Dosen Pengampu: Rimsky K. Judiseno, SE, MM, PhD dan Iqbal Katik, S.Tr, M.Par
Disusun Oleh:
Fairuz Khansa Azzahra
2005413031
MICE 3A
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Project Summary” untuk matakuliah Geografi Destinasi Pariwisata ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dibuat laporan ini untuk memenuhi tugas UAS semester 2 mata kuliah
Geografi Destinasi Pariwisata dan membantu Pemerintah Kota Bogor
mengembangkan salah satu destinasi yang ada didaerahnya. Dalam laporan ini berisi
tentang Hasil Desk Study, Survei DTW, Analisis DTW, dan SWOT KANO ANALYSIS.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Bapak Rimsky K. Judiseno dan Bapak
Iqbal Katik selaku dosen pada mata kuliah Geografi Destinasi Pariwisata yang telah
memberikan ilmu serta pengalaman yang berharga mengenai sehingga saya dapat
menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Kemudian, ucapan terimakasih tidak lupa saya sampaikan kepada
kedua orang tua saya atas dukungan yang diberikan dalam penyelesaian makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB II ............................................................................................................................ 1
Hasil Analisis Survei DTW .................................................................................................. 1
Scoring DTW ................................................................................................................................................9
BAB IV ..........................................................................................................................32
Penutup ............................................................................................................................... 32
BAB V ...........................................................................................................................33
Daftar Gambar .................................................................................................................... 33
3
BAB I
HASIL DESK STUDY : PAN KHO BIO
Klenteng Pan Kho Bio atau Vihara Maha Brahma merupakan klenteng tertua
di Bogor. Tempat wisata ini sebenarnya klenteng, penamaan vihara karena kebijakan
pada masa orde baru yang mengharuskan klenteng berada di bawah naungan Dirjen
Hindu Budha. Klenteng ini banyak menyimpan peninggalan-peninggalan sejarah dari
Kerajaan Padjajaran.
Klenteng Pan Kho Bio ini terletak tepat di tengah pulau kecil bernama Pulo
Geulis, uniknya Pulo Geulis juga berada di tengah sungai Ciliwung. Dalam bahasa
sunda, pulo berarti pulau dan geulis berarti cantik. Vihara Maha Brahma ditemukan
kembali pada tahun 1703 di zaman Belanda oleh tim ekspedisi Abraham van
Riebececk. Di sini merupakan tempat peristirahatan keluarga Kerajaan Pajajaran.
Pada 7 Mei 2019 walikota Bogor menyatakan pulo geulis akan menjadi kampung
wisata religi.
Gambar 1. 1
Sumber: https://bobo.grid.id/read/08680827/pan-kho-bio-klenteng-tertua-di-kota-
bogor?page=2
4
Alamat DTW
Nama DTW : Klenteng Pan Kho Bio
Jenis DTW : Religi
Kelurahan : Babakan Pasar
Alamat Lengkap : Jl. Kp. Pulo Geulis No.18, RT.02/RW.04, Babakan
Ps. Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa
Barat 16126
Buka : 09.00 – 17.00
Maps DTW
Gambar 1. 2
Sumber: Google
Sejarah DTW
Pemilihan berdirinya tempat ibadah Pan Kho Bio pun tak sembarangan.
Terdapat dua alasan orang Tionghoa harus membangun klenteng di lokasi berdirinya
saat ini. Alasan pertama karena lokasinya dianggap sakral. Ada peninggalan batu
besar yang dipercaya sebagai awal mula dijadikan tempat peristirahatan keluarga
Kerajaan Pajajaran. Alasan kedua dinilai strategis karena terletak di tepi sungai.
5
Ketika itu, jelas Bram, orang-orang Tionghoa dari Batavia menuju Buitenzorg (Bogor
saat ini) menggunakan transportasi air.
Umumnya, klenteng didominasi merah dan ornamen naga. Namun di sini, pada
bagian depannya terdapat payung geulis bersusun 2 di kanan kiri pintu. Payung ini
melambangkan unsur kasundaan yang menggambarkan keberagaman di dalam satu
naungan. Naungan itu adalah Bhineka Tunggal Ika. Tepat di depan pintu masuk, ada
hiolo besar untuk menancapkan dupa yang dibakar. Baru memasuki ruangan, terlihat
altar dengan deretan patung para dewa, termasuk Pan Kho. Dewa Pan Kho sengaja
diletakkan di tengah dan paling atas karena merupakan tuan rumah dan menjadi dewa
tertinggi di klenteng ini.
Di dalam klenteng, ada payung bersusun 3 yang melambangkan segala skema
manusia, menginjak bumi, menjunjung langit Tuhan yang maha Esa. Di sisi kanan,
terdapat sebuah patung Dewi Kwan Im yang mewakili kepercayaan agama Budha.
Sedangkan di sisi kiri, ada sebuah batu besar khas peninggalan Megalitikum yang
diselimuti kain hijau. Ketika Pajajaran berdiri, batu ini dijadikan monolit yang menjadi
titik awal orang Tionghoa mendirikan tempat beribadah. Artefak itu dipercaya sebagai
petilasan Embah Raden Mangun Jaya.
Masuk lebih dalam ke bagian belakang klenteng, terdapat ruang yang dipakai
umat Muslim untuk berziarah. Sebab di dalam ruangan tersebut ada dua batu besar
yang diyakini sebagai tempat petilasan dua tokoh penyebar agama Islam. Mereka
adalah Raden Sake putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten dan Uyut Gebok salah
satu petinggi dari kerajaan Padjajaran.
Berikut ini merupakan cerita mengenai Dewa Pan-ku (Pan-Gu/Phan Ko):
6
Keunikan DTW
Klenteng Pan Kho Bio ini terletak tepat di tengah pulau kecil bernama Pulo
Geulis, uniknya Pulo Geulis juga berada di tengah sungai Ciliwung. Selain sebagai
tempat berziarah, ruangan ini juga difungsikan sebagai mushala. Setiap malam Jumat
umat muslim ke sini untuk pengajian. Kemudian di bagian samping luar klenteng,
terdapat Makam Mbah Imam yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah
Bogor. Pada bilik yang lain, terdapat dua patung macan yang dibalut kain hitam,
dianggap sebagai jelmaan Prabu Siliwangi. Patung ini melambangkan kegagahan,
kejujuran, dan keberanian dari Prabu Siliwangi, Sri Baduga Maharaja.
Kemudian ada pula Yoni untuk persembahan zaman masyarakat Pajajaran.
Lalu ada patung kura-kura berdasarkan mitologi orang Tionghoa yaitu keuletan,
ketekunan, dan panjang umur. Pan Kho Bio tidak hanya digunakan oleh pemeluk
agama Budha dan Konghucu. Namun, juga dipakai sebagai tempat ziarah,
menyelenggarakan pengajian rutin, dan perayaan hari besar umat Muslim. Pan Kho
Bio digunakan sebagai tempat peribadatan warga Tionghoa yang menganut aliran
Tao, Khong Hucu, dan Budha. Tidak hanya sebagai peribadatan orang Tionghoa,
klenteng ini juga kerap digunakan oleh umat Muslim untuk tawasulan di ruang ziarah
dan kegiatan keagamaan lainnya.
HTM DTW
Aksesibilitas DTW
Setelah keluar dari pintu tol belok ke kanan. Kemudian turun di arah Tugu
Kujang hingga melewati Jembatan Sungai Ciliwung naik. Sebelum mencapai Surya
Kencana ada jalan masuk belakang pasar Bogor, masuk ke jalan roda. Setelah dari
jalan roda tinggal mencari gapura Kelurahan Babakan Pasar. Tempat parkir
kendaraan roda empat hanya sampai disana, disana juga sudah ada tempat parkir.
Lokasi klenteng terletak di perumahan padat penduduk dengan jalan yang sempit,
7
sehingga biasanya pengunjung datang dengan berjalan kaki. Namun, jika memakai
roda dua kalau bisa langsung sampai di kelenteng.
8
Penginapan Terdekat DTW
1. Rumah Verde
Jl. Sambu No.2, RT.01/RW.03, Baranangsiang, Kec. Bogor Tim., Kota Bogor,
Jawa Barat 16143
2. Poetri Guest House Syariah
Jl. Belitung No.17, RT.03/RW.02, Baranangsiang Kec :, RT.03/RW.02,
Baranangsiang, Kec. Bogor Tim., Kota Bogor, Jawa Barat 16143
3. RedDoorz
Jl. Bangka No.12, RT.03/RW.12, Baranangsiang, Kec. Bogor Tim., Kota Bogor,
Jawa Barat 16143
4. The 101 Bogor Suryakencana
Jl. Suryakencana No.179-181, RT.2/RW.1, Babakan Ps., Kecamatan Bogor
Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16123
9
Scoring DTW
10
pemanfaatan dan
fungsi jarang
ditemui, 5 =
keunikan
pemanfaatan dan
fungsi hanya dapat
ditemui di lokasi.
1 bila daya tarik
sejenis bisa
ditemui di mana
saja, 2 bila daya
tarik sejenis cukup
Wisata Klenteng/Vihara sebenarnya sudah mudah ditemui, 3
banyak, namun karena ini merupakan bila daya tarik
Ketersediaan daya tarik
Kelangkaan 5 klenteng yang juga bisa digunakan untuk 5.0 sejenis cukup
sejenis.
kegiatan agama budha, konghuchu, dan jarang ditemui, 4
Islam, membuat wisata ini berbeda. bila daya tarik
sejenis jarang
ditemui, 5 bila
daya tarik sejenis
hanya bisa ditemui
di lokasi terkait.
1 bila daya tarik
hanya bisa
dinikmati di waktu
tertentu dan tidak
Waktu yang tersedia untuk Klenteng ini buka setiap hari pada 09.00 – rutin sebulan
Seasonality 4 4.5
menikmati daya tarik. 17.00 sekali, 2 bila daya
tarik bisa dinikmati
setiap bulan
namun hanya
pada waktu
11
tertentu, 3 bila
daya tarik bisa
dinikmati setiap
minggu namun
hanya pada hari
tertentu, 4 bila
daya tarik bisa
dinikmati setiap
hari dalam jam
tertentu, 5 bila
daya tarik bisa
dinikmati setiap
saat.
1 bila daya tarik
hanya bisa
dinikmati sedikit
orang dengan
status tertentu, 2
bila daya tarik bisa
dinikmati oleh
kelompok tertentu,
Golongan/status/kelompok Semua orang bisa masuk kedalam
3 bila daya tarik
yang dapat menikmati 5 klenteng, tidak ada batasan ras, agama,
bisa dinikmati oleh
daya tarik. dll.
masyarakat atau
penduduk sekitar
saja, 4 bila daya
tarik bisa dinikmati
oleh setiap WNI, 5
bila daya tarik bisa
dinikmati oleh
siapa saja.
12
Fungsi dari daya tarik 1 bila kehadiran
Jika pengunjung terlampau ramai
tersebut tidak terpengaruh pengunjung
3 kemungkinan sulit melakukan ibadah di
oleh kehadiran sedikit atau sangat
Klenteng in.
banyak pengunjung. mempengaruhi
fungsi daya tarik
secara negatif, 2
bila kehadiran
pengunjung sedikit
mengganggu
fungsi daya tarik, 3
bila kehadiran
pengunjung pada
waktu tertentu
Sensitifitas Kehadiran pengunjung 3.0 dapat
untuk menikmati daya tarik Jika pengunjung terlampau ramai mempengaruhi
tersebut tidak menganggu 3 kemungkinan sulit melakukan ibadah di fungsi daya tarik
fungsi dan nilai sosial Klenteng in. secara negatif, 4
budaya. bila kehadiran
pengunjung tidak
berpengaruh
negatif terhadap
fungsi daya tarik, 5
bila kehadiran
banyak
pengunjung dapat
membantu fungsi
daya tarik.
1 bila daya tarik
Klenteng terletak di perumahan berjalan
masih sulit
Kemudahan menjangkau sempit, sehingga biasanya pengunjung
Aksesibilitas 3 3.3 dijangkau, 2 bila
daya tarik. datang dengan naik motor, sepeda, dan
daya tarik hanya
berjalan kaki.
dapat dijangkau
13
dengan berjalan
kaki, 3 bila daya
tarik hanya bisa
dijangkau oleh
moda transportasi
tertentu, 4 bila
daya tarik dapat
dijangkau berbagai
moda transportasi,
5 bila daya tarik
mudah dijangkau
berbagai moda
transportasi
termasuk
angkutan umum.
1 = terdapat daya
tarik wisata lainnya
dalam jarak > 5
km, 2 = terdapat
daya tarik wisata
lainnya dalam
jarak 2 - 5 km, 3 =
Jarak Klenteng ini -+ 800 M dari taman terdapat daya tarik
Kedekatan dengan daya
4 Meksiko KRB, dan -+ 500 M dari Lawang wisata lainnya
tarik wisata lain.
Suryakencana dalam jarak 1 - 2
km, 4 = terdapat
daya tarik wisata
lainnya dalam
jarak 500 m - 1
km, 5 = terdapat
daya tarik wisata
lainnya dalam
14
jarak kurang dari
500 m.
1 bila daya tarik
hanya bisa
dijangkau bila
Jika pengunjung yang membawa mobil,
cuaca ideal, 3 bila
akan sedikt sulit jika hujan, sebab mereka
daya tarik sedikit
Pengaruh cuaca terhadap berjalan kaki dari kelurahan hingga
3 terganggu oleh
aksesibilitas. klenteng. Jika hujan akan sediit sulit di
kondisi cuaca
perjalanannya, begitupun jika membawa
tertentu, 5 bila
motor.
daya tarik dapat
dijangkau dalam
segala cuaca.
1 bila terdapat
Ketersediaan Fasilitas Fasilitas umum ada di sekitar Kelurahan fasilitas di luar
2
Umum Babakan Pasar kawasan daya
tarik dalam jarak
yang relatif jauh, 2
bila terdapat
fasilitas di luar
daya tarik dalam
jarak dekat, 3 bila
Fasilitas 2.0 terdapat fasilitas
dalam kawasan
Ketersediaan Fasilitas Fasilitas penunjang ada di sekitar
2 daya tarik yang
Penunjang Kelurahan Babakan Pasar
dilengkapi oleh
fasilitas di luar
daya tarik dalam
jarak jauh, 4 bila
terdapat fasilitas
dalam kawasan
daya tarik yang
15
dilengkapi oleh
fasilitas di luar
daya tarik dalam
jarak dekat, 5 bila
daya tarik memiliki
fasilitas yang
lengkap. (jarak
relatif dekat :
kurang dari 5km
atau waktu
perjalanan 10
menit)
16
BAB II
Hasil Analisis Survei DTW
Tim survey analisis DTW ini mendapatkan hasil catatan perjalanan dari apa
yang didengar, dilihat dan dimengerti. Berikut catatan perjalanan surveyor:
lilin, hio, dan kertas.. hio untuk maha kuasa, lilin itu penerangan dalam
kehidupan sehingga itu membakar kertas emas yg artinya uang itu
artinya tanda rasa syukur, orang tionghoa itu ada buddhis , hindu dan
konghucu.
kalau buddhis itu sidharta gautama itu ada yg utama. Klenteng itu
bio/miau( bhs asli) klenteng itu adanya di tempat” terpencil saat mereka
ibadah membunyikan bel . Untuk pintu itu ada dewa pintu itu dari dinasti
tang , untuk yang diatas itu nama” donatur dalam 1 tahun harganya Rp
800.000 kemudian untuk lilin kalau perbulan Rp 50.000, sistem
operasionalnya dari umat untuk umat, Merah dan kuning itu lambang
pencegahan dan lambang kebahagiaan. Untuk penempatan tiap
klenteng itu berbeda. Bagaimana menyatukan perbedaan? apakah ada
pola atau tim yg bertugas? disini berjalan seperti air mengalir intinya ini
tradisi. Nah istilahnya kita beribadah tawasul itu 1482 pajajaran berdiri
dan 1579 itu runtuh sehingga ada ekspedisi yang dipimpin oleh.. mulai
dikembangkan. 1699 gunung salak meletus dan tertutup mungkin. 1743
itu mulai ditemukan kembali dan ketika ditemukan sudah ada penduduk
sunda dan tionghoa dan pendirian klenteng itu tidak sembarangan
berdasarkan 2 hal, strategis dan sakral. Sakral karena ada pajajaran
dan strategis karena ada ciliwung, Suryakencana diambil dari raja
terakhir pajajaran yaitu raja suryakencana, batu ini jenis andesit dan
banyak di belitung dan bisa tumbuh besar ke kanan atau ke bawah
atau ke kiri. air yang diambil itu dari sumber mata air yang diambil, dan
yang disediakan itu air berkah dan itu mangkuk kecil itu bentuk
penghormatan untuk dewa” nya,
Apakah sudah ada buku panduan? itu tidak ada dan hanya sepotong”
Apakah ada kitab? tidak ada diceritakan secara detail
“Vihara Pan Kho: Terlibas Masa”
Tahun. baru imlek itu bukan tahun baru agama itu merayakan
berakhirnya musim dingin ke musim semi, jadi itu acara tionghoa.
Bhineka Tunggal Ika sangat kental disini.. pak bram itu seorang
pengamat dan tokoh masyarakat yang ada di klenteng ini. Usia 65
tahun. Kristiani klenteng itu agama untuk semua untuk penggantian A-
Z itu 27 januari 2022
Skor
Skor Deskripsi/Justifikasi
Dimensi Indikator Agregat Keterangan Penilaian (Nasional)
(1-5) Skor
Dimensi
1 = keunikan fisik bisa ditemui
Bentuk, warna, penampakan, dimana saja, 2 = keunikan fisik
Warga yang ramah dan
pemandangan, keindahan, cukup mudah ditemui, 3= keunikan
BhinnekaTunggal Ika,
dimensi dari daya tarik unik, jarang 3 fisik cukup jarang ditemui, 4 =
tempatnya di kelilingi
ditemui, atau berbeda dengan keunikan fisik jarang ditemui, 5 =
Sungai Ciliwung.
yang sejenisnya. keunikan fisik hanya dapat ditemui
di lokasi.
1 = keunikan pemanfaatan dan
Keunikan 2.5 fungsi bisa ditemui dimana saja, 2
= keunikan pemanfaatan dan fungsi
Manfaat, pemanfaatan, fungsi dari cukup mudah ditemui, 3= keunikan
Banyak UMKM yang
daya tarik unik, jarang ditemui, pemanfaatan dan fungsi cukup
2 memajukan ekonomi
atau berbeda dengan yang jarang ditemui, 4 = keunikan
setempat.
sejenisnya. pemanfaatan dan fungsi jarang
ditemui, 5 = keunikan pemanfaatan
dan fungsi hanya dapat ditemui di
lokasi.
1 bila daya tarik sejenis bisa
ditemui di mana saja, 2 bila daya
tarik sejenis cukup mudah ditemui,
Vihara Phan Ko yang
Kelangkaan Ketersediaan daya tarik sejenis. 3
terlama 1.700 3.0 3jarang
bila daya tarik sejenis cukup
ditemui, 4 bila daya tarik
sejenis jarang ditemui, 5 bila daya
tarik sejenis hanya bisa ditemui di
lokasi terkait.
1 bila daya tarik hanya bisa
dinikmati di waktu tertentu dan tidak
rutin sebulan sekali, 2 bila daya
tarik bisa dinikmati setiap bulan
Kapan saja. Tetapi ramai namun hanya pada waktu tertentu,
Waktu yang tersedia untuk
5 saat imlek dan perayaan 3 bila daya tarik bisa dinikmati
menikmati daya tarik.
dari vihara. setiap minggu namun hanya pada
hari tertentu, 4 bila daya tarik bisa
dinikmati setiap hari dalam jam
tertentu, 5 bila daya tarik bisa
Seasonality 5.0 dinikmati setiap saat.
1 bila daya tarik hanya bisa
dinikmati sedikit orang dengan
status tertentu, 2 bila daya tarik
bisa dinikmati oleh kelompok
Golongan/status/kelompok yang Siapa saja, kebanyakan tertentu, 3 bila daya tarik bisa
5
dapat menikmati daya tarik. orang pengunjung vihara. dinikmati oleh masyarakat atau
penduduk sekitar saja, 4 bila daya
tarik bisa dinikmati oleh setiap WNI,
5 bila daya tarik bisa dinikmati oleh
siapa saja.
Semakin banyak 1 bila kehadiran pengunjung sangat
Fungsi dari daya tarik tersebut
pengunjung, Pulo Geulis mempengaruhi fungsi daya tarik
tidak terpengaruh oleh kehadiran 5
semakin dikenal, sehingga secara negatif, 2 bila kehadiran
sedikit atau banyak pengunjung.
sejarah dapat diluruskan. pengunjung sedikit mengganggu
fungsi daya tarik, 3 bila kehadiran
Sensitivitas
Kehadiran pengunjung untuk Tentu saja tidak 5.0 pengunjung pada waktu tertentu
dapat mempengaruhi fungsi daya
menikmati daya tarik tersebut tidak mengganggu karena Pulo
5 tarik secara negatif, 4 bila
menganggu fungsi dan nilai sosial Geulis sangat menjunjung
kehadiran pengunjung tidak
budaya. toleransi.
berpengaruh negatif terhadap
fungsi daya tarik, 5 bila kehadiran
banyak pengunjung dapat
membantu fungsi daya tarik.
1 bila daya tarik masih sulit
dijangkau, 2 bila daya tarik hanya
dapat dijangkau dengan berjalan
kaki, 3 bila daya tarik hanya bisa
Pulo Geulis dapat diakses dijangkau oleh moda transportasi
Kemudahan menjangkau daya
3 dengan berjalan kaki dan tertentu, 4 bila daya tarik dapat
tarik.
motor. dijangkau berbagai moda
transportasi, 5 bila daya tarik
mudah dijangkau berbagai moda
transportasi termasuk angkutan
umum.
1 = terdapat daya tarik wisata
lainnya dalam jarak > 5 km, 2 =
Aksesibilitas 4.00 terdapat daya tarik wisata lainnya
dalam jarak 2 - 5 km, 3 = terdapat
500 - 1 km dengan DWT
Kedekatan dengan daya tarik daya tarik wisata lainnya dalam
4 Kp. Labirin, Kp. Lukis, &
wisata lain. jarak 1 - 2 km, 4 = terdapat daya
Kp. Gambar.
tarik wisata lainnya dalam jarak 500
m - 1 km, 5 = terdapat daya tarik
wisata lainnya dalam jarak kurang
dari 500 m.
1 bila daya tarik hanya bisa
dijangkau bila cuaca ideal, 3 bila
Untuk Pulo Geulis sendiri
Pengaruh cuaca terhadap daya tarik sedikit terganggu oleh
5 cuaca tidak terlalu
aksesibilitas. kondisi cuaca tertentu, 5 bila daya
berpengaruh.
tarik dapat dijangkau dalam segala
cuaca.
Fasilitas umum seperti WC 1 bila terdapat fasilitas di luar
Fasilitas Ketersediaan Fasilitas Umum 5
tersedia dan bersih. 3.5 kawasan daya tarik dalam jarak
yang relatif jauh, 2 bila terdapat
fasilitas di luar daya tarik dalam
jarak dekat, 3 bila terdapat fasilitas
dalam kawasan daya tarik yang
dilengkapi oleh fasilitas di luar daya
tarik dalam jarak jauh, 4 bila
Untuk fasilitas penunjang terdapat fasilitas dalam kawasan
Ketersediaan Fasilitas Penunjang 2
dirasa kurang memadai. daya tarik yang dilengkapi oleh
fasilitas di luar daya tarik dalam
jarak dekat, 5 bila daya tarik
memiliki fasilitas yang lengkap.
(jarak relatif dekat : kurang dari
5km atau waktu perjalanan 10
menit)
BAB III
Analisis, Strategi, Rekomendasi,
Action Plan SWOT Terkait DTW, dan KANO Analisis
Analisis DTW
Keunikan DTW
Pan Kho Bio tidak hanya digunakan oleh pemeluk agama Budha dan
Konghucu. Namun, juga dipakai sebagai tempat ziarah, menyelenggarakan
pengajian rutin, dan perayaan hari besar umat Muslim. Pan Kho Bio digunakan
sebagai tempat peribadatan warga Tionghoa yang menganut aliran Tao, Konghucu,
dan Budha
Kelangkaan DTW
Pada klenteng Pan Kho Bao terdapat sebuah batu besar khas peninggalan
Megalitikum yang diselimuti kain hijau. Ketika Pajajaran berdiri, batu ini dijadikan
monolit yang menjadi titik awal orang Tionghoa mendirikan tempat beribadah. Artefak
itu dipercaya sebagai petilasan Embah Raden Mangun Jaya.
Seasonality DTW
Vihara Maha Brahma/Klenteng Pan Kho adalah vihara yang terdapat di Pulo
Geulis. Menurut tim survey tidak ada harga masuk untuk mengunjungi vihara ini.
Tidak terdapat data yang signifikan terkait jumlah wisatawan yang berkunjung
sebelum dan setelah pandemi. Vihara ini terbuka untuk umum selain untuk beribadah
bagi penganut agama buddha mereka juga menyediakan peribadatan untuk kaum
muslim. Di vihara ini terlihat sekali toleransi yang sangat kental antar umat beribadah.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, tidak hanya pengunjung untuk melakukan
ibadah terdapat pengunjung umum jadi tipe pengunjung pada destinasi ini beragam
mulai dari remaja hingga dewasa, rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun.
Sensitivitas DTW
Aksesibilitas DTW
Untuk akses menuju ke Vihara Maha Brahma/Klenteng Pan Kho maka dapat
melewati jembatan dikarenakan letak dari vihara ini berada di dalam wilayah
Kampung Pulo Geulis. Jembatan tersebut hanya dapat dilewati oleh pejalan kaki,
sepeda, dan motor. Untuk angkutan umum tidak tersedia di dalam kawasan Kampung
Pulo Geulis. Selain vihara yang menjadi daya tarik wisata, adapun beberapa daya
tarik wisata yang ada di sekitar vihara ini, seperti Kampung Labirin dan Kampung
Gambar, dan Kampung Lukis. Jarak untuk menuju daya tarik wisata tersebut dari
vihara sekitar 500 m - 1 km.
Untuk cuaca sendiri di Vihara Maha Brahma/Klenteng Pan Kho tidak terlalu
berpengaruh dikarenakan vihara merupakan sebuah bangunan yang beratap yang
dapat dijadikan tempat berteduh oleh pengunjung saat hujan. Hanya saja tetap
disarankan bagi pengunjung untuk membawa payung dan jas hujan, serta berhati hati
saat melangkah dikarenakan jalanan menuju Vihara Maha Brahma/Klenteng Pan
Kho saat hujan akan licin.
Fasilitas DTW
Vihara Maha Brahma atau yang dikenal dengan nama Klenteng Pan Kho Bio
merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Bogor yang menyuguhkan wisata religi
yang sangat kental di dalamnya. Klenteng ini dibangun pada zaman Pajajaran,
klenteng ini ditemukan pada 1.700 tahun yang mana klenteng ini diyakini sudah ada
sebelum tahun tersebut. Klenteng ini dinamai Klenteng Pan Kho dikarenakan klenteng
ini memiliki 1 dewa utama, yaitu Dewa Pan Kho yang mana merupakan dewa utama
yang pertama turun ke bumi. Menurut mitologi, ia keluar dari telur besar yang pecah,
lalu memisahkan langit dan bumi selama 180 tahun dan ketika ia wafat kedua matanya
menjadi bulan dan matahari, jasadnya menjadi bumi yang subur, tangan dan kakinya
menjadi arah mata angin, rambut dan bulu halus di tubuhnya menjadi hutan belantara.
Namun, penyebutan klenteng tidak bertahan lama pada masa orde baru
dikeluarkanlah kebijakan pemerintah bahwa tidak boleh ada kegiatan di klenteng dan
menjadikannya hanya sebagai suatu kepercayaan dan seluruh klenteng yang ada
harus mengganti nama menjadi vihara. Pada dasarnya klenteng dan vihara tidaklah
sama perbedaan ini terletak dari banyaknya dewa, seperti contoh klenteng memiliki
banyak dewa sedangkan vihara hanya mempercayai satu dewa, yaitu Siddhartha
Gautama.
Klenteng ini memiliki keunikannya tersendiri setiap sudut tempat dimulai dari
pintu masuk, hiasan-hiasan yang ada, kemudian berbagai peralatan memiliki makna
nya masing-masing. Bahkan, setiap warna yang ada di dalam klenteng pun memiliki
makna tersendiri. Keunikannya lagi pun terdapat di depan klenteng ini terdapat 2
payung Pasundaan dan Geulis yang menggambarkan bahwa kita sebagai manusia
adalah 1 naungan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Kemudian, apabila kita masuk ke dalam maka akan terlihat yang bersusun 3 yang
melambangkan manusia di tengah memijak bumi menjunjung langit Tuhan Yang
Maha Esa.
Destinasi ini termasuk wisata religi akan tetapi disini pun terdapat peninggalan
kerajaan pajajaran serta Batu peninggalan Megalitikum yang diselimuti kain hijau.
Uniknya batu ini dapat tumbuh membesar setiap tahunnya, kemudian terdapat makam
yang menjadi salah satu tokoh Pajajaran pada masa itu. Menurut usia klenteng ini
sendiri, membuat para wisatawan percaya bahwa sebenarnya Klenteng Pan Kho Bio
ini adalah klenteng pertama yang ada di kabupaten Bogor.
Namun, karena akses yang dijangkau cukup sulit karena berada di tengah-
tengah pemukiman penduduk membuat klenteng ini tidak banyak dikenal oleh
wisatawan terkhusus warga Kota Bogor itu sendiri. Sangat disayangkan peninggalan
budaya ini yang sangat kental atas unsur Pancasila pertama dan ketiga harus
terlupakan oleh zaman dan terlindas sejarah destinasi lainnya.
SWOT STRATEGIES
Action Plan:
3. Tidak adanya pengelola 1. Pemerintah Kota Bogor bekerjasama
khusus untuk dengan masyarakat sekitar dan pihak
pengembangan DTW pengelola untuk menjalankan program
4. Tidak adanya tempat pengembangan
parkir kendaraan 2. Pemerintah Kota Bogor bergerak cepat
5. Tidak adanya signage untuk membenahi kawasan DWT setempat
untuk wisatawan
6. Tidak adanya sosial
media destinasi
KANO ANALYSIS
Seperti yang kita tahu Klenteng Pan Kho Bio adalah salah satu klenteng tertua
yang ada di Kota Bogor tetapi tidak semua orang mengetahui fakta ini. Maka dari itu
saya merekomendasikan pembuatan Storynomics dengan metode cinematography
yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan dan penyebarannya pun mudah untuk
menarik atensi publik. Karena branding membutuhkan 4 faktor utama, diantaranya
manusia, media, atraksi, dan persepsi. Tentunya pembuatan storynomics ini tidak
menjamin keberhasilan dalam menarik atensi sehingga itu harus dibarengi dengan
perbaikan aksesibilitas yang menjadi poin penting karena destinasi ini berada di
tengah pemukiman padat penduduk. Selain itu, dengan dibuatnya pihak pengelola
resmi dari pemda tentunya akan sangat membantu perkembangan destinasi ini
menjadi destinasi religi dan Heritage Tourism. Pembuatan program kolaborasi dengan
destinasi sekitar pun sangat disarankan agar wisatawan mendapatkan variasi
destinasi sehingga akan berkunjung kembali misalnya dengan membuat paket wisata
dengan lingkup masih satu daerah dengan melibatkan warga sekitar sebagai tour
guide dan penyedia jasa kuliner.
Berikut contoh paket wisata yang dapat ditawarkan:
No Destinasi Aktivitas
1 Vihara Pan Kho • Mendengarkan penjelasan Tour Guide mengenai
Bio makna setiap benda di klenteng dan dibagikan
Durasi: 1 jam brosur mengenai klenteng
• Menonton storynomics cinematography
• Menikmati cemilan khas klenteng atau daerah
setempat
Pada akhirnya seluruh rekomendasi yang telah dipaparkan tidak akan berjalan
baik tanpa adanya uluran tangan pemerintah setempat. Pemilik kewenangan tertinggi
harus turut ikut andil demi majunya destinasi ini. Kemudian, sangat disarankan apabila
memulai membangun destinasi ini dengan menggunakan sistem CBT yang
melibatkan warga sekitar dengan membuat pelatihan selagi mengembangkan
program, kebijakan, dan seluruh komponen yang ada agar setelah semua selesai.
Destinasi ini akan menjadi ikon unik tersendiri di tengah Kota Bogor. Action Plan
utama berada tergantung performa pemerintah itu sendiri.
Melihat dari potensi kedua destinasi sangat disayangkan apabila tidak diberi
perhatian yang menyeluruh oleh pemerintah. Menggunakan program apapun hanya
akan bertahan sebentar tanpa adanya atraksi baru di setiap masanya. Sehingga, saya
ingin memberikan suatu solusi semua destinasi yang ada di Bogor dengan membuat
program aplikasi “Bogorku Wisataku” yang dimana didalamnya berisi pemesanan
seluruh tiket destinasi yang ada dan terdaftar di kota Bogor, selain itu dalam aplikasi
tersebut akan ada paket wisata yang dimana pengguna dapat memilih destinasi terkait
dengan hanya mencantumkan budget yang dimilikinya, kemudian di dalam aplikasi
tersebut juga menyediakan akomodasi yang dapat diakses oleh pengguna saat ingin
bermalam di sekitar destinasi terkait, aplikasi dapat menjadi alat transaksi dengan
bekerjasama Qrish sehingga pengguna jauh lebih mudah.
Kemudian karena permasalahan aksesibilitas masih menjadi permasalahan
utama no 1 di seluruh destinasi Bogor, maka saya menyarankan diadakannya Bus
Wisata TransBogor yang memiliki pemberhentian di destinasi yang telah terdaftar dan
ada di Aplikasi dan ditempat-tempat strategis lainnya.
Tentunya dengan seluruh hasil dari tim desk study, tim survey, dan tim analisis
membuat saya dapat memberikan solusi serta ide untuk Destinasi Kota Bogor.
Terimakasih Bapak telah membimbing dan memberi pengetahuan selama satu
semester ini. Semoga kami dapat bertemu di forum yang jauh lebih besar lagi.
BAB V
Daftar Gambar