Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN EPILEPSI

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah KMB III

Disusun oleh :

Devika Adisti Syaharani


152010015

Dosen Pembibing :

Ns, Helza Risdianti, S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIJAYA HUSADA KOTA BOGOR
2022/2023
Kasus

Ibu klien membawa anaknya kerumah sakit dengan keluhan An.B saat ini mengalami kejang
demam. Ibu klien mengatakan saat terjadi kejang tubuh An. B seluruhnya bergetar, kaki
menendang – nendang dan mulut terkatup dengan keras. Ibu klien mengatakan ketika dirumah saat
terjadi kejang pada An.B berlangsung selama kurang lebih 3 – 5 menit dan biasanya terjadi di pagi
hari dan sore hari. Ibu klien juga mengatakan sebelumnya An.B tidak ada riwayat kejang, namun
sebelum dibawa keruma sakit klien 2 kali mengalami kejang dirumahnya di pagi hari dan juga sore
hari. Kejang yang dialami Nn.B selalu disertai dengan demam tinggi dan terdengar ada suara batuk
yang disertai dengan adanya penumpukan secret pada rongga dada anak.

Hasil pemeriksaan tanda – tanda vital:


Suhu 38,7OC
RR 30x/menit
Nadi 132x/menit.
1. Pengkajian
a. Identitas diri klien
No. MR : 235615
Nama : An.B
Alamat : Seputih Raman
Tempat/ tanggal lahir : Metro, 24 November 2014
Usia : 5 Bulan
Nama Ayah/ Ibu : Tn.B/Ny.s
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SM
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa

b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Keluhan utama masalah kesehatan yang dialami oleh An.B adalah Kejang Demam.
2) Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien membawa anaknya kerumah sakit dengan keluhan An.B mengalami kejang
ketika dirumah, kejang pada An. B berlangsung selama kurang lebih 3 – 5 menit dan
terjadi di pagi dan sore hari sebanyak 2 kali. Seluruh tubuhnya bergetar, kaki
menendang – nendang dan mulut terkatup keras. Tidak ada riwayat kejang pd An. B.
kejang yang dialami Nn. B disertai dengan demam tinggi dan terdengar asa suara
batuk yang disertai dengan adanya penumpukan secret pada rongga dada anak.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan anggota keluargamya tidak ada yang mengalami kejang.
c. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
1) Kepala : Tidak adanya udem atau benjolan
2) Hidung : Nafas cuping hidung
3) Leher : Tidak adanya udem atau benjolan dan tidak adanya
pemebesaran kelen jar tiroid
4) Dada : Tidak ada nyeri tekan
5) Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
6) Integumen (Kulit) : teraba hangat

d. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
A. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Data Subjektif : Peningkatan laju Hipertermia
- Ibu klien mengatakan pada metabolisme.. (D.0130)
saat dirumah anaknya
mengalami demam

Data Objektif :
- Keadaan lemah.
- TTV :
suhu 38,7OC,
RR 42x/menit,
Nadi 132x/menit.
- Kulit teraba hangat.

Data Subjektif : Perubahan fungsi Resiko Cedera


- Ibu klien mangatakan anaknya psikomotor. (D.0136)
mengalami kejang seluruh
tubuhnya bergetar, kaki
menendang – nendang dan
mulut terkatup dengan keras.
- Ibu klien mengatakan sebelum
dibawa kerumah sakit anaknya
mengalami kejang sebanyak 2
kali.
- ibu klien mengatakan ketika
dirumah kejang pada anaknya
berlangsung selama kurang
lebih 3-5 menit dan terjadi
dipagi dan sore hari.
Data Objektif :
- Klien tampak lemah
- Tampak kemerahan pada
tubuh anak.
TTV :
Suhu 38,7OC,
RR 42x/menit,
Nadi 132x/menit.

Data Subjektif : Sekret yang tertahan. Bersihan jalan nafas


- Ibu klien mengatakan anaknya tidak efektif
batuk. (0001)

Data Objektif :
- Keadaan umum lemah
- TTV :
Suhu 38,7OC,
RR 42x/menit,
Nadi 132x/menit.
- Adanya penumpukan secret
dirongga dada.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme ditandai dengan suhu
tubuh pada anak meningkat dan kulit teraba hangat.
2. Resiko cidera berhubungan dengan perubahan fungsi psikomotor ditandai dengan adanya
kejang demam pada anak.
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tertahan ditandai
dengan adanya penumpukan sekret pada rongga dada anak.
C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1. Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia


berhubungan dengan perawatan intervenis selama (1.15506)
peningkatan laju 1 x 24 jam, termoregulasi
metabolisme ditandai membaik dengan Observasi :
dengan suhu tubuh pada Kriteria hasil : • Identifikasi penyebab
anak meningkat dan • Kulit merah hipertemia (mis.
kulit teraba hangat. menurun (5) Dehidrasi, terpapar
(D.0130) • .Suhu tubuh lingkungan panas,
membaik (5) penggunaan incubator)
• Pola istirahat/ tidur • Monitor suhu tubuh
(5)
Terapeutik :
• Sediakan lingkungan
yang dingin
• Longgarkan atau
lepaskan pakaian
• Lakukan
pendinginna
eksternal (kompres
bagian lipatan paha,
selangkangan,ketiak,
leher dan dahi)

Edukasi :
• Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jik perlu

2. Resiko cidera Setelah dilakukan Pencegahan Cidera


berhubungan dengan perawatan intervenisi (1.14537)
perubahan fungsi selama 1 x 24 jam, tingkat
psikomotor ditandai cedera menurun. Dengan Observasi :
dengan adanya kejang Kriteria hasil : • Identifikasi area
demam pada anak. • frekuensi nadi lingkungan yang
membaik (5) berpotensi
• frekuensi nafas menyebabkan
membaik (5) cedera.

Terapeutik:
• Gunakan lampu
tidur selama jam
tidur.
• Tingkatkan
frekuensi observasi
dan pengawasan
pasien, sesuai
kebutuhan.
Edukasi :
• Jelaskan alasan
intervensi
pencegahan
jatuh ke pasien
dan keluarga.

3. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas


tidak efektif perawatan intervenisi (L.01001)
berhubungan dengan selama 1 x 24 jam
sekret yang tertahan diharapkan bersihan jalan Observasi :
ditandai dengan adanya nafas meningkat (5) • Monitor pola nafas
penumpukan sekret Kriteria hasil (frekuensi, kedalaman
pada rongga dada anak • Produksi sputum usaha nafas).
menurun (5) • Monitor sputum
• Frekuensi nafas (jumlah, warna, aroma).
membaik (5)
Terapeutik :
• lakukan pengisapan
lendir kurang dari 15
menit.

Edukasi :
• Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.

Kolaborasi :
• Pemberian
bronkodilator jika
diperlukan .

D. Implementasi Keperawatan

No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi TTD

1 Jumat, 30 Hipertermia berhubungan • Mengidentifikasi


september dengan peningkatan laju penyebab hipertemia
2022 metabolisme ditandai dengan (mis. Dehidrasi, terpapar
suhu tubuh pada anak lingkungan panas,
meningkat. penggunaan incubator)
Hasil :
S:
- Ibu pasien mengatakan
saat dirumah anaknya
sudah untuk minum
karena batuk hingga
menyebabkan demam.
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat

• Memonitor suhu tubuh


Hasil
S:
- Ibu klien mengatakan
anaknya demam.
O:
- Keadaan lemah.
- suhu 38,7OC,
- akral teraba
hangat.

• Melonggarkan atau
lepaskan pakaian.
Hasil :
S:
- Ibu pasien mengatakan
akan menggantikan
pakaian An.B yang
longgar.
O:
- Pasien lemah.
- Pasien pucat.

• Melakukan pendinginan
eksternal (kompres
bagian lipatan paha,
selangkangan,ketiak,
leher dan dahi) .
Hasil :
S:
- ibu pasien
mengatakan
setelah dikompres
selama 10 menit
suhu badan nya
menurun.
O:
- Pasien tampak
meringis.
- Ibu pasien
membantu
menenangan
anaknya.
- Suhu 37.7oC.

• Menganjurkan tirah
baring.
Hasil :
- Ibu klien
mengatakan sesak
nafas pada anaknya
sedikit berkurang.

• Mengkolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jik
perlu.
Hasil :
S:
- Ibu pasien
mengatakan
mengikuti anjuran
obat diberikan oleh
perawat.
O:
- Ibu klien sedang
memberi obat pada
anaknya.

2. Jumat, 30 Resiko cidera berhubungan • Mengidentifikasi area


september dengan perubahan fungsi lingkungan yang
2022 psikomotor ditandai dengan berpotensi menyebabkan
adanya kejang demam pada anak cedera.
Hasil :
S:
- Ibu pasien
mengatakan takut
anaknya terjatuh dari
tempat tidur.
O:
- Ibu pasien tampak
cemas terhadap
kondisi anak,
diberikan
penghalang tidur.

• Menggunakan lampu
tidur selama jam tidur
Hasil :
S:
- Ibu pasien
mengatakan pasien
terlihat nyaman saat
diberikan lampu
tidur .
O:
- Pasien terlihat
nyaman saat
diberikan lampu
tidur.

• Meningkatkan frekuensi
observasi dan
pengawasan pasien,
sesuai kebutuhan.
Hasil :
S:
- Ibu pasien paham
tujuan prosedur cara
meningkatkan
pengawasan pasien
susai kebutuhan .
O:
- Ibu pasien terlihat
paham mengenai
prosedur yang
diberikan.

• Menjelaskan alasan
intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan
keluarga.
Hasil :
S:
- Ibu pasien sudah
paham tentang
tujuan pencegahan
pasien tidak jatuh.
O:
- Ibu pasien terlihat
sudah paham tentang
tujuan pencegehan
pasien tidak jatuh.

3 Jumat, 30 Bersihan jalan nafas tidak efektif • Memonitor pola nafas


September berhubungan dengan sekret (frekuensi, kedalaman
2022 yang tertahan ditandai dengan usaha nafas).
adanya penumpukan sekret pada Hasil :
rongga dada anak. S :
- Ibu pasien
mengatakan pasien
sesak nafas
O:
- Pasien tampak sesk
nafas

• Monitor sputum
(jumlah, warna, aroma)
Hasil :
S :
- Ibu pasien
mengatakan masih
sesak nafas.
O:
- Pasien terlihat sesak
nafas

• Lakukan pengisapan
lendir kurang 15 menit.
S:
- Ibu pasien
mengatakan
anaknya masih
mengalami batuk
dan sulit
mengeluarkan
dahak/sputum
O:
- terdapat reflek
batuk

• Anjurkan asupan cairan


2000 ml/hari jika tidak
kontraindikasi
Hasil :
S:
- Ibu pasien
mengatakan paham
tujuan memberikan
cairan berupa
minum/asi.
O:
- Ibu pasien
memberikan cairan
berupa asi.

E. Evaluasi Keperawatan

No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD

1 Jumat, 30 Hipertermia berhubungan S : Ibu pasien mengatakan


september dengan peningkatan laju demamnya anaknya sudah
2022 metabolisme ditandai dengan sedikit menurun.
suhu tubuh pada anak O:
meningkat. Pasien tampak meringis
Keadaan lemah
Suhu 37,7o C
Akral teraba hangat
A : Masalah keperawatan
hipertermi tertasi sebagian
P: Invertensi dilanjutkan.
2 Jumat, 30 Resiko cidera berhubungan S : Ibu pasien mengatakan
september dengan perubahan fungsi kejang yang terjadi
2022 psikomotor ditandai dengan pada anak mulai
adanya kejang demam pada mereda, namun
anak. khawatir terjadi kejang
berulang.
O : Pasien nampak sedang
dalam keadaan tidak
kejang.
A : Masalah resiko cidera
belum teratasi.
P : Mengajarkan pada ibu
bagaimana menjaga
anaknya saat kejang
agar tidak terjadi
cidera.
3 Jumat, 30 Bersihan jalan nafas tidak S : Ibu pasien mengatakan
desember 2022 efektif berhubungan dengan masih mengalami
sekret yang tertahan ditandai sesak nafas, tapi
dengan adanya penumpukan terlihat membaik.
sekret pada rongga dada anak. O : Pasien nampak masih
mengalami sesak nafas
A : Masalah sesak nafas
belum teratasi
P : - Melakukan
pemantauan
pernafasan
- intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai