Disusun oleh:
Akhmad Mujahid
2311140027
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2023 M / 1445 H
I. Topik
Pengenalan tata letak ruang
II. Tujuan
Untuk mengetahui tata letak dan alat alat di ruangan laboratorium
III. Dasar teori
Mata kuliah ini mengembangkan kompetensi dalam memahami
teknik-teknik dan alat-alat yang digunakan dalam aktivitas pada
laboratorium serta pengelolaannya yang meliputi penguasaan teori
mengenai alat-alat biologi ( mikroskop, alat untuk membuat herbarium dan
insektarium), alat- alat dan reagen-reagen kimia, merancang alat dan bahan
laboratorium, serta inventarisasi dan organisasi peralatan laboratorium.
Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan
perkembangan kurikulum yang semakin kompleks terutama dalam
pengajaran biologi. Keberadaan laboratorium berperan dalam kemajuan
lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren.
Lembaga pendidikan dituntut untuk mengoptimalkan penggunaan
laboratorium tersebut sehingga keberadaan laboratorium tersebut benar-
benar memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pengajaran.
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang
dibatasi oleh dinding yang didalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan
beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen
(Decaprio,, 2013). Kemudian Rufiati (2011) mendefinisikan laboratorium
sebagai salah satu tempat dilaksanakannya penelitian ilmiah percobaan
(eksperimen) ataupun pelatihan ilmiah.
Di Program Studi Pendidikan Biologi sendiri sudah terdapat
laboratorium yang dapat digunakan oleh dosen maupun mahasiswa dalam
kegiatan praktikum , sekaligus perkuliahan ataupun penelitian, sehingga
diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan khususnya praktikum
mengintegrasikan pemanfaatan sarana dalam kelas laboratorium biologi.
Laboratorium biologi merupakan salah satu fasilitas penting untuk
menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran biologi
atau kegiatan ilmiah lainnya.
IV. Alat dan bahan
A. Alat
No. Nama Jumlah
alat
1. handphone 1 buah
2. 1 set ATK 1 buah
B. Bahan
No. Nama jumlah
bahan
1. 1 set bahan 1 buah
V. Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan pengamatan ke masing-masing ruang lab.
3. Memotret dan menulis tata letak dan alat-alat yang ada pada ruang lab.
4. Mendiskusikan hasil pengamatan bersama teman kelompok
5. Menyalin hasil pengamatan dan diskusi ke dalam laporan sementara
VI. Hasil pengamatan
A. Ruangan mikrobiologi
1. Tata letak
Gambar ruang lab Keterangan
1. Meja
2. Kursi
3. Lemari
4. Pintu masuk/keluar
ruangan
5. Ruang sterilisasi
6. Ruang persiapan
7. Wastafel
8. Meja dosen
9. Kursi dosen
10. Papan tulis
B. Ruang kewirausahaan
1. tata letak
1. Pintu masuk/keluar ruangan
2. Meja
3. Kursi
4. Meja dosen
5. Kursi dosen
6. Papan tulis
7. Wastafel
8. Rak alat
9. Etalase bahan produk
10. Ruang ekologi
Penjepit
8. Pinset Untuk mengambil benda kecil
VII. Pembahasan
A. Pengertian lab
Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan
percobaan, pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan
dengan ilmu sains (kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya.
Laboratorium bisa berupa ruangan yang tertutup seperti kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan
dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan
berbagai macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan
pengujan ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari
berrbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium juga dapat
merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
B. Fungsi laboratorium
Laboratorium sebagai tempat kegiatan riset, penelitian, percobaan,
pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi, yaitu:
1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan
antara teori dan praktik
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari
kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini
disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap
objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan
eksperimentasi.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri
dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi
keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu
objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk
mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai
macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai
macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu
mengkaji dan mencari kebebaran ilmiah dengan cara penelitian,
ujicoba, maupun eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para
peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan
yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium.
7. Laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan
barbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam
pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi
ditengah masyarakat yamg membutuhkan penanganan dengan uji
laboratorium.
8. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa,
mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami
segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi
sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.
Secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
1. memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima
sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang
terpisah.
2. memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
3. memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat
kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
4. menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
5. memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap
ilmiah seorang calon ilmuan.
6. memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat
keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses
kegiatan kerja laboratorium.
C. Penataan dan penyimpanan alat lab
Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah proses pengaturan
alat di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat
tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan
(storing) maupun kemudahan dalam pemeliharaan (maintenance).
Keteraturan penyimpanan dan penataan alat itu, tentu memerlukan cara
tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan
cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada
kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan
demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut
tersusun secara teratur, indah dipandang (estetis), mudah dan aman
dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu
peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol
jumlahnya dari kehilangan. Dalam menyimpan alat dan bahan perlu
diperhatikan bagaimana letak dan tata penyimpanannya. Penataan dan
penyimpanan tersebut didasarkan pada:
1. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas dan , susunan
laboratorium, dan keadaan alat/bahan
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan
digapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
3. Keadaan Alat dan Bahan.
Berdasarkan keadaan maka alat dapat dikelompokkan atas jenis
alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan,
atau jenis percobaan Cara penyimpanan alat dapat berdasarkan jenis
alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya
seperti : Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang,
Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya,
seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat
tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
4. Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu
dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
Penyimpanan alat selain berdasar hal–hal di atas, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis
untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur. 2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca
lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat.
Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada
tempat yang mudah diambil.
6. Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru
pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di
lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat
yang dapat diletakkan di meja demonstrasi adalah : kaki tiga, asbes
dengan kasa dan tabung reaksi.
D. Lab mikrobiologi IAIN Palangkaraya
1. Ruangan dan alat-alat lab mikrobiologi
Ruang Laboratorium Mikrobiologi berkapasitas 20-25 orang.
Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan seperti autoklaf,
Laminar Air Flow (LAF), vortex, mikropipet, hot plate stirrer,
inkubator, oven, kulkas stok mikroba dan ekstraksi bahan alam.
Laboratorium ini digunakan sebagai tempat pelaksanaan praktikum
mata kuliah maupun penelitian mahasiswa dan dosen pada bidang
mikrobiologi, mikrobiologi pangan, dan bioteknologi
Adapun alat-alat di lab mikrobiologi beserta fungsinya sebagai
berikut
1. Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan cair
2. Erlenmeyer
Untuk tempaz zat yang dititrasi
3. Labu ukur
Untuk menakar volume zat kimia
4 . Gelas beker
Tempat larutan
5. Polimetrik pipet
Untuk memindahkan zat cair jumlah tertentu
6. Cawan porselin
Wadah bahan saat pemanasan
7. Lampu spiritus
Memanaskan atau mendidihkan sample
8. Neraca analitik
Untuk menentukan massa
9. Auto clape
Untuk mensterilkan
10. LAF(laminar airflow)
Untuk menginakulasi bahan yang di sterilkan
11. Hotplate
Untuk pemanas
12. DNA cabinet
Untuk menginakulasi
13. Fortex
Untuk mencampurkan bahan
14. Incubator
Untuk mengoptimalkan suhu dan kelembapan organisme
15. Oven
Untuk proses sterilisasi pemanasan dan pengeringan
16. Kulkas
Menyimpan stok mikroba dan medium steril, ekstraksi tanaman herbal
17. Jangka sorong
Mengetahui Panjang dan diameter benda