0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas klasifikasi batu alam menurut persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia yang dibagi menjadi 4 kelompok penggunaan, yaitu untuk pondasi, batu pecah dan agregat beton, tonggak atau tepi jalan, serta penutup lantai atau trotoar. Hasil uji teknis menunjukkan batuan andesit di daerah penelitian memiliki kuat tekan rata-rata minimum 500kg/cm2 dan serapan air maksimum 5%
Dokumen tersebut membahas klasifikasi batu alam menurut persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia yang dibagi menjadi 4 kelompok penggunaan, yaitu untuk pondasi, batu pecah dan agregat beton, tonggak atau tepi jalan, serta penutup lantai atau trotoar. Hasil uji teknis menunjukkan batuan andesit di daerah penelitian memiliki kuat tekan rata-rata minimum 500kg/cm2 dan serapan air maksimum 5%
Dokumen tersebut membahas klasifikasi batu alam menurut persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia yang dibagi menjadi 4 kelompok penggunaan, yaitu untuk pondasi, batu pecah dan agregat beton, tonggak atau tepi jalan, serta penutup lantai atau trotoar. Hasil uji teknis menunjukkan batuan andesit di daerah penelitian memiliki kuat tekan rata-rata minimum 500kg/cm2 dan serapan air maksimum 5%
Menurut persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI-1981; 1985), klasifikasi batu alam,
menurut penggunaannya dan dibagi menjadi:
1. Batu alam untuk pondasi
2. Batu alam untuk dibuat batu pecah dan agregat beton
3. Batu alam untuk tonggak atau tepi jalan
4. Batu alam untuk penutup lantai atau trotoar
Berdasarkan hasil uji keteknikan di daerah penelitian, rata-rata kuat tekan batuan andesit memiliki nilai yang cukup tinggi yakni kekuatan tekan rata-rata minimum 500kg/cm2, tidak pecah serta memiliki serapan air maksimum 5% (Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982), 1985). Sehingga batuan andesit di daerah penelitian dapat dimanfaatkan sebagai batuan tepi jalan, batu hias dan penutup lantai atau trotoar.