Anda di halaman 1dari 3

1.

Iman adalah kepercayaan yang kita percayai yang berkenaan dengan agama dan berkaitan dengan
keyakinan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkannya dengan perbuatan.

Secara etimologis "iman" berarti "kepercayaan atau pembenaran", adalah sikap membenarkan sesuatu
atau menganggap dan mempercayai sesuatu yang benar. Jadi "iman" adalah "faith" dan orang yang
beriman disebut "mukmin".

Definisi rukun iman adalah meyakini bahwa Nabi dan Rasul merupakan utusan Allah SWT. Ada 6 rukun
iman yang harus kita percayai diantaranya :

1. Iman kepada Allah SWT.

2. Iman kepada para Malaikat.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.

4. Iman kepada Nabi dan Rasul.

5. Iman kepada hari akhir (kiamat)

6. Iman kepada Qada dan Qadar.

Kepercayaannya terhadap ke-6 rukun iman tersebut adalah suatu keharusan untuk mempercayainya
karena berkaitan dengan akidah serta ketauhidan karena sebagai muslim dilarang untuk mengimani
Tuhan Selain Allah SWT.

2. Jika iman diartikan sebagai "percaya" maka tidak ada yang tahu kecuali Allah, karena pengertian iman
yang sesungguhnya meliputi aspek kalbu, ucapan dan perilaku maka ciri-ciri orang beriman dapat
diketahui, antara lain :

1. Tawakal, senantiasa hanya mengabdi menurut apa yang diperintahkan oleh Allah, seseorang yang
bertawakal adalah orang yang menyadari berbagai aktivitas nya atas perintah Allah seperti yang
terkandung dalam QS. Al-Baqarah (2): 172.

2. Mawas diri dan bersikap ilmiah, adalah sikap agar seseorang tidak mudah dipengaruhi dalam setiap
godaan apapun yang dapat menggoyahkan keyakinan atau keimanan nya. QS. An-Naas (114): 1-3.

Atau bersikap kritis dalam setiap menerima informasi terutama dalam memahami nilai-nilai dasar
keislaman. QS. Ali Imran (3): 7.

3. Optimis dalam menghadapi masa depan, dalam menjalani kehidupan tidak semuanya berjalan baik
kita pasti akan dihadapkan rintangan dan tantangan yang harus kita cari jalan keluarnya. Pada
hakikatnya tantangan adalah pelajaran hidup bagi umat manusia untuk selalu bersikap optimis yang
sudah dinyatakan dalam Surat Al-Insyirah (94) ayat 5-6.
4. Konsisten dan menepati janji, Seseorang mukmin senantiasa akan menepati janji, dengan Allah,
sesama manusia, dan dengan ekologinya (lingkungannya). Seseorang mukmin adalah seorang yang
telah berjanji untuk berpandangan dan bersikap dengan yang dikehendaki Allah.

Janji adalah hutang. Menepati janji berarti membayar utang. Sebaliknya ingkar janji adalah suatu
pengkhianatan. QS. Al- Maa‘idah (5): 1

5. Tidak sombong, sifat sombong yang ada pada seseorang mukmin adalah suatu sifat tercela yang
dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan ataupun berdampak pada lingkungan hidupnya di
dalam Al-quran Surat Luqman (31) ayat 18, menyatakan suatu larangan terhadap sifat dan sikap yang
sombong. Firman Allah QS. Luqman (31): 18.

3.

a) Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme

• Animisme

Animisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu anima yang berarti roh atau jiwa. Animisme merupakan
suatu paham yang meyakini bahwa arwah nenek moyang yang telah meninggal akan bersemayam ke
benda-benda, baik itu benda hidup ataupun benda mati.

• Dinamisme

Kata dinamisme diambil dari kata Yunani, yaitu dunamos yang berarti daya atau kekuatan. Paham
dinamisme ini meyakini bahwa dalam alam semesta ada kekuatan-kekuatan mistis yang dimiliki oleh
benda-benda tertentu, seperti matahari, gunung, danau, dan sebagainya. Kekuatan-kekuatan mistis
tersebut ada yang bersifat baik dan ada yang bersifat jahat.

• Politeisme

Politeisme berasal dari gabungan dua kata Yunani, yaitu poly yang berarti banyak dan theoi yang berarti
Tuhan. Politeisme adalah suatu paham yang menekankan bahwa alam semesta ini dikuasai dan diatur
oleh beberapa dewa-dewi, dimana tidak ada dewa yang lebih bersifat dominan dibanding dewa yang
lainnya.

• Henoteisme

Henoteisme merupakan gabungan dua kata Yunani, yaitu heis yang berarti satu, dan theoi yang berarti
tuhan atau dewa. Paham henoteisme ini merupakan gabungan antara paham politeisme dan
monoteisme. Paham henoteisme adalah paham yang menekankan bahwa di alam semesta ini ada satu
dewa utama, dengan tidak mengingkari keberadaan dewa-dewi lainnya.

b) Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme.


• Monoteisme

Monoteisme ini merupakan gabungan dari dua kata Yunani, yaitu mono yang berarti satu, tunggal dan
theoi yang berarti Tuhan. Paham ini meyakini bahwa dalam kehidupan ini hanya ada satu Dzat yang
menguasai dan mengatur seluruh alam semesta ini.

• Deisme

Adalah paham yang mengajarkan bahwa Tuhan sukar dipahami oleh akal manusia. Menurut penganut
deisme, Tuhan itu ada, tetapi tidak ikut campur dalam urusan kejadian di dunia setelah Ia selesai
menciptakan alam semesta. Deisme meyakini bahwa Tuhan memberi kebebasan kepada manusia dan
tidak mau tahu mengenai apa yang diperbuat manusia. Deisme sendiri terbagi lagi menjadi dua yaitu:
pandeisme dan panendeisme yang mengkombinasikan deisme dengan panteisme dan panenteisme.

• Panteisme

Mengajarkan bahwa Tuhan adalah alam semesta dan alam semesta itu Tuhan, sedangkan panenteisme
menyatakan bahwa Tuhan meliputi alam semesta, tetapi alam semesta bukanlah Tuhan.

• Eklektisme

Mengajarkan bahwa Tuhan ada secara realistis, objektif, dan independen. Tuhan diyakini sebagai
pencipta dan pengatur segala hal; mahakuasa dan kekal abadi; personal dan berinteraksi dengan alam
semesta melalui pengalaman religius dan doa-doa umat-Nya.

Anda mungkin juga menyukai