Berbicara soal etika dapat dikatakan hampir sama dengan moral atau moralitas. Dalam
penerapan pemahaman pengetahuan, moral atau moralitas dimaknai sebagai cara menimbang
segala sesuatu menyangkut kebaikan atau keburukan kalakuan lahiriah yang sebenarnya
terjadi. Sedangkan etika menyangkut pemikiran yang sistematis tentang kelakuan serta
motivasi dan keadaan batin yang mendasarinya. Etika akan masuk sampai kepada suasana
batiniah manusia terhadap hal-hal yang dilakukannya
Semenjak jaman dulu, etika menjadi bagian dari filsafat dan menjadi bagian penting dalam
kehidupan bangsa Romawi dan Yunani. Maka banyak filsuf yang terkenal dengan keilmuan
filsafat dan juga tuntunan etisnya. Meskipun juga banyak yang tidak menggunakan nilai etis
dari praktik etika sebagai orang yang menerima keilmuan filsafat nan etis, terbukti dengan
kegemaran berperang dan menjajah bahkan dengan kekjaman yang pernah dilakukan.
Secara etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” (sifat, watak, kebiasaan, tempat
yang biasa) dan Ethikos (berarti, susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan baik).
Menurut K Bertens dalam bukunya menjelaskan bahwa etika berasal dari bahasa Yunani
kuno. Kata “ethos” dalam bentuk tunggal memiliki banyak arti: tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan.
Terdapat karakteristik atau ciri-ciri etika, diantaranya adalah:
1. Etika akan tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikannya.
2. Etika memiliki sifat absolut atau mutlak.
3. Dalam suatu etika memiliki cara pandang dari sisi batiniah manusia.
4. Etika sangat erat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.
Kekristenan juga membangun nilai-nilai etika berdasarlkan pemahaman filosofi kajian
kitbsuci. Artinya bahwa etika menjadi sikap orang yang beriman kepada Tuhan melalui
praktik hidup sehari-hari berdasar keputusan hati yang diputuskannya.
Ada banyak nilai etis yang dapat diperoleh sehingga dapat membangun karakter khas
orang-orang Kristen sehingga memiliki sikap hidup yang baik benar dan bertanggungjawab
serta bersukacita dan tiada lupa bersyukur dalam segala hal.
Dalam kitabsuci etika dirujuk pada kata dalam bahasa Yunani “ethos” yang berarti “susila”
dan menjadi kebiasaan yang baik, seperti dinyatakan 1 Korintus 15 : 33 “Janganlah kamu
sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Tentang kata kebiasaan yang baik yang sering digunakan dengan kesungguhan menjaga
hidup dalam kekudusan dirujuk kata dalam bahasa Yunani “anastrofe” seperti sabda 2 Petrus
3:11 “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya
kamu harus hidup.”
Dari kesaksian kitabsuci, hal-hal pokok yang menjadi sikap etis orang yang beriman kepda
Tuhan, dapat kita peroleh antara lain melalui Sepuluh Perintah Tuhan, Hukum Kasih, doa
maupun hal lain yang masih banyak diperoleh.