Disusun oleh :
Dosen Pembibing :
Ibu klien membawa anaknya kerumah sakit dengan keluhan An.B saat ini mengalami kejang
demam. Ibu klien mengatakan saat terjadi kejang tubuh An. B seluruhnya bergetar, kaki
menendang – nendang dan mulut terkatup dengan keras. Ibu klien mengatakan ketika dirumah saat
terjadi kejang pada An.B berlangsung selama kurang lebih 3 – 5 menit dan biasanya terjadi di pagi
hari dan sore hari. Ibu klien juga mengatakan sebelumnya An.B tidak ada riwayat kejang, namun
sebelum dibawa keruma sakit klien 2 kali mengalami kejang dirumahnya di pagi hari dan juga sore
hari. Kejang yang dialami Nn.B selalu disertai dengan demam tinggi dan terdengar ada suara batuk
yang disertai dengan adanya penumpukan secret pada rongga dada anak.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Keluhan utama masalah kesehatan yang dialami oleh An.B adalah Kejang Demam.
2) Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien membawa anaknya kerumah sakit dengan keluhan An.B mengalami kejang
ketika dirumah, kejang pada An. B berlangsung selama kurang lebih 3 – 5 menit dan
terjadi di pagi dan sore hari sebanyak 2 kali. Seluruh tubuhnya bergetar, kaki
menendang – nendang dan mulut terkatup keras. Tidak ada riwayat kejang pd An. B.
kejang yang dialami Nn. B disertai dengan demam tinggi dan terdengar asa suara
batuk yang disertai dengan adanya penumpukan secret pada rongga dada anak.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan anggota keluargamya tidak ada yang mengalami kejang.
c. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
1) Kepala : Tidak adanya udem atau benjolan
2) Hidung : Nafas cuping hidung
3) Leher : Tidak adanya udem atau benjolan dan tidak adanya
pemebesaran kelen jar tiroid
4) Dada : Tidak ada nyeri tekan
5) Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
6) Integumen (Kulit) : teraba hangat
d. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
A. Analisa Data
Data Objektif :
- Keadaan lemah.
- TTV :
suhu 38,7OC,
RR 42x/menit,
Nadi 132x/menit.
- Kulit teraba hangat.
Data Objektif :
- Keadaan umum lemah
- TTV :
Suhu 38,7OC,
RR 42x/menit,
Nadi 132x/menit.
- Adanya penumpukan secret
dirongga dada.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme ditandai dengan suhu
tubuh pada anak meningkat dan kulit teraba hangat.
2. Resiko cidera berhubungan dengan perubahan fungsi psikomotor ditandai dengan adanya
kejang demam pada anak.
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tertahan ditandai
dengan adanya penumpukan sekret pada rongga dada anak.
C. Intervensi Keperawatan
Edukasi :
• Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jik perlu
Terapeutik:
• Gunakan lampu
tidur selama jam
tidur.
• Tingkatkan
frekuensi observasi
dan pengawasan
pasien, sesuai
kebutuhan.
Edukasi :
• Jelaskan alasan
intervensi
pencegahan
jatuh ke pasien
dan keluarga.
Edukasi :
• Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
Kolaborasi :
• Pemberian
bronkodilator jika
diperlukan .
D. Implementasi Keperawatan
• Melonggarkan atau
lepaskan pakaian.
Hasil :
S:
- Ibu pasien mengatakan
akan menggantikan
pakaian An.B yang
longgar.
O:
- Pasien lemah.
- Pasien pucat.
• Melakukan pendinginan
eksternal (kompres
bagian lipatan paha,
selangkangan,ketiak,
leher dan dahi) .
Hasil :
S:
- ibu pasien
mengatakan
setelah dikompres
selama 10 menit
suhu badan nya
menurun.
O:
- Pasien tampak
meringis.
- Ibu pasien
membantu
menenangan
anaknya.
- Suhu 37.7oC.
• Menganjurkan tirah
baring.
Hasil :
- Ibu klien
mengatakan sesak
nafas pada anaknya
sedikit berkurang.
• Mengkolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jik
perlu.
Hasil :
S:
- Ibu pasien
mengatakan
mengikuti anjuran
obat diberikan oleh
perawat.
O:
- Ibu klien sedang
memberi obat pada
anaknya.
• Menggunakan lampu
tidur selama jam tidur
Hasil :
S:
- Ibu pasien
mengatakan pasien
terlihat nyaman saat
diberikan lampu
tidur .
O:
- Pasien terlihat
nyaman saat
diberikan lampu
tidur.
• Meningkatkan frekuensi
observasi dan
pengawasan pasien,
sesuai kebutuhan.
Hasil :
S:
- Ibu pasien paham
tujuan prosedur cara
meningkatkan
pengawasan pasien
susai kebutuhan .
O:
- Ibu pasien terlihat
paham mengenai
prosedur yang
diberikan.
• Menjelaskan alasan
intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan
keluarga.
Hasil :
S:
- Ibu pasien sudah
paham tentang
tujuan pencegahan
pasien tidak jatuh.
O:
- Ibu pasien terlihat
sudah paham tentang
tujuan pencegehan
pasien tidak jatuh.
• Monitor sputum
(jumlah, warna, aroma)
Hasil :
S :
- Ibu pasien
mengatakan masih
sesak nafas.
O:
- Pasien terlihat sesak
nafas
• Lakukan pengisapan
lendir kurang 15 menit.
S:
- Ibu pasien
mengatakan
anaknya masih
mengalami batuk
dan sulit
mengeluarkan
dahak/sputum
O:
- terdapat reflek
batuk
E. Evaluasi Keperawatan