Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Model Pembelajaran Teams Games Tournament

di SD Margorejo 01 Kecamatan Pati


Pendahuluan
Tujuan pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) yakni
mengembangkan pemahaman tentang peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan kehidupan nyata. Konsep dan prinsip PKn ini sangat bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka menumbuhkan semangat
belajar, meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada aspek kognitif sangat
diperlukan sehingga penguasaan suatu konsep oleh siswa tidak hanya berupa
pemahaman saja melainkan menambah wawasan juga yang telah dipelajarinya, tetapi
mereka juga mampu menerapkan konsep yang dimilikinya pada aspek yang lain. Hal
tersebut akan dapat dicapai jika guru mampu mengembangkan proses pembelajaran
yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif didalamnya sehingga kemampuan
berpikir siswa akan berkembang dengan masalah dan tantangan yang dihadapinya
Harahap (2018:102).
Guru tidak hanya handal dalam akademiknya saja melainkan juga
ketrampilannya dalam bersosialisasi dengan teknologi komunikasi yang berkembang
saat ini. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan dan teknologi, maka
pendidik harus dituntut untuk berkualitas, profesional, kreatif, dan memiliki pikiran
maju sangat dibutuhkan. Guru harus mampu melakukan tugas mendidik dan mengajar
secara seimbang. Jangan sampai kita menghasilkan siswa yang cerdas tetapi tidak
memiliki nilai budi pekerti yang luhur (Haryati et al., 2022; Nur, 2014). Peran guru
dan siswa dalam hal ini sangat berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran yang
dapat membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Hasil wawancara penelitian dengan guru mata pelajaran PKn pada Sekolah
Dasar di Kecamatan Pati, saat ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata
pelajaran PKn sulit dipahami, membosankan dan sulit dimengerti, sehingga tidak
sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahaminya. Siswa mengalami
kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal analisis yang berkaitan dengan kemampuan
memecahkan suatu permasalahan. Dari hasil wawancara dengan siswa diperoleh
masukan mereka merasa kesulitan ketika harus mengaplikasikan konsep-konsep yang
mereka ketahui pada permasalahan yang berbeda dengan penjelasan guru.
Berdasarkan hasil temuan awal tersebut dan pengetahuan terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan guru khususnya guru PKn diperoleh fakta bahwa siswa
tidak aktif dalam belajar dengan keterampilan dalam membuat pengertian atau
konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat sintesis, dan mengevaluasi dimana
semua kegiatan tersebut berdasarkan hasil observasi, pengalaman, pemikiran,
pertimbangan, dan komunikasi, yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan
tindakan. Guru masih menggunakan metode ceramah dan memberikan latihan atau
tugas tertulis sesuai lembar kerja yang digunakan tetapi tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bereksperimen sesuai dengan gagasan dan
pengetahuannya sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik dan
bermakna karena dominasi guru masih sangat menonjol dan akibatnya siswa kurang
aktif dan pasif dalam pembelajaran PKn (Gani & Saddam, 2020; Solikah, 2020).
Keaktifan kelas masih belum optimal secara keseluruhan, minat belajar PKn
siswa masih rendah, hanya beberapa siswa yang berminat belajar PKn. Siswa mudah
lupa dengan materi yang sudah diajarkan oleh guru, karena siswa cenderung
menghafal materi yang diajarkan. Akibatnya, siswa akan mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan dan berdampak pada hasil belajar
siswa. Hal tersebut juga dijelaskan Jelita & Putra, (2021); Nurgiansah & Sukmawati,
(2020); Winarno et al., (2020) yang menyatakan bahwa kesulitan pembelajaran PKn
dikarenakan dalam penyajian isu actual yang dekat dengan pengalaman siswa. Guru
secara kreatif harus menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran secara interaktif
dan operasional.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan model,
metode, atau pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa yang akan diteliti.
Guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang dapat menunjang
perkembangan siswa dalam pembelajaran PKn serta guru harus mampu membuat
siswa berpikir sendiri untuk memahami materi dan tidak menerima pengetahuan
sepenuhnya dari guru. Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan 91% siswa
dinyatakan tuntas dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model
pembelajaran. Pengalaman pembelajaran yang nyata dapat mengubah perilaku dan
pengetahuan siswa (Junistira, 2022; Sulfemi, 2019).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Teams Games
Tournament juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah penelitian yang
dilakukan oleh Harahap, (2018) Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Model
Pembelajaran TGT (Team Games Tournament) Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Tebing
Tinggi menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan model TGT berhasil
meningkakan prestasi belajar anak.

Oleh karena itu, tujuan artikel ini untuk menganalisis model pembelajaran TGT
dalam pembelajran PKn di SD Margorejo 01 Pati. Model pembelajaran tersebut
diterapkan pada materi kebebasan berorganisasi di kelas V SD. Harapan dari artikel
ini adalah memberikan temuan tentang kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran PKn di SD.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naratif sebagai prosedur ilmiah yang
digunakan untuk menganalisis berbagai penerapan model Pembelajaran Teams
Games Tournament. Penelitian naratif memiliki banyak bentuk, menggunakan
beragam praktik analistis, dan berakar pada beragam disiplin sosial dan humaniora.
Study naratif mempertimbangkan strategi analisis data yang berbentuk tema dalam
cerita dan penuturan cerita berdasarkan pendekatan literel (Creswell, 2015). Adapun
procedure penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut.

Memilih satu atau


Pengumpulan data
Menentukan lebih individu dalam
dan perekaman
Masalah pengalaman hidup

Berkolaborasi Pengumpulan
Menganalisis cerita informasi tentang
dengan para
dari partisispan konteks
partisipan
Gambar 1. Alur Prosedur Penelitian

Penentuan masalah penelitian ini di fokuskan pada penerapan Teams Games


Tournament di SD Margorejo 01 Pati. Adapun subyek penelitian adalah proses
pembelajaran siswa kebebasan berorganisasi. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data berupa wawancara dengan siswa dan guru. Adapun observasi
dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran PKn di SD Margorejo 01 Pati.
Dokumentasi digunakan untuk menjelaskan gambaran kegiatan penelitian yang
berkaitan dengan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament. Teknik
pengumpulan data menggunakan anaslisis interaktif miles and hubermen yaitu
(1)Pengumpulan data;(2)Penyajian data;(3)Reduksi data;(4)Penarikan kesimpulan.

Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SD Margorejo 01 Pati kelas V dengan materi kebebasan
berorganisasi dengan jumlah siswa 26. Karakteristik lokasi penelitian ini termasuk
wilayah pedasaan yang penduduknya dominan adalah petani. Adapun sosial ekonomi
termasuk menengah kebawah yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut
senada dengan (Asri, 2020) yang menjelaskan bahwa hasil belajar PKn dipengaruhi
oleh kehidupan sehari-hari dan didukung dengan pengetahuan dari lingkungannya.

No Inisial Jenis Kelamin Usia


1 ED Laki-laki 11
2 FK Laki-laki 10
3 AMW Perempuan 11
P
4 ASS Perempuan 11
5 AA Perempuan 11
6 AA Laki-laki 11
7 ERP Perempuan 10
8 FNH Laki-laki 11
9 FRA Perempuan 10
10 FPA Laki-laki 11
11 GNS Laki-laki 11
12 IPM Perempuan 11
13 JSC Laki-laki 11
14 KBM Perempuan 11
15 MFR Laki-laki 11
16 NDA Perempuan 11
17 PA Perempuan 11
18 RMA Laki-laki 10
19 RFN Laki-laki 11
20 SAZ Laki-laki 10
21 VDA Perempuan 11
22 VDBA Perempuan 11
23 WAS Laki-laki 11
24 GWD Laki-laki 11
25 AWP Perempuan 11
26 IGA Laki-laki 10

Sebagian besar usia pada siswa kelas V di SD Margorejo 01 Pati yaitu berusia 11
tahun, siswa kelas V tersebut juga didominasi oleh para siswa laki-laki. Para siswa
tersebut mayoritas adalah keluarga menengah kebawah yang kesehariannya adalah
seorang petani. Siswa menghabiskan waktunya setelah pulang sekolah untuk
membantu orang tuanya untuk pergi ke lading, mereka menghabiskan waktunya dari
siang sampai sore. Hal tersebut senada dengan (Istiqomah, 2022) yang menjelaskan
bahwa hasil belajar PKn dipengaruhi oleh kehidupan sehari-hari serta didukung oleh
pengetahuan dari lingkungan maupun keluarga.
Aktivitas anak dalam proses belajar dengan materi kebebasan berorganisasi sangat
antusias dan ramai. Kegiatan tersebut mempengaruhi anak untuk berperan aktif dan
semangat dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Banyak anak yang
sering bertanya dan melakukan sesi Tanya jawab kepada guru. Akan tetapi dalam
kegiatan tersebut sebagian anak ada yang kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Hal tersebut juga dinyatakanoleh
Pada saat menjelaskan materi siswa mendengarkan dan memperhatikan guru.
Sehingga pada proses penyampaian materi pokok siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru. Sehingga pada proses penyampaian materi pokok siswa
antusias dan sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan dari guru, siswa tanya
jawab tentang makna dan pengertian dari kebebasan berorganisasi di lingkungan
sekolah, siswa diminta mengemukakan pendapatnya mengenai organisasi di
lingkungan sekolah. Secara bergantian siswa mengemukakan pendapatnya. Tambah
terori

Berdasarkan wawancara guru dan siswa insial

Penelitian-penelitain terdahulu dngan hasil temuan penlitian saya

Kesimpyulan

Daftar pustaka
Asri, T. U. (2020). PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn
MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING
STICK DENGAN MEDIA VISUAL. Journal of Education Action Research,
4(1), 103. https://doi.org/10.23887/jear.v4i1.23969

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset (3rd ed.). Pustaka
Pelajar.

Gani, A. A., & Saddam, S. (2020). Pembelajaran Interaktif Pendidikan


Kewarganegaraan Melalui Mobile Learning di Era Industri 4.0. CIVICUS :
Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 8(1), 36. https://doi.org/10.31764/civicus.v8i1.1849

Harahap, S. E. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Ppkn Melalui Model


Pembelajaran Tgt (Team Games Tournament) Siswa Kelas 5 Sd Negeri 164525
Tebing Tinggi. Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 8(2), 101–109.
https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v8i2.10378

Haryati, I., Santoso, I., Sudarmaji, Rikfanto, A., Mulyati, R. E. S., & Megawati, S.
(2022). Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru-Guru Bahasa Jerman Melalui
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas. Prima : Portal Riset Dan Inovasi
Pengabdian Masyarakat, 1(3), 65–74. https://doi.org/10.55047/prima.v1i3.214

Istiqomah, W. N., Iswara, P. D., Ibrahim, T., Dasar, P., Pascasarjana, S., Pendidikan,
U., Pendidikan, M., Universitas, I., Negeri, I., Gunung, S., & Bandung, D.
(1907). Metodik didaktik. 17(1), 30–34.

Jelita, A., & Putra, E. D. (2021). Analisis Kesulitan Pembelajaran Tematik Pada
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial,
Dan Agama, 13(2), 429–442. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v13i2.1010

Junistira, D. D. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPS. JIIP - Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(2), 533–540. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i2.440

Nur, A. A. (2014). Meningkatkan kompetensi pedagogik guru di sekolah dasar


yayasan mutiara gambut. Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 65–831.

Nurgiansah, T. H., & Sukmawati. (2020). Tantangan Guru Pendidikan


Kewarganegaraan Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Jurpis: Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial, 17(2), 139–149.
Solikah, H. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Quizizz
terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Teks Persuasif Kelas
VIII di SMPN 5 Sidoarjo Tahun Pelajaran 2019 / 2020. Bapala: Jurnal
Mahasiswa UNESA, 7(3), 1–8.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/34508

Sulfemi, W. B. (2019). Penerapan model pembelajaran discovery learning


meningkatkan motivasi dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan. …
Pancasila Dan Kewarganegaraan.
http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/rontal/article/view/1021

Winarno, W. W., Rusnaini, R., Muchtarom, M., Yuliandri, E., Rasyid, M. Al, &
Suryaningsih, A. (2020). Analisis Kesulitan Guru PPKn dalam Mengembangkan
Materi Pembelajaran Bhinneka Tunggal Ika. Journal of Moral and Civic
Education, 4(2), 97–112. https://doi.org/10.24036/8851412422020510

Anda mungkin juga menyukai