Disusun Oleh:
Kelompok 1
PRODI S1 PERPAJAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua dan tak lupa pula salam dan salawat kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawakan ajaran yang benar sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul perpajakan proporsional, perpajakan progresif, dan keadilan dalam
perpajakan.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Latifah Hanum, S.E.,M.S.A.,Ak. Selaku dosen
mata kuliah Sistem Administrasi Perpajakan yang telah memberikan pengajaran kepada
kami, sehingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan mata kuliah yang
kami tekuni, serta kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Hak dan Kewajiban Wajib Pajak.......................................................................................6
2.2 Konsep Pengukuhan Wajib Pajak (WP)............................................................................8
2.2.1 Pengertian Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP)……………… ……………...8
2.2.2 Fungsi NPWP dan Pengukuhan PKP……………..…………… ……………...9
2.2.3 Kewajiban Mendaftarkan Diri dan Melaporkan Usaha……… ………..…...12
2.3 Konsep Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).......................................................12
2.3.1 Pengusaha Kena Pajak (PKP) Menurut UU PPN……….....… ……………...13
2.3.2 Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha………..………… ………..…...13
2.3.3 Kewajiban dan Hak Pengusaha Kena Pajak (PKP)...………… ………..…...14
BAB III...............................................................................................................................................16
KESIMPULAN..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak dan kewajiban wajib pajak merupakan hal yang didapat dan hal yang wajib
dilakukan wajib pajak. Hak dan kewajiban wajib pajak timbul pada saat diberlakukannya
undang undang. Pada dasarnya hak dak kewajiban wajib pajak itu melaporkan dirinya
sebagai wajib pajak dan mendapat NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) serta melaporkan
usahanya dan mendapat PKP (pengusaha kena pajak) yang kemudian wajib pajak
menyampaikan surat pemberitauhan untuk diperiksa. Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
menurut Undang-Undang diatur dalam UU Nomor 28 tahun 2007. Setiap Wajib Pajak yang
telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif wajib mendaftarkan diri pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP atau KP2KP). Wajib Pajak orang pribadi Non Usahawan (yang
tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas), apabila jumlah penghasilannya sampai
dengan suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP), wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling lama pada akhir
bulan berikutnya. Sedangkan, bagi wajib Pajak orang pribadi sebagai Usahawan (yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas termasuk Wajib Pajak orang pribadi pengusaha
tertentu) dan Wajib Pajak badan, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
paling lama 1 (satu) bulan setelah usaha mulai dijalankan. Tata cara pengukuhan dan
pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sejak 2 januari 2001 diatur dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-161/PJ/2001, yang diterbitkan pada tanggal 21
Februari 2001. Dalam keputusan Ditjen Pajak tersebut, Pengusaha kena pajak terdaftar
diberikan surat pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, yaitu surat yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak yang diberikan identitas dan kewajiban perpajakan Pengusaha Kena Pajak.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban wajib pajak
2. Untuk mengetahui konsep pengukuhan Wajib Pajak (WP)
3. Untuk mengetahui konsep pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Hak dan kewajiban wajib pajak merupakan hal yang didapat dan hal yang wajib
dilakukan wajib pajak. Hak dan kewajiban wajib pajak timbul pada saat diberlakukannya
undang undang. Pada dasarnya hak dak kewajiban wajib pajak itu melaporkan dirinya
sebagai wajib pajak dan mendapat NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) serta melaporkan
usahanya dan mendapat PKP (pengusaha kena pajak) yang kemudian wajib pajak
menyampaikan surat pemberitauhan untuk diperiksa. Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Pasal 2 adalah sebagai berikut:
1. Mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan
Nomor Pokok Wajib Pajak, apabila telah memenuhi persyaratan.
2. Melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha
dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
3. Mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia
dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah, serta
menandatangani dan menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat
wajib pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
4. Menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan
satuan mata uang selain rupiah yang diizinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
5. Membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
6. Membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
7. Menyelenggarakan pembukuan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan, dan melakukan pencatatan
bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
8. Memperlihatkan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi
dasarnya, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak,
Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan
memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan, Memberikan keterangan lain yang
diperlukan apabila diperiksa.
NPWP adalah identitas atau tanda pengenal diri dari Wajib Pajak yang digunakan
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan untuk melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan. Sedangkan, PKP atau Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang
dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan perubahannya.
Selain memiliki NPWP, Wajib Pajak tersebut juga diberikan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (SPPKP). Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam
bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif wajib
mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP atau KP2KP) yang wilayah
kerjanya meliputi:
Dalam hal Wajib Pajak orang pribadi adalah wanita kawin yang dikenai pajak secara
terpisah karena menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta, dan wanita kawin yang memilih melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya secara terpisah, permohonan juga harus dilampiri dengan:
Apabila wanita kawin yang tidak menghendaki untuk melaksanakan hak dan
memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari suaminya dan anak yang belum dewasa,
harus melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya menggunakan Nomor
Pokok Wajib Pajak suami atau kepala keluarga.
Yang wajib melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP adalah :
1. Orang pribadi sebagai Usahawan dan Badan wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP sebelum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan
atau Jasa Kena Pajak bagi yang memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
2. Wajib Pajak sebagai Pengusaha Kecil (yaitu pengusaha yang jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar
delapan ratus juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8
Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 42 Tahun 2009, yang:
a. memilih sebagai PKP, wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk
dikukuhkan sebagai PKP;
b. tidak memilih sebagai PKP tetapi sampai dengan suatu masa pajak dalam
suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah melampaui batasan yang
ditentukan sebagai Pengusaha Kecil, wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir masa pajak berikutnya
Pengusaha yang wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak adalah Pengusaha yang melakukan:
1. Penyerahan Barang Kena Pajak atau Penyerahan Jasa Kena Pajak didalam Daerah
Pabean
2. Ekspor Barang Kena Pajak berwujud, Ekspor Jasa kena Pajak, dan ekspor Barang
Kena Pajak Tidak Berwujud
Dalam hal wajib pajak melakukan pendaftaran sekaligus melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak, maka kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat
Keterangan Terdaftar, dan surat Pengukuhan Pengusaha kena pajak diterbitkan secara
bersamaan, paling lama 3 hari kerja berikutnya, setelah persyaratannya diterima secara
lengkap.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA