Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN SOSIOLOGI

PENGARUH BUDAYA KOREA SELATAN TERHADAP


PERILAKU SISWA X-1

Ditulis oleh:

Ivan Permana Putra (X-1 / 17)

Pembimbing:

Sya’roni S.Pd, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN KOTA KEDIRI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOTA KEDIRI
Jalan Veteran 1 Telp./Fax.(0354) 771829 Mojoroto Kediri 64114
NPSN : 20534389
WebSite : www.smastkediri.sch.id E-mail : redaksi@smastkediri.sc.id

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Proposal Penelitian Sosial Sederhana ini

telah disahkan dan diserahkan Kepada Guru Mata Pelajaran Sosiologi

Kediri,
Guru Sosiologi

SYA’RONI, S.Pd., M.Pd.


NIP 198405042022211024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja puji syukur penulis panjatkan kehadirat-Nya Yang Maha
Kuasa, hanya karena-Nya manusia dapat memilih antara dua pilihan, dapat menentukan
antara dua ketentuan, dan dapat menginginkan antara ketidakberkehendakan.

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada manusia paling mulia, pembawa
risalah-Nya, Nabi Muhammad saw. Yang dengan segala jasanya manusia sebagai manusia
dapat menjadi manusia yang sebenar-benar manusia.

Banyak pihak yang turut membantu dalam penyelesaian proposal berjudul “Pengaruh
Budaya Korea Selatan Terhadap Perilaku Siswa X-1” ini. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam
penyelesaian proposal ini. Penulis sangat berterima kasih kepada Sya’roni S.Pd, M.Pd selaku
pembimbing yang telah berdiskusi dengan penulis sehingga didapat permasalahan yang
menjadi pokok penulisan proposal.

Akhirnya, semoga amal perbuatan baik yang kita lakukan di terima oleh Allah swt.
dan karya yang penulis persembahkan ini memberikan manfaat kepada siapa saja yang
mempelajarinya.

Kediri, 6 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan........................................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar Isi............................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................... 1

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................. 2

1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................. 2

BAB II Kajian Pustaka..................................................................................................... 3

2.1 Budaya............................................................................................................... 3

2.1.1 Pengertian Budaya Menurut Para Ahli.................................................... 4

2.1.2 Ciri-ciri Budaya....................................................................................... 5

2.1.3 Fungsi Budaya......................................................................................... 7

2.1.4 Unsur Budaya.......................................................................................... 8

2.2 Korea Selatan..................................................................................................... 9

2.2.1 Budaya Korea Selatan............................................................................. 9

BAB III Metodologi Penelitian......................................................................................... 12

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................ 12

3.2 Jenis Metode Penelitian..................................................................................... 12

3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 12

iii
3.4 Tahap Penelitian................................................................................................ 12

3.5 Teknik Pengolahan Data................................................................................... 13

Daftar Pustaka................................................................................................................... 14

iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman sekarang teknologi sudah berkembang dengan pesat. Dengan adanya
perkembangan teknologi seluruh aktivitas manusia tidak terlepas dari teknologi mulai
dari hal kecil sampai yang besar selalu menggunakan teknologi mutakhir. Dalam hal
ini teknologi memiliki peran besar dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Salah
satu contoh dari perkembangan teknologi tersebut adalah tersedianya smartphone
yang memiliki multifungsi. Smartphone atau yang akrab dikenal dengan hp dapat
berfungsi sebagai alat komunikasi dan alat pencarian mulai dari pencarian informasi
terkini sampai hal-hal yang ingin diketahui dapat dicari melalui hp. Di era globalisasi
sekarang ini hp menjadi jendela dunia untuk orang yang ingin mempelajari sesuatu.
Adanya hp sebagai jendela dunia, maka informasi, ilmu pengetahuan, berita, dsb
yang ada diseluruh dunia dapat diakses dengan mudah melalui hp. Kemudahan
mengakses informasi dimanfaatkan oleh paa selebritas untuk menampilkan keahlian
yang dimilikinya supaya dapat terkeneal diseluruh penjuru dunia. Salah satu
contohnya adalah selebritas yang berasal dari Korea. Mereka menampilkan
keahliannya seperti bernyanyi dan berakting dalam serial drama yang pada akhirnya
banyak orang yang tertarik dengan budaya korea seperti lagu-lagu yang diciptakan
oleh para selebritas korea dan juga serial dramanya.
Penelitian ini ditujukan untuk meneliti pengaruh-pengaruh dari budaya korea
selatan ini di sebuah lingkup kelas X-1 di SMAN 1 Kediri sebagai area penelitiannya.
Beberapa siswa-siswi di X-1 SMAN 1 Kediri ini mulai menggemari budaya-budaya
korea dengan menonton konser dari sebuah grup penyanyi dan menyaksikan drama-
drama buatan korea.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh budaya korea selatan terhadap perilaku siswa X-1?
2. Bagaimana bisa budaya korea selatan merabak kepada siswa X-1?
3. Mengapa siswa X-1 sangat menggemari budaya korea selatan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya korea selatan terhadap siswa X-1.
2. Untuk mengetahui proses merabaknya budaya korea selatan kepada siswa X-1.
2

3. Untuk mengetahui alasan siswa X-1 menggemari budaya korea selatan.


1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh budaya korea selatan terhadap perilaku siswa X-1.
2. Mengetahui proses merabaknya budaya korea selatan kepada siswa X-1.
3. Mengetahui alasan siswa X-1 menggemari budaya korea selatan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Informasi didapatkan dari observasi dan angket yang disebarkan kepada siswa X-1
SMAN 1 Kota Kediri keseluruhannya.
3

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok
orang. Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari
beberapa unsur yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem
agama dan politik. Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak
terpisahkan dari manusia.
Oleh sebab itu, banyak dari sekelompok orang cenderung menganggap hal tersebut
sebagai sesuatu yang diwariskan secara genetis. Seseorang dapat berkomunikasi dengan
orang-orang yang memiliki budaya berbeda dan menyesuaikan perbedaan di antara
mereka, membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.
Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh. Budaya
memiliki sifat abstrak, kompleks, dan luas. Sementara menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat.
Secara tata bahasa, arti kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
mengarah pada cara pikir manusia. Terdapat beberapa aspek budaya yang menentukan
perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya tersebut tersebar dan mencangkup banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa, alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain tersebut tampak pada definisi budaya yang mengemukakan
bahwa, Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaan.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya atas
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan makna dan nilai logis. Dengan
begitu, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang berkaitan untuk
mengorganisasikan suatu aktivitas seseorang dan perilaku orang lain.
4

2.1.1 Pengertian Budaya Menurut Para Ahli


Terdapat beberapa pengertian budaya menurut para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Linton
Menurut Linton, Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku. Serta
pengetahuan, menggambarkan suatu kebiasaan yang diwariskan dan
dimiliki oleh suatu anggota masyarakat maupun sekelompok anggota
tertentu.
2. Effat Al-Syarqawi
Effat Al-Syarqawi mendefinisikan budaya dari pandangan agama islam,
Budaya merupakan suatu khazanah sejarah sekelompok masyarakat yang
tercermin di dalam kesaksian dan berbagai nilai yang menggariskan bahwa
suatu kehidupan harus memiliki makna dan tujuan rohani.
3. Koentjaraningrat
Budaya diartikan oleh Koentjaraningrat sebagai segala daya dan aktivitas
manusia untuk mengolah serta mengubah semesta alam.
4. Parsudi Suparlan
Menurut Parsudi Suparlan, Budaya merupakan semua pengetahuan manusia
yang dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta
lingkungan dialaminya.
5. Andreas Eppink
Menurut Andreas Eppink, budaya mencangkup keseluruhan mengenai
pengertian norma sosial, nilai sosial, dan ilmu pengetahuan. Serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain sebagainya.
6. William H. Haviland
Menurut William H. Haviland, Budaya merupakan sebuah seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh sekelompok anggota
maupun para anggota masyarakat. Apabila dikerjakan oleh orang-orang
tersebut, maka akan melahirkan suatu perilaku yang dipandang layak atau
pantas diterima oleh semua masyarakat.
7. Edward Burnett Tylor
Menurut Edward Burnett Tylor, Budaya adalah keseluruhan yang
kompleks, yang mana didalamnya mencangkup kepercayaan, pengetahuan,
5

kesenian, hukum, moral, adat istiadat, dan kemampuan lainnya yang


diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
8. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa, budaya adalah segala sesuatu yang berada di dalam masyarakat dan
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok anggota
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat tersebut dinamakan dengan
Cultural-Determinism.
9. Kroeber dan Kluckhohn
Menurut Kroeber dan Kluckhohn, Budaya terdiri dari eksplisit, pola dan
implisit. Sementara untuk perilaku yang didapatnya tersebut, ditularkan
oleh simbol yang mana ialah sebuah prestasi khas dari sekelompok anggota.
10. Herskovits
Menurut Herskovits, budaya merupakan sesuatu yang turun temurun dari
generasi satu ke generasi lainnya atau yang biasa disebut sebagai
superorganic.
2.1.2 Ciri-ciri Budaya
Terdapat beberapa ciri-ciri budaya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bisa Dimiliki Bersama
Budaya dibentuk dan dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat
tertentu secara bersama sama. Berarti bahwa bukan secara individual saja,
namun suatu golongan masyarakat tertentu.
Oleh karena itu, suatu kelompok masyarakat yang telah menetap cukup
lama di suatu daerah tertentu akan mempunyai ekspresi budaya khas. Hal
itulah yang menjadikan budaya satu dengan lainnya berbeda dan
mempunyai karakteristik secara tersendiri.
Kepemilikan bersama budaya oleh sejumlah kelompok tertentu juga
memiliki jangkauan ruang dan waktu yang berbeda. Terdapat beberapa nilai
yang perlu diikutinya mulai dari budaya bersifat lokal hingga universal.
Setiap wilayah tersebut juga mempunyai nilai budaya yang
diekspresikan secara berbeda. Bahkan nilai budaya ini bervariasi mulai dari
hukum negara, agama dan lain sebagainya.
6

2. Budaya Berbasis Simbol


Ciri-ciri budaya selanjutnya yakni budaya berbasis simbol. Kamu perlu
tahu bahwa, budaya juga dapat diketahui dari representasi simbol-simbol
tertentu. Hal itu sebagai bentuk makna yang terkandung dari ekspresi
budaya tersebut.
Bagian penting yang ada di simbol itu yakni makna yang ada di budaya
tersebut. Berarti bahwa bukan dari simbol itu sendiri. Sehingga simbol
menjadi aspek krusial ketika berinteraksi dengan masyarakat. Serta bisa
kemungkinan terjadi sebuah tindakan secara khas.
Respon respon yang diberikan dengan simbol oleh manusia ini terdiri
dari lingkungan sosial maupun alam dan bukan respon pasif. Manusia tak
hanya sekedar merespon meniru simbol tertentu yang diwariskan, akan
tetapi juga dapat mengoptimalkan dan menciptakan ulang simbol tersebut
ketika berinteraksi sosial.
3. Budaya Bersifat Adaptif
Kebudayaan tak hanya melanjutkan apa yang telah menjadi kebiasaan
suatu komunitas tertentu, akan tetapi juga perlunya memilikinya sebuah
kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi. Setiap
kelompok tersebut mempunyai ciri-ciri budaya dengan tingkat kemampuan
yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai adaptasi budaya
yang sangat tinggi, karena nilai budaya cukup terbuka. Hal itu bisa kamu
temukan dalam masyarakat yang tinggal di perkotaan. Sebaliknya, terdapat
kelompok tertentu yang mempunyai nilai budaya cenderung tertutup
sehingga kapasitas adaptasi cukup rendah.
Salah satu contoh yang dapat kamu ketahui yakni dari beberapa
kelompok adat di Indonesia. Masyarakat tersebut masih mempertahankan
keasliannya di tengah perubahan sosial yang cukup signifikan.
Kapasitas dalam menyesuaikan diri pun berbeda pada elemen budaya
yang bervariasi. Karena, elemen budaya tertentu mempunyai nilai sakral
dan cenderung memiliki kemampuan adaptabilitas yang rendah dari elemen
lainnya.
7

Keyakinan agama menjadi sesuatu yang dianggap sakral dan tak


mempunyai banyak perubahan. Berbeda halnya dengan cara berpakaian
maupun gaya hidup yang sangat flexible.
4. Budaya Dipelajari dan Diwariskan
Kebudayaan menjadi salah satu proses interaksi sosial yang bisa
dipelajari dan diwariskan. Lewat proses itulah penyampaian ciri-ciri budaya
dari masyarakat kepada berbagai individu dapat dilakukannya.
Contohnya saja, sosialisasi bisa dilakukan dari lingkungan keluarga
melalui orang tua. Sehingga, proses pewarisan kebudayaan tersebut mampu
mencapai kelestarian budaya pada kemapanan tertentu.
Budaya menjadi salah satu hal tak dapat ditinggalkan begitu saja,
karena cirinya yakni diwariskan dan dilestarikan. Selain itu, pada suatu
kelompok budaya bisa beradaptasi sesuai dengan kemampuan dari
masyarakat itu sendiri. Untuk melestarikan budaya tertentu, budaya
memakai beberapa simbol agar bisa mencapai kemapanan tertentu pada
sebuah komunitas.
2.1.3 Fungsi Budaya
1. Sebagai Identitas
Fungsi budaya yang pertama yakni berfungsi sebagai identitas. Budaya
merupakan identitas yang menunjukkan pada peradaban suatu masyarakat
maupun sebuah negara. Identitas tersebut dapat dijadikan sebagai pembeda
antara bangsa atau kelompok masyarakat satu dengan lainnya.
2. Sebagai Batas
Fungsi budaya yang kedua yakni sebagai batas. Hal itu, maksudnya
bahwa budaya bisa menjadi penentu batas-batas yang menciptakan adanya
perbedaan antara kelompok masyarakat atau bangsa satu dengan kelompok
atau bangsa lain. Adanya budaya itulah membuat sebuah negara menjadi
unik atau khas.
3. Pembentuk Perilaku dan Sikap
Fungsi budaya ketiga adalah sebagai pembentuk Perilaku dan sikap.
Dari pengertian budaya dikemukakan bahwa, budaya adalah wujud
dari struktur sosial yang berasal dari gagasan manusia dan pemikiran.
Kemudian dilakukan secara berulang sampai membentuk sebuah
kebiasaan. Budaya dalam hal ini bertindak sebagai sebuah mekanisme yang
8

membuat kendali, memberikan makna, dan menuntun sekaligus membentuk


perilaku dan sikap dari sekelompok masyarakat.
4. Sebagai Komitmen
Adanya budaya dalam sekelompok masyarakat berfungsi sebagai
sebuah komitmen. Hal itu artinya bahwa terdapat budaya yang akan
memfasilitasi adanya komitmen atas suatu hal dalam kelompok masyarakat
yang bernilai lebih besar dari kepentingan masing-masing individu. Sebab
itu diperlukannya budaya dalam peradaban sebuah kelompok masyarakat.
2.1.4 Unsur-Unsur Budaya
Budaya mempunyai unsur tersendiri, terdiri dari unsur bahasa, religi, sistem
pengetahuan, kemasyarakatan, peralatan hidup dan teknologi, mata pencaharian,
dan kesenian. Berikut ini penjelasannya:
1. Sistem Religi
Sistem religi atau yang juga dikenal sebagai kepercayaan ialah suatu
hal yang menyangkut maupun berhubungan dengan keyakinan. Unsur dari
sistem religi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting
di sebuah kehidupan. Sistem ini berfungsi sebagai pengatur kehidupan di
antara manusia dan juga sang pencipta.
2. Bahasa
Bahasa adalah sebuah pengucapan indah pada suatu elemen budaya
atau kebudayaan yang mampu menjadi alat perantara utama bagi manusia
untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Terdapat dua macam
bentuk bahasa, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
3. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan membahas pada ilmu pengetahuan tentang kondisi
alam di sekeliling manusia dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem
pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan
fauna, tubuh manusia, waktu, sifat dan tingkah laku sesama manusia, ruang
dan bilangan, dan lain-lain.
4. Peralatan Hidup dan Teknologi
Jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh suatu masyarakat.
Meliputi cara bertindak dan berbuat secara keseluruhan. Hal ini berkaitan
dengan pengumpulan dan pemrosesan bahan mentah untuk dibuat suatu alat
kerja, pakaian, transportasi, dan kebutuhan lain berupa benda material.
9

5. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan adalah sekelompok masyarakat yang
anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Hal ini merupakan salah satu
unsur pewarisan budaya yang juga amat sangat penting di dalam sebuah
struktur sosial. Unsur inilah ayang akan menghitung suatu garis keturunan
dari hubungan perkawinan serta hubungan darah.
6. Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian merupakan segala usaha manusia untuk
mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian
hidup atau sistem ekonomi meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan,
bercocok tanam, peternakan, perikanan, atau perdagangan.
7. Kesenian
Kesenian bisa diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam timbul dari imajinasi
kreatif yang dapat memberi kepuasan batin bagi manusia. Secara garis
besarnya, bentuk kesenian terbagi dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa,
seni musik, dan seni tari. (Azizah, 2021)
2.2 Korea Selatan
Republik Korea (Hangul: 대한민국 ) atau lebih dikenal sebagai Korea Selatan, adalah
sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di
sebelah utara, Korea Selatan berbatasan dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu
sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada
di seberang Laut Jepang dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal
dengan nama Han-guk ( 한 국 ) oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Nam Cho-
sŏn (남조선) oleh orang Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).
2.2.1 Budaya Korea Selatan
Kebudayaan Korea Selatan kontemporer berkembang dari kebudayaan
Korea tradisional pada awal suku-suku nomaden Korea. Dengan
mempertahankan tradisi Korea kuno berusia ribuan tahun yang dipengaruhi
budaya Tiongkok kuno, Korea Selatan mengembangkan jalur budayanya
sendiri terpisah dari kebudayaan Korea Utara sejak pembagian Korea tahun
1948. Industrialisasi dan urbanisasi Korea Selatan, terutama Seoul, telah
membawa banyak perubahan pada cara hidup bangsa Korean. Perubahan
10

ekonomi dan gaya hidup telah menyebabkan penduduk terkonsentrasi pada


kota-kota besar (dan depopulasi wilayah pedesaan) dan pola rumah tangga
berubah dari sebelumnya multigenerasi (keluarga besar dengan anggota
keluarga beberapa generasi hidup bersama dalam satu rumah)
menjadi keluarga keluarga inti (keluarga dalam satu rumah hanya terdiri atas
satu kepala keluarga: ayah, ibu, dan anak).
1. Kesastraan
Sebelum abad ke-20, sastra Korea dipengaruhi oleh sastra bahasa
Tionghoa klasik. Kaligrafi Tionghoa juga meluas digunakan oleh bangsa
Korea selama lebih dari seribu tahun dalam sastra Korea. Sastra modern
sering dikaitkan dengan perkembangan hangeul, yang membantu
memperluas melek aksara dari kelas-kelas masyarakat dominan hingga ke
orang-orang biasa, termasuk kaum perempuan. Tetapi, hangeul hanya
mencapai posisi dominan dalam sastra Korea pada paruh kedua abad ke-
19, yang mendorong pertumbuhan besar dalam sastra
Korea. Sinsoseol adalah contoh novel yang ditulis dalam aksara hangeul.
Pada puisi modern, ada upaya-upaya untuk memperkenalkan
imagist dan metode-metode puisi modern, khususnya dalam
penerjemaahan karya-karya awal Amerika modern, seperti karya Ezra
Pound dan T. S. Eliot pada awal abad ke-20. Pada awal periode Republik,
karya-karya patriotik sangat sukses.
2. Journalisme
Korea Selatan memiliki 10 koran dan 3 saluran televisi besar. Tiga
koran harian terbesar adalah Chosun Ilbo, Joongang Ilbo, dan Donga
Ilbo. The Hankyoreh adalah koran berhaluan kiri. KBS, MBC,
dan SBS adalah saluran-saluran televisi utama. Ada juga EBS untuk siaran
pendidikan.
Korea Selatan juga memiliki beberapa publikasi koran dan majalah.
Salah satu yang paling populer adalah The Chosun Ilbo, yang merupakan
versi daring dari harian Chosun Ilbo. Majalah-majalan Korea populer
antara lain K Scene Magazine, JoongAng Ilbo, Korea Post, Korea Times,
Yonhap News Agency, dan OhmyNews International. The Korea Herald
adalah koran berbahasa Inggris untuk orang asing, menyajikan berita dari
seluruh penjuru dunia.
11

3. Pengaruh Asing
Korea Selatan secara historis menerima pengaruh dari Tiongkok dan
pada beberapa tahun terakhir dari dunia Barat, khususnya Amerika
Serikat. Pengaruh dari budaya barat dan modernisasi yang cepat telah
mengubah kebiasaan makan orang-orang Korea. Saat ini banyak orang
Korea yang dapat menikmati makanan barat dan makanan Asia lain di
samping makanan Korea tradisional. Pizza adalah satu jenis makanan
asing favorit di kalangan masyarakat Korea Selatan, meskipun pizza di
Korea Selatan disajikan berbeda dengan yang di Barat, sering
berisi jagung, ubi jalar, mayones, bulgogi, dan variasi-variasi lainnya.
Banyak gerai hamburger, ayam, kopi, dan es krim dari Barat juga sangat
populer di Korea Selatan. Warung-warung kopi milik 12 merek besar
berkembang pesat hingga lebih dari 2.000 lokasi pada tahun 2010 dan
istilah "coffice" ( 커 피 스 ) digunakan untuk menyebutkan berkantor di
café.
Pakaian Korea Selatan juga sangat dipengaruhi gaya asing. Saat
ini bahasa Korea menerima gelombang pengaruh besar dari kata-
kata bahasa Inggris, kadang-kadang disebut Konglish. Contoh-contoh
Konglish:
 Eye shopping (ai syopping 아이 쇼핑)
 Service (seobisseu 서비스)
 Hand phone (hendeu pon 핸드폰) (WikiPedia, 2022)
12

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dalam waktu sekitar 6 minggu mulai dari bulan November 2022
– Desember 2022.

 Tempat dilaksanakannya penyebaran angket pengaruh budaya korea selatan


terhadap perilaku siswa X-1 di SMA 1 Kediri, Kelurahan Bandar Lor
Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
3.2 Jenis Metode Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian campuran. Teknik
pengumpulan data dari metode campuran adalah dengan penelitian survei, melakukan
pengamatan (observasi), dan wawancara. Analisis data dari metode ini juga
menggabungkan kedua metode penelitian tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui:
1. Angket
Dalam melakukan penelitian ini, untuk memperoleh data yang akurat peneliti
melakukan pembagian angket kepada narasumber yang merupakan seluruh siswa
di X-1.
2. Observasi
Dalam melakukan penelitian ini, untuk memperoleh data yang akurat peneliti
melakukan observasi pada aspek-aspek berikut ini:
 Aktivitas siswa X-1 di dunia maya
 Aktivitas siswa X-1 ketika di lingkungan sekolah
3.4 Tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melalui berbagai tahapan. Beberapa tahapan
umum yang kami lakukan di antaranya adalah:
1. Penyusunan proposal penelitian
2. Menyusun daftar pertanyaan untuk angket
3. Tahap penyebaran angket dan observasi
4. Penyusunan data angket dan observasi
13

5. Penyusunan laporan
3.5 Teknik Analisis Data
 Menguraikan fakta-fakta yang didapat dari hasil angket sebagai
pengembangan hasil penelitian
 Menyusun data yang diperoleh dari hasil anket sebagai acuan hasil observasi
sehingga dapat menemukan hasil penelitian yang lebih akurat.
14

Daftar Pustaka

Azizah, L. N. (2021). Budaya. Retrieved from Gramedia Blog:


https://www.gramedia.com/literasi/budaya/

WikiPedia. (2022, Mei 11). Korea Selatan. Retrieved from Wikipedia Web Site:
https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan

Anda mungkin juga menyukai