasi kelompok 6)

Destilator+Vaku
m
(Aspirator)

Gambar
49.Destilator+
Vakum (Aspirator)
(Dokumentasi kelompok 6)

Mikroskop
Trinokuler

Untuk
melihat objek

Gambar 50. Mikroskop


Trinokuler
(Dokumentasi kelompok 6)

Awetan Basah
Tumbuhan

Sebagai
media atau
alat
pembelajaran

Gambar 51. Awetan Basah


Tumbuhan
(Dokumentasi kelompok 6)

Ruang
Herbarium

Tempat
menyimpan
herbarium

Gambar
52.
Ruang
Herbarium
(Dokumentasi kelompok 6)

e. Cara Kerja
1. Macam-macam Herbarium
Dalam laboratorium Strukur Tumbuhan terdapat beberapa jenis
herbarium, diantaranya Herbarium Rhodophyta, Pteridophyta,
Clorophyta dan Spermathopyta. Masing-masing Herbarium
digunakan sebagai media atau alat bantu dalam proses pembelajaran
yang sesuai dengan kajian ilmunya masing-masing. Contohnya saat
mempelajari tumbuhan spermatophyta maka herbarium yang
digunakan adalah herbarium spermatophyta.
Beberapa herbarium
diambil sesuai yang
akan dipelajari

Herbarium diletakan di
tempatnya kembali setelah
selesai digunakan

2. Mikroskop Trinokuler
Prinsip kerja mikroskop trinokuler hampir sama dengan mikroskop
yang binokuler ataupun monokuler.

Mikroskop yang akan digunakan


disiapkan . Dengan cara satu
tangan memegang lengan
mikroskop dan tangan lainnya
menyangga bagian bawah.
Letakkan mikroskop di atas meja
di hadapan kita.
Objek yang hendak diamati
diletakan diatas meja objektif
dengan cara menjepitnya.

Objek diamati sambil


makrometer atau mikrometer
diputar hingga mendapatkan
penglihatan yang sesuai.

Piring objektif diatur


dengan cara memutarnya
agar lensa okuler letaknya
tepat dengan lensa objektif

Cermin diarahkan ke
sumber cahaya. Cahaya
diatur sesuai yang
diinginkan
Mikroskopdisimpan ke
tempat semula jika telah
selesai digunakan

3. Awetan Basah Tumbuhan

Awetan basah yang akan


di teliti atau dijadikan
media pembelajaran
disiapkan

Awetan basah disimpan di


tempat semula jika telah
selesai digunakan

4. Ruang Herbarium
Ruang herbarium merupakan suatu ruangan yang digunakan untuk
menyimpan berbagai macam herbarium tumbuhan.
Meminta izin
sebelum masuk
ruangan Herbarium

Jas lab digunakan


saat di ruang
herbarium.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi laboratorium yang kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1.

Laboratorium Biologi yang terdapat di UPI terdiri dari:


Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Ekologi Laboratorium
Kultur, Laboratorium Struktur Hewan, Laboratorium Stuktur

2.

Tumbuhan, dan Laboratorium Fisiologi.


Masing-masing laboratorium Biologi UPI memiliki alat-alat dan

3.

bahan yang berbeda sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.


Masing-masing laboratorium Biologi UPI memiliki alat-alat dan

4.

bahan yang berbeda sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.


Setiap laboratorium Biologi UPI memiliki fungsinya masing-

5.

masing. Sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.


Seluruh laboratorium biologi di kepalai oleh seorang kepala
laboratorium. Masing-masing laboratorium di kepalai oleh kepala
sub laboratorium dan dikelola oleh laboran yang bertanggung
jawab terhadap laboratoriumnya.

http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsilaboratorium/

Anda mungkin juga menyukai