Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN LENGKAP PRATIKUM

TEKNIK LABORATORIUM BIOLOGI


“PENGENALAN TATA LETAK RUANG”

Disusun oleh:

Akhmad Mujahid
2311140027

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2023 M / 1445 H
I. Topik
Pengenalan tata letak ruang
II. Tujuan
Untuk mengetahui tata letak dan alat alat di ruangan laboratorium
III. Dasar teori
Mata kuliah ini mengembangkan kompetensi dalam memahami
teknik-teknik dan alat-alat yang digunakan dalam aktivitas pada
laboratorium serta pengelolaannya yang meliputi penguasaan teori
mengenai alat-alat biologi ( mikroskop, alat untuk membuat herbarium dan
insektarium), alat- alat dan reagen-reagen kimia, merancang alat dan bahan
laboratorium, serta inventarisasi dan organisasi peralatan laboratorium.
Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan
perkembangan kurikulum yang semakin kompleks terutama dalam
pengajaran biologi. Keberadaan laboratorium berperan dalam kemajuan
lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren.
Lembaga pendidikan dituntut untuk mengoptimalkan penggunaan
laboratorium tersebut sehingga keberadaan laboratorium tersebut benar-
benar memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pengajaran.
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang
dibatasi oleh dinding yang didalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan
beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen
(Decaprio,, 2013). Kemudian Rufiati (2011) mendefinisikan laboratorium
sebagai salah satu tempat dilaksanakannya penelitian ilmiah percobaan
(eksperimen) ataupun pelatihan ilmiah.
Di Program Studi Pendidikan Biologi sendiri sudah terdapat
laboratorium yang dapat digunakan oleh dosen maupun mahasiswa dalam
kegiatan praktikum , sekaligus perkuliahan ataupun penelitian, sehingga
diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan khususnya praktikum
mengintegrasikan pemanfaatan sarana dalam kelas laboratorium biologi.
Laboratorium biologi merupakan salah satu fasilitas penting untuk
menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran biologi
atau kegiatan ilmiah lainnya.
IV. Alat dan bahan
A. Alat
No. Nama Jumlah
alat
1. handphone 1 buah
2. 1 set ATK 1 buah
B. Bahan
No. Nama jumlah
bahan
1. 1 set bahan 1 buah
V. Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan pengamatan ke masing-masing ruang lab.
3. Memotret dan menulis tata letak dan alat-alat yang ada pada ruang lab.
4. Mendiskusikan hasil pengamatan bersama teman kelompok
5. Menyalin hasil pengamatan dan diskusi ke dalam laporan sementara
VI. Hasil pengamatan
A. Ruangan mikrobiologi
1. Tata letak
Gambar ruang lab Keterangan
1. Meja
2. Kursi
3. Lemari
4. Pintu masuk/keluar
ruangan
5. Ruang sterilisasi
6. Ruang persiapan
7. Wastafel
8. Meja dosen
9. Kursi dosen
10. Papan tulis

2. Alat-alat dan fungsi


No Nama alat Fungsi alat
.
1. Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan cair

2. Erlenmeyer Untuk tempaz zat yang dititrasi

3. Labu ukur Untuk menakar volume zat kimia

4. Gelas beker Tempat larutan

5. Polimetrik pipet Untuk memindahkan zat cair jumlah


tertentu

6. Cawan porselin Wadah bahan saat pemanasan

7. Lampu spiritus Memanaskan atau mendidihkan sample


8. Neraca analitik Untuk menentukan massa

9. Auto clape Untuk mensterilkan

10. LAF(laminar Untuk menginakulasi bahan yang di


airflow) sterilkan

11. Hotplate Untuk pemanas

12. DNA cabinet Untuk menginakulasi

13. Fortex Untuk mencampurkan bahan

14. Incubator Untuk mengoptimalkan suhu dan


kelembapan organisme
15. Oven Untuk proses sterilisasi pemanasan dan
pengeringan

16. Kulkas Menyimpan stok mikroba dan medium


steril, ekstraksi tanaman herbal

17. Jangka sorong Mengetahui Panjang dan diameter


benda

B. Ruang kewirausahaan
1. tata letak
1. Pintu masuk/keluar ruangan
2. Meja
3. Kursi
4. Meja dosen
5. Kursi dosen
6. Papan tulis
7. Wastafel
8. Rak alat
9. Etalase bahan produk
10. Ruang ekologi

2. Alat-alat dan fungsi


No Nama alat Fungsi alat
.
1. Sendok Mengambil bahan
2. Pisau Memotong bahan

3. Sutil Membantu proses memasak dan mengaduk


makanan

4. Soeltester Mengukur ph, suhu, kelembapan tanah

5. Hygrometer Mengukur suhu, intensitas Cahaya, dan


kelembapan udara

6. Looks meter Mengukur suhu, intensitas Cahaya, dan


kelembapan udara

7. Altimeter Mengetahui ketinggian tempat

8. Klinometer Mengukur ketinggian pohon


9. Ph meter Mengukur ph air

10. Do meter Mengukur kadar karbon dioksida dan


oksigen di air

C. Ruangan struktur dan perkembangan


1. Tata letak
1. Pintu masuk ruang
2. Papan tulis
3. Meja dosen
4. Meja
5. Wastafel
6. Lemari
7. Meja persiapan
8. Ruang persiapan
9. Kursi dosen
10. Kursi

2. Alat-alat dan fungsi


No Nama alat Fungsi alat
.
1. Erlenmeyer Untuk tempat zat yang dititrasi

2. Kaca arloji Untuk menutup gelas kimia


3. Kaca pengaduk Mengaduk zat kimia

4. Mortar Menghaluskan bahan praktikum

5. Pengaduk besi Untuk mengaduk

6. Penggaris Untuk mengukur skala

7. Untuk menjepit benda yang panas

Penjepit
8. Pinset Untuk mengambil benda kecil

9. Botol Menyimpan larutan

10. Corong Untuk mempermudah memasukkan cairan


11. Gelas beker Untuk tempat larutan

12. Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan cair

13. Labu ukur Untuk manakar volume

14. Lampu spiritus Untuk memanaskan/mendidihkan sampel

D. Ruangan rumah kaca


1. Tata letak
1. Instalasi
2. Ruang mencit
3. Lampu
4. Baki
5. Rak
6. Tanaman

2. Alat-alat dan fungsi


No Nama alat Fungsi alat
.
1. Selang Mengalirkan air
2. Instalasi Menaruh tanaman hidroponik

3. Baki Tempat penyemaian bibit

4. Ph meter Untuk mengetahui nutrisi

5. Pipa air Menyiram tanaman

6. Ember Wadah air

7. Tandon Menampung air dengan volume air

8. Semprotan air Untuk menyemprot obat


9. Dirijen Untuk menaruh bahan kimia

10. Gayung Untuk mengambil air

VII. Pembahasan
A. Pengertian lab
Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan
percobaan, pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan
dengan ilmu sains (kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya.
Laboratorium bisa berupa ruangan yang tertutup seperti kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan
dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan
berbagai macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan
pengujan ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari
berrbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium juga dapat
merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
B. Fungsi laboratorium
Laboratorium sebagai tempat kegiatan riset, penelitian, percobaan,
pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi, yaitu:
1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan
antara teori dan praktik
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari
kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini
disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap
objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan
eksperimentasi.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri
dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi
keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu
objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk
mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai
macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai
macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu
mengkaji dan mencari kebebaran ilmiah dengan cara penelitian,
ujicoba, maupun eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para
peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan
yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium.
7. Laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan
barbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam
pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi
ditengah masyarakat yamg membutuhkan penanganan dengan uji
laboratorium.
8. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa,
mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami
segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi
sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.
Secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
1. memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima
sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang
terpisah.
2. memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
3. memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat
kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
4. menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
5. memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap
ilmiah seorang calon ilmuan.
6. memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat
keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses
kegiatan kerja laboratorium.
C. Penataan dan penyimpanan alat lab
Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah proses pengaturan
alat di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat
tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan
(storing) maupun kemudahan dalam pemeliharaan (maintenance).
Keteraturan penyimpanan dan penataan alat itu, tentu memerlukan cara
tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan
cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada
kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan
demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut
tersusun secara teratur, indah dipandang (estetis), mudah dan aman
dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu
peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol
jumlahnya dari kehilangan. Dalam menyimpan alat dan bahan perlu
diperhatikan bagaimana letak dan tata penyimpanannya. Penataan dan
penyimpanan tersebut didasarkan pada:
1. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas dan , susunan
laboratorium, dan keadaan alat/bahan
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan
digapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
3. Keadaan Alat dan Bahan.
Berdasarkan keadaan maka alat dapat dikelompokkan atas jenis
alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan,
atau jenis percobaan Cara penyimpanan alat dapat berdasarkan jenis
alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya
seperti : Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang,
Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya,
seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat
tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
4. Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu
dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
Penyimpanan alat selain berdasar hal–hal di atas, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis
untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur. 2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca
lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat.
Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada
tempat yang mudah diambil.
6. Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru
pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di
lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat
yang dapat diletakkan di meja demonstrasi adalah : kaki tiga, asbes
dengan kasa dan tabung reaksi.
D. Lab mikrobiologi IAIN Palangkaraya
1. Ruangan dan alat-alat lab mikrobiologi
Ruang Laboratorium Mikrobiologi berkapasitas 20-25 orang.
Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan seperti autoklaf,
Laminar Air Flow (LAF), vortex, mikropipet, hot plate stirrer,
inkubator, oven, kulkas stok mikroba dan ekstraksi bahan alam.
Laboratorium ini digunakan sebagai tempat pelaksanaan praktikum
mata kuliah maupun penelitian mahasiswa dan dosen pada bidang
mikrobiologi, mikrobiologi pangan, dan bioteknologi
Adapun alat-alat di lab mikrobiologi beserta fungsinya sebagai
berikut
1. Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan cair
2. Erlenmeyer
Untuk tempaz zat yang dititrasi
3. Labu ukur
Untuk menakar volume zat kimia
4 . Gelas beker
Tempat larutan
5. Polimetrik pipet
Untuk memindahkan zat cair jumlah tertentu
6. Cawan porselin
Wadah bahan saat pemanasan
7. Lampu spiritus
Memanaskan atau mendidihkan sample
8. Neraca analitik
Untuk menentukan massa
9. Auto clape
Untuk mensterilkan
10. LAF(laminar airflow)
Untuk menginakulasi bahan yang di sterilkan
11. Hotplate
Untuk pemanas
12. DNA cabinet
Untuk menginakulasi
13. Fortex
Untuk mencampurkan bahan
14. Incubator
Untuk mengoptimalkan suhu dan kelembapan organisme
15. Oven
Untuk proses sterilisasi pemanasan dan pengeringan
16. Kulkas
Menyimpan stok mikroba dan medium steril, ekstraksi tanaman herbal
17. Jangka sorong
Mengetahui Panjang dan diameter benda

2. Lab kewiraushaan IAIN Palangkaraya


Ruang Laboratorium Kewirausahaan berkapasitas 25-30 orang.
Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan untuk produksi pangan,
seperti kompor, blender, alat penggiling herbal, pengemasan dan lain
sebagainya. Berbagai produk bioherbal dan pangan diproduksi oleh
mahasiswa baik melalui praktikum mata kuliah maupun kegiatan
kelompok studi (KS) yang dibimbing oleh dosen pengampu mulai dari
proses riset bahan baku, pemerolehan bahan baku baik dari alam
maupun petani lokal, proses pengolahan bahan baku mentah hingga
menjadi produk jadi, packaging dan branding, hingga pemasaran
tingkat lokal.
Adapun alat-alat di dalam lab kewirausahaan dan fungsinya
sebagai berikut.
1. Sendok
Mengambil bahan
2. Pisau
Memotong bahan
3. Sutil
Membantu proses memasak dan mengaduk makanan
4. Soeltester
Mengukur ph, suhu, kelembapan tanah
5. Hygrometer
Mengukur suhu, intensitas Cahaya, dan kelembapan udara
6. Looks meter
Mengukur suhu, intensitas Cahaya, dan kelembapan udara
7. Altimeter
Mengetahui ketinggian tempat
8. Klinometer
Mengukur ketinggian pohon
9. Ph meter
Mengukur ph air
10. Do meter
Mengukur kadar karbon dioksida dan oksigen di air
3. Lab struktur dan perkembangan
Lab struktur dan perkembangan adalah sebuah fasilitas atau
departemen di berbagai institusi, seperti universitas, pusat penelitian,
atau organisasi ilmiah, yang fokus pada penelitian, pemahaman, dan
pemantauan struktur dan perkembangan organisme. Lab ini dapat
berfokus pada berbagai aspek, termasuk biologi, biokimia, biologi
perkembangan, genetika, dan ilmu lainnya. Adapun fungsi utama lab
ini adalah sebagai penelitian ilmiah, tempat untuk pemahaman proses
perkembangan, identifikasi dan karakterisasi gen dan protein,
pemantauan penyakit dan gangguan perkembangan, pengembangan
aplikasi praktis, pendidikan dan pelatihan, serta konservasi dan
pengelolaan sumber daya alam.
Adapun alat-alat di dalam lab struktur dan perkembangan beserta
fungsinya sebagai berikut.
1. Erlenmeyer
Untuk tempat zat yang dititrasi
2. Kaca arloji
Untuk menutup gelas kimia
3. Kaca pengaduk
Mengaduk zat kimia
4. Mortar
Menghaluskan bahan praktikum
5. Pengaduk besi
Untuk mengaduk
6. Penggaris
Untuk mengukur skala
7. Penjepit
Untuk menjepit benda yang panas
8. Pinset
Untuk mengambil benda kecil
9. Botol
Menyimpan larutan
10. Corong
Untuk mempermudah memasukkan cairan
11. Gelas beker
Untuk tempat larutan
12. Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan cair
13. Labu ukur
Untuk manakar volume
14. Lampu spiritus
Untuk memanaskan/mendidihkan sampel
4. Ruangan lab rumah kaca
Lab rumah kaca adalah fasilitas yang dirancang untuk meniru
kondisi lingkungan yang ada di dalam rumah kaca (greenhouse)
dengan kontrol yang lebih ketat. Fungsi lab rumah kaca beragam
tergantung pada tujuan dan penggunaannya. Beberapa fungsi utama
dari rumah kaca adalah penelitian ilmiah, uji coba tanaman, konservasi
tanaman, kultivasi tanaman tropis, penelitian tentang pengaruh
perubahan iklim, pengujian pestisida dan herbisida, penelitian
mikroorganisme, serta pelatihan dan pendidikan.
Adapun alat-alat di dalam lab rumah kaca beserta fungsinya
sebagai berikut.
1. Selang
Mengalirkan air
2. Instalasi
Menaruh tanaman hidroponik
3. Baki
Tempat penyemaian bibit
4. Ph meter
Untuk mengetahui nutrisi
5. Pipa air
Menyiram tanaman
6. Ember
Wadah air
7. Tandon
Menampung air dengan volume air
8. Semprotan air
Untuk menyemprot obat
9. Dirijen
Untuk menaruh bahan kimia
10. Gayung
Untuk mengambil air
Integrasi ayat al-Qur’an
‫َظ َهَر اْلَفَس اُد ِفى اْلَب ِّر َو اْلَب ْح ِر ِبَم ا َك َسَب ْت َاْيِدى الَّن اِس ِلُيِذْي َقُهْم َب ْع َض اَّلِذْي َعِم ُلْو ا َلَع َّلُهْم َي ْر ِجُع ْو َن‬
artinya:” Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka
merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. ar-rum ayat 41)
Surah Ar-Rum ayat 41 dalam Al-Qur'an mengandung pesan tentang
perubahan dalam keadaan alam dan kehidupan manusia. Dalam ayat
ini, Allah SWT menyebutkan bahwa kerusakan telah terjadi di daratan
dan laut sebagai tanda kekuasaan-Nya. Ayat ini mengingatkan kita
tentang pentingnya menjaga alam semesta.
Dalam konteks pengenalan tata letak ruang laboratorium, kita
dapat mengaitkannya dengan tanggung jawab etis dalam menjalankan
penelitian dan eksperimen di laboratorium. Para ilmuwan dan peneliti
perlu menjaga tata letak dan kebersihan laboratorium, menghindari
kerusakan lingkungan, dan menggunakan sumber daya dengan bijak
dalam upaya mereka untuk meningkatkan pengetahuan manusia. Pesan
dalam surah Ar-Rum ayat 41 dapat diartikan sebagai pengingat untuk
menjaga kelestarian lingkungan laboratorium, seperti kita diingatkan
untuk menjaga kelestarian alam semesta oleh Allah SWT dalam Al-
Qur'an.
VIII. Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
1. Ruang Laboratorium Mikrobiologi IAIN Palangkaraya memiliki
peralatan yang lengkap dan modern untuk mendukung penelitian
dan praktikum di bidang mikrobiologi, mikrobiologi pangan, dan
bioteknologi. Alat-alat tersebut meliputi peralatan untuk sterilisasi,
kultur mikroba, dan analisis mikrobiologi.
2. Ruang Laboratorium Kewirausahaan di IAIN Palangkaraya
digunakan untuk mengajarkan mahasiswa cara mengembangkan
produk pangan dan bioherbal. Alat-alat di lab ini digunakan untuk
memproses bahan baku menjadi produk jadi, serta untuk mengukur
dan menguji berbagai parameter seperti pH dan kelembapan.
3. Ruang Laboratorium Struktur dan Perkembangan bertujuan untuk
mendukung penelitian ilmiah dalam pemahaman struktur dan
perkembangan organisme. Alat-alat di lab ini digunakan untuk
analisis genetika, biokimia, dan biologi perkembangan
4. Lab Rumah Kaca di IAIN Palangkaraya digunakan untuk berbagai
tujuan, termasuk penelitian tentang pertumbuhan tanaman,
pengujian pestisida, dan penelitian mikroorganisme. Alat-alatnya
mencakup peralatan penyiraman, pengukuran nutrisi tanaman, dan
pengamatan pertumbuhan.
B. Saran
Saran dari saya untuk praktikum terakhir ini adalah perbanyak lagi
ruang laboratorium untuk praktikum, supaya mahasiswa tadris biologi
bisa lebih mendalami potensi yang dimilikinya.
Daftar pustaka
Alscher, R. G., Cumming, J. R., & Meyer, A. J. (2002). Environmental stress,
oxidative stress, and lipid peroxidation. Plant Physiology, 119(2), 359-369.
Batista, P., Duarte, B., & de Varennes, A. (2009). Impact of humic substances on
the assessment of heavy metal phytoavailability. Environmental Pollution,
157(10), 2753-2757.
Emda, A. (2017). LABORATORIUM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN
KIMIA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILAN KERJA ILMIAH. In Lantanida Journal (Vol. 5, Issue
1).
Gentry, L. F., Jones, J. W., Weiss, A., & Gómez, M. I. (2012). Climate change
effects on radiation use efficiency and growth of maize. Agricultural and
Forest Meteorology, 166, 249-258.
Jones Jr, J. B., Wolf, B., & Mills, H. A. (1991). Plant Analysis Handbook II: A
Practical Sampling, Preparation, Analysis, and Interpretation Guide.
Micro-Macro Publishing.
Kacira, M., Ling, P. P., Li, Y., Beyer, J., & Derie, R. (2009). Photovoltaic powered
LED lighting for controlled environment agriculture. Transactions of the
ASABE, 52(2), 493-501.
Ramadhani, S. P. (2020). PENGELOLAAN LABORATORIUM (Panduan Para
Pengajar dan Inovator Pendidikan) (Pertama). Yiesa Rich Foundation.
www.yiesa-richfoundation.or.id
Taiz, L., & Zeiger, E. (2010). Plant Physiology (5th ed.). Sinauer Associates.
LAMPIRAN PRAKTIKUM
TEKNIK LABORATORIUM BIOLOGI
“PENGENALAN TATA LETAK RUANG”

Gambar 2. Mengamati alat di ruang lab


Gambar 1. Mengamati ruang lab struktur struktur dan perkembangan
dan perkembangan

Gambar 3. Mengamati ruang lab Gambar 4. Mengamati alat di ruang lab


kewirausahaan kewirausahaan

Gambar 5. Mengamati ruang rumah kaca Gambar 6. Mengamati alat di ruang


rumah kaca

Anda mungkin juga menyukai