Anda di halaman 1dari 3

SESI 5

MATAKULIAH KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKOM4318

Teman-teman peserta tuton TAP SKOM4500, pada SESI 5 disampaikan intisari dari
matakuliah Komunikasi Antar Budaya. Materi ini hanya berupa ringkasan dan garis
besarnya dari materi yang ada pada matakuliah tersebut. Untuk lengkapnya, teman-
teman bisa membaca di BMP Komunikasi Antar Budaya. Selamat belajar

Sesuai dengan ruang lingkup materi TAP yang telah ditetapkan, maka pada mata kuliah
Komunikasi Antar Budaya ada beberapa hal yang harus benar-benar dipahami oleh
setiap mahasiswa yang akan menghadapi TAP, yaitu : 1). Unsur-unsur kebudayaan
yang mempengaruhi persepsi, yang meliputi: keyakinan, sikap, perspektif, pandangan
dunia dan organisasi sosial; 2). Prinsip komunikasi dalam KAB yang berkaitan dengan
konsep Homopili, Heterepoli dan Akulturasi; c). Identifikasi problema dan hambatan
dalam KAB; d). Berbagai teknik dan kiat KAB yang efektif.

Agar pelaksanaan tuton ini lebih terarah marilah kita mulai membahas secara garis
besar keempat hal di atas satu persatu. Jangan lupa sebelum membuka Tuton ini, Anda
harus membaca dengan seksama dan teliti konsep-konsep tersebut dalam Buku Materi
Pokok (BMP) Komunikasi Antar Budaya. 

A. Unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi persepsi.


Unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi persepsi meliputi keyakinan, sikap,
perspektif, pandangan dunia dan organisasi sosial. Materi yang dibahas pada Modul 3
Kegiatan Belajar (KB) 1 ini membahas tentang 3 unsur utama sosial budaya dalam
kajian KAB yang secara langsung akan mempengaruhi makna dalam persepsi
seseorang terhadap peristiwa dan objek-objek tertentu yang selanjutnya akan
menentukan perilaku komunikasinya yang beragam. Adapun ketiga unsur budaya
yaitu: 1). Sistem kepercayaan (belief); 2). Nilai-nilai (values), sikap (attitude) dan
pandangan dunia (world view); 3). Oganisasi sosial. Unsur-unsur budaya ini penting
karena mempengaruhi aspek-aspek perseptual komunikasi antarbudaya. Persepsi
sebagai proses internal yang dilakukan seseorang untuk memilih, mengevaluasi dan
mengorganisasikan stimulasi (rangsangan) dari lingkungan eksternal (misalnya
peristiwa dan objek-objek tertentu) akan berlainan tergantung dari bagaimana ketiga
unsur utama sosial budaya mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dalam proses KAB
unsur-unsur ini bekerja dan berfungsi secara terpadu, secara bersama-sama dan saling
mempengaruhi satu sama dan pada akhirnya mempengaruhi persepsi individu secara
subjektif dan berbeda-beda terhadap objek yang sama di lingkungan kebuadayaan
yang berbeda.

B. Prinsip komunikasi dalam KAB yang berkaitan dengan konsep


Homopili, Heterepoli dan Akulturasi.
Dalam kajian KAB, pemahaman terhadap konsep Homofili, Heterofili dan Akulturasi
yang dibahas pada modul 4 KB 1 sangat penting untuk dilakukan. Prinsip homofily
dalam kajian KAB adalah derajat atau tingkatan kesamaan dari pasangan sumber dan
penerima pesan yang disebabkan oleh ciri-ciri atribut (unsur-unsur budaya) yang sama
pada unsur-unsur budaya yang terdapat pada kepercayaan, pendidikan atau status
sosial. Tentunya Anda mengerti bagaimana penerapan prinsip homofily dalam konteks
KAB.

Selanjutnya, heterofily adalah derajat ketidaksamaan dari pasangan sumber dan


penerima pesan yang disebabkan oleh ciri-ciri atribut unsur budaya yang berbeda pada
unsur-unsur budaya yang terdapat pada kepercayaan, pendidikan atau status sosial.
Sedangkan Akulturasi yang dibahas pada KB 2 adalah proses sosial yang asosiatif
dala integrasi sosial, yaitu suatu keadaan di mana unsur-unsur kebudayaan asing
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kebudayaan-kebudayaan sendiri. Hasil dari proses akulturasi ini terlihat pada
bagaimana cara berpakaian, bahasa, kesenian dan sebagainya. Misalnya, dalam
kehidupan sehari-hari Anda dapat mengamati bagaimana seseorang berpakaian yang
merupakan hasil proses akulturasi, seperti celana jeans yang dikombinasikan dengan
pakaian atas asli masyarakat betawi.

C. Identifikasi problema dan hambatan dalam KAB


Materi yang dibahas dalam modul 8 KB 1, menitikberatkan pada pembahasan tentang
adanya 3 dimensi KAB untuk melakukan pengenalan, penelusuran dan penelitian
untuk mengidentifikasi problema dan hambatan dalam KAB: 1). Tingkat kelompok-
kelompok budaya dari para pelaku; 2). Konteks sosial dan peranannya masing-masing
di tempat terjadinya; 3). Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan KAB secara verbal dan
nonverbal

Pada prisipnya hambatan dalam KAB akan terjadi karena para komunikator dan
komunikan yang melangsungkan kontak dan interaksi memiliki pengalaman dan
budaya yang berbeda. Hambatan-hambatan dalam KAB, selain dapat terjadi dari
proses komunikasi eksternal seperti komunikasi verbal dan nonverbal juga dapat timbul
dari proses internal pada setiap manusia yang pada akhirnya akan menimbulkan
persepsi atau perspektif yang berbeda. Dalam hal ini, Etnosentris, dan Stereotip
termasuk factor yang menyebabkan sulitnya penerapan KAB.

D. Berbagai teknik dan kiat KAB yang efektif.


Untuk mencapai KAB yang efektif ada beberapa teknik dan kiat berkomunikasi yang
harus diperhatikan. Anda dapat membaca dengan teliti dan seksama materi ini yang
dibahas secara terperinci dalam modul 8 KB 2. 

Beberapa kiat untuk melakukan komunikasi agar berjalan dengan efektif adalah
dengan memperhatikan kiat-kiat berikut : 
1. Peranan diri dan sikap komunikator
2. Kiat “jembatan” KAB
3. Kiat Interaksional dan Diri
4. Kiat diri memahami “episode”

Sementara itu beberapa teknik komunikasi yang perlu diperhatikan adalah :


1. Teknik Komunikasi Empati 
2. Teknik Komunikasi Persuasif
Nah, konsep-konsep penting itulah yang perlu Anda pelajari dalam mata kuliah
Komunikasi Antarbudaya. Baca dengan teliti dan seksama materi-materi tersebut
dalam BMP Komunikasi Antar Budaya.

Anda mungkin juga menyukai