TUJUAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah pembelajaran peserta didik mampu
memahami Anoreksia Nervosa.B. Tujuan Pembelajaran KhususSetelah mengikuti
kuliah tentang Anoreksia Nervosa peserta didik diharapkan mampu :
1.Menjelaskan salah satu pengertian Anoreksia Nervosa
2.Mengetahui etiologi dan patogenesis Anoraksia Nervosa
3.Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Anoreksia Nervosa
4.Menyebutkan 4 macam akibat Anoreksia Nervosa
5.Menyebutkan 3 macam cara mencegah Anoreksia Nervosa
C. Metode
1.Kuliah
2.Tanya jawab
D. Media
1.Audiovisual
2.Selembaran / handouts
G. Sumber Pelatihan
1.www.klinikservo.wordpress.com/2007/11/13/anorekia- nervosa/-51k- Psikolog
Abnormal, V. Mark Durand & David H. Barlow (Download 11 April 2008)
2.www.lusi88.wordpress.com/2007/10/20/gangguan-penolakan-makan-anoreksia-
nervosa/-22k – (Download 11 April 2008)
3.www.susukolustrum.com/tips-kesehatan/
anoreksia-nervosa.htm- 74k - (Download 24 April 2008)
4.Soeparman et al (1990), Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM, Jakarta.H. Evaluasi
1.Evaluasi ProsedurEvaluasi dilaksanakan pada saat kegiatan penutup/post
interaksi2.Jenis Uraian 3.Bentuk Lisan 4.Alat Evaluasi 1)Pengertian dari Anoreksia
Nervosa itu apa 2)Apa saja penyebab Anoreksia Nervosa 3)Apa saja tanda dan gejala
Anoreksia Nervosa 4)Apa saja akibat dari Anoreksia Nervosa 5)Bagaimana cara
mencegah Anoreksia Nervosa
ANOREKSIA NERVOSA
A. Definisi / Pengertian Anoreksia Nervosa Anoreksia berarti tidaknafsu makan,
dan Nervosa berhubungan dengan cemas. Jadi Anoreksia Nervosa adalah
kelainan emosiaonal atau penyakit mental yang menyebabkan tiada nafsu
makan.Gangguan Anoreksia Nervosa merupakan contoh yang khas dimana
gangguan pada system tubuh dipengaruhi oleh adanya factor psikis. Menurut
Belloni, penderita gangguan ini mempunyai factor pendukung yang
merintangi adaptasi cepat dan efisien serta menghasilkan sikap bertahan
terhadap sensasi tubuhnya. Penderita Anoreksia Nervosa mengalami
kemunduran atau bahkan terhentinya perkembangan kepribadian sejak fase
oral (Sigmund Fred’s).Anoreksia Nervosa adalah gangguan makan yang
ditandai oleh penolakan makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang
sampai ke tingkat yang membahayakan.
B. etiologi dan Patogenesis Penyebab Anoreksia Nervosa tidak diketahui, tetapi
factor social memegang peran penting dimana penderita ingin menjadi kurus
karena kegemukan, dianggap tidak menarik, tidak sehat, dan tidak
diinginkan.Dari berbagai pendapat yang ada mengenai patogenesis Anoreksia
Nervosa ini ada yang berorientasi pada pendekatan somatik, sedangkan
sebagian lagi pendekatan secara psikik. Pendekatan somatik bahwa sikap
patologik mengenai penolokan makan ini merupakan suatu yang terjadi oleh
krisis endokrin pada masa pubertas. Hal ini mereka bandingkan dengan
sindrom diensefalik.
Menurut Belloni penderita Anoreksia mempunyai konstitusi kejiwaan yang
merintangi adaptasi yang cepat serta efisien dan menghasilkan sikap bertahan
terhadap berbagai sensasi tubuhnya, dan mereka terutama sulit
bertoleransi.Teori psikoanalisis menerangkan bahwa Anoreksia Nervosa
adalah pernyataan terhenti atau mundurnya perkembangan kepribadian
seorang pada fase oral. Keadaan ini dapat disertai oleh gejala – gejala lain, hal
ini ada sangkut pautnya dengan kegagalan integrasi sensasi tubuh yang normal
sebagai akibat trauma psikik pada masa anak.Pada Anoreksia Nervosa yang
terpenting bukanlah keadaan hilangnya sensasi lapar, tetapi adalah dorongan
spontan untuk menurunkan berat badan dan kehendak paksa untuk menjadi
kurus. Anoreksia Nervosa dapat dipandang sebagai reaksi pertahanan terhadap
super ego, yang dapat menyebabkan perasaan tak berdaya pada tuntutan
kenyataan.