PELAKSANAAN LOKAKARYA 2
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 4
KELAS E KELOMPOK 1
DI HOTEL PIA PANDAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh:
PENGAJAR PRAKTIK
PURNAMA SARI MENDROFA, S.Pd.
NIP. 198004012009032003
Puji dan Syukur ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
dan karuniaNya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
lokakarya dua (LK 2) Program Guru Penggerak Angkatan 4 kelas E di Kabupaten Tapanuli
Tengah, Provinsi Sumatera Utara.
laporan ini dibuat sebagai dokumen penyampaian hasil kegiatan lokakarya dua
Program Guru Penggerak Angkatan 4 yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 12
Februari 2022 di Hotel PIA Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah untuk diupload di LMS
Program Guru Penggerak Tahun 2021.
Rasa hormat dan terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung kegiatan ini, sehingga kegiatan lokakarya dua dapat terlaksana dengan baik.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Saya menyadari dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan lokakarya dua
masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan lokakarya berikutnya. Atas perhatian
dan Kerjasama semua pihak saya ucapkan terima kasih.
Pengajar Praktik
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Lokakarya
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2019-2024 salah satu visi pemerintah republik Indonesia berfokus pada
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalalui peningkatan kualitas Pendidikan
dan Manajemen talenta. Visi tersebut terkait langsung dengan tugas kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai penyelenggara Pemerintahan di
bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk mewujudkan peningkatan kualitas Pendidikan dan Manajamen talenta,
Kemendikbud mengembangkan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar. tujuannya adalah
mengubah pola pikir publik dan pemangku kepentingan Pendidikan menjadi komunitas
penggerak Pendidikan. Filosofi “Merdeka Belajar” disarikan dari asas penciptaan manusia
yang merdeka memilih jalan hidupnya dengan bekal akal, hati dan jasad sebagai anugrah
Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan demikian, Merdeka Belajar dimaknai kemerdekaan
belajar yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar senyaman mungkin
dalam suasana bahagia tanpa ada rasa tertekan.
Guru Indonesia diharapkan dapat memiliki lima karakter yaitu jiwa nasionalisme
Indonesia, bernalar, pembelajar, professional dan berorientasi pada peserta didik. Berbagai
program sedang diupayakan untuk hal tersebut dengan melibatkan berbagai pihak menjadi
satu ekosistem Pendidikan yang bergerak dan bersinergi dalam satu pola pikir yang sama
antara masyarakat, satuan Pendidikan dan pemangku kebijakan.
Program tersebut dinamakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang sejatinya
mengembangkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru sebagai
bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Pembelajaran ini diupayakan yang berpusat dabn
berpihak pada murid.
PGP merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan
pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong
tumbuh kembang peserta didik secara holistic, aktif dan proaktif dalam mengembangkan
pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid,
serta menjadi agen transformasi ekosistem Pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar
Pancasila.
Pelatihan dalam PGP dilaksanakan dalam bentuk lokakarya. Kelanjutan lokakarya
12 diselenggarakan setelah dilakukannya pendampingan satu pada CGP di lokasi sekolah
masing-masing CGP untuk mendapatkan informasi kemajuan dan implementasi aksi nyata
dan pembelajaran modul melalui LMS.
Lokakarya 2 ini difasilitasi oleh P4TK Penjas BK, sebagai panitia pelaksana, Dinas
Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah serta melibatkan pengajar praktik yang telah
dilatih sebelumnya oleh kemendikbud sebagai pendamping di dalam kelas selama
lokakarya berlangsung.
B. Tujuan Lokakarya 2
Adapun tujuan dilaksanakannya lokakarya 2 Program Pendidikan Guru Penggerak
Angkatan 4 adalah sebagai berikut:
• CGP dapat menjelaskan peranan guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi.
• CGP dapat menganalisa diri dalam menjalankan perannya sebagai guru penggerak
untuk membuat komunitas praktisi.
Kegiatan awal sebelum lokakarya dua dimulai Pengajar Praktik dan perwakilan dari P4TK
melakukan pertemuan. Setelah itu PP dan CGP memasuki kelas masing-masing. Pada sesi
pembukaan, Pengajar Praktik mengajak CGP untuk melakukan ice breaking. . Setelah itu PP
memperkenalkan diri. Kemudian PP menjelaskan tujuan dari lokakarya dua, Kemudian
Bersama dengan CGP membuat kesepakatan belajar. Kesepakatan belajar ini digunakan
selama lokakarya dua berlangsung.
Pada sesi berikutnya adalah mengalami diskusi komunitas praktisi ; Berbagi tantangan dua
bulan pertama. Pengajar Praktik meminta CGP menuliskan masalah yang mereka alami
sebagai guru penggerak di post-it berwarna kuning. Setelah itu pendamping melakukan
kategorisasi permasalahan dan meminta perwakilan peserta yang menuliskan di tiap kategori
masalah untuk bercerita. Setelah itu pendamping membagi peserta menjadi 3 kelompok dan
menugaskan kelompok untuk membahas solusi dari 1 kategori masalah. Peserta berdiskusi,
setelah itu perwakilan kelompok diberikan waktu 10 menit untuk menceritakan solusi yang
dihasilkan oleh kelompok.
Setelah ishoma selama satu jam, sesi berikutnya adalah mengenal peran guru penggerak
dalam membuat komunitas praktisi. Sebelum melakukan sesi ini, terlebih dahulu peseta diajak
untuk melakukan energizer. Kemudian pendamping menampilkan tayangan slide dan
membacakan secara singkat alur peranan guru penggerak. Setelah itu pendamping membagi
peserta menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok bertugas untuk mempelajari salah satu strategi
untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Tiap pendamping mengunjungi
kelompok-kelompok,
Kemudian pendamping membentuk kelompok baru dengan cara berhitung angka 1,2 dan 3.
Peserta yang mendapat no 1 dari 1 kelompok akan bergabung bersama peserta lain yang
mendapat no 1 dari tiga kelompok lainnya. Begitu seterusnya. Di kelompok yang baru,
pendamping meminta peserta untuk menceritakan tentang peran yang telah dipelajari di
kelompok sebelumnya secara bergantian mulai dari peran pertama hingga ketujuh.
Aktivitas berikutnya adalah menganalisa diri dalam peran guru penggerak dalam membuat
komunitas praktisi. Durasi kegiatan ini adalah 15 menit. Pengajar praktik menayangkan slide
16 dan meminta peserta menganalisis dirinya dalam peran guru penggerak untuk membuat
komunitas praktisi. Pendamping membagikan lembar Analisa diri dalam menggerakkan
komunitas. Pendamping berkeliling dan memastikan peserta memahami instruksi dan
mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan. Setelah itu, pengajar praktik meminta peserta
untuk bercerita tentang hal-hal yang baru dituliskan di lembar kerja dengan rekan guru
disampingnya.
Aktivitas berikutnya adalah pembuatan rencana untuk sekolah, kegiatan ini berdurasi 10
menit. Pengajar praktik meminta peserta mengerjakan rencana menggerakkan komunitas
belajar di tahapan merintis. Pendamping lain membagikan lembar rencana pengembangan
komunitas praktisi kepada peserta, pendamping berkeliling untuk mengecek rencana peserta
yang sedang dibuat. Pendamping memberikan masukan kepada rencana peserta. Setelah itu
pendamping meminta peserta untuk bercerita rencana yang dibuat dengan rekan guru
disampingnya. Lalu pendamping meminta peserta melengkapi rencana yang telah dibuat.
Pada sesi penutupan, pendamping mengajak peserta mengingat Kembali materi yang telah
dipelajari selama lokakarya kedua dengan memberikan pertanyaan pemantik untuk peserta
mengingat. Pendamping mengapresiasi peserta karena telah mempelajari materi di lokakarya
kedua ini. Kemudian pendamping membagikan lembar evaluasi kepada masing-masing
pesertas dan meminta peserta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan lokakarya 2. Aktivitas
berikutnya adalah melakukan refleksi hasil belajar dan membagikan lembar penugasan untuk
lokakarya 3.
Sesi terakhir adalah penutupan dan fota bersama. Pendamping meminta peserta foto bersama
untuk dokumentasi lokakarya kedua.
Pada lokakarya 2 ini peserta CGP diharapkan bisa mencapai 4 hal penting sebagai indikator
keberhasilan pada Lokakarya 2 diantaranya:
Ketercapaian ini menjadi hasil produk lokakarya 2. Adapun hasil capaian produk pada
lokakarya 2 pada kelompok 2 yang saya dampingi diantaranya:
1. Lembar aplikasi komunitas praktisi
2. Lembar Analisa diri dalam menggerakkan komunitas praktisi
3. Lembar rencana pengembangan komunitas praktisi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lokakarya 2 ini merupakan ruang pertemuan antar CGP dan pengajar praktik
untuk berkolaborasi mengalami diskusi komunitas praktisi, meneropong aplikasi
komunitas praktisi, mengenal peran guru penggerak dalam membuat komunitas
praktisi dan menggerakkan komunitas praktisi.. Dari kegiatan lokakarya 2 dapat
disimpulkan hasil kegiatan lokarkarya 2 diantaranya:
B. Saran
Kegiatan lokakarya 2 ini menjadi lanjutan pembelajaran yang sangat penting untuk
dijalani CGP memetakan manfaat komunitas praktisi, tantangan dan peluang,
kelebihan dan kelemahan diri dan merumuskan rencana pembuatan komunitas
praktisi secara diskusi kelompok maupun antar sesama peserta. Oleh karena itu,
kegiatan lokakraya harus dikonsep dan direncanakan dengan baik dan matang agar
pelaksanaan kegiatan lokakarya selanjutnya menjadi lebih baik. CGP pun harus
tetap semangat serta konsisten dan berdedikasi tinggi sehingga bisa mengikuti
kegiatan lokakarya berikutnya. Diupayakan pada lokakarya kedepan, CGP bisa
memanfaatkan peralatan teknologi seperti Laptop atau HP Andoroid dalam
menyajikan tugas dan presentasi.
Lampiran
1. Foto Kegiatan Lokakarya 2
a. Pembukaan