Discovering Requirement
LEARNING OUTCOMES
OUTLINE MATERI :
5. Use case
ISI MATERI
Apa, bagaimana dan mengapa dalam sebuah aktivitas pembuatan requirement menjadi
penting dalam pembuatan sistem
• Mekanisme atau teknik yang berbeda akan menekankan pada aspek yang
berbeda
1. Requirement adalah pernyataan tentang produk yang menerangkan apa yang akan
dilakukan atau bagaimana produk tersebut akan melakukannya. Bentuk requirement
dapat berbeda-beda sesuai dengan tingkat abstraksinya.
Sebagai <agen perjalanan>, saya ingin <tarif diskon khusus ditampilkan kepada
saya> sehingga <Saya dapat menawarkan harga yang kompetitif kepada klien saya>
(1) Functional
menerangkan apa yang dapat dilakukan oleh produk atau bagaimana nantinya
produk akan berfungsi.
(2) Data
Misalnya, pada aplikasi jual beli saham, maka datanya harus up-to-date dan
akurat, dan kemungkinan akan berubah berkali-kali dalam sehari.
(3) Environment
Ada beberapa hal yang harus ditentukan berhubungan dengan lingkungan dimana
aplikasi itu akan dijalankan, antara lain: lingkungan fisik (apakah berisik, banyak
(4) User
Seperti apa user yang akan menggunakan aplikasi ini. Dalam hal ini beberapa hal
yang harus dipikirkan antara lain, latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial,
umur/generasi, apakah user termasuk seorang yang digital native atau malah tidak
mengerti teknologi.
Contohnya: pada aplikasi HALO DOC, pada fitur pembelian obat, ada pilihan
bahwa kita membelikan obat untuk siapa. Fitur ini bagus untuk mengakomodasi
user yang merupakan orang tua dan tidak mengerti teknologi sehingga harus
meminta bantuan kepada anggota keluarga lainnya yang lebih mengerti cara
menggunakan aplikasi.
(5) Usability
• Effectiveness
• Efficiency
• Safety
• Utility
• Learnability
• Memorability
Contohnya salah satu kriteria yang ingin dipenuhi dalam requirement adalah
learnability, yaitu apakah suatu apps mudah untuk dipelajari. Aplikasi untuk
booking hotel misalnya, apakah seorang user baru langsung bisa melakukan
booking hotel dan kereta api bila mereka mau ke Bnadung?
Pengumpulan data untuk requirement dalam hal ini, termasuk siapa pengguna yang dituju,
aktivitas di mana mereka akan lakukan dan tujuan yang ingin dicapai, konteks di mana aktivitas
dilakukan, dan alasan harus ada produk ini pada situasi saat ini.
• Wawancara,
• observasi, dan
• angket/kuisioner
Dalam pengumpulan data juga bisa melakukan lebih dari satu teknik pengumpulan data.
Contohnya:
1. Personas
Persona adalah karakter fiksi, yang dibuat berdasarkan penelitian kita untuk mewakili
berbagai jenis pengguna yang mungkin menggunakan layanan, produk, situs, atau
merek kita dengan cara yang serupa. Membuat persona akan membantu kita
memahami kebutuhan, pengalaman, perilaku, dan tujuan dari pengguna. Membuat
persona dapat membantu kita untuk keluar dari diri sendiri dan memiliki perspektif
dari kacamata user. Ini dapat membantu kita untuk mengenali bahwa orang yang
berbeda memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda, dan juga dapat membantu
mengidentifikasi kebutuhan produk dengan pengguna. Persona membuat tugas desain
yang ada menjadi tidak terlalu rumit, persona akan memandu proses pembuatan ide,
dan dapat membantu untuk mencapai tujuan dalam menciptakan pengalaman
pengguna (user experience) yang baik untuk grup pengguna target produk kita.
a. Pengumpulan data
b. Pembentukan hipotesa.
c. Penerimaan hipotesa
e. Deskripsikan persona
h. Sosialisasi persona
i. Membuat skenario
2. Skenario
Bercerita adalah cara alami bagi orang untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan.
Fokus dari cerita juga akan secara alami cenderung menceritakan mengenai apa yang
coba dicapai oleh pengguna dalam hal ini tujuan mereka.
Memahami mengapa orang melakukan sesuatu seperti yang mereka lakukan dan apa
yang mereka coba capai adalah sebuah proses memfokuskan studi pada aktivitas manusia
daripada interaksi dengan teknologi.
Gambar 2. Menerangkan hubungan antara persona dan skenario. Pada persona, karakter
user akan digambarkan antara lain perilaku, motivasi dan juga tujuan(goal). Pada tujuan
E. Use case
Use case Fokus pada requirement fungsional dan menangkap interaksi di dalam sebuah sistem.
Use case dapat digunakan dalam desain atau untuk membuat requirement. Use case
mendefinisikan proses tertentu karena merupakan deskripsi langkah demi langkah. Hal ini
berbeda dengan cerita pengguna, yang berfokus pada hasil dan tujuan pengguna.
Ada beberapa macam requirement yang dibutuhkan ketika membuat sebuah produk. Requirment
adalah sebuah deskripsi mengenai hal-hal yang harus ada dalam sebuah produk sehingga produk
tersebut dapat memenuhi keinginan user. Dalam perancangan produk UX atau berpusat pada
manusia, salah satu cara adalah dengan membuat persona dan scenario.
Sharp, H., Preece, J., & Rogers, Y. (2019). Interaction design: Beyond human-computer
interaction. 5th E. Chichester: Wiley
Dam, R. and Siang, T., 2020. Personas – A Simple Introduction. [online] The Interaction Design
Foundation. Available at: <https://www.interaction-design.org/literature/article/personas-why-
and-how-you-should-use-them> [Accessed 17 June 2021].