BAB I
PENDAHULUAN
Manusia pada masa bekerja tidak semua berjalan dengan lancar, dengan
muncul setres dalam bekerja. Setres merupakan suatu kondisi dinamik (selalu
berubah) pada individu yang diharapkan pada suatu peluang, kendala dengan
diberikan tidak baik yaitu pasien akan merasa enggan untuk kembali berobat
1
2
dari stres, karena masalah stres tidak dapat dilepaskan dari dunia kerja.
dari luar yang dapat menimbulkan stres bagi para pekerjanya. Dalam
proses bekerja hasil atau akibatnya perawat dapat mengalami stres, yang
tidak dapat bekerja secara optimal. Menurut hasil survei dari PPNI
kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja
dalam melaksanakan suatu pekerjaan (As’ad, 2004). Stres tidak dialami orang
dengan cara yang sama. Dalam bentuk tertentu, dalam rentang berat ringan
yang berbeda dan dalam jangka waktu panjang-pendek yang tidak sama pula.
gembira dan sedih dan membantu serta melepaskan rasa sakit. Musik adalah
kesatuan dari kumpulan suara melodi, ritme dan harmoni yang dapat
untuk membantu atau menolong orang lain. Terapi musik adalah sebuah terapi
kondisi fisik, kognitif dan sosial bagi individu dalam berbagai usia (Djohan,
2006).
pasien dari gejala yang tidak menyenangkan. Musik bisa menjadi media untuk
psychophysiological efek dari berbagai jenis musik pada orang muda. Musik
merupakan aspek penting dari budaya kaum muda dan yang paling muda
orang muda melaporkan bahwa musik dapat membantu mereka rileks dan
akan sering memiliki koleksi 'lagu' favorit yang mereka akan mendengarkan
4
ketika mereka merasa 'stres' (Knobloch dan Zillman 2002) dan Labbe 'et al.
(2004).
dengan duduk didiam atau mendengarkan musik heavy metal. Oleh karena itu,
manajemen stres. menurut artikel jurnal Kemper et al. (2005) yang berjudul “
Pengaruh musik sangat besar bagi pikiran dan tubuh. Contohnya, ketika
kita mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika kita
dapat merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat gembira,
sedih, terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Peran musik dalam terapi musik tentunya bukan seperti obat yang dapat
dengan segera menghilangkan rasa sakit. Namun secara perlahan – lahan dan
bertahap efektivitas musik sebagai terapi akan terjadi jika dilakukan dengan
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh terapi musik terhadap stres kerja pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
terhadap stres kerja pada perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD
Kebumen.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
timbul terutama dalam hal mengatasi setres kerja yang timbul pada
tenaga perawat.
E. Keaslian Penelitian
sampel 23 orang. Analisis data menggunakan uji paired simple t test. Hasil
terapi musik klasik sebesar 2,52 dan SD = 0,511 dan nilai rata-rata setelah
dilakukan terapi musik klasik sebesar 2,17 dan SD = 0,388. Dengan nilai p
efektif dalam menurnkan stres kerja pada perawat di ruang IGD RSUD Dr.
pre test dan post test one group design. Analisa data statistik yang
dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik
Lovibond dan Lovibond (1995) yang dijadikan alat ukur item stresnya.
sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik. Hasil; hasil Uji
klasik kedua didapat hasil nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Stres Kerja
Stres yang tidak diatasi dengan baik biasanyaakan berakibat pada ketidak
9
10
dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan
kerja.
a. Adanya tugas yang terlalu banyak. Stres timbul mana kala tugas terlalu
melaksanakannya.
waktu.
wewenang.
standar kerja, tidak adanya diskripsi kerja, prosedur kerja dan lainnya.
12
hidupnya.
dimutasikan kedalam bidang tugas yang sama sekali baru dan berbeda
bawahan yang menyolok. Apabila hal ini terjadi pada instansi yang
atasannya.
dapat digolongkan pada yang berasal dari dalam pekerjaan dan dari luar
pekerjaan seseorang. Sumber stress yang berasal dari pekerjaan antara lain:
beban kerja yang terlalu berat, desakan waktu, penyeliaan yang kurang
baik, iklim kerja yang menimnulkan rasa tak aman kurangnya informasi
keluarga, yang tidak atau kurang harmonis, pindah tempat tinggal, ada
sebagainya.
a. Masalah administrasi
e. Perebutan kedudukan.
yang jelek, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan
frustasi, konflik antar pribadi dan antar kelompok, perbedaan antara nilai-
karyawan antara lain: beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan
sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar, waktu dan peralatan kerja
kelompok yaitu yang berupa: reaksi psikologis, fisik, dan perilaku. Reaksi
marah, ketidak puasan kerja, jengkel, gelisah, sulit tidur, tidak semangat,
bangun pagi tidak segar, dan merasa frustasi. Reaksi fisik meliputi
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe A dan tipe B. Orang dengan tipe A
tinggi dan meletakkan diri mereka di bawah tekanan waktu yang menetap
(konstan). Mereka bahkan masih giat dalam kegiatan olah raga yang
mengalami gangguan fisik akibat stres seperti, serangan jantung ,liver dan
lainlain. Sedangkan orang dengan tipe B adalah lebih rileks dan tidak suka
16
menghadapi masalah atau easy going. Mereka menerima situasi yang ada
dan bekerja di dalamnya, serta tidak senang bersaing. Mereka rileks dalam
stres.
gangguan tersebut.
sebagainya.
tetapi dapat juga salah (dysfunctional) atau merusak prestasi kerja. Secara
sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong
stres.bila tidak ada stres, tantangantantangan kerja juga tidak ada, dan
pekerjaan.
kemampuan mengatasi sendiri stres yang dihadapi tidak sama pada semua
orang. Orang yang memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi stres, oleh
orang yang daya tahan dan kemampuannya menghadapi stres rendah. Stres
yang tidak teratasi dapat berakibat pada apa yang dikenal dengan burnout ,
suatu kondisi mental dan emosional serta kelelahan fisik karena stres yang
diantaranya:
dikelola.
c. Pendekatan kognitif
cara untuk memusatkan diri dan perhatian pada suatu objek, pemikiran
dihasilkan lewat sugesti tertentu dan dalam keadaan berubah itu orang
orang yang ahli dan dan orangnya sendiri tidak dapat dihipnosis,
4. Terapi Musik
Metode ini salah satu cara untuk membantu mengatasi stres. Jika kadar
stres pada seseorang terlalu tinggi maka sistem kekebalan tubuhnya akan
berkurang oleh sebab itu seseorang perlu mewaspadai dirinya dari kondisi
mengendalikan diri.
5. Teori musik
a. Pengertian musik
(Farida, 2010).
dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang selanjutnya
2007).
sosial bagi individu dalam berbagai usia (Djohan, 2006). Stres adalah
respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang
di dalam diri kita. Jika harmoni musik setara dengan irama internal tubuh
jika harmoni musik tidak setara dengan irama internal tubuh kita, maka
atau telinga saja yang mampu menangkap stimulus musik, tetapi saraf
pada kulit juga turut merasakannya. Demikian pula organ vestibul (pada
stres pada mahasiswa. Selain itu terdapat penelitian dari Irma Rahmawati,
yang terjadi pada remaja khususnya remaja yang tinggal di Panti asuhan
menghentakkan kaki pada lantai atau mengetukkan tangan pada meja, atau
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Variabel Pengganggu
Faktor Yang Mempengaruhi Stres
Kerja
1. Penyebab Organisasi
2. Penyebab Individual
3. Penyebab Lingkungan.
Metode Untuk Mengatasi Stres
Kerja
1. Pendekatan Farmakologis
2. Pendekatan Perilaku
3. Pendekatan Kognitif
4. Meditasi dan Hipnosis
4.
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
: tidak diteliti
: diteliti
D. Hipotesa Penelitian
Hipotesa dari penelitian ini adalah ada pengaruh terapi musik terhadap
stres kerja pada perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Kebumen
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pendekatan non randomized pretest and posttest with control group design.
Pada rancangan penelitian ini, subjek dibagi dalam dua kelompok yaitu
1. Populasi Penelitian
penelitian ini adalah seluruh tenaga perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS)
29
30
2. Sampel Penelitian
Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang diambil secara total sampling. Tenaga
terapi musik) dan kelompok kontrol (tidak diberikan terapi musik) dengan
perawat dengan daftar sift nomer ganjil dan kelompok kontrol merupakan
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah stres kerja pada perawat.
E. Definisi Operasional
1. Jenis Data
a. Data Primer
(Sugiyono, 2011). Data primer pada penelitian ini adalah data stress
kerja perawat.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan
data sudah ada (Sugiyono, 2011). Data sekunder pada penelitian ini
digunakan yaitu:
1) No. Responden
e. Pengukuran pre test stres kerja pada perawat pada kedua kelompok
musik.
analisis bivariat. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariate
P= -------- x 100%
Keterangan:
P = angka pesentase
f = frekuensi
efektifitas terapi musik terhadap stres kerja pada perawat Instalasi Bedah
H. Etika Penelitian
1. Inform Consent
serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia
2. Anomity
yang diisi oleh responden). Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu.
3. Confidentiality